Oleh:
Oleh:
Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh dosen pembimbing klinik dan
preseptor lahan di Klinik As-Syifa Husada, Karanganyar, Poncokusumo, Malang.
ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN KONTRASEPSI
DI KLINIK AS-SYIFA, KARANGANYAR, PONCOKUSUMO, MALANG
I. Identifikasi Masalah
Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, yang
bersifat sementara atau menetap yang dilakukan secara mekanis
menggunakan alat atau obat. Adapun yang bersifat menetap pada wanita
disebut Tubektomi dan pada pria Vasektomi.
II. Pengantar
Tema : Kontrasepsi
Sub Tema : konseling Kb
Hari / tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Jam : 09.00
Waktu : 30 menit
Tempat : Klinik As-Syifa Husada Malang
Sasaran : Pasangan Usia Subur, Wanita Usia Subur.
V. Materi
Terlampir
1
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
VII. Media
1. ABPK KB
2
IX. Evaluasi
a. Input
Pasangan Usia Subur maupun wanita usia subur yang mengikuti
penyuluhan
b. Proses
1. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat penyuluhan
2. 50% peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi
yang disampaikan
c. Output
1. 50% dari audien mampu menyebutkan metode jangka panjang dan
pendek.
2. 50% dari audien mampu menjelaskan efek samping, keuntungan dan
kerugian kontrasepsi jangka panjang maupun pendek.
3
MATERI PELATIHAN
1. Definisi KB
Sebuah program usaha dari pemerintah untuk mengukur jumlah anak
dan jarak kelahiran anak yang diinginkan dengan cara mencegah atau
menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
2. Tujuan KB
Tujuan dari program ini adalah membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi dari satu keluarga dengan mengatur
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia serta sejahtera yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupny (Sulistyawati, 2013). Tujuan KB
lainnya yang disampaikan Hartono (2002) adalah bahwa program ini dapat
menurunkan angka kelahiran yang bermakna, dimana untuk mencapai
program tersebut maka diadakan kebijakan yang dikategorikan dalam tiga
fase yaitu menjarangkan, menunda dan menghentikan, menyelamatkan ibu
dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu
dekat dan melahirkan pada usia tua.
3. Ruang Lingkup Program KB
Ruang lingkup program KB secara umum adalah keluarga berencana,
kesehatan reproduksi remaja, ketahanan pemberdayaan keluarga,
penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas, keserasian kebijakan
kependudukan, pengelolaan SDM, penyelenggaraan pimpinan kenegaraan
dan kepemerintahan.
1) Kontrasepsi
1. 1 Definisi kontrasepsi
4
menempelnya sel telur yang telah dibuahi di dindin rahim (Nugroho dan
Utomo, 2014)
1. 2 Efektivitas kontrasepsi
Menurut wiknjosastro (2015) bahwa efektivitas kontrasepsi dapat dinilai
dari 2 tingkat yaitu:
a Daya guna teoritis (theoritical effectiveness) yaitu kemampuan suatu
cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan, apabila hal tersebut digunakan dengan mengikuti cara yang
benar.
b Daya guna pemakaian (use effectiveness), kemampuan kontrasepsi
dalam keadaan sehari-hari selama pemakaian yang dipengaruhi oleh
faktor seperti pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan
aturan pemakaian dan sebagainya.
1. 3 Macam-macam kontrasepsi
1.3.1 Metode kontrasepsi sederhana
Metode ini terdiri dari 2 cara, yaitu metode dengan alat atau tanpa
alat. Metode tanpa alat terdiri dari Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
coitus interuptus, metode kalender, metode lendir serviks, metode suhu
basal badan, dan simptotermal yaitu perpaduan suhu basal dan lendir
serviks. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu
kondom, diafragma, cup serviks, dan spermisida (Handayani, 2010)
1.3.2 Metode kontrasepsi hormonal
Metode kontrasepsi hormonal dibagi menjadi kombinasi dan
pemberian progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat
pada pil dan injeksi.
1.3.3 Metode kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
AKDR dengan hormon sintetik, dan yang tidak mengandung hormon.
1.3.4 Metode kontrasepsi mantap
Metode kontrasepsi terdiri dari Metode Operatif Wanita (MOW), dan
metode Metode Operatif Pria (MOP). MOW dikenal sebagai tubektomi,
dan MOP dengan nama vasektomi.
5
1. 4 Kontrasepsi hormonal
1.4.1 Defisnisi kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang paling efektif
mencegah terjadinya konsepsi. Kontrasepsi hormonal merupakan
kontrasepsi dimana estrogen danprogesteron memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
folikel dan proses ovulasi (Manuaba, 2010).
1.4.2 Mekanisme kontrasepsi hormonal
Hormon estrogen maupun progesteron memberikan umpan balik,
terhadap kelenjar hipofisis menlalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus
dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran FSH, sehingga
mempengaruhi perkembangan dan kematangan foficle de graaf. Disamping
itu, progesteron dapat menghambat pengeluaran hormon LH. Estrogen
mempercepat peristaltik tuba sehingga ketika hasil konsepsi mencapi
uterus, endometrium dalam keadaan belum siap menerima implantasi
(Manuaba, 2010).
Selama siklus tanpa adanya kehamilan, kadar estrogen dan
progesteron bervariasi dari hari ke hari. Bila salah satu hormon mencapai
puncaknya, suatu mekanisme umpan balik (feedback) menyebabkan
proses dimana kelenjar-kelenjar hipofisis meningirimkan sinyal isyarat
kepada ovarium untuk mengurangi sekresi dari hormon tersebut dan
menambah sekresi dari hormon lainnya. Bila terjadi kehamilan, maka
estrogen maupun progesteron akan tetap dihasilkan tanpa adanya puncak
siklus, sehingga akan mencegah ovulasi selanjutnya.
Efek samping yang dapat terjadi jika kelebihan hormon estrogen
adalah rasa mual, retensi cairan, sakit kepala, nyeri pada payudara, fluor
albus atau keputihan, rasa mual disertai muntah, diare atau rasa kembung.
Retensi cairan disebabkan karena kurangnya pengeluaran air dan natrium,
sehingga dapat meningkatkan berat badan. Sehingga pada pengguna
progesteron, hal tersebut dapat menyebabkan payudara tegang, acne
(jerawat), kulit dan rambut kering, menstruasi berkurang, kaki dan tangan
sering kram (Manuaba, 2010).
1.4.3 Macam-macam kontrasepsi hormonal
1.4.3.1 Kontrasepsi Kombinasi (1 bulan)
1 Pengertian kontrasepsi suntik kombinasi
6
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah kontrasepsi yang
diberikan sebulan sekali dengan injeksi IM. Jenis suntik
kombinasi meliputi 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
dan 5 mg Estradiol Sipionat (Cyclofem), dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat
(Prawirohardjo, 2010). Suntikan kombinasi berisi 25 mg depo
medroksiprogesteron dan 5 mg estradiol sipionat yang
diberikan dengan cara injeksi (suntik) setiap sebulan sekali
(Sari et al., 2012).
3 Keuntungan KB 1 Bulan
1. Cepat kembalinya kesuburan dalam jangka waktu 3 bulan.
2. Lebih cepat diingat dibandingkan KB 3 bulan.
3. Tidak adanya pengaruh dalam hubungan suami istri.
4. Mengurangi nyeri haid.
5. Mencegah kanker ovaium dan endometrium.
6. Mencegah kehamilan ektopik.
7. Dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.
7
5. Jangka panjang akan menimbulkan kekeringan pada
vagina, dan menurunkan libido.
6. Adanya mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan
keluhan akan berkurang setelah suntikan ke dua atau ke
tiga.
7. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien
harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
8. Efektivitasnya berkurang jika diunakan dengan obat-obatan
epilepsi (fenitonin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis
(rifampisin)
8
8. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit
kepala atau migrain
9. Keganasan pada payudara
9
1.4.3.2 Kontrasepsi suntik non-kombinasi 3 bulan
1 Pengertian suntik 3 bulan
Merupakan kontrasepsi hormonal yang diberikan dalam
suntikan tunggal 150 mg/ml secara IM setiap 12 minggu,
disebut juga dengan medroksiprogesterone (Baziad, 2002).
10
5 Indikasi Kontraindikasi kontrasepsi
Indikasi : wanita usia reproduktif, wanita yang telah
memiliki anak, wanita yang menyusui wanita setelah
abortus dan keguguran, wanita yang menggunakan obat
epilepsi dan tuberculosis.
Kontraindikasi : hamil atau dicurigai hamil, perdarahan
pervaginam yang belum jelas penyebabnya, wanita yang
tidak dapat menerima perubahan menstruasi, penderita
kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara,
penderita DM.
11
ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga menekan
releasing factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi. Pil ini
juga akan menimbulkan gejala pseudo pregnancy ( kehamilan
palsu) seperti mual muntah, payudara membesar dan terasa
nyeri (hartanto dalam H. F, Sari 2015)
4 Keuntungan
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur
Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopause
Mudah dihentikan setiap saat
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium,
kanker endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
5 Keterbatasan
Amenorhea
Perdarahan haid
Perdarahan antar siklus haid
Depresi
Mual muntah
Kenaikan berat badan
Hipertensi
Jerawat
Cloasma
Sakit kepala
12
kapsul panjangnya 34mm, diameter 2,4mm, berisi 36 mg
levonogestrel. Implan ini efektif untuk mencegah
kehamilan untuk 5 tahun.
Norplan-2
Implan ini digunakan sejak tahun 1987, terdiri dari 2
batang silastic yang padat, dengan panjang batang
44mm. Masing-masing diisi 70mg levonogestrel di dalam
matriks batangnya. Implan ini sangat efektif unuk
mencegah kehamilan selama 3 tahun. Pelepasan hormon
setiap harinya berkisar 50-85mcg pada tahun pertama,
kemudian menurun sampai 30-85mcg perhari untuk 5
tahun berikutnya (Hanafi 2004 dalam Yulianti, F 2013)
b Biodegradable implant
Capronor
Capronor merupakan suatu kapsul polymer berisi
hormon levonogestrel dengan daya kerja 18 bulan.
Pellets
Pellets merupakan implan berisi norethindrone dan
sejumlah kecil kolesterol, daya kerja 1 tahun
c Implant jadena
Pengertian
Jadelle atau jadena adalah AKBK dua batang yang
melepaskan levonogestrel (sekitar 35 mcg/hari hingga
18 bulan), memiliki kegunaan farmakologis dan klinis
identik dengan norplant (suratun, dkk dalam Yulianti
2013). Implan jadena merupakan satu jenis
kontrasepsi implan dengan lama kerja 3 tahun, yang
terdiri dari 2 batang kapsul silastik yang mengandung
75mg levonogestrel. Jadena melepas levonogestrel
dengan dosis bertahap yaitu 60-70 mcg/hari pada
bulan pertama pemasangan, 35-45 mcg/hari pada
akhir tahun pertama pemasangan, dan 25-30 mcg/hari
pada akhir tahun ketiga.
Indikasi
13
Digunakan pada wanita-wanita yang tidak boleh
menggunakan pil KB yang mengandung estrogen,
yaitu wanita yang menderita tumor yang dipengaruhi
oleh estrogen, misalnya pada miometrium, tumor akan
membesar apabila kadar estrogen meningkat. Implan
juga dapat digunakan pada wanita-wanita yang ingin
memakai kontrasepsi untuk jangka panjang tetapi tidak
bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR.
Kontraindikasi
Kehamilan atau diduga hamil.
Perdarahan traktus genetalia yang tidak
diketahui penyebabnya.
Tromboflebitis aktif atau trombo-emboli.
Kontrasepsi yang mengandung progesteron
akan meningkatkan elastisitas vena dan
kemampuan pengisian vena, sehingga aliran
darah menjadi lambat bahkan sampai dapat
terjadi statis vena yang dapat menyebabkan
tromboemboli sehingga dapat memperburuk
keadaan jika digunakan pada pasien dengan
trombo emboli aktif.
Penyakit hati akut. Karna penggunaan
kontrasepsi implan dapat menyebabkan
kolestatis intrahepatik yang pada akhirnya dapat
menimbulkan pruritus dan ikterus.
Wanita dengan tumor hati jinak atau ganas.
Karsinoma payudara
Penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus
3 Cara kerja kontrasepsi implant
Mekanisme kerja implan masih belum jelas benar. Seperti
kontrasepsi lain, implan berisi progestin saja, dan bekerja
dengna mencegah ovulasi. Pada kedua macam implant norplan
dan norplan-2, levonogestrin berdifusi melalui membran silastic
dengan kecepatan yang lambat dan konstan. Dalam 24 jam
setelah insersi, kadar hormon dalam plasma darah sudah
14
cukup tinggi untuk mencegah ovulasi. Menurut Helen Verney
dalam Yulianti (2013), kadar levonogestrel yang dipertahankan
oleh tubuh dapat mencegah terjadinya lonjakan LH dan
menghambat ovulasi. Sekresi FSH dan LH tetap berada pada
kadar normal.
Selain menekan lonjakan LH dan FSH, implan juga menekan
proliferasi siklik endometrium yang dipicu oleh estrogen
sehingga endometrium tetap berada dalam keadaan atrofi.
4 Keuntungan kontrasepsi implant
daya guna tinggi
perlindungan jangka panjang
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
tidak memerlukan pemeriksaan dalam
bebas dari pengaruh estrogen
tidak mengganggu kegiatan senggama
tidak mengganggu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Memperbaiki anemia
Emlindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
Melindungi diri dari radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis
5 Keterbatasan kontrasepsi implant
Harus dipasang oleh petugas kesehatan yang terlatih
Sering timbul perubahan pola haid
Akseptor tidak dapat menghentikan implan sekehendaknya
Menimbulkan depresi dan perubahan mood
Adanya jaringan parut kecil pada bekas insisi pemasangan
implan
(morgan dan carole dalam Yulianti, 2013)
15
DAFTAR PUSTAKA
16
PRE-TEST
Nama :
Usia :
Alamat :
Pendidikan terakhir :
Jumlah anak :
KB yang digunakan saat ini :
17