Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HIDROTERAPI DAN KEHAMILAN


Dosen Pengampu: Rismaina Putri, SST, M.Keb

Disusun Oleh:

Anikmahtul Choiriah (155070607111011)


Grecella Janeta Agape (155070607111012)
Anke Putri Sholihah (155070601111013)
Intan Wahyu Cahyani (155070607111014)

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. Veteran Malang 65145, Jawa Timur – Indonesia
Telp.(0341) 551611 Pes.213.214 ; 569117, 567192 – Fax. (62) (0341) 564755
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkah
rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya, penulis mampu menuntaskan pengerjaan
makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah yang kami buat yaitu;
“Hidroterapi dan Kehamilan”. Penulis membuat makalah ini dengan tujuan untuk
mengetahui apa saja teknik hidroterapi untuk wanita hamil dan manfaat
hidroterapi bagi wanita hamil.
Tidak lupa, penulis ucapkan banyak rasa terima kasih kepada Ibu
Rismaina Putri, SST, M.Keb selaku dosen pengampu pada mata kuliah topik
asuhan prakonsepi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
yang cukup sederhana ini.
Penulis menyadari atas kekurangan pada makalah ini, baik dari segi isi
maupun dalam penyampainnya. Namun, penulis berharap, makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi wanita hamil.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah
terlibat, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Malang, 21 Oktober 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi Hidroterapi...................................................................................3
2.2 Cara Kerja Hidroterapi..............................................................................3
2.3 Hidroterapi untuk Wanita Hamil...............................................................5
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan perkembangan zaman yang semakin modern membuat
masyarakat untuk selalu siap menghadapi perubahan tersebut. Teknologi
dalam bidang kesehatan yang semakin canggih pun juga mempengaruhi pola
pikir masyarakat untuk menerima atau justru menolak kecanggihan teknologi
kesehatan tersebut untuk digunakan. Begitu pun juga dengan wanita hamil.
Banyak sekali pilihan-pilihan terapi kesehatan untuknya, salah satunya yaitu
hidroterapi.
Hidroterapi berasal dari 2 kata, yaitu hydro dan therapy. Dalam kamus,
hydro memiliki arti air sedangkan therapy sendiri adalah terapi. Definisi terapi
di sini adalah usaha untuk menyembuhkan atau memulihkan orang yang sakit.
Sehingga, hidroterapi adalah penggunaan air yang terus-menerus untuk
mendapatkan manfaat kesehatan tertentu (Rahmadhania, 2007).
Menurut Meyer (2009) penambahan hidroterapi dalam perawatan
kehamilan dapat mengurangi spastisitas dengan mekanisme Reflex-Inhibiting-
Posture. Pengaruh air pada hidroterapi adalah adanya buoyancy atau daya
apung. Daya apung ini berfungsi mengurangi jumlah berat badan dengan cara
menurunkan kekuatan yang dihasilkan oleh tekanan pada sendi. Viscosity atau
sifat kental yang dihasilkan air merupakan sumber tahanan terbaik yang dapat
memudahkan program latihan. Tahanan tersebut digunakan untuk penguatan
otot tanpa membutuhkan beban. Menggunakan double tahanan yang
dimiliki air (buoyancy dan viscosity) untuk menguatkan grup otot yang
apabila dilaksanakan diluar air tidak bisa atau bahkan tidak mungkin tetapi
ketika dilaksanakan di air penguatan grup otot ini dapat dilaksanakan
(Odunaiya, 2009).
Hidroterapi untuk wanita hamil pun sudah mulai dikenal untuk
digunakan sebagai terapi kesehatan di masa kehamilannya. Banyak sekali
manfaat yang dapat diberikan dari hidroterapi bagi wanita hamil. Berdasarkan
latar belakang ini, kami akan mengulas apa saja manfaat hidroterapi bagi
wanita hamil.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja teknik hidroterapi yang digunakan untuk wanita hamil?
1.2.2 Apa saja manfaat hidroterapi bagi wanita hamil?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui teknik hidroterapi yang digunakan untuk wanita hamil.
1.3.2 Mengetahui manfaat-manfaat hidroterapi bagi wanita hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hidroterapi


Hidroterapi atau terapi air merupakan salah satu terapi alami yang
paling efektif dalam megobati ketidaknyamanan wanita akibat sindrom
premenstruasi, hamil, dan menopause. Hidroterapi berasal dari 2 kata, yaitu
hydro dan therapy. Dalam kamus, hydro memiliki arti air sedangkan therapy
sendiri adalah terapi. Definisi terapi di sini adalah usaha untuk
menyembuhkan atau memulihkan orang yang sakit. Menurut Rahmadhania
(2007), hidroterapi adalah penggunaan air yang terus-menerus untuk
mendapatkan manfaat kesehatan tertentu. Dan pada dasarnya, terapi pijat yang
menggunakan air juga dihitung sebagai hidroterapi. Hidroterapi membantu
dalam merelaksasikan tubuh dan melawan ketegangan yang ditimbulkan oleh
perubahan-perubahan hormonal.
Hidroterapi adalah sebuah program terapi yang memanfaatkan sifat air
yang dirancang sesuai kebutuhan. Fisioterapis memenuhi syarat khusus untuk
individu untuk meningkatkan fungsi, dilakukan oleh tenaga yang terlatih,
idealnya di tujuan dibangun dan sesuai dipanaskan hidroterapi kolam renang.
Hidroterapi (sebelumnya dikenal sebagai hidropati) juga dapat
didefinisikan sebagai metode pengobatan yang menggunakan air untuk
menghilangkan atau meringankan kondisi pada tubuh dan merupakan metode
terapi dengan pendekatan “lowtech” dengan mengandalkan respon-respon
tubuh terhadap air. Air bisa media untuk meningkatkan relaksasi tubuh karena
di dalam air, anggota tubuh yang sulit digerakkan di darat karena adanya
kekuatan otot dan persendian, akan lebih mudah digerakkan dan dilatih
kelenturannya.

2.2 Cara Kerja Hidroterapi


Pada abad ke-19, Pastor Sebastian Kneipp, seorang biarawan dari
Bavaria, merupakan orang yang berjasa menghidupkan kembali terapi air atau
hidroterapi. Saat ini, terdapat berbagai metode yang digunakan dalam
hidroterapi seperti mandi air hangat, mengompres, membilas, menggunakan

3
uap air, sauna, dan sebagainya. Cara kerja hidroterapi ketika tubuh sedang
stres atau sakit, perubahan kimia terjadi yang mengakibatkan denyut nadi dan
tekanan darah meningkat. Telah diamati bahwa hidroterapi mampu
meringankan kondisi tersebut dengan mengurangi tingkat stres dan
memperbaiki pembengkakan sendi. Hidroterapi mengurangi rasa sakit dengan
merangsang produksi endorphin, yang merupakan zat kimia saraf yang
memiliki sifat analgesik. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi
darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen
dipasok ke jaringan yang mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi
darah juga memperlancar sirkulasi getah bening sehingga membersihkan
tubuh dari racun. Oleh karena itu, orang-orang yang menderita berbagai
penyakit seperti rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung,
insomnia, kelelahan, stress, sirkulasi darah yang buruk (hipertensi), nyeri otot,
kram, kaku, terapi air (hidroterapi) bisa digunakan untuk meringankan
masalah tersebut.
Manfaat/efek hangat adalah efek fisik panas/hangat dapat
menyebabkan zat cair, padat, dan gas mengalami pemuaian ke segala arah dan
dapat meningkatkan reaksi kimia. Pada jaringan akan terjadi metabolisme
seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan
tubuh. Efek biologis panas/hangat dapat menyebabkan dilatasi pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah. Secara fisiologis
respon tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah,
menurunkan kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan
metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari
hangat inilah yang dipergunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi
dan keadaan dalam tubuh.
Berbagai jenis hidroterapi, metode yang umum digunakan dalam
hidroterapi yaitu mandi rendam, sitzbath, pijat air, membungkus dengan kain
basah, kompres, merendam kaki. Takarini (2012) menyebutkan beberapa
metode yang bisa digunakan di dalam air diantaranya: (1) Metode Halliwick
(2) Metode Bad Ragas (3) Watsu (4) Ai Chi (5) Jahara Technique (6)

4
Wassertanze (7) Unpredictable Command Technique (8) Water-Specific
Exercises and Activities.

2.3 Hidroterapi untuk Wanita Hamil


Melakukan hidroterapi pada masa kehamilan merupakan hal yang
sangat efektif mengingat respon fisiologis tubuh terhadap air membantu untuk
meningkatkan sirkulasi darah, merilekskan punggung, dan masih banyak lagi
manfaat lainnya untuk wanita hamil. Selain itu, penelitian yang pernah
dilakukan oleh Triyadini (2010) terapi message dengan terapi mandi air
hangat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan skala
insomnia yang sering dialami oleh wanita hamil.
Pengaruh air pada hidroterapi adalah adanya buoyancy atau daya
apung. Daya apung ini berfungsi mengurangi jumlah berat badan dengan cara
menurunkan kekuatan yang dihasilkan oleh tekanan pada sendi. Viscosity atau
sifat kental yang dihasilkan air merupakan sumber tahanan terbaik yang dapat
memudahkan program latihan. Tahanan tersebut digunakan untuk penguatan
otot tanpa membutuhkan beban. Menggunakan double tahanan yang dimiliki
air (buoyancy dan viscosity) untuk menguatkan grup otot yang apabila
dilaksanakan diluar air tidak bisa atau bahkan tidak mungkin tetapi ketika
dilaksanakan di air penguatan grup otot ini dapat dilaksanakan.
American College of Nurse-Midwives (ACNM) menegaskan bahwa
hidroterapi dengan air rendaman hangat selama persalinan memberikan
kenyamanan, mendukung relaksasi serta aman dan efektif untuk mengurangi
nyeri non-farmakologi. Penelitian menunjukkan penggunaan hidroterapi untuk
menghilangkan rasa sakit selama persalinan dan memungkinkan wanita atau
bayi baru lahir sehat berbasis bukti klinis. Perempuan harus diberikan
kesempatan untuk tetap tenggelam selama persalinan dan lahir jika mereka
ingin melakukannya dalam konteks proses pengambilan keputusan bersama
dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Proses ini meliputi penilaian ibu
dan janin. Perempuan yang akan membuat suatu pilihan untuk penggunaan
hidroterapi harus memiliki akses informasi mengenai keadaannya, termasuk
keterbatasan yang dimilikinya. Perempuan harus memiliki akses ke penyedia

5
layanan bersalin berkualitas yang memberikan hidroterapi aman selama
persalinan dan kelahiran yang menggunakan pedoman klinis berbasis bukti,
terlepas dari lokasi geografis perempuan tersebut, kondisi sosial ekonomi atau
status asuransi. Bidan yang memberikan pelayanan harus bidan yang
bersertifikat dan memenuhi syarat untuk memberikan pendidikan, penilaian
resiko, dan perawatan untuk wanita yang menginginkan persalinan dan
kelahiran dengan hidroterapi. Pelayanan kesehatan harus professional yang
mengikuti pedoman berbasis bukti.

2.3.1 Renang sebagai Terapi Kehamilan


Air adalah media yang sangat ideal bagi program latihan dan
rehabilitasi, ketika berdiri pada kedalaman sebahu maka terjadi
pengurangan berat badan sebesar 90%, selain itu air mengurangi tekanan
muskuloskeletal dan persendian. Contoh lainnya ialah terapi kolam renang
dengan air hangat yang memberi dampak kebebasan bergerak bagi pasien
dan mengurasi rasa sakit. Terapi di dalam kolam renang memungkinkan
untuk berdiri bebas tanpa pegangan sehingga memiliki manfaat tidak
terjadi benturan dan tekanan sebagaimana bila dilakukan di darat.
Bagi sebagian orang, olah raga sudah menjadi bagian dari gaya
hidup. Dengan begitu, bukan alasan bagi wanita hamil untuk tidak atau
bahkan malas berolah raga. Jika ditelisik dari sisi medis, renang
merupakan olahraga ini yang banyak diminati oleh mereka yang sedang
hamil. Ini lantaran renang memiliki sifat aerobik dan relatif aman dari
benturan. Namun, berenang boleh dilakukan oleh ibu hamil asalkan
keadaan tubuhnya sehat dan bugar sedangkan air yang menopang berat
badan si ibu hamil disinyalir berguna di trimester terakhir kehamilan,
untuk memudahkan proses persalinan kelak.
Hidroterapi dapat digunakan untuk meringankan sakit punggung,
pinggang, hingga otot panggul yang dialami ibu hamil. Terdapat beberapa
gerakan tertentu yang dapat dilakuka di dalam air. Hidroterapi diawali
dengan berjalan-jalan di kolam air hangat untuk penyesuaian suhu tubuh
dengan air. Pastikan suhu air tidak lebih panas dari suhu tubuh. Lakukan

6
pergerakan kaki di kolam, selanjutnya banyak gerakan dilakukan ke arah
depan untuk melawan arah arus air dengan kecepatan tertentu. Tekanan air
akan memberi efek nyaman pada ibu hamil (Kanti, 2013)

2.3.2 Terapi Air Hangat


Menurut Peni Kusumastuti (2008), dasar utama penggunaan air
hangat untuk pengobatan adalah efek hidrostatik dan hidrodinamik. Secara
ilmiah air hangat berdampak fisiologis bagi tubuh. Pertama, berdampak
pada pembuluh darah. Panasnya membuat sirkulasi darah menjadi lancar.
Kedua, faktor pembebanan di dalam air akan menguatkan otot-otot dan
ligamen yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh.
Latihan di dalam air membuat sirkulasi pernapasan menjadi lebih
baik. Efek hidrostatik dan hidrodinamik pada terapi membantu menopang
berat badan saat latihan jalan. Selain hal-hal positif di atas, air bersuhu 31°
Celsius mempengaruhi oksigenisasi jaringan, sehingga dapat mencegah
kekakuan otot, mampu menghilangkan rasa nyeri, menenangkan jiwa, dan
merilekskan tubuh. Pemberian terapi ini memberi rileksasi, peregangan,
dan penguatan otot, yang dimaksudkan agar tulang belakang menjadi
lebih stabil dan otot lentur. Hasil akhirnya, rasa nyeri hilang secara
signifikan. Lebih dari itu, terapi ini bisa memperbaiki postur tubuh.

2.3.3 Hidroterapi untuk Persiapan Persalinan


Lebih dari 31.000 kelahiran di bawah air telah dilaporkan dalam
studi di seluruh dunia, dan sekitar 6% wanita di Amerika Serikat tidak
mengalami rasa sakit dan mendapatkan manfaat dari air rendaman
hidroterapi selama persalinan atau melahirkan. Tingkat pemanfaatan air
rendaman hidroterapi dalam lingkup kebidanan dalam praktek kolaboratif
di Amerika Serikat cenderung lebih tinggi, mulai dari 15% -64% selama
persalinan 2-4 dan 9% -31% selama kelahiran. Keamanan dan
kebermanfaatan perendaman hidroterapi dirasakan pada kehamilan.
Sementara nyeri adalah satu-satunya efek utama perendaman dalam
hidroterapi tersebut juga dapat mempercepat pembukaan serviks,

7
mengatasi persalinan distosia, dan berkontribusi dalam kepuasan maternal
dalam masa postpartum.
Mengenai potensi risiko yang terkait dengan hidroterapi selama
persalinan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perendaman selama
persalinan trimester pertama mempengaruhi intrapartum ibu atau infeksi
postpartum, maupun jenis penatalaksanaan pada tahap trimester kedua atau
ketiga, kejadian laserasi perineum atau perdarahan postpartum, laju
perdarahan, atau depresi postpartum.
Demikian pula, tidak ada hubungan yang ditemukan antara
hidroterapi dan pola denyut jantung janin normal, mekonium bernoda
cairan ketuban, tali pusar, nilai pH darah, berat badan ketika lahir, infeksi,
penerimaan untuk pembibitan perawatan khusus, atau tingkat menyusui
pada 6 minggu setelah melahirkan. 
Sebagian besar bukti tentang kelahiran dalam air telah
dikumpulkan dari penelitian klinis dan observasional. Penelitian dilakukan
uji coba terkontrol secara acak. Sementara penelitian tambahan diperlukan
tentang efek rendaman air pada tahap kedua dan ketiga persalinan.
Meskipun hasil neonatal baik diamati dalam studi ini menggunakan
kelahiran dalam air. Sebuah pertimbangan tambahan adalah potensi
perendaman intrapartum untuk mendukung kelahiran fisiologis dan biaya
penahanan dalam perawatan bersalin, terutama karena manfaatnya sebagai
anti nyeri non farmakologis.
Penggunaan hidroterapi selama persalinan dan kelahiran harus
dipandu oleh pedoman berbasis bukti. Sampai saat ini, data pada pedoman
hidroterapi terbatas, namun para peneliti telah mengusulkan peraturan
suhu air untuk 36-37,5 derajat Celsius untuk mencegah hipertermia ibu
dan janin dan meminimalkan risiko respirasi prematur pada saat lahir di
bawah air. Selama perendaman hidroterapi, penyedia layanan bersalin
harus memonitor suhu ibu dan tanda-tanda vital dan kesejahteraan janin
per penilaian risiko individual. wajah bayi harus dibawa ke permukaan
segera setelah lahir di bawah air tanpa stimulasi perjalanan atau kembali
berikutnya perendaman untuk menghindari hal tidak mungkin inhalasi air.

8
Perhatian terhadap tali pusar panjang untuk mengurangi
ketegangan selama proses membawa bayi ke permukaan, diikuti oleh
inspeksi langsung dari tali pusat dan pasca situs lampiran lahir dianjurkan.
Termoregulasi biasanya dapat dipertahankan dengan menjaga tubuh bayi
terendam dengan wajah di atas air. standar lain perawatan selama
persalinan dan kelahiran untuk ibu dan bayi mereka tetap sama terlepas
dari penggunaan hidroterapi. Konsisten dengan penggunaan kebidanan
latihan darurat untuk menjamin perawatan yang berkualitas, skenario yang
melibatkan hidroterapi harus dimasukkan dalam situs mana yang berlaku.
Singkatnya, persalinan dan kelahiran di dalam air dapat dengan
aman dilakukan kepada perempuan dengan kehamilan yang normal dan
tidak ada kontraindikasi. Selain itu, pelaksanaan hidroterapi harus
diberikan oleh penyedia layanan bersalin yang berkualitas. Persalinan dan
kelahiran dalam air sangat berguna bagi wanita yang lebih memilih
melahirkan secara normal fisiologis dan ingin menghindari metode
penggunaan obat-obatan farmakologis penghilang rasa nyeri.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas yaitu:
Hidroterapi merupakan penggunaan air yang terus-menerus untuk
mendapatkan manfaat kesehatan tertentu. Dan pada dasarnya, terapi pijat yang
menggunakan air juga dihitung sebagai hidroterapi. Hidroterapi membantu
dalam merelaksasikan tubuh dan melawan ketegangan yang ditimbulkan oleh
perubahan-perubahan hormonal. Hidroterapi pun bisa digunakan oleh wania
hamil untuk menghilangkan rasa sakit yang dialaminya selama masa
kehamilan dan menghilangkan psikologis-psikologis yang negatif. Selain itu
hidroterapi juga dapat digunakan untuk persiapan persalinan untuk
menghilangkan rasa sakit dari proses persalinan tersebut.

3.2 Saran
Calon bidan diharapkan mengetahui wawasan apa saja mengenai
perkembangan yang dapat digunakan untuk membantu seorang ibu dalam
masa kehamilannya, contohnya saja hidroterapi. Hidroterapi sendiri termasuk
hal yang masih belum lumrah di Indonesia, dan diharapkan untuk tahun ke
depannya, hidroterapi bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk
menurunkan angka kematian ibu dan/atau anak.

10
DAFTAR PUSTAKA
Broach E. 2007. Effects of an aquatic therapy swimming program on adults with
spinal cord injuries. Therapautic Recretion Journal. 160-173.
Chaiton, L. (2002). Terapi Air untuk Kesehatan dan Kecantikan. Prestasi Pustaka
Publisher. Jakarta-Indonesia
Odunaiya. 2009. Prognosis For Ambulation In cerebral Palsy: Population-Based
Study. Pediatrcs.
Ramadhania, S. 2007. Pusat Hidroterapi di Jakarta, Diakses: 19 Oktober 2016
Susanto, E., 2009. Olahraga Renang Sebagai Hidrotherapy Dalam Mengatasi
Masalah-Masalah Kesehatan. Jurnal Ilmia Kesehatan Olahraga
(MEDIKORA): Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY YOKYAKARTA.
Takarini, N. 2012. Pelatihan Hidroterapi (Aquaterapi) Untuk Kondisi Neurologuis
dan Ortopedik.Pelatihan Hidroterapi. Pebuari 2012 . Karang Anyar Rumah
Asuh & Rumah Belajar Pediatric And Neurodevelopmental Therapy
Centers
Waluyo, S. N., Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita Hipertensi Di Desa
Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.

11

Anda mungkin juga menyukai