Anda di halaman 1dari 16

TERAPI PANAS

(THERMOTHERAPY)
PENDAHULUAN
Terapi panas adalah agens yang tujuannya hanya untuk menghantarkan panas.
Panas dapat dihasilkan dari berbagai sumber yang menghasilkan gelombang
elektromagnetik di dalam spectrum inframerah. Gelombang inframerah diserap di
dalam epidermis dan dermis kulit lalu dipindahkan ke kulit melalui 3 cara, yaitu :

 Radiasi, yaitu perpindahan panas melalui ruang, misalnya pada lampu pemanas

 Konduksi, yaitu pemindahan panas dari kontak langsung antar molekul, seperti
pada hot pack atau bantal pemanas

 Konveksi, yaitu pemindahan panas oleh pergerakan materi yang dihangatkan,


seperti pada gerakan air yang dipanaskan
TUJUAN DAN EFEK
Efek aplikasi panas bergantung pada peningkatan suhu jaringan target ke level
terapeutik yaitu 41ºC hingga 45ºC. Suhu ini dapat dicapai dalam 8 hingga 10 menit. Dalam
30 menit, tubuh mencapai thermal equilibrium, dan pemanasan lebih lanjur tidak
bermanfaat. Efek fisiologis panas antara lain :

 Peningkatan metabolism di dalam jaringan tempat panas diserap

 Peningkatan keringat di area penyerapan

 Peningkatan tekanan oksigen yang berbanding lurus dengan peningkatan suhu jaringan

 Vasodilatasi lokal dengan hyperemia (meningkatnya darah pada bagian tubuh) sebagai
respon meningkatnya kebutuhan nutrisi

 Peningkatan ekstensibilitas jaringan ikat bila disertai dengan latihan peregangan


TUJUAN DAN EFEK
• Relaksasi otot melalui efek pada gelendong otot dan organ tendon golgi

• Peningkatan tekanan kapiler dan permeabilitas sel yang dapat menyebabkan


pembengkakan local

• Peningktakan suhu tubuh dan frekuensi napas dan jantung, juga penurunan tekanan
darah jika diaplikasikan cukup lama atau secara sistematik.
INDIKASI TERAPI PANAS
indikasi rasional
Kondisi subakut dan kronik Nyeri pada pasien dengan trigger point sangat
sensitive berkurang setalah intervensi dengan hot
pack

• Pasien dengan rheumatoid arthtrithis di lutut dan


bahu mengalamai peningkatan LGS setelah
intervensi hot pack, dengan ataupun tanpa
disertai latihan
Osteoartrithis dan theumatoid artrithis • Pasien dengan rheumatoid arthrithis mengalami
penurunan derajat nyeri dan LGS yang lebih luas
serta perbaikan kekuatan genggam setelah
intervensi paraffin yang dikombinasikan dengan
latihan
• Pasien dengan sclerosis sistemik, mengalami
perbaikan mobilitas, penurunan rasa kaku, dan
peningkatan elastisitas kulit setelah intervensi
paraffin bath dan latihan
PETUNJUK UMUM UNTUK SEMUA
INTERVENSI TERAPI PANAS
1. Instruksikan pasien mengenai apa yang akan dilakukan, tujuan, dan apa yang
anda ingin pasien lakukan
2. Minta pasien untuk melepaskan seluruh pakaian dan perhiasan dari daerah
yang akan diterapi
3. Posisikan pasien secara nyaman agar area yang akan dipanaskan mudah
dicapai
4. Tutupi pasien untuk kesopanan, biarkan area yang akan dipanaskan tetap
terbuka
5. Posisikan sensasi suhu pasien dan keutuhan kulit di area yang akan dipanaskan
6. Saat pemanasan dimulai, tetaplah berada di dekat pasien untuk mengawasi
responsnya
7. Pada akhir intervensi, kembalikan alat ketempat semula
8. Periksa ulang pasien untuk menentukan responsnya, pastikan untuk memeriksa
kondisi kulit dan status fisiologis umum
9. Catat posisi pasien, area yang dipanaskan, agens yang digunakan, dosis, dan
respons pasien
HOT PACK
 Hot pack adalah cara konduktif
menghantarkan panas lembap
kepada pasien. Hot pack terbuat
dari kanvas dan diisi dengan gel
silica. Hot pack dapat menyimpan
panas hingga sekita 10 sampai 20
menit.
PETUNJUK PEMAKAIAN HOT PACK
 Tutupi area yang akan dipanaskan dengan handuk bersih. Pasien dapat diposisikan di
atas hot pack.
 Dengan menggunakan ujungnya, keluarkan hot pack yang ukurannya sesuai dari unit
pemanas dan letakkan di atas pembungkus komersil atau di atas dua handuk yang dilipat
sama panjang dan diatur
 Lalu bungkus handuk komersil dengan insolator panas yang anti lembap, pastikan ujung
hot pack juga terbungkus dengan di dalam handuk. Apabila pembungkus komersil mulai
menipis, tambahkan beberapa lapis handuk sebagai kompensasi.
 Bawa hot pack ke pasien, dan letakkan secara hari-hati pada daerah yang hendak
dipanaskan.
 Periksa laporan sensasi pasien, dan periksa kulitnya secara seiring selama 5 menit
pemanasan awal. Atur bantalan jika pasien merasa terlalu hangat, sediakan alat
pemanggil dan atur timer
 Pada akhir internvensi, angkat hot pack dan keringkan pasien
 Kembalikan hot pack ke unit pemanas dan panaskan ulang setidaknya selama satu jam
sebelum digunakan kembali.
DOSIS
 Intensitas
Kuatnya pemanasan ditetntukan oleh toleransi pasien dan dicapai dengan
menambah atau mengurangi handuk sesuai kebutuhan. Hot pack mulai mendingin
setela sekitar 10 menit, jika menginginkan pemanasan yang lebih kuat, ganti dan
gunakan hot pack yang baru untuk memperthankan gradient panas
 Durasi
Durasi pemanasan adalah 15 hingga 30 menit. Jika hot pack digunakan untuk
pemanasan awal sebelum stimulasi listrik, waktu pemanasan yang memadai adalah 10
hingga 15 menit
 Frekuensi
Hot pack dapat digunakan setiap hari ataulebih sering untuk kondisi subakut.
Frekuesni dapat dikurangi setelah pasien membaik
 Respon terhadap hot pack dan modifikasi yang sesuai
Respons normal mencakup kulit merah muda dan keringat. Tambahkan handuk jika
kulit merah atau pasien melaporkan panas hebat. Jika kulit pasien sangat merah atau
melepuh, segera angkat hot pack dan letakkan cold pack atau ice pack di area
tersebut. Buat laporan kejadian
PARAFFIN BATH
 Parrafin bath adalah tangka
yang berisi campuran paraffin
medis dan minyak mineral
(yang berfungsi menurunkan
titik leleh). Kedua bahan
dicampurkan dengan
perbandingan sekitar 2,25 kg
lilin dengan 0,47 L minyak.
Pada sebagian tangki
terpasang unit pemanas,
thermostat, dan saluran
keluar.
PETUNJUK PEMAKAIAN PARAFFIN
BATH
 3 metode penggunaan paraffin bath, yaitu :
1. Immersion bath (perendaman) menghasilkan peningkatan suhu
kulit terbesar
2. Dip-immersion (celup-rendam) tidak seefektif metode
perendaman dalam meningkatkan suhu kulit, tapi lebih mudah
ditoleransi
3. Dip-wrap (celup-bungkus) metode paling aman dan paling sering
digunakan tetapi merupakan metode yang paling tidak efektid
dalam meningkatkan suhu kulit
PETUNJUK PEMAKAIAN PARAFFIN BATH
1. Periksa suhu paraffin untuk memastikan suhunya 52 hingga 53
2. Cuci bagian tubuh yang hendak dipanaskan
3. Rendam bagian tubuh yang hendak dipanaskan ke dalam bak, dan minta
pasien untuk menghindari gerakan yang dapat meretakkan lapisan padat
paraffin yang terbentuk karena suhu kulit lebih rendah daripada paraffin.
Peringatkan pasien untuk tidak menyentuh bagian dasar tangki
 Immersion bath  Pasien menahan bagian tubuh di dalam bak selama
durasi terapi
 Dip-immersion  Minta pasien untuk mencelupkan dan mengeluarkan
bagian tubuh satu atau dua kali dan biarkan paraffin yang menempek
mengeras. Lalu rendam bagian tubuh tersebut seperti pada immersion bath.
Lapisan yang mengeras ini akan menginsulasi kulit secara parsial, sehingga
suhu terasa lebih nyaman
 Dip-wrap  Sebelum merendam bagian tubuh, siapkan kertas lilin, bungkus
plastic atau kantong plastic, dan karet gelang atau pita perekat. Siapkan juga
dua helai handuk yang telah dilipat sama panjang. Minta pasien untuk
mencelupkan bagian tubuh, lalu mengangkatnya dan biarkan paraffin yang
menempel megeras hingga terlihat tidak mengkilap. Ulangi proses ini hingga 6
hingga 12 kali sehingga terbentuk sarung tangan dari paraffin padat. Setelah
lapisan terakhir mengeras, segera bungkus bagian tubuh yang berlapis paraffin
dengan kertas, plastic atau kantong, lalu dengan bebrapa lapis handuk.
Eratkan dengan karet gelang atau pita perekat. Insulasi tebal pada seluruh
permukaan mengoptimalkan retensi suhu. Pastikan untuk menutup semua jalan
keluar panas
4. Pada akshir intervensi, keluarkan bagian tubuh dan biarkan cairan paraffin
yang tersisa mengeras. Lepaskan paraffin dari bagian tubuh dengan
mengelupasnya atau dengan meminta pasien melakukan gerakan aktif agar
paraffin retak
5. Jika pasien akan dipijat, lekukan pada saat ini, jika tidak bersihkan dan
keringkan bagian tubuh
6. Keringkan keringat dari paraffin padat dengan kertas tisu yang bersih.
DOSIS
 Intensitas
Jumlah panas yang dihantarkan oleh paraffin ditentukan oleh metodenya.
Metode immersion bath adalah yang paling kuat, diikuti oleh metode dip-immersion.
Metode dip-wrap adalah yang paling ringan dan paling sesuai untuk pemanasan
yang sangat ringan
 Durasi
Durasi pemanasan biasanya 20 menit
 Frekuensi
Parafin bath diberikan setiap hari untuk masalah subakuit atau kurang dari itu
untuk kondisi yang lebih kronik
 Respons terhadap paraffin bath dan modifikasi yang sesuai
Pasien dengan respons normal memiliki kulit merah muda yang berminyak dan
keringat.jika pasien melaporkan panas hebat, coba tambahkan insulasi dengan
membentuk lapisan lilin tambahan menggunakan teknik pencelupan. Jika pasien
masih merasa tidak nyaman, hentikan terapi. Jika kulit pasien sangat merah atau
melepuh, letakkan cold pack atau ice pack pada daerah tersebut. Buat lapran
kejadian.
Keunggulan dan kekurangan

 Kekurangan
 Berat hot pack dapat memperburuk nyeri
 Area yang dipanaskan tidak terlihat
 Keunggulan paraffin bath
 Dapat digunkan untuk ekstremitas distal
 Campuran minyak paraffin dan keringat melembutkan kulit
 Kekurangan
 Panas tidak dapat diturunkan tanpa menyebabkan lilin mengeras
 Panas dapat terasa berlebihan
 Dapat menjadi berantakan
 Tidak boleh banyak bergerak
 Tidak dapat menerapi luka terbuka
 Sulit untuk dibersihkan
keunggulan kekurangan

Hot pack • Mendingin selama periode • Berat hot pack dapat


pemanasan memperburuk nyeri
• Dapat menerapi area • Area yang dipanaskan
local tidak terlihat

Paraffin bath • Dapat digunkan untuk • Panas tidak dapat


ekstremitas distal diturunkan tanpa
• Campuran minyak paraffin menyebabkan lilin
dan keringat mengeras
melembutkan kulit • Panas dapat terasa
berlebihan
• Dapat menjadi
berantakan
• Tidak boleh banyak
bergerak
• Tidak dapat menerapi luka
terbuka
• Sulit untuk dibersihkan

Anda mungkin juga menyukai