Tugas Protap
Disusun oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan ke-Hadirat Allah SWT berkat limpahan berkah
dan rahmat-Nya sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan tugas ini bertujuan menyelesaikan tugas mata pelajaran Terapi
Modalitas. Selain itu, tugas ini juga sebagai acuan untuk mengetahui Alat Modalitas
Fisioterapi
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tak luput untuk berterima kasih kepada :
1. Allah SWT. yang sudah memberikan penulis masih bisa berpikir dan kesehatan,
2. Dosen Mata Kuliah Terapi Modalitas, Pak Riza Pahlawi, S.Tr.Ftr., M.Kes dan Bu Mita
Noviana S.Ft., M.Kes yang telah memberikan dukungan,
3. Orang Tua yang sudah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada penulis,
4. Serta teman-teman yang sudah mendukung penulis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penyusun
mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
tugas ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
THERMOTHERAPY............................................................................................................................................4
LASER.............................................................................................................................................................25
TENS ..............................................................................................................................................................36
MAGNETIC FIELD............................................................................................................................................43
BANDAGING ..................................................................................................................................................51
HYDROTHERAPY ............................................................................................................................................54
KINESIOTAPING .............................................................................................................................................60
TRAKSI ...........................................................................................................................................................64
Efek Fisiologis
o Peningkatan metabolisme di dalam jaringan
o Peningkatakan tekanan oksigen berbanding lurus dengan peningkatan suhu jaringan
o Vasodilatasi local
o Relaksasi otot
o Meredakan nyeri
o Peningkatakan ekstensibilitas jaringan
o Penurunan tekanan darah
• Indikasi
o Kondisi subakut dan kronik • Kontraindikasi
o Osteoarthritis dan Rhematoid o Inflamasi akut
Arthritis o Perdarahan aktif
o Kekakuan jaringan o Keganasan
o Disminorhea o Setelah pembedahan
o Sebelum aplikasi stimulasi listrik o Tromboflebitis
o Koma
o Defisit sensori o Jaringan yang dimatikan dengan
o Demam sinar X
• Perhatian Khusus
o Pemanasan pada daerah abdomen dan pinggan selama kehamilan
o Lansia dan anak usia kurang dari 4 tahun
o Insufisiensi jantung
o Edema
o Diatas area yang telah dioleskan counterirritant local
o Diatas logam yang tertanam didalam kulit
Petunjuk Umum :
o Instruksikan pasien mengenai apa yang akan dilakukan, apa tujuan terapi, dan yang
harus pasien lakukan
o Minta pasien untuk melepaskan seluruh pakaian dan perhiasan dari area yang akan di
terapi
o Posisikan pasien secara nyaman
o Tutupi area yang tidak diterapi
o Periksa sensasi suhu pasien dan keutuhan kulit
Teknik Aplikasi
- Petunjuk umum
- Pilih dosis yang sesuai
- Rapihkan kembali
Hot Pack (Kompres Panas)
Terbuat dari kanvas berisi gel silica. Dipanaskan dengan cara direndam dalam air pada suhu
77⁰C dalam waktu 10-20 menit.
Dosis :
Intensitas
o Kuatnya pemanasan dapat dimodifikasi dengan tebalnya lapisan handuk yang digunakan.
o Mengalami penurunan panas setelah 10 menit
Durasi
o Durasi 15-30 menit
o Jika dipalikasikan sebelum stimulasi listrik, durasi yang dipakai adalah 10-15 menit
Frekuensi
o Dapat digunakan setiap hari
o Frekuensi berkurang setelah mengalami perbaikan.
Prosedur :
o Petunjuk umum terlebih dahulu
o Tutupi area yang akan diterapi menggunakan handuk. Hotpack dapat diaplikasikan diatas
pasien, atau pasien yang berbaring diatas hotpack.
o Angkat hotpack dari unit pemanas
o Bungkus dengan handuk
o Bawa hotpack ke pasien, dan letakan dengan hati-hati
o Periksa laporan sensai pasien secara berkala setiap 5 menit
o Angkat hotpack setela selasai terapi. Dan kembalikan pada unit pemanas.
Parafin Bath
Tangki yang berisi campuran parafin medik dan minyak mineral yang berfungsi untuk
menurunkan titik leleh.Parafin dilelehkan dan suhu dipertahankan pada 50-53⁰C.
Teknik Penggunaan
1. Immersion Bath
Pasien menahan bagian tubuh di dalam bak selama durasi terapi
2. Dip-Immersion
Psien mencelupkan bagian tubuh yang akan diterapi satu-dua kali kemudia bagian tubuh
tersebut direndam
3. Dip-Wrap
- Sebelum melakaukan perendaman, siapkan kertas lili, dan handuk.
- Intruksikan pasien untuk mencelupkan bagian tubuh 6-12 kali sampai lapisan lilin terlihat
tebal dan tidak mengkilap
- Kemudian bungkus dengan kertas lilin dan handuk
Dosis :
Intensitas
o Tergantun dari metode
o Immersion bath > dip-immersion>dip-wrap
Durasi
o Durasi 15-20 menit
Frekuensi
o Dapat digunakan setiap hari
o Untuk masalah sub akut atau kronik
Prosedur:
o Petunjuk umum
o Periksa suhu paraffin
o Cuci bagian tubuh yang akan dipanaskan
o Rendam bagian tubuh yang akan dipanaskan, dan intruksikan pasien untuk tidak
melakukan gerakan yg dapat meretakkan lapisan paraffin
o Pada akhir intervensi, lepaskan paraffin yang menempel pada bagian tubuh, kemudian
kembalikan paraffin ada paraffin bath
CRYOTHERAPY | COLD THERAPY | TERAPI DINGIN
Cryotherapy adalah aplikasi dingin pada area radang dapat mengurangi kepekaan syaraf
yang pada gilirannya akan mengurangi rasa nyeri. Metode ini paling sering dipergunakan
pada keadaan akut sebagai bagian dari sistem RICE (Rest-Ice-Compression-Elevation).
• Indikasi • Kontraindikasi
o Spastisitas penyebab SSP o Angina pectoris
o Cedera akut inflamasi o Luka terbuka
o Kondisi nyeri kronis o Insufiensi arteri (penyakit Raynaud)
o Pertolongan darurat untuk luka -> air o Urtikaria dingin
dingin (jangan gnakan es) o Pasien gangguan sensoris
o Edema o Regenerasi sarat tepi
• Efek Fisiologis
o Vasokontriksi o ^^ ambang nyeri
o || Metabolisme local -> respon cedera o Pelepasan endorphin
akut / inflamasi o || aktivitas gelondong otot
o || Permeabilitas pembuluh darah -> || o || torsi otot
edema o ^^ frekuensi napas dan jantung
o || Metabolisme jaringan articular dan o ^^ tonus dan spastisitas
aktivitas enzim-enzim pengurai o ^^ metabolisme pada aplikasi waktu
kartilago lama -> panas
o || konduksi saraf
TEKNIK APLIKASI
- Petunjuk umum
- Pilih dosis yang sesuai
- Rapihkan kembali
Dosis dan Tujuan :
Metode aplikasi :
• ICE STICK
ØCocok untuk bagian tubuh yang sulit dicapai seperti antara jari2 tgn dan kaki.à khususnya
yg sering mengalami resiko kerobekan kapsul
• ICE BLOCK
ØDapat dibuat dgn membekukan air kedalam plastik dgn sebuah stick ditengahnya.
• ICE BAG
ØKantong tersebut diletakkan melintang diatas area injuryàdapat juga digunakan secara
bersamaan dgn elastis perban.
ØSebuah handuk yang direndam kedalam ember yg terisi penuh dgn es batu.
ØAplikasi ini dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh sehingga memiliki keuntungan
untuk aplikasi circumferential.
ØTerdiri atas parsial ice bath & full ice bath ØParsial ice bath menggunakan kontainer (spt
ember) yg terisi dgn air & es.àarea yang injury dicelup masuk kedalam kontainer tersebut.
• COOLANT SPRAY
ØCoolant spray & chlorethyl cocok untuk aplikasi cold therapy spesifik & lokal pada
permukaan kulit.
ØAplikasi ini menggunakan unsur/zat kimia yang memiliki efek dingin.
ØAntara permukaan tubuh dgn alat spray dipertahankan pada jarak 30 – 40 cm selama
pengobatan.
• COOL PACK
Prosedur :
o Petunjuk umum
o Siapkan ice
o Pilih dosis yang sesuai
o Pilih metode aplikasi yang sesuai
o Posisikan pasien dengan kondisi yang nyaman
o Letakkan ice pada area otot atau sendi yang ingin diterapi
o Diamkan sesuai dosis yang di inginkan
o Angkat , keringkan pasien dan periksa kulit dan respon fisiologis pasien.
INFRARED RADIATION THERAPY
Sumber Inframerah :
× Segala obyek dgn suhu lebih tinggi dari sekitar akan memancarkan infrared.
× Matahari adalah sumber radiasi infrared natural terbesar
Tujuan :
Efek Fisiologis
o ↑ aliran darah àterdistribusinya panas, tapi bila sistem vaskularisasi tdk dpt berespon
dgn baik à panas akan terakumulasi & terkonsentrasi di area ini à terbentuknya
wheal formation jaringan , melepuh atau malah terbakar
• Indikasi o Sebagai modalitas pemanasan
o Trauma & inflamasi pendahuluan
subakut/kronik
o Berbagai jenis Arthritis & kondisi
rheumatoid yang sendinya
• Kontraindikasi
mengalami nyeri & harus
o Terganggunya sensasi suhu/nyeri
dihindari penekanan.
o Terganggunya sirkulasi
o Pengeluaran cairan/lendir akut,
o Edema non-inflamasi
subakut, kronis pada membran
o Usia ekstrim (sangat muda &
mukus, terutama pada episiotomi
sangat tua)
o Infeksi kulit: furunkulosis,
o Keganasan
folikulitis, abses.
IRR :
Perlu Diperhatikan
o Persiapan Alat
§ Periksa kabel IR dan Lampu
§ Cek kondisi lampu
o Persiapan Pasien
§ Pasien dalam posisi nyaman dan rileks
§ Lepaskan pakaian pada area yang akan di terapi
§ Bersihkan area yang akan diterapi
§ Cek sensibilitas kulit
o Aplikasi
§ Petunjuk umum
§ Letakan lampu IR tegak lurus pada area yang akan diterapi
§ Jarak lampu dengan area terapi adalah 40-50 cm
§ Tekan tombol ON
§ Durasi 20-30 Menit
§ Jika selesei tekan off
§ Rapihkan kembali
o Persiapan Alat
§ Periksa kabel IR dan Lampu
§ Cek kondisi lampu
o Persiapan Pasien
§ Pasien dalam posisi nyaman dan rileks
§ Lepaskan pakaian pada area yang akan di terapi
§ Bersihkan area yang akan diterapi
§ Cek sensibilitas kulit
o Aplikasi
§ Petunjuk umum
§ Colokkan kabel
§ Panaskan dg cara diamkan 10-15 menit utk mencapai suhu yang di inginkan
§ Jarak lampu dengan area terapi adalah 40-50 cm
§ Durasi 20-30 Menit
§ Cabut colokkan
§ Rapihkan kembali
Ultraviolet / UVR
Ultraviolet radiation (UVR) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang berada
antara 2000-4000 Angstrom, dan dibatasi oleh X-ray (<2000 A) dan visible light (>4000A)
o UV-A (near UV), 3200-4000 Aà belum diketahui efek fisiologisnya secara pasti
315-380 nm
o UV-B (middle UV, the sunburn spectrum), 2900-3200 Aà diasosiasikan dengan
sunburn dan perubahan kulit akibat usia 280-315 nm
o UV-C (shortwave UV, extreme UV, far UV), 2000-2900 Aà bakterisidal 100-280
nm
UVR
- Alat UVR yang dipakai saat ini à UV-B atau UV-C atau keduanya
- Menentukan Minimal Erythemal Dose
- Bila lampu didekatkan ke arah pasien à dosis meningkat
- Bila dijauhkan à dosis berkurang
- Ketinggian lampu 24 - 40 inch
- Sumber radiasi harus tegak lurus dg absorpsi (pasien)
- Deviasi 10 derajat akan menyebabkan perubahan jumlah energi yang diabsorpsi
- Area terapi harus hangat dan menyediakan privasi masksimum
- Goggle, stopwatch,meteran & selimut harus tersedia
- Area-area yang tidak boleh terkena UV: mata, putting, dan genitalia
- Lampu yang sama sebaiknya digunakan pada setiap sesi terapi
Microwave Diathermy / MWD
• Efek Fisiologis
o Mempunyai efek absorpsi selektive panas terhadap jaringan baik kulit, subcutis dan
otot .
o Efek lokal akan terjadi perubahan panas jaringan yang meningkatkan metabolisme
setempat , vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah terhadap area
yang diterapi
• Efek Sistemik
o Peningkatan aliran darah, volume darah dan cardiac out put
o Vasodilatasi pembuluh darah
o Pemanasan ringan akan menyebabkan tekanan darah menurun seedangkan pemanasan
habat akan meningkatkan takanan sistolik 10 – 20 mmHg
• Indikasi
o Indikasi
o Kasus reumatologi
o Kasus neuromuskuloskeletal
o Efektif untuk sendi IP, MCP dan pergelangan tangan
• Kontra indikasi
o Kehamilan
o Keganasan
o Menstruasi
o Inflant metal
o Edema dan perdarahan jaringan
o Media cairan mata
o Alat elektronik ( pace maker )
o Gangguan sensibilitas
o Tanda inflamasi/infeksi akut
• Precaution
o Pasien merasa sangat kepanasan
o Pasien mengeluh nyeri berlebihan
o Untuk lemak yang tebal tidak efektif
Prosedur :
- Petunjuk umum
- Jarak aplikator kekulit 1 – 2 inch
- Lamanya aplikasi 20 – 30 menit
- Persipan alat dan pasien harus seksama
• Dosimetri
o Efek terapi tercapai pada 50 watt dengan rata2 intensitas 500 mW /cm2
o Aplikator non kontak tidak dapat menunjukkan dosimetri akurat
Short Wave Diathermy / SWD
Short Wave Diathermy adalah aplikasi terapeutik arus frekwensi tinggi menggunakan
energi elektromagnetik dan rekwensi gelombang radio.
Efek fisiologis
• Komponen dasar
o Power suplai
o Sirkuit osilasi
o Sirkuit pasien
Dosimetri :
⬗ Besarnya faktor biologi tubuh, terapis menguidence sampai suhu cukup hangat
⬗ Respon fisiologi hangat (cukup) jika efek panas minimal
⬗ Lamanya 5 – 30 menit
⬗ Paling akurat dengan termometer (mengukur suhu panas)
Ukuran Elektroda :
⬗ Harus lebih besar dari struktur yang diterapi, karena medan elektrik cenderung menyebar
sehingga konsentrasi medan elektrik pemanasan selektif tercapai
⬗ Ukuran elektroda harus sama, jika tidak maka bebanpun tidak sama sehingga mesin
⬗ sulit tuning
- Petunjuk umum
- Jarak aplikator kekulit 1 – 2 inch
- Lamanya aplikasi 20 – 30 menit
- Persipan alat dan pasien harus seksama
Laser
Jenis Laser :
• Solid-State laser
: material telah dikuatkan terdistribusi dalam matriks padat Laser neodymium- yang
memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer (nm).
• Laser Gas
: (helium dan helium-neon, hene, merupakan laser gas yang paling umum) memiliki
output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan energi jauh dari
inframerah, dan digunakan untuk memotong material keras.
• Laser Excimer
: (nama ini berasal dari istilah excited dan dimers) menggunakan gas reaktif, seperti
klorin dan fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon atau kripton
• Dye laser
: menggunakan pewarna organik kompleks, seperti rhodamine 6g, dalam larutan cair atau
suspensi sebagai media penguat.
• Semiconductor laser
: kadang-kadang disebut dioda laser, laser yang tidak solid- state. Perangkat elektronik
yang menggunakan ini umumnya sangat kecil dan menggunakan daya yang rendah.
Mereka dapat dibangun menjadi array yang lebih besar, seperti sumber penulisan dalam
beberapa printer laser
SIFAT LASER :
Koheren
Arah gelombang sinar memberi energi yang kontinue, sehingga energi yang dihasilkan sangat
berpengaruh terhadap sel.
Monochromatis
Sifat gelombang laser yang Tunggal dapat memberikan efek terhadap sel.
Frekuensi Tinggi
Dengan frekuensi yang tinggi tersebut maka LASER sering digunakan untuk terapi dengan
Micro tissue Damage effect.
Gelombang laser menunjukan satu arah dengan intensitas yang tinggi dan bersifat
Continue.
Klasifikasi Laser :
Dosis :
Prosedur :
Ultra Sound Therapy adalah Usaha Pengobatanà Get. Mekanik, Gel.Suara Frek : >
20.000 Hz. Dlm FT digunakan0,7–3MHzàEfek Terapeutik & Fisiologik melalui proses
tertentu.
Macam2 Gel.SuaraàFrek :
- Sub Sonic : < 20 Hz, tdk didengar
- Sonic : 20 – 20.000 Hz, didengar
- Ultra Sonic : > 20.000 Hz, tdk didengar
• Gel. Suara perlu media tertentu (PZT) dlm perambatan Gelà Kompressi / Refraksi.
Bio Fisika US :
Pengaruh kecepatan penyebaran medan, berbeda antara 1 MHz – 3 MHz, shg berbeda
panjang gelombang
3. Semakin dlm letak Jar, kompressi semakin kecil, krn berkas Gel.US semakin lemah akibat
fenomena Interferensi pd Nier Field & Refleksi Interferensi Gel. US antar jarak à
Mekanisme kompressi jaringan.
Fisiologi US :
- Termosensor kulit
- Efek langsung & tdk langsung lokal segmental
c. Lehmann : Dosis US 1 watt/cm2 ERA sec. kontinu dlm otot, akan terjadi
peningkatan suhu 0,07 oC / detik.
d. Di klinik jika 0,07 oC / detik dlm otot, maka Jar. Otot tsbàIschemic
e. Temperatur dlm Jar. Lunak sangat kecil dibanding di sendi, meski letak sendi >
dalam.
4. Sejumlah Efek Biologik akibat jawaban sec. fisiologik dari pengaruh mekanik & thermal
US :
- sirkulasi darah
- relaxasi otot
- vermeabilitas membran cell
5. Efek lain US :
Frekuensi terapi US :
- Aktualitas tinggi, US tiap hari satu kali
Luas permukaan
Max : 15 menit
Persiapan Alat :
• Persiapan alat
• Tentukan Prosedur yang digunakanF
Persiapan pasien
• Perhatian khusus harus diberikan terhadap pasie baru dan selama terapi pertama
• Pasien ditempatkan dengan nyaman dalam posisi relaksasi yang disesuaikan dengan
area yang diterapi, apakah posisi duduk, berbaring, terlentang atau tengkurap
• Pemeriksaan area terapi
– Jika pasien menggunakan pace maker jantung , tidak boeh melakukan terapi
Prosedur :
– Sensasi yang dirasakan: dapat tidak merasakan apa-apa, rasa hangat ringan atau
sensasi prickling yang minimal
– Jika timbul rasa tidak enak, panas yang menyakitkan / nyeri diarea
terapuàberitahu segera
• Catatan :
• Teknik ini :
• Jika area terapi luas, bagi area dalam beberapa bagian dan terapi satu persatu
• Aplikasi media coupling
– Sebarkan media coupling secara merata diatas kulit denan tranducer. Jangan mengenai
pakaian
Nyalakan peralatan
• Atur time (sebagian alat atur intensitas)
– Catatan :beritahu pasien bahwa tranducer terasa dingin, pegang tranduser dengan palmar
• Catatan :
– Teknik stroking / dinamis
• Yakinkan terdapat banyak media coupling diarea terapi dan permukaan tranduser
• Aplikasikan tranduser kekulit dengan tekanan yang baik, tidak terlalu kuat
• Pegang tranduser tegak lurus area terapi
• Stroking longitudinal dan sirkular
• Dengan gerakan konstan dan kontak baik
Catatan
• Tidak memegang transducer diudara dengan intensitas meningkat dari nol karena
permukaan transducer akan panas
TENS adalah metode stimulasi listrik yang terutama bertujuan untuk memberikan tingkat
pereda nyeri simtomatik dengan saraf sensorik yang menarik dan dengan demikian
merangsang mekanisme gerbang nyeri dan / atau sistem opioid.
TENS – Indication
Soft Tissue Injuries
• Cervical radiculopathy
• Bursitis or Hip Pain
• Carpal Tunnel
• Plantar Fasciitis
• Lateral epicondylitis or Tennis Elbow
• Frozen Shoulder
• Sciatica
Chronic Conditions
• Arthritis
• Multiple Sclerosis
• Fibromyalgia
• Migraines
• Temporomandibular joint disorder or dysfunction (TMD)
TENS – Kontraindication
• Cardiac pacemaker
• Kehamilan
• Sinus karotoid, laryngeal, faringeal, area mata
• Nyeri yang etiologinya tidak diketahui\
TENS Electrode Placement
Ide yang kompleks dapat disampaikan hanya dengan satu gambar diam, yaitu memungkinkan
untuk menyerap data dalam jumlah besar dengan cepat.
Teknik Aplikasi
Persiapan Alat
1. Siapkan alat
2. Periksa kabel, jangan sampai ada yang terlilit atau terkelupas
3. Siapkan pad elektroda
4. Basahi busa pad elektrode/siapkan gel
5. Siapkan perekat/plester
6. Hubungkan kabel lead elektroda pada TENS
Persiapan Pasien
1. Lepaskan benda yang berbahan logam yang menempel pada tubuh pasien
2. Jauhkan alat elektronik dari tubuh pasien
3. Bebaskan area yang akan di terapi dari pakaian
4. Bersihkan area yang akan diterapi
5. Cek sensibilitas (bandingan dengan sisi yang sehat)
Aplikasi
1. Letekan pad elektroda pada bagian yang akan di terapi
2. Rekatkan pad, agar tidak bergeser
3. Nyalakan TENS
4. Atur mode pada tens
5. Atur waktu
6. Naikkan intensitas sampai batas toleransi pasien
7. Cek secara berkala selama masa terapi
8. Bila sudah selesai, putar knop intensitas kembali ke 0, lepaskan pad elektroda.
Rapihkan kembali pad elektroda. Evaluasi pasien pasca terapi.
9. Rapihkan alat
Electrical Muscle Stimulation
Stimulasi listrik diberikan dengan tujuan untuk mengeksitasi saraf dan jaringan otot.
Sehingga metode ini dapat digunakan untuk memperbaiki performa otorik, dengan cara
melatih kontraksi otot.
Tujuan :
- Meningkatkan kekuatan otot, mencegah atrofi, dan dapat digunakan untuk hipertrofi
otot.
- Memfasilitasi peningkatan rekrutmen motoric (reedukasi)
- Menurunkan spastisitas
- Mempertahankan dan meperbaiki lingkup gerak sendi melalui gerakan yang berulang
- Mengurangi pembengkakan dan meningkatkan sirkulasi perifer melalui aktivasi
pompa otot
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur :
Persiapan Alat
1. Siapkan alat
2. Periksa kabel, jangan sampai ada yang terlilit atau terkelupas
3. Siapkan pad elektroda
4. Basahi busa pad elektrode
5. Siapkan perekat/plester
6. Hubungkan kabel lead elektroda
Persiapan Pasien
1. Lepaskan benda yang berbahan logam yang menempel pada tubuh pasien
2. Jauhkan alat elektronik dari tubuh pasien
3. Bebaskan area yang akan di terapi dari pakaian
4. Bersihkan area yang akan diterapi
5. Cek sensibilitas (bandingan dengan sisi yang sehat)
Aplikasi
1. Letekan pad surface elektroda pada bagian yang paling dekat dengan area yang akan
di terapi
2. Rekatkan pad, agar tidak bergeser
3. Nyalakan ES
4. Letakan pad elektroda (mobile) sesuai dengan motor point
5. Naikkan intensitas sampai menimbulkan kontraksi
6. Bila sudah selesai pada satu titik, pindahkan ke titik yang lain. Dengan menurunnkan
intensitas terlebih dahulu
7. Cek secara berkala selama masa terapi
8. Bila sudah selesai, putar knop intensitas kembali ke 0, lepaskan pad elektroda.
Rapihkan kembali pad elektroda. Evaluasi pasien pasca terapi.
9. Rapihkan alat
Magnetic Field
Dampak :
• MF menyebabkan pergerakan ion di dalam sel
• Hiperpolarisasi membran sel
• Akselerasi metabolisme
• Merangsang proses energi
• Meningkatkan penggunaan oksigen
• Stimulan terhadap proses proliferasi
MF memiliki efek menguntungkan pada mekanisme regeneratif yang terjadi di jaringan dan
merangsang hormon dan aktivitas kekebalan tubuh di seluruh organisme.
Terapi Inhalasi
Cara pemberian dalam bentuk aerosol, langsung ke target organ di saluran
pernapasan. Terapi inhalasi lebih efektif dibandingkan dengan terapi obat oral. Dengan
inhalasi obat dapat langsung bekerja pada target terapi dengan efek sistemik yang minimal.
Obat Inhalasi :
➜ Bronkodilator
➜ Antiinflamasi
➜ Antibiotik
➜ Mukolitik
➜ Nacl 3%
Inhalasi Oral
• Keuntungan
o Dosisi obat lebih kecil
o Efek samping hamper tidak
ada
o Kerja cepat
o Tidak tergantung absorpsi
o Tidak mengiritasi lambung
• Kerugian
o Teknik teknik harus benar
o Perlu kordinasi cerma
Meter dose Inhaler with Spacer
Nebulizer adalah suatu cara pemberian obat dengan cara penghirupan setelah obat tersebut
terlebih dahulu dipisahkan menjadi partikel yang lebih kecil melalui cara aerosol,
humidifikasi.
➜ Aerosol adalah suatu sistem dimana molekul yang ukurannya lebih besar diuraikan
dalam satu/medium lain dengan alat nebulizer.
➜ Humidifikasi adalah pelembaban
Macam Nebulizer :
Jet Nebulizer
➜ Partikel lebih besar
➜ Suara bising
➜ Aerosol dingin
➜ Mudah dibawa dan diganti
Ultrasonik Nebulizer
➜ Partikel lebih kecil
➜ Suara mesin lebih rendah
➜ Ukuran alat besar
Jet Ultrasound
Digunakan pada jari tangan dan kaki karena area tersebut sulit dibalut dengan kain kasa.
Mereka juga dapat digunakan untuk menjaga pembalut pada bagian tubuh dengan banyak
gerakan, seperti siku atau lutut.
Perban segitiga terbuat dari katun atau kertas sekali pakai. Mereka memiliki berbagai
kegunaan:
Circular Bandaging
Perban melingkar digunakan untuk menahan pembalut pada bagian tubuh seperti lengan,
kaki, dada atau perut atau untuk memulai teknik perban lainnya.
Untuk perban bundar, kami menggunakan potongan kain atau perban kasa
Spiral bandaging
Spiral Bandaging biasanya digunakan untuk bagian tubuh
yang berbentuk silinder. Perban elastis juga dapat digunakan
untuk menerapkan perban spiral ke bagian tubuh yang
meruncing. Meskipun diameter tubuh semakin meningkat,
elastisitas akan memungkinkan perban menempel erat ke kulit.
Figure-of-eight bandaging
Figure-of-eight bandaging perban melibatkan
dua belokan, dengan strip perban saling
bersilangan di sisi tempat sambungan melipat atau
memanjang. Biasanya digunakan untuk mengikat
sendi yang melenturkan atau bagian tubuh di bawah
dan di atas sendi.
Tekanan Hidrostatik
- Peningkatan tekanan mengurangi atau membatasi efusi, membantu pengembalian
vena, menimbulkan bradikardi, dan memutuskan aliran darah perifer
- Kedalaman dan tekanan yang proporsional memungkinkan pasien untuk melakukan
latihan secara lebih mudah ketika mendekati permukaan.
Viskositas
Viskositas adalah friksi yang terjadi antara molekul cairan yang menghasilkan tahanan aliran.
Tegangan Permukaan
Gaya tahanan tegangan permukaan berubah secara proporsional sesuai ukuran objek yang
bergerak melalui permukaan cairan
Metode Hidroterapi
- Memasukkan banyak prinsip dasar PNF yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan
lingkungan air.
▻ Isokinetically, terapis memberikan fiksasi sementara pasien bergerak melalui air baik
gerakan menjauh dari atau di sekitar terapis. Resisten yang di berikan menentukan
kecepatan gerakan di dalam air.
▻ Isotonically, terapis bertindak sebagai titik movable fixation.
▻ Isometrically, pasien memegang posisi yang tetap ketika sedang didorong melalui air oleh
terapis. Tindakan ini meningkatkan kontraksi yang seimbang.
Metode Halliwick
-Metode Halliwick menggunakan teori general system, konsep ini memiliki dua unsur yaitu:
berenang dan terapi, metode ini memiliki dua tujuan utama: untuk mengajarkan perenang
tentang diri mereka sendiri dan kontrol keseimbangan dalam air dan mengajarkan untuk
berenang
▻ Adaptasi Mental
Melibatkan dua gaya yang bekerja pada di dalam air: gravitasi dan gaya bouyancy, efek
gabungan dari kekuatan-kekuatan ini menyebabkan gerakan rotasi
▻ Restorasi Balance
Menekankan pada penggunaan pola gola gerakan yang besar terutama dengan lengan untuk
menjaga keseimbangan
▻ Inhibisi
Kemampuan untuk untuk berada pada posisi yang diinginkan atau postur.
▻ Fasilitasi
Kemampuan untuk membuat gerakan yang diinginkan dan dikendalikan secara fisik dengan
menggunakan alat bantu apung.
Indikasi :
Tujuan khusus latihan akuatik adalah untuk memfasilitasi pemulihan fungsional dengan
menyediakan lingkungan yang menambah kemampuan pasien dan / atau praktisi untuk
melakukan berbagai intervensi terapeutik.
▰ Memfasilitasi latihan lingkup gerak sendi
▰ Mengawali latihan tahanan
▰ Memfasilitasi aktivitas menumpu beban
▰ Meningkatkan pelaksanaan teknik manual
▰ Memberikan akses 3 dimensi ke tubuh pasien
▰ Memfasilitasi latihan kardiovaskular
▰ Mengawali replikasi aktivitas fungsional
▰ Meminimalkan risiko cedera atau cedera ulang selama rehabilitasi
▰ Meningkatkan relaksasi pasien
Perhatian Khusus
Kelainan saraf
-Pasien ataxik mungkin mengalami peningkatan kesulitan mengendalikan gerakan yang
disengaja.
-Pasien dengan multiple sclerosis yang tidak toleran terhadap panas dapat mengalami
kelelahan dengan pencelupan pada suhu lebih dari 33⁰C
Kejang
-Pasien dengan epilepsi terkontrol memerlukan pemantauan ketat selama perawatan terendam
dan harus mematuhi pengobatan sebelum perawatan
Disfungsi Jantung
-Pasien dengan angina dan tekanan darah abnormal juga memerlukan pemantauan ketat.
Untuk pasien dengan penyakit jantung, olahraga akuatik intensitas rendah dapat
mengakibatkan permintaan jantung lebih rendah daripada latihan darat serupa.
KONTRAINDIKASI
▰ Disfungsi respirasi, kapasitas vital kurang dari 1 liter
▰ Penyakit vaskuler perifer yang berat.
▰ Resiko perdarahan.
▰ Penyakit ginjal yang berat (pasien tidak mampu menyesuaikan terhadap
hilangnya cairan selama imersi)
▰ Luka terbuka tanpa balutan oklusif, kolostomi, dan infeksi kulit, seperti tinea pedis
dan kurap.
▰ Inkontinensia urin atau defekasi (pada kejadian mengompol dibutuhkan evakuasi
kolam, penanganan kimia, dan mungkin dikeringkan.
▰ Menstruasi
▰ Infeksi atau penyakit yang menyebar melalui air atau udara (misalnya, influenza,
infeksi gastrointestinal, tifoid, kolera, dan poliomielitis.
▰ Kejang yang tidak terkontrol selama setahun terakhir ( akan membahayakan
keselamatan terapis dan pasien jika diperlukan pengeluaran dari kolam secara
mendadak.
SPECIAL EQUIPMENT
Stretching Exercise
Strengthening Exercise
KINESIOTAPING
K-Tapes adalah teknik perekaman rehabilitatif definitif yang dirancang untuk
memfasilitasi proses penyembuhan alami tubuh sambil memberikan dukungan dan stabilitas
pada otot dan sendi tanpa membatasi rentang gerak tubuh. K-Tapes mengikuti jalur otot atau
saraf, dapat diterapkan secara bebas ke bagian tubuh mana pun, dan tidak membatasi kebebasan
bergerak pasien.
Prinsip Dasar
• Meniru kualitas kulit
• Taping ini tidak mengandung gel pereda nyeri
• Taping ini di desain sangat baik supaya kulit tetap mendapatkan ventilasi
• Efektif digunakan jangka waktu 3-5 hari
Aplikasi Arah Kinesiotaping
Insersio ke Origo
§ Digunakan untuk menginhibisi Otot Ketarik atau Overused
§ Stretch ringan wajib digunakan untuk mendapatkan Hasil maksimal
Origo ke Insersio
§ Digunakan untuk memfasilitasi otot yang lemah atau performa menurun
§ Stretch dari light ke moderate di perlukan
Tipe dari aplikasi Stretch
• Full- 100%
• Severe-75%
• Moderate- 50%
• Light- 15-25%
• Zero/ None- 0%
• persentase peregangan mengacu pada persentase peregangan yang tersedia (LGS)
Bentuk pola potongan kinesio tape
Indikasi
Frozen shoulder Patellar tendinitis
Muscle Aplication
Ligament Aplication
Tendon Aplication
TRAKSI
Traksi: proses menarik untuk meregangkan jarak antar suatu bagian.
Traksi :
Traksi mekanis pd vertebra cervical (cervical traction) dan vertebra lumbal (lumbar traction).
PHYSIC THEORY
PHYSIC THEORY
Decompression
SPINAL DECOMPRESSION/TRACTION
• Traksi spinal: tarikan untuk meregangkan jarak antar vertebra yang bertujuan untuk
mengurangi tanda atau gejala kompresi spinal servikal atau lumbal.
ANATOMY OF SPINE
PHYSIOLOGY OF SPINE COMPRESSIO
Cervical
Lumbal
Mobilisasi diskus
Persiapan Alat
• Periksa alat yang akan digunakan
Persiapan Pasien
- Anamnesa
o Identitas
o Keluhan Riwayat Penyakit
o Riwayat Pengobatan
- Assessment
• General Condition
• VAS
• Posture Check
• Objective Test
• PFGD
• Specific Test : Neurologic Sign, Functional Test, etc
- Diagnosa
- Goal Treatment
- Treatment Explain
Prosedur :
• CervicalSling:
• Duduk : kursi ditempatkan pada posisi yang tepat dan cervical sling
ditempatkan tepat diatas kursi.
• Terlentang : posisikan pasien tidur terlantang dengan bantal dibawah lutut.
• Pasang cervical sling pada pasien
• Hubungkan cervical sling ke spreader bar, hubungkan spreader bar ke unit traksi.
• Beri pasien tombol emergency
• Mulai terapi :
• Periksa posisi leher 20-30 derajat fleksi
• Tekan tombol “on”
• Pilih mode traksi : intermittent atau continues
• Atur beban tarikan
• Atur hold dan rest sesuai indikasi
• Atur lama terapi
• Double check posisi pasien dan mesin
• Tekan tombol start
• Berikan tombol emergency pada pasien dan jelaskan kegunaan tombol
tersebut.
• Mengakhiri terapi, peralatan akan turn off secara otomatis, lepaskan cervical sling,
evaluasi pasien dan berikan latihan
Pelaksanaan :
• Cervicalboard:
LUMBAR DECOMPRESSION
Persiapan alat :
• Pastikan alat berfungsi dengan baik
• Nyalakan alat dengan menekan tombol “on”
• Pasang strap dada dan strap pinggang di tempat tidur • Pasang penyanggah lengan
• Tempatkan bantal di posisi leher
• Siapkan bantal sanggahan lutut
Persiapan Pasien
- Anamnesa
• Identitas
• Keluhan
• Riwayat Penyakit
• Riwayat Pengobatan
- Assessment
• General Condition
• VAS
• Posture Check
• Objective Test
• PFGD
• Specific Test : Neurologic Sign, Functional Test, etc
- Diagnosa
- Goal Treatment
- Treatment Explain
LUMBAR DECOMPRESSION
Pelaksanaan :
Mulai Terapi
Selesai terapi:
• Pasien dalam kondisi akut, bisa diposisikan berdiri dalam pemakaian strap pinggang.
• Berikan stretching setelah treatment.
• Jangan terburu-buru meminta pasien untuk duduk/ jalan setelah treatment.
• Ada beberapa sensasi yang akan dirasakan pasien selama treatment : kesemutan,
kelistrikan, pusing, mual, sesak, kebas, dsb
• Berikan home program/ exercise agar membantu proses terapi lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132300162/1.%20Dasar%20%20Dasar%20Fisioterapi
%20Pada%20Cedera%20Olahraga.pdf
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-terapi-dingin-pada-fisioterapi/12962
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300162/penelitian/2.+Terapi+dingin++(cold+therapy)+d
alam+penanganan+cedera+olahraga.pdf