Anda di halaman 1dari 20

PAFFIN BATH DAN

INFRA RED
Siti Farah Fatihah
Pengertaian Parffin Bath
• Parafin Bath merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang menggunakan metode
panas dan lembab, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan,
merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot
• Komponen alami lilin parafin berasal dari minyak mineral mentah yang dihasilkan
melalui proses penyulingan atau pemisahan lilin dari minyak mineral mentah
• Lilin tersebut tidak berwarna, tidak berasa dan kadang diberi wewangian aroma
terapi
• lilin parafin ini cukup aman untuk penggunaan eksternal dan higienis
Manfaat
• menenangkan (merelaksasi) jaringan lunak yang diterapi, membuka pori-
pori dan meningkatkan aliran darah dan sirkulasi tubuh
• mengurangi rasasakit/nyeri, kekakuan otot dan sendi karena mampu
menghilangkan kelebihan cairan di jaringan lunak sekitar
• peremajaan kulit dan kulit nampak halus dan lembut
Indikasi
• Efek panas dari parafin dapat digunakan sebelum dilakukan latihan penguluran otot
untuk mereduksi nyeri
• Spasme otot menimbulkan rasa nyeri serta berkurangnya range of motion sendi,
namun hal ini dapat dikurangi dengan memberikan panas sebagai media terapi
• Pasca fracture
• Pasca trauma
• Sprain dan strain
• Arthritis kronis
Kontraindikasi
• Gangguan sensibilitas.
• Luka terbuka.
• Parafin tidak boleh digunakan pada luka terbuka karena dapat
menyebabkan luka bakar pada jaringan yang bersangkutan
PENATALAKSANAAN
• 1.Rendaman anggota tubuh yang diobati ke dalamparafin yang sudah
meleleh.
• 2.Menggunakan kuas atau sikat yang dicelupkan kedalam parafin yang
meleleh lalu dioleskan ke bagian tubuh yang di terapi.
• 3.Parafin pack
Lanjutan
• Parafin yang digunakan adalah parafin biasa ditambah parafin oil, kemudian
dipanaskan hingga meleleh kurang lebih pada suhu55oC. Perbandingan parafin
dengan parafin oilnya adalah enam bagian parafindengan satu parafin oil (6:1).
• Anggota tubuh setelah direndam dalam parafin cair tersebut akan menjadi
kemerah-merahan (eritema), lemas, serta berkeringat. Halseperti ini
memungkinkan untuk diberi massage, streching dan terapi manipulasilunak.
• Toleransi seseorang terhadap parafin bath berkisarantara 47,8 oC hingga 54oC,
oleh sebab itu sebelum digunakan temperatur paraffin diturunkan hingga + 47 oC.
Teknik Pelaksanaan
• Panaskan parafin dengan suhu antara 90-100 C.
• Setelah parafin mencair, dinginkan terlebih dahulu karena untuk pemakaian hanya
dibutuhkan suhu antara 45-50 C.
• Pada suhu tersebut, bagian tubuh yang akan diterapi kemudian dicelupkan ke dalam parafin
cair tersebut selama beberapadetik
• Kemudian diangkat dan didiamkan selama beberapawaktu sampai rasa hangatnya berkurang
• Setelah itu bagian tubuh tersebut dicelupkan lagi ke dalam parafin cair selama beberapa
detik dan diangkat lagi serta didinginkan. Begitu seterusnya sampai parafin yang menempel
sudah tebal dan saat dicelup ke parafin cair pasien tidak merasakan panas lagi.
Lanjutan
• Kemudian bagian tubuh yang sudah tertempel parafin tersebut dibungkus
dengan handuk
• Diamkan selama 10-15 menit.
• Lalu handuk dilepas dan parafin yang sudah mengering tadi dilepas
(dikelupas) dari bagian tubuh yang tertempel parafintadi. Setelah itu akan
tampak eritema pada bagian tubuh tersebut.
• Rapikan peralatan
Kasus Carpal Tunnel Syndrome
• Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penekanan saraf medianus pada
pergelangan tangan yang menimbulkan rasa nyeri, paresthesia, numbness,dan
kelemahan sepanjang perjalan saraf medianus. Neuropati ini disebabkan oleh
terperangkapnya saraf medianus pada area carpal tunnel, yang dibatasi oleh tulang-
tulang carpaldan juga transverse carpal ligament. Di area carpal tunnelterjadi
peningkatan tekanan sehingga terjadi penurunan fungsi saraf medianus pada
tingkatan tersebut. Keluhan yang timbul berupa kesemutan pada jari jari tangan I
sampai setengah jari IV bagian telapak tangan, numbness, nyeri, dan kelemahan
otot. Angka kejadian CTS sekitar 90% dari berbagai neuropati lainnya
Lanjutan
• Proses pengobatan menggunakan lilin paraffin sangat mudah dan tidak menggunakan
waktu yang lama. pada pusat rehabilitas medic dan spa. umumnya pengobatan dengan
metode ini menggunakan alat kusus yang berguna sebagai wadah dan pemanas,
sehingga lilin dapat terendam dalam kondisi cair/meleleh. kadang dilakukan
penambahan minyak karoma terapi sensual sesuai dengan kebutuhan
• Lilin paraffin yang awalnya beku berbentuk balok biasanya diletakkan dalam wadah
tertentup yang dilengkapi dengan elemen panas yang akan melelehkan lilin paraffin
tersebut dan mempertahankan suhunya agar cukup nyaman dan tidak terlalu panas
saat digunakannya itu antara sekitar 48-57 derajat celicius
Lanjutan
• Sebelum melakukan terapi, semua bagian tubuh yang hendak direndam dalam
lilin paraffin harus bersih dari kotoran dan perhiasan apapun yang menempel
pada kulit (gelang, cincin, dll). Dianjurkan untuk mencuci bersih dan
mengeringkan daerah yang akan diterapi sebelum sesi pengobatan
• Bagian tubuh yang akan diterapi, dibiarkan terbenam beberapa saat dalam
wadah yang berisi lilin paraffin yang meleleh pada suhu tertentu dan kemudian
diangakat daerah tersebut dari wadah, dan biarkan sisa lilin membeku
membentuk lapisan dipermukaan daerah yang diterapi tersebut. Proses
pencelupan daerah yang sakit dilakukan beberapa kali
Lanjutan
• Sensasi hangat akan memberikan manfaat mempelancar aliran darah dan
sirkulasi, mengurangi sakit dan pembengkakan daerah yang nyeri
sekaligus memberikan kelembapan pada kulit sekitar
• Setelah sekitar 20 menit dan mengeras, lilin akan dikelupas dan daerah
tersebut siap untuk dilakukan pemijatan, peregangan latihan atau tindakan
terapi tambahan selanjutnya
INFRA RED
• Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah
panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang
cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan
untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial
dengan daya penetrasi 0,8-1mm.
Indikasi
• Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri punggung
bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut,
dsb.
• Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
• Ketegangan otot atau spasme otot.
• Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
• Penyembuhan luka di kulit
Kontra Indikasi absolut ( yang mutlak tidak
boleh)
• Kelainan perdarahan
• Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah, seperti
thrombophlebitis
• Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu
• Gangguan mental
• Tumor ganas atau kanker
• Penggunaan infrared pada mata
Kontra indikasi relatif (boleh diberikan tetapi dengan
pengawasan ketat dari dokter ataupun terapis yang memberikan)

• Trauma atau peradangan akut


• 2. Kehamilan
• 3. Gangguan sirkulasi darah
• 4. Gangguan regulasi suhu tubuh
• 5. Bengkak atau edema
• 6. Kelainan jantung
• 7. Adanya metal di dalam tubuh
• 8. Luka terbuka
• 9. Pada kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok
• 10. Kerusakan saraf.
PEMBERIAN INTERVENSI INFRARED
PADA SPRAIN DAN STRAIN
Persiapan alat
Antara lain meliputi kabelnya, jenis lampu, besarnya watt. Jenis lampu yang digunakan adalah
lampu generator luminous, gelombang pendek (penetrating), tidak memerlukan waktu pemanasan
Persiapan penderita
Posisi pasien diatur secomfortable mungkin dan disesuaikan dengan daerah yang akan diobati.
Pasien tidur terlentang. Daerah tubuh yang akan diobati harus bebas dari pakaian. Perlu pula
diberitahukan kepada penderita mengenai derajat panas yang semestinya dirasakan, yaitu perasaan
hangat yang nyaman (comfortable) serta dapat ditahannya selama berlangsungnya pengobatan
Lanjutan
Pemasangan lampu pada penderita
Pada dasarnya metode pemasangan lampu diatur sedemikian rupa sehingga
sinar yang berasal dari lampu jatuh tegak lurus terhadap jaringan yang diobati,
baik untuk lampu luminous maupun non-luminous. Pada kondisi post
arthroscopy, pemasangan lampu infra red diletakkan pada area proksimal lutut
dengan sudut aplikasi tegak lurus 900, jarak penyinaran lampu antara 35-45
cm.
Lanjutan
Teknik pelaksanaan radiasi
Waktu penyinaran berkisar antara 10-20 menit dan ini tergantung pada
toleransi serta kondisi penyakitnya
Pengulangan pengobatan
Untuk kondisi yang kronik diberikan penyinaran 20-30 menit dan diberikan
satu kali perhari seperti yang telah ditentukan yaitu 35-45 cm bagi yang
luminous generator

Anda mungkin juga menyukai