Anda di halaman 1dari 13

RESUME TOPIK 10

MSDS AND THEIR MANAGEMENT

Oleh :
KELOMPOK SGD 2

Ni Kadek Ayu Lestari Dewi (1702551006)


Putu Yulia Risma Yanti (1702551007)
Made Yuda Pradnyana (1702551008)
Ni Luh Putu Ayu Ditha Widiasari (1702551009)
Putu Ayu Martha Intania Savitri (1702551026)
Alexander Kevin Wijaya (1702551027)
Evelyn Christina Muliyanto (1702551028)
I Putu Andrian Trinatha (1702551029)

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI


DAN PROFESI DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Learning Task
1. Apa yang dimaksud dengan acute pain dan chronic pain. Jelaskan
karakteristik serta terapinya !
Jawab :
Acute pain adalah nyeri yang timbul mendadak dan berlangsung sementara.
Nyeri ini ditandai dengan adanya aktivitas saraf otonom seperti : takikardi,
hipertensi, hiperhidrosis, pucat dan midriasis dan perubahan wajah :
menyeringai atau menangis. Ciri – ciri :
• Sakit pada saat diam / tidak bergerak
• Bengkak, kemerahan atau rasa panas pada daerah sakit
• Keterbatasan bergerak pada daerah sakit
• Durasi pendek, 3 - hari

Bentuk nyeri akut dapat berupa:


a. Nyeri somatik luar : nyeri tajam di kulit, subkutis dan mukosa
b. Nyeri somatik dalam : nyeri tumpul pada otot rangka, sendi dan jaringan
ikat
c. Nyeri viseral (organ berongga): nyeri akibat disfungsi organ viseral

Terapi nyeri akut - terapi dingin


S: Schedule time for healing (jadwal pengobatan)
C: Consider anti-inflamatory drugs
R: Rest the area
I : Ice it (terapi dingin)
P : Protect and support area
T: Treatment by the proper healthcare professional

Chronic pain nyeri berkepanjangan dapat berbulan-bulan tanpa tanda


aktivitas otonom kecuali serangan akut. (sering terjadi pada dental team)
Nyeri tersebut dapat berupa nyeri yang sedang, terlokalisir, hilang timbul,
kambuhan. Nyeri ini disebabkan oleh :
a. kanker akibat tekanan atau rusaknya serabut saraf
b. non kanker akibat trauma, proses degenerasi dll

Terapi/penanganan nyeri kronis - terapi panas


• Ergonomics in the operatory
• Pick the right healthcare proffesional
• Resolve trigger points
• Flexibility / range of motion
• Strenghten dan stabilizing muscles
(Ni Kadek Ayu Lestari Dewi/1702551006)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Red Flag Symptoms”? Apa gunanya kita
mengetahui symptoms ini ?
Jawab:
Red Flag Symptoms terjadi apabila :
• Gejala sering berpindah-pindah dari 1 area ke area lain
• Gejala / rasa sakit meningkat pada saat istirahat atau malam hari
• Rasa sakit tidak muncul kembali pada saat diraba atau bergerak
• Rasa sakit meliputi area yg luas dan sulit untuk di deteksi asalnya
• Pasien memiliki sejarah sakit serius, ( kanker ), demam atau
mengalami penurunan berat badan tiba2
• Pasien pernah mengalami mati rasa atau kelemahan otot pada
ekstremitas bawah
• Pasien mengalami pusing, penglihatan kabur, mual, sakit kepala parah
dan kehilangan keseimbangan
Gunanya kita mengetahui hal ini adalah, agar kita dapat mendeteksi penyakit
lebih dini. Karena apabila gejala-gejala ini dibiarkan maka, dapat
menyebabkan gangguan neurologis sampai mengancam jiwa.
(Evelyn Christina Muliyanto/1702551028)

3. Apa perbedaan Hot Therapy dan Cold Therapy dan jelaskan tatacara
penggunaannya !
Jawab:
EFEK FISIOLOGI KOMPRES PANAS DAN DINGIN

KOMPRES PANAS KOMPRES DINGIN

Vasodilatasi · Vasokonstriksi

Meningkatkan permeabilitas kapiler · Menurunkan permeabilitas kapiler

Meningkatkan metabolisme selular · Menurunkan metabolisme selular

Meningkatkan inflamasi; sehingga · Memperlambat pertumbuhan


meningkatkan aliran darah kesuatu area bakteri, mengurangi inflamasi

Meredakan nyeri dengan merelaksasi otot · Meredakan nyeri dengan membuat


area menjadi matirasa , memperlambat
aliran inpuls nyeri, dan meningkatkan
ambang nyeri

Efek sedatif · Efek anastesi local

Mengurangi kekakuan sendi

· Meredakan pendarahan

Langkah untuk terapi panas:

N LANGKAH RASIONALISASI
O

1 Dekatkan alat-alat kedekat klien Agar bidan atau perawat mudah menjangk
.
2 Perhatikan privacy klien Agar menjaga privacy klien
.

3 Cuci tangan Untuk pencegahan infeksi


.

4 Atur posisi klien yang nyaman Agar saat pemberian obat, klien
. merasa nyaman

5 Pasang alas dibawah daerah yang Agar menjaga kebersihan dan


. akan dikompres kenyamanan klien di tempat
tidur atau tempat klien saat
diberikan obat

6 Kenakan sarung tangan lalu buka Untuk perlindungan diri


. balutan perban bila diperban.
Kemudian, buang bekas balutan

7 Ambil beberapa potong kasa Untuk merendam kasa yang akan


. dengan pinset dari bak seteril, digunakan untuk terapi kompres
lalu masukkan ke dalam kom hangat
yang berisi cairan hangat.

8 Kemudian ambil kasa tersebut, Untuk mengompres daerah yang


. lalu bentangkan dan letakkan nyeri agar klien merasa nyaman
pada area yang akan dikompres dan mengurangi rasa sakit klien.

Bila klien menoleransi kompres


hangat tersebut, lalu lapisi
dengan kasa kering. selanjutnya
dibalut dengan kasa perban atau
kain segitiga
· Bisa juga Gunakan handuk
lembab diantara hot pack dan
kulit pasien

· Jangan gunakan terapi


panas bersama dengan krem
pereda sakit

· Cek kulit anda sebelum,


selama dan setelah terapi panas,
apakah ada rash, melepuh atau
perubahan abnormal. Hentikan
apabila kulit menjadi merah
mengkilap atau berbintik-bintik
merah.

· Gunakan terapi panas


sampai batas waktu 20 menit,
ulang lagi setelah 1 jam

· Gunakan terapi panas pada


otot sebelum melakukan
stretching supaya memperoleh
pergerakan yang maksimal

· Apabila terapi panas atau


dingin saja tidak membantu,
gunakan kombinasi dari
keduanya

1 Lepaskan sarung tangan Untuk pencegahan infeksi


0
.

1 Atur kembali posisi klien dengan Agar klien merasa nyaman


1 posisi yang nyaman
.

1 Bereskan semua alat-alat untuk Agar alat terlihat rapi dan bersih,
2 disimpan kembali juga berpengaruh pada
. kenyamanan klien maupun
perawat atau bidan

1 Cuci tangan Untuk pencegahan infeksi


3
.

Langkah untuk terapi dingin:

N Langkah Kerja Rasionalisasi


o
.

4 Bawa alat-alat ke dekat klien Agar alat dan bahan dapat


. dengan mudah di jangkau

5 Cuci tangan Untuk pencegahan infeksi


.

6 Masukkan es ke dalam kom air Agar bagian pinggir es tidak


. tajam
7 Isi kirbat es (kayak kantong es) Pemakaian es yang berlebihan
. dengan potongan es sebanyak akan membuat mati rasa pada
kurang lebih setengah bagian dari kulit
kirbat tersebut

8 Keluarkan udara dari kirbat es Agar terapi dapat bekerja


. dengan melipat bagian yang dengan maksimal
kosong, lalu di tutup rapat

9
.

1 Keringkan kirbat es dengan lap, Agar air yang keluar dari es


0 lalu masukkan ke dalam sarungnya tidak berceceran
.

1 Buka area yang akan di obati dan Posisi yang nyaman bagi pasien
1 atur yang nyaman pada klien akan membantu terapi
.

1 Pasang alas pada bagian tubuh Perlak berfungsi sebagai alas


2 yang akan di obati agar air tidak menetes ke kasur
. atau ke tempat terapi dilakukan

1 Letakkan kirbat es pada bagian Peletakkan eskap pada bagian


3 yang memerlukan terapi yang memerlukan terapi akan
. mempercepat terapi karena
terapi langsung ke tempat yang
memerlukannya

1 Kaji keadaan kulit setiap 20 menit Pengkajian yang lebih dari 20


4 terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu menit akan membuat pasien
. tubuh tidak nyaman

1 Angkat kirbat es bila sudah selesai Terapi dingin harus dihentikan


5 setelah kulit terasa mati rasa.
.

1 Atur posisi klien kembali pada Agar pasien lebih nyaman


6 posisi yang nyaman setelah terapi
.

1 Bereskan alat setelah selesai Agar alat dan bahan yang sudah
7 melakukan terapi ini dipakai tidak mengganggu
. kenyamanan klien

1 Cuci tangan Untuk pencegahan infeksi


8
.

(Putu Yulia Risma Yanti/ 1702551007)

4. Sebutkan apa strategi untuk mengatasi Low Back Pain ?


Jawab:
• Menjaga posisi duduk agar selalu ergonomis
• Hindari posisi duduk melebihi dari 20 menit
• Rebahkan badan dengan angkat kaki ke kursi atau bantal ( pinggul dan
lutut bersudut 90o ) selama 30 menit, 2-3 kali/hari.
• Kurangi tekanan emosional
• Pertimbangkan untuk menggunakan tilt table atau swiss ball extension
untuk stretching otot dan renourish spinal
• Apabila sakit bertambah parah segera konsulkan ke dokter
(Alexander Kevin Wijaya/1702551027)

5. Apakah yang dimaksud dengan Trigger Points, dan jelaskan terapinya !


Jawab:
Trigger points adalah benjolan dalam jaringan halus yang berfungsi untuk
menyebarkan rasa sakit atau juga bisa dikenal dengan daerah kecil yang sangat
lunak. Dia merupakan jaringan yang terbentuk karena jaringan rusak, iritasi
radang dan bengkak. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
trigger points ini yaitu mekanisme tubuh yang buruk, kelelahan otot serta
akibat cuaca dingin.
Ada 4 terapi dari trigger points yaitu :
a. Terapi es/dinging (icing)
Dapat berupa kompres dingin dengan memakai handuk atau cold pack, dan
atau ice massage. Hati-hati kemungkinan alergi terhadap es.
b. Massage
Terapi massage adalah terapi menghancurkan perlengketan pada Trigger
point, memperbaiki sirkulasi darah local dan relaksasi otot. Teknik “deep
friction” dari Cyriax cukup efektif dan mudah dikerjakan. Kemudian
dilanjutkan dengan “effleurage” dan atau “stroking”.
c. Terapi panas superficial seperti kompres panas (hot pack), lampu infra
merah (infra red), tidak dapat menenangkan TrP. Terapi panas-dalam (baik
berupa Shortwave diathermy atau Microwave Diathermy) lebih efektif
untuk TrP dengan mekanisme memperbaiki mikrosirkulasi pada serabut
otot yang letaknya dalam sehingga menimbulkan efek relaksasi.
d. Spray and Stretch”
Metode spray and stretch atau stretch and spray (semprot dan regang)
merupakan cara terapi MTPS yang dianggap paling mudah, cepat dan
kurang sakit. Yang umum dipakai adalah “chloraethyl spray”.
Exercise therapy (terapi latihan)
Terdapat juga terapi latihan peregangan seperti terapi Diathermy, terapi
Ultrasound, infra red terapi yang juga bisa digunakan sebagai home
exercise/home program.
(Putu Ayu Martha Intania Savitri/1702551026)
6. Seorang dokter gigi wanita usia 48 tahun datang ke tempat praktek dokter
spesialis saraf dengan keluhan, kesemutan pada beberapa jari pada tangan
kanan yaitu ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, dan sudah berlangsung
selama 1 tahun. Keadaan ini akan bertambah parah ( mati rasa ) apabila
pergelangan tangan sedang dalam keadaan menekuk selama 1 menit, sehingga
sangat mengganggu karena otot tangan kanan terasa lemah pada saat
digunakan untuk bekerja. Dokter gigi tersebut bekerja sendiri melayani pasien
BPJS, pagi dan sore masing-masing selama 5 jam dengan rata-rata jumlah
pasien 40 orang/hari.
a. Identifikasikan masalah diatas !
Jawab:
Permasalahan yang dialami oleh drg wanita pada scenario yaitu dia
mengalami keluhan pada sarafnya yang mengalami kesemutan pada
beberapa jari pada tangan kanan yaitu ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah,
dan sudah berlangsung selama 1 tahun. Keadaan ini bertambah parah
apabila pergelangan tangannya dalam keadaan menekuk selama 1 menit,
sehingga sangat mengganggu karena otot tangan kanannya terasa lemah
pada saat digunakan bekerja. Hal ini terjadi karena Dokter gigi tersebut
bekerja sendiri melayani pasien BPJS, pagi dan sore masing-masing
selama 5 jam dengan rata-rata jumlah pasien 40 orang/hari.
(Ni Luh Putu Ayu Ditha Widiasari/1702551009)

b. Kelainan apa yang diderita oleh drg wanita tersebut ?


Jawab:
Carpal tunnel syndrome (CTS)
Salah satu penyebab tangan kesemutan kronis adalah carpal tunnel
syndrome atau sindrom terowongan karpal. Kondisi ini merupakan salah
satu jenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh tekanan berulang dan
iritasi saraf medianus pada tangan. Salah satu cirinya adalah tangan
kesemutan (terutama pada malam hari), pergelangan tangan sakit, lemah
atau tidak ada kekuatan saat menggenggam barang, atau gangguan
koordinasi tangan.Penyakit ini bisa terjadi karena trauma akibat pekerjaan
yang dilakukan secara terus-menerus. Beberapa orang yang berisiko
mengalami kondisi ini adalah mereka yang sering bekerja dengan
menggunakan tangan untuk mengetik, menulis, atau mengepak barang
(I Putu Andrian Trinata/1702551029)

c. Ditinjau secara ergonomi, apa yang seharusnya dilakukan untuk


menghindari masalah tersebut diatas?
Jawab:
Melihat dari kasus dijelaskan bahwa seseorang wanita yang sudah tidak
lagi dalam usia produktif yaitu 48 tahun yang memiliki jam kerja yang
sangat tinggi sekitar 10 jam setiap hari dengan rata-rata pasien 40 orang/
hari. Tentunya dengan tingginya angka kerja seseorang yang telah lagi
tidak muda tentu akan menyebabkan berbagai masalah-masalah dalam
tubuhnya. Untuk mengatasi masalah tangan dan jari-jari yang kesemutan
ini hal yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan peregangan otot
untuk mengurangi ketegangan otot selama bekerja. Kemudia lakukan
peregangan dan istirahat sebanyak mungkin dan hindari beristirahat lama
tapi dalam satu jangka waktu yang lama. Kemudian batasi jam kerja,
menurut banyak penelitian dijelaskan bahwa jam kerja seseorang akan
maksimal selama 8 jam/ hari. Untuk jumlah pasien alangkah lebih baik
dibuatkan batasan jumlah pasien/hari untuk mencegah membludaknya
pasien hingga 40 pasien/hari.
(Made Yuda Pradnyana/1702551008)

d. Jelaskan bagaimana perawatan / treatment untuk kelainan tersebut !


Jawab :
Treatment awal dapat dilakukan dengan :
• Hindari aktifitas pada daerah yg timbul trigger symptoms
• Istirahatkan tangan minimal 2 minggu
• Kalau diperlukan gunakan wrist splint (imobilisasi)
• Terapi dingin/kompres es untuk meredakan penbengkakan
• Terapi fisik untuk memulihkan kekuatan tangan
• Terapi untuk meningkatkan aktifitas atau ketrampilan kerja yaitu
terapi konservatif, istirahatkan pergelangan tangan, pemberian obat
antiinflamasi non steroid, pemasangan bidai pada posisi netral
pergelangan tangan. Injeksi steroid jika diperlukan, pemberian
vitamin B6 dan terapi fisioterapi yang ditujukan pada perbaikan
vaskularisasi pergelangan tangan.
• Terapi operatif , terapi ini dilakukan apabila ketika pasien sudah
dilakukan treatment konservatif namun tidak ada perubahan atau
bahkan memburuk. Pada Carpal Tuneal Sydrom seperti kasus di
atas biasanya dilakukan operasi pada tangan yang paling nyeri.
Biasanya operasi CTS dilakukan terbuka, namun saat ini sudah
berkembang jadi operasi endoskopik yang memungkinkan
mobilisasi penderita secara dini tetapi dengan jaringat parut yang
minimal
Upaya pencegahan :
• Mengurangi posisi kaku pergelangan tangan, gerakan repetitif,
getaran hand tools
• Desain peralatan kerja agar posisi pergelangan tangan netral
• Modifikasi tata ruang kerja untuk variasi pergerakan
• Istirahat pendek tapi sering
• Meningkatkan kemampuan terkait gejala sakit
(Ni Kadek Ayu Lestari Dewi/1702551006)

Anda mungkin juga menyukai