Anda di halaman 1dari 11

KERATOAKANTOMA

A. Definisi keratoakantoma
Keratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan
keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang
mengandung bahan lengket.
Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak,
tidak berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi normal,
pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal
disekitarnya. Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang
menyusun kulit seperti epidermis, jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen-
elemen saraf.

B. Etiologi
1. Faktor eksternal

Sering terpapar sinar matahari

Terpapar sinar X ray dan radionuklir dalam waktu yang lama

Adanya jaringan parut ( keloid) yang luas akibat luka bakar

2. Faktor internal

Imunitas yang rendah

Faktor genetic
Hormonal

C. Manifestasi klinis
Keratoakantoma Sering kali muncul di daerah kulit yang mengalami cidera.
Pada mulanya tampak sebagai beruntus atau bisul kecil dengan bagian tengah yang
keras, selanjutnya terbentuk benjolan keras dan bulat biasanya berwarna seperti
daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan yang
lengket. Pertumbuhannya sangat cepat dalam waktu 1-2 bulan, ukuran biasa
mencapai 5 cm. penyakit ini sering ditemukan didaerah dibagian wajah , lengan
dan punggung tangan. Gambaran klinis dibagi menjadi 3 stadium yaitu :
Pada fase proliferatife : pada fase ini tampak papul keras, permukaan hemis
feriks dan halus, membesar dalam 2 4 minggu. Tepinya berwarna sama
dengan kulit atau sedikit eritomatosa.
Pada fase matur : pada fase ini eusinofik dan glasih tampak lebih menonjol,
banyak keratinosit mengalami nekrosis.
Pada fase infolusi : pada fase ini lesi menjadi datar dan kawahnya menjadi
berkurang, seluruh sel pada dasar kawah mengalami keratinisasi. Pada dermis
tampak infliltrat yang mungkin mengandung histiosit berinti banyak, yang
dapat dianggap sebagai granuloma benda asing karena keratin. Pada bagian KA
akan tampak jaringan granulasi dengan fibrilosis pada dasarnya.
D. Penatalaksanaan
1. Pembekuan
karatoakantoma yang kecil biasanya diobat dengan pembekuan oleh
larutan nitrogen baik dalam bentuk semprotan atau dioleskan dengan kapas.
Setelah pemberian nitrogen, akan terjadi pembengkaan atau tanpa lapuhan
yang emnegring dan membentuk kerompeng dalam waktu sekitar 2 minggu.

2. Oretase dan kauterisasi


Cara ini kadang digunakan untuk karatoakantoma yang lebih tebal
penyembuhannya biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu dan meninggalkan
jaringan parut yang mengganggu penampilan
3. Eksisi
Karaktoakantoma disayat membentuk elips dan bekas sayatan jahit satu
minggu kemudian diangkat dan meninggalkan jaringan parut membentuk garis
4. Radio terapi ( Non Bedah )
Kadang karatoakantoma yang bisa diobati dengan penyinaran. Pengobatan
ini tidak menimbulkan nyeri dan penyembuhan akan terjadi beberapa minggu
sesudahnya

E. Karakteristik :
Ciri-ciri fisik secara umum :
Bentuk teratur, meliputi bulat, oval, polipoid
Batas tegas
Tidak ada filtrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya
Tumbuh dibatas lokal saja tidak menyebar
Faskularisasi normal

F. Diangnosa
1. Nyeri berhubungan dengan pembentukan bula, papula, lesi
dan perubahan pigmen kulit ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri, pasien tampak meringis dan memegang bagian yang
sakit.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pembentukan
bula, papula, lesi dan perubahan pigmen kulit ditandai dengan
tak ada jaringan kulit yang hidup, regenerasi (-)
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan demam, malaise, dan penurunan nafsu
makan ditandai dengan penurunan bb, makan tidak habis 1
porsi, turgor lemah dan wajah pucat.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri, bau busuk,
dan ansietas ditandai dengan pasien terus menerus terjaga,
tidak mampu menentukan kebutuhan waktu tidur; letargi;
tampak ada bayangan lengkaran gelap di bawah mata; terus
menerus menguap karena mengantuk.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan pembentukan pus dan
nekrosis jaringan kulit.
G. Intervensi Keperawatan

Hari/Tg No Rencana Perawatan TTD


l Dx
Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil

1 Setelahdiberikan Kaji keadaan nyeri1. Membantu dalam


tindakan klien secara PQRST. menentukan status nyeri
asuhankeperawatan klien dan menjadi data dasar
selama .x24 untuk intervensi dan
jam diharapkan monitoring keberhasilan
nyeri dapat intervensi..
berkurang Berikan tindakan2. Perubahan
dengan kriteria hasil:
kenyamanan dasar lokasi/karakter/intensitas
1. Pasien contoh pijatan pada nyeri dapat mengindikasikan
melaporkan area yang tidak terjadinya komplikasi
nyeri hilang/ sakit, perubahan (contoh: iskemia tungkai)
posisi dengan atau perbaikan/kembalinya
terkontrol
sering. fungsi saraf sensasi.
dengan skala 0- 3. Gerakan dan latihan
1 menurunkan kekakuan sendi
dan kelelahan otot tetapi tipe
2. Menunjuka Libatkan pasien latihan tergantung pada
n ekspresi dalam penentuan lokasi dan luas cedera.
wajah/postur jadwal aktivitas, 4. Hipoksemia local dapat
tubuh rileks, pengobatan, menyebabkan rasa nyeri dan
pemberian obat. peningkatan suplai oksigen
3. Berpartisip pada area nyeri dapat
asi dalam Ajarkan teknik membantu menurunkan rasa
relaxasi seperti nyeri
aktivitas dan
napas dalam pada 5. Nyeri hampir selalu ada
tidur/istirahat saat rasa nyeri pada beberapa derajat
dengan tepat. datang beratnya keterlibatan
jaringan/ kerusakan tetapi
4. Klien biasanya paling berat selama
dapat mandiri Jelaskan pergantian balutan dan
dalam prosedur/berikan debridemen.
perawatan dan informasi seiring
penanganannya dengan tepat, 6. Analgesik berfungsi
khususnya selama untukmelakukan hambatan
secara
debridemen luka. pada sensor nyeri sehingga
sederhana sensasinyeri pada klien
Kolaborasi berkurang.
Berikan analgesik
sesuai indikasi.

2 Setelahdiberikan Mandiri
tindakan
asuhankeperawatan Observasi pada Tanda atau gejala yang
selama .x24 :insisi yang tidak menandakan kegagalan
jam diharapkan sembuh: pembukaan penyembuhan terjadi
kerusakan integritas kembali insisi yang komplikasi yang
kulit dapat teratasi telah sembuh; memerlukan
dengan kriteria hasil: adanya drainase evaluasi/intervensi lanjut.
Perfusi jaringan (berdarah atau
baik purulen); area lokal
Integritas kulit yang bengkak
yang baik bisa dengan kemerahan,
dipertahankan rasa nyeri Mempertahankan insisi
(sensasi, elastisitas, meningkat; dan rasa bersih, meningkatkan
temperatur, hidrasi, panas pada sirkulasi atau
pigmentasi) sentuhan. penyembuhan. Catatan:me
Mampu Mandikan pasien manjat keluar dari bak
melindungi kulit dan dengan pancuran air mandi memerlukan
mempertahankan hangat. Cuci insisi penggunaan lengan dengan
kelembapan kulit dengan perlahan. otot pektoral, yang dapat
dan perawatan alami menimbulkan stres yang tak
Menunjukkan perlu pada sternotomi.
pemahaman dalam Meningkatkan sirkulasi,
proses perbaikan menurunkan edema untuk
kulit dan mencegah Ajarkan pasien memperbaiki penyembuhan
terjadinya cedera untuk menyokong luka.
berulang insisi dengan strip Menurunkan iritasi/jahitan
steril (sesuai dan tekanan dari baju.
kebutuhan) bila Membeiarkan insisi terbuka
jahitan diangkat. terhadap udara
Anjurkan meningkatkan proses
menggunakan baju penyembuhan dan
katun halus dan menurunkan resiko infeksi.
hindari baju ketat,
tutup/beri bantalan Membantu
pada daerah luka mempertahankan penyatuan
sesuai indikasi, tepi luka untuk
biarkan insisi meningkatkan
terbuka terhadap penyembuhan.
udara sebanyak
mungkin. Membantu untuk
Berikan informasi mempertahankan volume
kepada pasien untuk sirkulasi yang baik untuk
menghindari mandi perfusi jaringan dan
dalam bak sampai memenuhi kebutuhan energi
diijinkan oleh seluler untuk memudahkan
dokter. proses regenerasi atau
Ajarkan pasien penyembuhan jaringan.
untuk meningkatan
nutrisi dan masukan Bila infeksi terjadi,
cairan adekuat. pengobatan lokal dan
sistemik mungkin
diperlukan, misal : terapi
peroksida/salin/sabun
Kolaborasi betadine, antibiotik.
Dapatkan
spesimen dari
drainase luka sesuai
indikasi.
3 Setelahdiberikan Mandiri
tindakan
asuhankeperawatan Observasi massa Mungkin berguna dalam
selama .x24 otot/lemak subkutan memperkirakan perbaikan
jam nutrisi dapat sesuai indikasi tubuh/kehilangan dan
terpenuhi Lakukan keefektifan terapi.
dengan kriteria hasil: pemeriksaan Mengawasi terjadinya
Tidak ada tanda- glukosa strip jari, hiperglikemia sehubungan
tanda malnutrisi klinitese/asetes dengan perubahan
Tidak ada sesuai indikasi. hormonal/kebutuhan atau
penurunan berat penggunaan hiperalimentasi
badan yang berarti untuk memenuhi kebutuhan
Berat badan ideal kalori.
sesuai dengan tinggi Berikan Mulut/palatum bersih
badan kebersihan oral meningkatkan rasa dan
Adanya sebelum makan. membantu nafsu makan
peningkatan berat yang baik.
badan sesuai dengan Pertahankan Pedoman tepat untuk
tujuan jumlah kalori pemasukan kalori tepat.
ketat. Timbang BB Sesuai penyembuhan luka.
tiap hari. Dievaluasi untuk mengitung
bentuk diet yang diberikan
dan penilaian yang tepat
dimulai.
Berikan makan Membantu mencegah
dan makanan kecil distensi
sedikit dan sering. gaster/ketidaknyamanandan
meningkatkan pemasukan.
Kalori dan protein
Ajarkan pasien diperlukan untuk
untuk memandang mempertahankan BB,
diet sebagai memenuhi kebutuhan
pengobatan dan metabolik, dan
untuk mebuat meningkatkan
pilihan penyembuhan.
makanan/minuman Duduk dapat mencegah
tinggi kalori/protein. aspirasi dan membantu
Ajarkan pasien pencernaan makanan yang
untuk duduk saat baik. Sosialisai
makan, dikunjungi meningkatkan relaksasi dan
orang lain. dapat meningkatkan
pemasukan.

Kolaborasi Berguna dalam membuat


Rujuk ke ahli kebutuhan nutrisi individu
diet/tim dukungan (berdasarkan berat badan
nutrisi. dan cedera area permukaan
tubuh) dan mengidentifikasi
nutrisi yang tepat.
Kalori (3000-5000 per
Berikan diet tinggi hari), protein, dan vitamin
kalori/protein yang dibutuhkan untuk
dengan tambahan memenuhi peningkatan
vitamin. kebutuhan metabolik,
mempertahankan BB, dan
mendorong regenerasi
jaringan. Catatan; rute oral
paling baik untuk
10. Awasi pemeriksaan mengembalikan fungsi GIT.
laboratorium, 10. Indikator kebutuhan nutrisi
contoh: albumin dan keadekuatan diet total
serum, kreatinin, terapi.
transferin, nitrogen
urea urin.
4 Setelahdiberikan Mandiri
tindakan Observasi tingkat Peningkatan kebingungan,
asuhankeperawatan stress/orientasi disoreientasi dan tingkah
selama .x24 sesuai laku yang tidak kooperatif
jam diharapkan pola perkembangan hari (sindrom sundowner) dapat
istirahat tidur demi hari. melanggar pola tidur yang
terpenuhi mencapai tidur pulas.
dengan kriteria hasil: Penguatan bahwa saatnya
Jumlah jam tidur Berikan tidur dan mempertahankan
dalam batas normal kesempatan untuk kestabilan
6-8 jam/hari beristirahat tidur lingkungan.Catatan: penund
Pola tidur, kualitas sejenak, anjurkan aan waktu tidur mungkin
dalam batas normal latihan saat siang diindikasikan untuk
Perasaan segar hari , turunkan memungkinkan pasien
sesudah tidur atau aktivitas membuang kelebihan energi
istirahat mental/fisik pada dan memfasilitasi tidur.
Mampu sore hari. Karena aktivitas fisik dan
mengidentifikasi mental mengakibatkan
hal-hal yang kelelahan yang dapat
meningkatkan tidur meningkatkan kebingungan,
Lengkapi jadwal aktivitas yang terprogram
tidur dan ritual tanpa stimulasi berlebihan
secara teratur. yang meningkatkan waktu
Katakan kepada tidur.
apsien bahwa saat Meningkatkan relaksasi
ini adalah waktu dengan perasaan mengantuk.
tidur.
Menurunkan stimulasi
sensori dengan menghambat
Berikan makanan suara-suara lain dari
kecil sore hari, susu lingkungan sekitar yang
hangat, mandi dan akan menghambat tidur
masase punggung. nyenyak.
Putarkan musik Menurunkan kebutuhan
yang lembut atau akan bangun untuk pergi ke
suara yang jernih. kamar mandi/berkemih
selam malam hari.

Ajarkan pasien
untuk menurunkan
jumlah minum pada Mungkin efektif dalam
sore hari. Lakukan menangani pseudomensia
berkemih sebelum atau depresi, meningkatkan
tidur. kemampuan untuk tidur
tetapi antikolinergik dapat
Kolaborasi memncetuskan bingung dan
Berikan obat memperburuk kognitif dan
sesuai indikasi: efek samping tertentu
Antidepresi seper (seperti hipotensi ortostatik)
ti: amitriptilin yang mebatasi manfaat
(Elavil); doksepin maksimal. Gunakan dengan
(Senequan) dan hemat, hipnotik dosis rendah
trasolon (Desyrel). mungkin efektif dalam
Koral hidrat; mengatasi insomnia atau
oksasepam (Serax); sindrom sundowner.
triazolan (Halcion)

5 Setelahdiberikan Mandiri
tindakan Awasi tanda vital Indikator sepsis
asuhankeperawatan untuk demam, memerlukan evaluasi cepat
selama .x24 peningkatan dan intervensi. Catatan:
jam diharapkan frekuensi/kedalaman perubahan sensori,
risiko infeksi dapat pernafasan kebiasaan defekasi, dan
dihindari sehubungan dengan frekuensi pernafasan
dengan kriteria hasil: perubahan sensori, biasanya berlanjut, demam
Klien bebas dari adanya diare, dan perubahan hasil
tanda dan gejala penurunan jumlah laboratoriumTergantung
infeksi trombosit, tipe/luasnya dan (misalnya:
Mendeskripsikan hiperglikemia dan pilihan pengobatan luka
proses penularan glikosuria. tertutup vs terbuka); isolasi
penyakit, faktor dapat direntang dari luka
yang mempengaruhi sederhana/kulit sampai
penularan serta komplit/sebaliknya untuk
penatalaksanaanya menurunkan resiko infeksi
Menunjukkan silang/ terpajan pada flora
kemampuan untuk bakteri multiple.
mencegah timbulnya Memungkinkan
infeksi pengenalan dini dan
Jumlah leukosit pengubatan khusus infeksi
dalam batas normal Periksa luka tiap luka.
Menunjukkan hari,
perilaku hidup sehat perhatikan/catat Mencegah kontaminasi
perubahan silang; menurunkan resiko
penampilan, bau, infeksi.
atau kuantitas Mencegah kontaminasi
drainase. silang dari pengunjung.
Implementasikan Masalah resiko infeksi harus
teknik isolasi yang seimbang melawan
tepat sesuai indikasi. kebutuhan pasien untuk
Gunakan skort, dukungan keluarga dan
sarung tangan, sosialisasi.
masker, dan teknik
aseptic ketat selama
perawatan luka
langsung dan
berikan pakaian
steril/baru juga Meningkatkan
linen/pakaian. penyembuhan. Mencegah
autokontaminasi. Lepuh
Awasi/batasi yang kecil membantu
pengunjung, bila melindungi kulit dan
perlu. Jelaskan meningkatkan kecepatan
prosedur isolasi reepitelisasi.
terhadap
pengunjung bila Mengindetifikasi adanya
perlu. penyembuhan (granulasi
jaringan).
Bersihkan jaringan
nekrotik/ yang lepas
(termasuk
pecahanya lepuh)
dengan guntung dan
forcep. Jangan Mencegah terpajan pada
ganggu lepuh yang organisme infeksius.
utuh bila lebih kecil
dari 2-3 cm, jangan
pengaruhi fungsi
sendi dan jangan
pajankan luka yang
terinfeksi. Bakteri dapat terkolonisasi
Ajarkan pentingny pada permukaan luka tanpa
a teknik cuci tangan masuk ke jaringan di
yang baik untuk bawahnya; namun luka
semua individu yang biopsi dapat diambil untuk
datang kontak diagnosa infeksi.
dengan pasien. Memberi dasar dan catatan
proses penyembuhan.
Kolaborasi
Ambil kultur rutin
dan sensitivitas
luka/drainase dan
bantu biopsi eksisi
bila infeksi dicurigai

Foto luka pada


awal dan dengan
interval periodik.

Anda mungkin juga menyukai