PENGERTIAN
Luka kronik Adalah luka yang sudah lama terjadi atau menahun dengan penyembuhan
yang lebih lama akibat adanya gangguan selama proses penyembuhan luka.Gangguan dapat
berupa infeksi,dan dapat terjadi fase inflamasi,proliferasi,atau maturasi.Biasanya luka akan
sembuh setelah perawatan yang tepat selama dua sampai tiga bulan.(Perry & Potter,20016)
Luka kronis juga sering disebut kegagalan dalam penyembuhan luka.Penyebab luka
kronis biasanya karena ulkus,luka gesekan,sekresi dan tekan.Luka kronis umumnya sembuh atau
menutup dengan tipe penyembuhan sekunder.Akan tetapi,tidak semua luka dengan tipe
penyembuhan sekunder disebut luka kronis,misalnya luka terbakar dengan deep full-thickness
yang terjadi dua hari yang lalu disebut dengan luka tipe penyembuhan sekunder (Arisanty,2018)
B. ETIOLOGI
1.usia
2.Penyakit sistemik
3.Penyakit trauma
4.Sirkulasi yang buruk
5.Neuropati
6.Ulkus
C. MANISFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala luka kronik
1. Pemanjangan fase inflamasi
2. Penuaan sel (sel tua yg kurang viabel), dimana terjadi perubahan kemampuan sel untuk
berproliferasi
3. Kekurangan reseptor faktor pertumbuhan (growt factor)
4. Tidak terdapat perdarahan awal yg memicu kaskade penyumbuhan luka
5. Peningkatan kadar protease (enzim yg memakan protein)
6. Nyeri pada luka
D. PATHWAY
Perdarahan
Luka tertutup/terbuka
Inflamasi hebat
Minimal abses
Organisasi
- fagositosis
Sembuh inflamasi kronik
-granulasi
Kultur pus/nanah
Cuci dengan sabun antiseptik
Bilas dengan NaCl 0,9%
Surgical debridement jika memungkinkan, jika tidak
Irigasi dengan NaCl 0,9% / aquadest
Keringkan dengan kassa steril
Transparent dressing
Antibiotik
G. PENATALAKSAAN KEPERAWATAN
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Buka balutan
4. Ganti sarung tangan
5. Disinfeksi mulai bagian tengah luka ke arah luar/ketepi luka
H. PENATALAKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan penunjang yang perlu di lakukan terutama jenis darah lengkap. Tujuanya
untuk mengetahui tentang infeksi yang terjadi.pemeriksaannya melalui laboratorium.
2. Sel-sel darah putih.leukosit dapat terjadi kecenderungan dengan kehilangan sel pada lesi
luka dan respon terhadap proses infeksi.
3. Hitung darah lengkap.hematokrit mungkin tinggi atau lengkap.
4. Laju endap darah (LED) menunjukkan karakteristik infeksi.
5. Gula darah random memberikan petunjuk terhadap penyakit deabetus melitus
- Luka baru
1. Kaji keadaan umum pasien
2. Kaji tempat kejadian ( emergensi atau stabil )
3. Kaji Tandi Vital ( Tensi, suhu, nadi, pernapasan )
4. Kaji keadaan luka ( luas, lokasi, jenis, )
5. Kaji adanya tanda – tanda infeksi luka
6. Kaji hal –hal yang berhubungan dengan luka, fraktur, perdarahan, injuri, dan
cedera kepala
7. Kaji perdarahan yang keluar ( ada atau tidak, Jumlah, warna , bau )
- Luka lama / sudah ada tindakan
2. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis, fisik.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor mekanik
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka teerbuka
3. Intervensi