Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN TEORI

DEBRIDEMENT

A. DEFINISI
Debridement adalah menghilangkan jaringan mati juga membersihkan luka dari
kotoran yang berasal dari luar yang termasuk benda asing bagi tubuh. Caranya yaitu
mengompres luka menggunakan cairan atau beberapa material perawatan luka yang
fungsinya untuk menyerap dan menyangkat bagian-bagian luka yang nekrotik (Brunner &
Suddarth,2015).
Setelah dilakukan debridement, luka harus dilakukan irigasi larutan garam fisiolofis
atau larutan lain atau lakukan dressing atau juga disebut juga kompres dan di balut sampai
luka tertutup untuk mencegah resiko infeksi setelah pembedahan (Sjamsuhidajat,2014).

B. TUJUAN
Menurut (Brunner & Suddarth,2015) tujuan di lakukan debridement yaitu :
1. Ekstensi dari luka akibat trauma untuk identifikasi zona cidera (inzury zone)
2. Deteksi dan membuang benda-benda asing
3. Deteksi dan membuang jaringan yang tidak viable.
4. Reduksi kontaminasi bakteri
5. Membuat luka baru yang resisten terhadap kontaminasi bakteri

C. INDIKASI
Indikasi dilakukannya tindakan debridement menurut (Majid, 2016) sebagai berikut :
a. Luka dengan proses pemulihan lambat disertai fraktur tulang akibat kecelakaan atau
trauma
b. Pasien yang terdiagnosis osteomelitus. Kondisi ini ditandai dengan tulang meradang
akibat infeksi.
c. Pasien yang terdiagnosa pertumbuhan lesi jinak pada tulang. Contohnya percangkokan
tulang dan debridement tulang merupakan salah satu proses yang di jalani.
d. Pasien DM dengan luka terbuka pada tangan atau kaki yang beresiko mengalami infeksi.
D. KONTRAINDIKASI
1. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan
2. Gangguan pada proses pembekuan darah
3. Tidak bersedia donor yang cukup menutup permukaan terbuka (raw surface) yang
timbul.

E. KLASIFIKASI DEBRIDEMENT
Terdapat 4 metode debridement yaitu yaitu :
1. Debridement otolitik
Debridement otolitik menggunakan enzim tubuh dan pelembab untuk rehidrasi,
melembutkan dan akhirnya melisiskan jaringan nekrotik. Debridement otolitik bersifat
selekstif hanya jaringan nekrotik yang dihilangkan. Proses ini juga tidak nyeri bagi
pasien . Debridement otolitik dapat dilakukan dengan menggunakan balutan oklusif atau
semioklusif yang mempertahankan cairan luka kontak dengan jaringan nekrotik.
Debridement otolitik dilakukan juga dengan hidrokoloid,hydrogel atau transparent films.
a. Indikasi Debridement Otolitik
 pada stadium lll dan lV dengan eksudat sedikit sampai sedang.
b. Keuntungan
 sangat selektif tanpa menyebabkan kerusakan kulit disekitarnya,
 prosesnya nyaman menggunakan mekanisme pertahanan tubuh sendri untuk
membersihkan luka debris nekrotik
 efektik dan mudah dan
 tanpa nyeri.
c. Kerugian
 tidak secepat debridement surgical
 luka harus dimonitor ketat untuk melihat tanda-tanda infeksi
2. Debridement enzymatik
Debridement enzymatic penggunaan salep topical untuk merangsang debridement
seperti kolagenase,otolisis, dilakukan setelah debridement surgical dan mekanikal.
Debridement enzymatic direkomendasikan untuk lika kronis.
a. Indikasi Debridement enzymatic
 untuk luka kronis
 pembetukan jaringan parut dan
 pada luka apapun dengan
b. Keutungan
 Kerjanya cepat
 Minimal atau tanpa kerusakan jaringan sehat dengan penggunaan tepat.
c. Kerugian
 Mahal
 Penggunaan harus hati-hati hanya pada jaringan nekrotik
 Memerlukan balutan sekunder
 Dapat terjadi inflamasi dan rasa tidak nyaman
3. Debridement mekanik
Debridement mekanik menggunakan balutan seperti anyaman yang melekat pada
luka . lapisan luar dari luka yang mongering dan melekat pada balutan anyaman. Selama
proses pengangkatan, jaringan yang melekat pada anyaman akan diangkat. Beberapa dai
jaringan tersebut non viable, sementara beberapa yang lain viable.
Debridement ini nonselektif karena tidak membedakan antara jaringan sehat dan
tidak sehat. Debridement mekanik memerlukan ganti balutan sering. Proses ini
bermanfaat sebagai bentuk awal debridement atau sebagai persiapan untuk pembedahan.
Hidroterapi juga merupakan suatu tipe debridement mekanik.
a. Indikasi debridement mekanik
 Luka dengan debris nekrotik moderat
b. Keuntungan
 Materialnya murah (contohnya tule)
c. Kerugian
 Non selektif dan dapat menyebabkan trauma jaringan sehat atau jaringan
penyembuhan
 Proses penyembuhan lambat
 Nyeri
 Hidroterapi dapat menyebabkan maserasi jaringan. Juga penyebaran melalui air
dapat menyebabkan kontaminasi atau infeksi. Desinfeksi tambahan dapat
menjadi sititoksik.
4. Debridement surgical
Debridement surgical pengangkatan jaringan avital dengan menggunakan
scalpel,gunting,instrument tajam lain. Debridement surgical merupakan standard
perawatan untuk mengangkat jaringan nekrotik. Keuntungan debridement surgical
adalah karena bersifat selektif, hanya bagian avital yang dibuang. Debridement surgical
dengan cepat mengangkat jaringan mati dan dapat mengurangi waktu. Debridement
surgical dapat dilakukan ditempat tidur pasien atau didalam ruangan operasi setelah
pemberian anastesi.
Ciri jaringan avital adalah warnanya lebih kusam atau lebih pucat (tahap awal),
bisa juga lebih kehitaman(tahap lanjut), konsistensi lebih lunak dan jika tidak di insisi
tidak/sedikit mengeluarkan darah. Debridement dilakukan sampai jaringan tadi habis,
cirinya adalah kita sudah menemulan jaringan yang sehat dan perdarahan lebih banyak
pada jaringan yang dipotong.
a. Indikasi debridement surgical
 Luka dengan jaringan nekrotik luas
 Jaringan terinfeksi
b. Keuntungan
 Cepat dan selektif
 Efektif
c. Kerugian
 Nyeri
 Mahal terutama bila dilakukan dikamar operasi
F. ETIOLOGI
1. Luka insisi (incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam
2. Luka memar (countusion wounds), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikkan oleh cedera jaringan lunak.
3. Luka lecet (abradel wound), terjadi akibat pergesekan dengan benda lain biasanya
dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (punctured wound), terjadi akibat adanya benda, peluru atau pisau yang
masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (lacerated wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau
oleh kawat.
6. Luka tembus (penetrating wound) yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada
bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya
akan melebar.
7. Luka bakar (combustion)
8. Luka gigitan hewan biasanya disebabkan karena adanya gigitan dari hewan liar atau
peliaraan. Hewan liar biasanya menggigit adalah hewan yang ganas dan pemakan daging
yaitu usaha untuk membela diri.
Luka gigitan biasanya berupa luka tusuk kecil atau luka compang camping luas yang
berat.

G. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri (pain)
2. Kepucatan (paleness)
3. Kesemutan (pulselessness)
4. Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik akan timbul gambaran klinis :
 Stadium l : asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)
 Stadium ll : terjadi klaudikasio intermiten
 Stadium lll : timbul nyeri saat istirahat
 Stadium lV : terjadi kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus)

Anda mungkin juga menyukai