Anda di halaman 1dari 9

OBAT PJT

1. Aspilet
a. Pengertian
Merupakan salah satu nama obat paten dari Aspirin. Aspirin termasuk dalam
kategori obat non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID). NSAID memiliki
efek anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik, serta dapat menghambat agregasi
trombosit. Mekanisme kerja dari obat ini adalah terkait dengan penghambatan
aktivitas COX-1, yang berperan untuk metabolisme enzim utama dari asam
arakidonat yang merupakan prekursor prostaglandin yang memainkan peran
utama dalam patogenesis peradangan, nyeri dan demam. Pengurangan
prostaglandin (terutama E1) di pusat termoregulasi menyebabkan penurunan suhu
tubuh akibat perluasan pembuluh darah pada kulit dan sekresi keringat meningkat.
Efek analgesik yang baik karena memiliki efek sentral (pusat) dan perifer (tepi).
Mengurangi agregasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan trombus
melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit. Mengurangi risiko
infark miokard pada stenocardia yang tidak stabil. Obat ini efektif untuk
pencegahan primer penyakit kardiovaskular dan pencegahan sekunder infark
miokard. Obat ini dapat meningkatkan aktivitas fibrinolitik dan mengurangi
plasma konsentrasi vitamin K dalam faktor-faktor koagulasi (II, VII, IX, X).
Meningkatkan tingkat komplikasi perdarahan dalam pelaksanaan prosedur bedah.
Blokade COX-1 dalam mukosa lambung dapat menyebabkan penghambatan
prostaglandin gastroprotektif, yang dapat menyebabkan ulserasi pada membran
mukosa.
b. Komposisi
Mengandung acetylsalicylic acid
c. Indikasi
1. Rheumatoid arthritis
2. Demam selama penyakit menular dan inflamasi
3. Untuk mengatasi nyeri
4. Neuralgia
5. Mialgia
6. Sakit kepala
7. Pencegahan penyakit berbasis trombosis dan emboli
8. Pencegahan primer dan sekunder infark miokard
d. Kontraindikasi
1. Pasien yang sensitif dengan aspirin
2. Asma
3. Tukak lambung
4. Perdarahan subkutan
5. Hemofilia
6. Trombositopenia
7. Pasien dengan terapi antikoagulan
e. Dosis

- Untuk dosis melalui mulut (per oral) tergantung dari indikasi penggunaannya,
misalnya:
- Untuk antipiretik (penurun demam) dan analgesik (pereda nyeri
- Dewasa: 3 x 500-1000 mg/hari
- Pencegahan primer dan sekunder infark miokard
1 x 40-325 mg/hari (biasanya 160 mg)
- Sebagai inhibitor agregasi trombosit
300-325 mg/hari
f. Efek samping

- Sistem pencernaan:
Mual, muntah, anoreksia, nyeri epigastrium, diare, luka erosif dan ulseratif.
- Sistem saraf pusat:
Penggunaan jangka panjang mungkin dapat menyebabkan pusing, sakit kepala,
gangguan penglihatan reversibel, tinnitus, meningitis aseptik.
- Sistem Hemopoietik:
Trombositopenia dan anemia, namun jarang terjadi.
- Sistem pembekuan darah:
Perpanjangan waktu perdarahan.
- Sistem urine:
Dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan disfungsi ginjal, gagal
ginjal akut, sindrom nefrotik, namun jarang terjadi.
- Reaksi alergi:
Ruam kulit, edema, bronkospasme, "aspirin triad" (kombinasi dari asma
bronkial, poliposis hidung kambuhan, sinus paranasal, intoleransi asam
asetilsalisilat, dan obat-obatan seri pirazolonic).
- Efek samping lain:
Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan sindrom Reye dan pada penggunaan
jangka panjang dapat meningkatkan gejala gagal jantung kronis.

2. Clopidogrel

a. Pengertian

Merupakan obat yang berfungsi untuk mencegah trombosit (platelet) saling


menempel yang berisiko membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah yang
terbentuk di pembuluh darah arteri dapat memicu terjadinya trombosis arteri, seperti
serangan jantung dan stroke. Clopidogrel akan diberikan kepada orang yang
mengalami serangan jantung, stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit arteri
perifer. Pada situasi tertentu seperti serangan jantung atau setelah pemasangan ring
pada jantung, clopidogrel akan dikombinasikan dengan aspirin, yang juga berfungsi
untuk mecegah penggumpalan darah. Namun perlu diingat, kombinasi kedua obat
ini akan membuat seseorang berisiko mengalami perdarahan.

Merek dagang: Agrelano, Artepid, Clidorel, Clogin, Copidrel, CPG, Febogrel,


Medigrel, Pidovix, Pladogrel, Platogrix, Plavix, Rinclo, Simclovix, Therodel, Vaclo
b. Tentang Clopidogrel

Golongan Obat antiplatelet


Kategori Obat resep
Mencegah penggumpalan darah pada penderita serangan jantung, stroke
iskemik (akibat penyumbatan), penyakit arteri perifer, penyakit jantung
Manfaat
koroner, dan pemasangan ring, baik pada pembuluh darah arteri jantung
atau pembuluh darah arteri lainnya
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya
risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil.
Kategori kehamilan
dan menyusui
Clopidogrel tidak diketahui apakah dapat diserap ke dalam ASI atau
tidak. Disarankan untuk berkonsuktasi terlebih dahulu dengan dokter
sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Tablet

c. Peringatan:

 Harap berhati-hati bagi penderita gangguan organ hati, gangguan ginjal, tukak
lambung, dan gangguan pembekuan darah seperti hemofilia.
 Hati-hati saat konsumsi dengan aspirin atau obat antikoagulan, karena
meningkatkan risiko perdarahan.
 Clopidogrel tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia di bawah 16
tahun, kecuali atas anjuran dokter.
 Obat ini akan membuat perdarah lebih sulit berhenti, berhati-hati saat
menggunakan benda tajam dan hindari olahraga dengan kontak fisik yang
tinggi seperti sepak bola.
 Jika akan menjalani perawatan gigi atau prosedur operasi lainnya, pastikan
dokter tahu bahwa Anda mengonsumsi clopidogrel. Clopidogrel mungkin perlu
dihentikan sebelum tindakan tersebut.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

d. Dosis Clopidogrel
Dosis yang umumnya dianjurkan oleh dokter adalah 75 mg per hari. Namun
dosis bisa saja disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.
e. Mengonsumsi Clopidogrel dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan clopidogrel
sebelum menggunakannya. Clopidogrel dapat dikonsumsi kapan pun, tapi usahakan
mengonsumsinya di waktu yang sama tiap harinya. Obat ini dapat dikonsumsi
sebelum, saat atau sesudah makan. Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal
minum clopidogrel, disarankan untuk segera melakukannya begitu teringat jika jeda
dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dan
jangan menggandakan dosis.
f. Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa reaksi interaksi yang mungkin saja dapat terjadi
jika mengonsumsi clopidogrel bersama dengan obat-obatan lainnya:

 Mengganggu proses pembuangan clopidogrel dari tubuh jika dikonsumsi


bersama dengan obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitors),
seperti omeprazole, cimetidine, ticlopidine, fluvoxamine, fluoxetine,
ketoconazole, dan voriconazole.
 Clopidogrel juga dapat memperlambat pembuangan obat diabetes repaglinide.
 Meningkatnya risiko perdarahan jika dikonsumsi bersama dengan obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

g. Kenali Efek Samping dan Bahaya Clopidogrel


Beberapa efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah mengonsumsi
clopidogrel adalah:

 Lebam dan perdarahan bawah kulit


 Mimisan
 Nyeri perut.
 Konstipasi atau diare.
 Gangguan pencernaan.

Segera temui dokter bila terjadi efek samping yang serius seperti:

 Muntah darah.
 Kelemahan lengan atau tungkai.
 Buang air besar atau buang air kecil berdarah.

3. Concor
a. Penggertian
Concor adalah obat untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dengan
kandungan utama bisoprolol. Obat ini bekerja melemaskan kerja pembuluh darah
sekaligus memperlambat detak jantung, sehingga berangsur-angsur membantu
menurunkan tekanan darah tinggi.
Concor ditelan lewat mulut (diminum) sesuai anjuran dokter atau sesuai
petunjuk yang tertera pada kemasan. Dianjurkan untuk rutin mengikuti dosis demi
mendapatkan manfaat optimal dari obat ini. Obat ini biasanya diminum sebanyak 1
tablet setiap hari.
b. Golongan
Beta blocker
c. Indikasi
Hipertensi dan Angina Pektoris, Gagal Jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor atau Diuretik atau Glikosida jantung.
d. Kontra Indikasi
Blok jantung derajat 2 dan 3, bradikardi, hipotensi, syok kardiogenik, asidosis
metabolik
e. Dosis
10 tablet, 1 tablet berisi 2,5 mg
f. Efek samping
Sama seperti obat-obat lain, bisoprolol juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi setelah mengonsumsi obat ini
adalah:

 Pusing.
 Gangguan tidur.
 Bradikardia.
 Diare.
 Infeksi saluran pernapasan.
 Sesak napas.
 Jari tangan dan kaki terasa dingin.

g. Dosis

- Berapa dosis Concor untuk dewasa

Sebagai dosis awal, minum Concor dosis 5-10 miligram (mg) sebanyak 1 tablet
sehari. Sedangkan untuk dosis pemeliharaan, Anda bisa mengonsumsi obat ini
setiap harinya sesuai saran dokter.

- Berapa dosis Concor untuk anak-anak?

Keamanan dan efektivitas obat ini belum ditetapkan pada pasien anak-anak
kurang dari 18 tahun.

- Dalam dosis dan sediaan apa Concor tersedia

Concor tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis yang berbeda-beda, yakni 2,5
mg, 5 mg, dan 10 mg. Kandungannya adalah bisoprolol yang merupakan jenis
obat beta blockers.

h. Efek Samping

Ada beberapa kemungkian efek samping dari penggunaan obat ini. Hentikan
penggunaan obat ini dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami
efek samping berupa tekanan darah rendah (hipotensi), bradikardia, sesak napas
(dispnea), pusing, mual, muntah, diare, sembelit dan tubuh terasa lemas. Efek
samping tersebut tidak selalu terjadi pada semua orang. Mungkin ada beberapa efek
samping yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir dengan kemungkinan efek
samping yang timbul, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker
Anda.
4. Nitrocaf
a. Pengertian
Nitrokaf Retard adalah obat untuk pencegahan dan terapi jangka panjang pada
penderita angina pektoris. Obat ini mengandung bahan aktif berupa nitrogliserin
yang bersifat vasodilator (dapat memperlebar pembuluh darah).
b. Golongan
Vasodilator
c. Dosis
Nitrokaf tersedia dalam bentuk sediaan kapsul dengan kekuatan dosis per
kapsulnya adalah

 Nitrokaf Retard: 2,5 mg nitroglycerin.


 Nitrokaf Retard Forte: 5 mg nitroglycerin.

d. Indikasi
Nitrokaf Retard digunakan untuk pencegahan dan terapi jangka panjang untuk
penderita angina pektoris atau yang umum disebut angin duduk
e. Kontra Indikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

 Memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.


 Menderita anemia parah.
 Pernah mengalami trauma kepala, pendarahan otak atau peningkatan tekanan
pada rongga kepala.
 Sedang menderita hipotensi atau tekanan darah rendah, glaukoma, shock
kardiogenik dan shock pernapasan.
 Tidak boleh digunakan padan orang yang sedang mengonsumsi obat
sildenafil.

f. Efek Samping
Nitrokaf Retard umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek
samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

 Sakit kepala.
 Muncul ruam kemerahan tiba-tiba di kulit.
 Mengantuk.
 Hipotensi ortostatik (rasa pusing saat berdiri setelah duduk lama).
 Hipotensi yang berhubungan dengan angina.
 Takikardia.
 Pingsan.

5. Ramipril
a. Pengertian
Ramipril adalah obat ACE inhibitor yang bermanfaat untuk mengatasi tekanan
darah tinggi atau hipertensi. Obat ini bekerja dengan menghambat hormon yang
merubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II merupakan zat yang
membuat pembuluh darah menyempit. Dengan tidak terbentuknya angiotensin II,
otot pembuluh darah lemas dan pembuluh darah akan lebih lebar, sehingga darah
dapat mengalir lebih lancar dan tekanan darah turun. Dengan normalnya tekanan
darah, komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal dapat dicegah.
Ramipril juga digunakan untuk mengatasi gagal jantung serta membantu
pemulihan pasien yang mengalami serangan jantung
b. Golongan
ACE Inhibitor
c. Dosis

Kondisi Dosis

2,5 mg per hari, saat menjelang tidur. Dosis pemeliharaan


Hipertensi adalah 2,5-5 mg per hari, dan dapat ditingkatkan hingga 10
mg per hari jika dibutuhkan.

1,25 mg per hari sebagai dosis awal. Dosis maksimal adalah


Gagal jantung
10 mg per hari.

Pengobatan dimulai 3-10 hari setelah serangan jantung.


Dosis awal adalah 2,5 mg, dua kali sehari. Dosis dapat
Setelah serangan jantung
ditingkatkan hingga 5 mg, 2 kali sehari, setelah 2 hari minum
obat. Dosis pemeliharaan adalah 2,5-5 mg, 2 kali sehari.

d. Indikasi
Hipertensi ringan sampai sedang. Menurunkan mortalitas setelah infark
miokardial pada pasien dengan petunjuk klinis gagal jantung.
e. Kontra Indikasi
Pasien yang memiliki Riwayat hipersensitif terhadap Ramipril atau obat-obat
yang termasuk ACE inhibitor lain. Ibu hamil atau berencana untuk hamil. Riwayat
angioedema (herediter atau idiopatik) atau pernah mengalami angioedema saat
menggunakan obat-obat golongan inhibitor ACE. Pasien dengan diabetes melitus.
f. Efek Samping
 Pembengkakan jaringan di bawah kulit (angioedema)
 Batuk
 Hipotensi
 Sakit kepala
 Pusing
 Mual
 Muntah
 Hipotensi ortostatik
 Pingsan
 Vertigo
 Diare
6. Atorvastatin
a. Pengertian
Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat
(LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) di dalam
darah. Jika kolesterol dalam darah tetap terjaga dalam nilai normal, maka akan
menurunkan risiko stroke dan serangan jantung. Atorvastatin menurunkan jumlah
kolesterol dalam tubuh dengan cara menghambat enzim yang bertugas
memproduksi kolesterol di hati. Dengan demikian, jumlah kolesterol jahat dalam
darah akan turun, sehingga menurunkan risiko kolesterol menempel serta
menyumbat pada pembuluh darah arteri (aterosklerosis). Pengobatan dengan
atorvastatin harus diiringi dengan gaya hidup sehat, meliputi olahraga secara rutin,
menjaga berat badan ideal, dan berhenti merokok. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil pengobatan terbaik.
b. Golongan
Dyslipidaemic agents golongan statin
c. Dosis

 Dewasa
Dosis: Dosis awal adalah 10-20 mg, sekali sehari. Dosis dapat disesuaikan
tiap 4 minggu. Dosis dapat ditambah menjadi 40 mg, sekali sehari. Dosis
maksimal adalah 80 mg per hari.

 Lansia
Dosis: Tidak ada penyesuaian dosis yang diperlukan.

 Anak-anak usia ≥ 10 tahun


Dosis: 10 mg, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditambah tiap 4
minggu hingga mencapai dosis maksimal sebesar 20 mg per hari.

d. Indikasi
- Menurunkan risiko stroke dan serangan jantung pada pasien diabetes tipe 2
tanpa bukti adanya penyakit jantung namun dengan faktor risiko kardiovaskuler
lainnya seperti darah tinggi.
- Menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan prosedur revasularisasi pada
pasien tanpa adanya riwayat penyakit jantung koroner namun memiliki faktor
risiko multipel selain diabetes (seperti merokok, kolestrol LDL yang rendah,
riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda)
- Pasien dengan penyakit jantung koroner, untuk menurunkan risiko infark
miokard, stroke, prosedur revaskularisasi, rawat inap dengan diagnosis gagal
jantung, dan angina (nyeri dada karena jantung)

e. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh diberikan kepada:

 Orang yang mengalami hipersensitivitas terhadap atorvastatin


 Penyakit liver aktif atau peningkatan transaminase yang tidak dapat dijelaskan
 Kehamilan (tidak boleh digunakan untuk ibu hamil)
 Ibu menyusui.

f. Efek Samping
Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan atorvastatin, antara
lain adalah:

 Hidung tersumbat
 Sakit tenggorokan
 Nyeri sendi
 Nyeri di bagian lengan atau tungkai
 Diare

Atorvastatin mungkin dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius. Segera
hubungi dokter jika mengalami efek samping berikut ini:

 Gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan nyeri di perut bagian atas,
kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, serta mata dan kulit
menguning.
 Hancurnya jaringan otot (rhabdomyolisis), yang berisiko tinggi menyebabkan
gagal ginjal. Kondisi ini ditandai dengan otot terasa nyeri dan lemah yang
disertai dengan demam, rasa lelah yang tidak biasa, dan urine berwarna gelap

Anda mungkin juga menyukai