OLEH
1806149010192
CI AKADEMIK CI KLNIK
( ) ( )
A. Definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai
ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk
(Hidayatalimulaziz. 2006).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh
haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai
disebabkan oleh virus dengue dengan tipe I – IV dengan infestasi klinis dengan 5 –
7 hari disertai gejala perdarahan dan jika timbul tengatan angka kematiannya cukup
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang terutama terdapat pada
anak dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk
B. Etiologi
1. Virus dengue
berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel – sel mamalia,
1990; 36).
420).
3. Host : pembawa.
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia
ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun
C. Klasifikasi
1. Derajat I :
Panas 2 – 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya positif
2. Derajat II :
3. Derajat III :
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg) tekanan
mmHg.
4. Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140
mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
Klasifikasi DHF berdasarkan patokan dari WHO (1999) DBD dibagi menjadi 4
derajat :
1. Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan uji torniquet
2. Derajat II
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau di tempat lain.
3. Derajat III
4. Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah
rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari.
5. Derajat IV
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat
diukur.
dengue.
kesehatan masyarakat yang menyebar dengan luas atau tiba – tiba, tetapi
demam suatu kematian terutama bila tidak ditangani secara dini dan
adekuat.
D. Manifestasi Klinis
hari
tekanan darah sampai suatu titik tengah antara tekanan sistolik dan diastolik
selama 5 menit. Hasil uji di nyatakan positif jika tampak 10 atau lebih
petekia per 2,5 cm2. Pada kasus DHF, uji tersebut biasanya memberikan
hasil yang pasti positif bila tampak 20 petekia atau lebih. Hasil uji mungkin
negatif atau agak positif selama fase syok yang dalam. Hasil tersebut
5. Syok : Di tandai dengan denyut yang cepat dan lemah di sertai tekanan
6. Temuan laboratorium
lebih
Dua kriteria klinis pertama, di tambah dengan trombositopenia dan
menetapkan diagnosis klinis DHF. Efusi pleura ( tampak melalui rontgen dada )
plasma. Bukti ini sangat berguna terutama pada pasien yang anemia dan / atau
mengalami perdarahan berat. Pada kasus syok, jumlah hematokrit yang tinggi
2005 : 19 )
Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang
mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah, kadang disertai bercak
merah di kulit.
2. Hari 4 – 5 Fase KRITIS
Fase demam turun drastic dan sering mengecoh seolah terjadi kesembuhan.
Syndrome”
Fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan.
F. Patofisiologi
melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan
hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi
dan jika shock tidak teratasi terjadi Hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi
hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia
daya tahan tubuh manusia.sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi (1) aktivasi
akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan
(3) kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau mengaktivasi
faktor pembekuan.
G. Komplikasi
1. Syok
3. Kematian
Fever apabila terjadi Dengue Shock Syndrom ( DSS ) yang akan berakibat
kepada kematian.
H. Pemeriksaan penunjang
a. Trombosit menurun.
b. HB meningkat lebih 20 %
c. HT meningkat lebih 20 %
g. NA dan CL rendah
1. Medis
anak > 1 tahun 75 mg. jika 15 menit kejang belum berhenti luminal
diberikan lagi dengan dosis 3 mg/ kg BB. Infus diberikan pada pasien
DHF tanpa renjatan apabila : pasien terus menerus muntah, tidak dapat
Jika pemberian cairan tersebut tidak ada respon diberikan plasma atau
teratasi, nadi sudah jelas teraba, amplitude nadi sudah cukup besar,
mL/ kg BB/ jam. Pada pasien dengan syok berat atau syok berulang
hal : 344-345).
c. Cairan (rekomendasi WHO)
Kristaloid
Koloid
a) Dextran 40
b) Plasma
2. Keperawatan
a. Derajat I
dan trombosit tiap 4 jam sekali. Berikan minum 1,5 – 2 liter dalam 24
b. Derajat II
dibuka tetesan infus atau tetesan cairan tetap tidak lancer maka jika 2
dengan Nacl karena sering terdapat bekuan darah dari tube. Tube
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
DBD dapat mengenai pada semua umur yang tinggal di daerah tropis.
2. Keadaan Umum
popular.
demam akut 2 – 7 hari, nyeri otot dan pegal pada seluruh badan, malaise,
mual, muntah, sakit kepala, sakit pada saat menelan, lemah, nyeri ulu hati,
pendarahan spontan.
Diantara penyakit yang pernah diderita yang dahulu dengan penyakit DHF
yang dialami sekarang, tetapi kalau dahulu pernah menderita DHF penyakit
itu berulang.
Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain, yang tinggal
didalam satu rumah / beda rumah dengan jarak yang berdekatan sangat
DHF ditularkan oleh 2 nyamuk yaitu: Aedes aeyipry dan Aedes albopiehis,
dibersihkan.
7. Pemeriksaan Fisik
seluruh tubuh.
terjadi konstipasi.
8. Pengelompokan Data
a. Data Subyektif
Panas
Lemah
Sakit menelan
Haus
b. Data Obyektif
Nadi cepat
Epistaksis
Hematomesis
Melena
Gusi berdarah
Hipotensi
9. Data Penunjang
a. Hematokrit meningkat
b. Trombositopenia
C. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan
D. Evaluasi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Aesculapius.
com/2011/06/siklus-demam-dbd-pelana-kuda.html.
com/2011/04/laporan-pendahuluan-d-h-f.html.
Anonym. 2012. Laporan Pendahuluan DHF pada Anak dan Dewasa . http://
immanueldwinugroho.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html
//bagibagiwak.blogspot.com/2012/12/laporan-pendahuluan-dhf-dengue.html
http://efrialfred.blogspot.com/2013/02/laporan-pendahuluan-dhf-dengue.html
com/2011/02/laporan-pendahuluan-dhf.html