Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ANALISIS SITUASIONAL DAN GAMBARAN RUMAH SAKIT ISLAM

IBNU SINA PAYAKUMBUH

A. KAJIAN SITUASI

1. KAJIAN SITUASI RSI IBNU SINA PAYAKUMBUH

Berdirinya Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” Yarsi Sumbar

Payakumbuh semenjak tahun 1969 sangat menimbulkan antusias

masyarakat tidak hanya Bukittinggi, akan tetapi dirasakan oleh hampir

seantara Sumatera Barat termasuk masyarakat Payakumbuh. Jarak

Bukittinggi dan Payakumbuh cukup jauh (>30 Km) sehingga untuk

sampai ke lokasi RSI Bukittinggi dapat menghabiskan waktu 1,5 – 2,5

jam (awal-awal tahun 70 an) karena berbagai hambatan antara lain tidak

setiap waktu kendaraan tersedia dan harus berkali-kali ganti kendaraan.

Jika datang berobat ke RSI Bukittinggi hampir menghabiskan waktu satu

hari. Berangkat pagi pulangngnya malam. Keadaan ini mendorong tokoh-

tokoh Umat Islam dan Cendikiawan Payakumbuh / Lima Puluh Kota

meminta kepada pengelola Yayasan untuk membuka cabang RSI “Ibnu

Sina” di kota Payakumbuh. Yayasan merespon keinginan masyarakat

tersebut dengan baik. Tokoh-tokoh Umat Islam Payakumbuh dan

Eskponen masyarakat lainnya bekerja keras mencari tempat untuk

memulai pelayanan di Payakumbuh. Alhamdulillah keinginan itu dapat

direalisasikan pada tahun 1972 dengan membuka pelayanan dengan izin

Dinas Kesehatan Propinsi dalam bentuk Balai Pengobatan / KIA dan

Rumah Bersalin dengan nama Balai Kesehatan “Ibnu Sina” Payakumbuh.

20
Keinginan masyarakat Payakumbuh dan sekitarnya untuk

mendapatkan pelayanan pada sarana kesehatan ini semenjak awal

berdirinya cukup tinggi dan hal ini ditandai dengan jumlah kunjungan

yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagaimana juga dengan RS

lainnya RSI “Ibnu Sina” Yarsi Sumbar Payakumbuh melaksanakan

fungsi pelayanan kesehatan melalui kegiatan prefentif, kuratif, promotif

dan rehabilitatif, sekaligus mengintegrasikan pelayanan fisik, mental,

sosial dan spritual dengan mempedomani kaidah-kaidah Islam. RS ini

merupakan satu-satunya RS yang dikelola oleh usaha dalam bentuk

Yayasan Keagamaan (Islam) yang murni untuk tujuan sosial

kemasyarakatan (Non Profit Oriented) yang sekaligus juga sebagai mitra

dari unit-unit pelayanan kesehatan pemerintah didaerah ini.

Dari data kunjungan penderita yang dilayani dapat diambil

kesimpulan bahwa penderita tidak hanya berkunjung ke RSI “Ibnu Sina”

Yarsi Sumbar Payakumbuh tidak hanya berasal dari Kota Payakumbuh

saja akan tetapi juga berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari dua

Daerah Tingkat Dua (Kodya Payakumbuh & Kab. Lima Puluh Kota) ini

dengan jumlah penduduk yang cukup besar hanya memiliki 3 RS yakni

RSUD Payakumbuh, RSUD Suliki dan RSI “Ibnu Sina” Yarsi Sumbar

Payakumbuh.

21
2. VISI RSI IBNU SINA PAYAKUMBUH

Visi: Mewujudkan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh

terakreditasi paripurna di tahun 2020

3. MISI RSI IBNU SINA PAYAKUMBUH

Misi :

a. Melaksanakan pelayanan bermutu dan mengutamakan

keselamatan pasien yang terdepan di payakumbuh dan

sekitarnya.

b. Melengkapi sumber daya, sarana dan prasarana.

c. Meningkatkan proposionalisme pemberian pelayanan.

d. Menjadikan Rumah Sakit mitra terbaik untuk semua

pelangganan.

e. Menerapkan nilai-nilai islam dalam memberikan pelayanan di

rumah sakit.

4. MOTO RSI IBNU SINA PAYAKUMBUH

Kepuasan pelanggan kebahagian kami.

5. SIFAT, MAKSUD DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan

kesehatan sesuai dengan ajaran islam serta menurut ketentuan dan

perundang undangan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

22
Landasan nilai :

Secara umum nilai rumah sakit islam ibnu sina payakumbuh adalah JADI:

J: Jujur dalam segala hal

A: Amanah dalam mengembangkan tugas

D: Disiplin dalam menjalankan tugas

I : Iklas dalam melayani

B. KAJIAN SITUASI DI RUANG AR-RAUDAH


1. Karakteristik Unit

a. Visi dan Misi Ruang

Saat dilakukan wawancara pada tanggal 03 Mei 2018 di Ruang

Azzahra bersama kepala ruangan, kepala ruangan mengatakan saat

ini belum mempunyai visi, misi dan filosofi di ruang Azzahra.

b. Model Layanan

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 03 Mei 2018di Ruang

Azzahra bersama kepala ruangan, kepala ruangan mengatakan saat

ini ruangan mengunakan metode fungsional, dimana metode ini

digunakan karena masih terbatasnya jumlah ketenagaan perawat

yaitu: 12 tenaga perawat (8 perawat perempuan dan 4 perawat laki

laki) dengan tingkat ketergantungan pasien yaitu Parsial care dan

jumlah BOR (Bed Occupation Rate) adalah 14.

23
c. Letak Ruang

Ruang Azzahra terletak dilantai satu. Bersebelahan dengan

Mushola. Dengan jumlah 8 ruang rawatan (VIP : 3 Ruang, Ruang,

kelas I : 2 Ruang, Kelas 2: 2 Ruang, Kelas 3: 1 Ruang, Nurse

Station, ruang gizi, ruang karu 1, kamar perasat , wc 2).

d. Kapasitas Unit Ruang

Ruang Azzahra dengan jumlah 8 ruang rawatan (VIP : 3 Ruang,

Ruang, kelas I : 2 Ruang, Kelas 2: 2 Ruang, Kelas 3: 1 Ruang,

Nurse Station, ruang gizi, ruang karu 1, kamar perasat , wc 2).

Analisis Terhadap Klien

a. Karakteristik

Pasien yang dirawat di ruang Azzahra pada tanggal 03 Mei 2018

dengan diagnosa medis antara lain: hiperpirexia, Gastroenteritis

Akut, Bronkopnomoni.

b. Tingkat Ketergantungan

Jumlah Klien di ruang Azzahra pada tanggal 01 Mei 2018

berjumlah 9 pasien dengan tingkat ketergantungan Partial Care

dan 1 orang dengan Intensive Care.

24
2. Analisis Unit Layanan Keperawatan

Flow Of Care (pengelolaan pasien)

Pengelolaan pasien di ruang Ar-Raudah sudah berjalan dengan

baik dimana poin-poin dari flow of care sudah dilaksanakan

dengan baik seperti:

- Klien masuk ke ruang Azzahra atas rujukan dari poli klinik dan

UGD

- Petugas melakukan pemeriksaan status, dan seleksi kasus

berdasarkan diagnosa

- Petugas memberikan informasi mengenai biaya administrasi

dan fasilitas yang tersedia di ruangan

- Petugas memberikan kesempatan kepada klien atau keluarga

untuk memilih fasilitas sesuai kemampuan

3. Sumber Daya/Kekuatan Kerja

a. Manusia

Nama Tenaga diruang Latar Belakang


No
Ar-Raudah pendidikan
1 Sri Wahyuni Amd.Kep
2 Devi Syahrinalti Amd.Kep
3 Pinta Ariani Amd.Kep
4 Nurhelmi Amd.Kep
5 Fatmah Amd.Kep
6 Nurleni Amd.Kep
7 Nevia Sri Astuti Ns
8 Syafriadi Amd.Kep
9 Yos Hendriq Amd.Kep
10 M. Fadli Amd.Kep
11 Shintary Amd.Kep
12 Fonny Amd.Kep

25
b. Non Manusia

Inventaris Alat-alat Ruangan

No Alat Jumlah
1 EKG 1
2 Pinset Serugis 2
3 Pinset Anatomis 1
4 Gunting Verban 1
5 Gunting Jaringan 1
6 Com Besar 1
7 Bak Instrumen Besar 1
8 Bak Instrumen Kecil 2
9 Troli 1
10 Tromol Kasa Kecil 1
11 Bengkok 2
12 Tiang Infus 9
13 Bad Pasien 16
14 Korentang 1
15 Tempat Korentang 1
16 Regulator 8
17 Strerilisator 1
18 Lampu Sorot 1
19 Buli-buli 1
20 Mok Muntah 3
21 Pispot 9
22 Urinal 9
23 Termometer Raksa 4
24 Termometer Digital 1
25 Tensimeter 1
26 Torniquet 2
27 Timbangan Dewasa 1
28 Box Bayi 1
29 Meja Makan Pasien 11
30 Meja Perawat 1
31 Gunting Besar 2
32 Gunting Kecil 1
33 Tong Steril 1
34 Nald Holder 2
35 Klem 3
36 Nebulizer 1
37 Senter 1
38 Regulator Bayi 1

26
Inventaris Obat-obatan

No Obat-obatan Jumlah
1 Cefotaxime 3
2 Omeprazol 1
3 Spuit 1cc 8
4 Spuit 10cc 5
5 Spuit 3cc 4
6 Ceftriaxon 6
7 Cortidex 1
8 Rabitidine 2
9 Otsu RL 13
10 Dexa Metason 1
11 Slang O2 Dewasa 4
12 Slang O2 Kanula 2
13 Infus Set Makro 4
14 Infus Set Mikro 3
15 Infus Set 3
16 Urin Bag 3
17 Poli Kateter 2
18 Slang NGT Dewasa 1
19 Slang NGT Bayi 1
20 Spuit 50 1
21 Spuit 20 1
22 Handskun 2
23 Dudle/OPA 1
24 Phenobarbital
25 Counterpain
26 Spuit 5
27 Tromapop
28 B5
29 D5
30 Asering
31 Nacl
32 Kaen
33 Iv no 18 5
34 Iv no 20 5
35 Iv no 22 5
36 Iv no 23 5
37 Iv no 24 5

27
Jumlah buku di ruangan Ar-raudah RSI Ibnu Sina Payakumbuh :

a. Buku laporan : 1 buah``

b. Buku visite dokter : 5 buah

c. Buku injeksi : 1 buah

d. Buku inventaris alat : 1 buah

e. Buku stok obat : 1 buah

f. Buku ekspedisi rongent : 1 buah

g. Buku TTV : 1 buah

h. Buku pasien pulang : 1 buah

i. Buku pengembalian status : 1 buah

j. Buku overan alat : 1 buah

k. Buku peminjaman alat : 1 buah

l. Buku salinan resep : 1 buah

4. Kajian Indikator Mutu Ruangan (BOR)

BOR (Bed Occupation Rate) adalah persentase pemakaian

tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran

tentang tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

Berdasarkan perhitungan BOR di ruang Ar-Raudah RSI Ibnu Sina

Payakumbuh pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017,

didapatkan nilai BOR 86 % .

5. Pendidikan

Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 3 April

2017 didapatkan bahwa keseluruhan perawat yang bekerja di ruang

28
Azzahra RSI Ibnu Sina Payakumbuh berpendidikan D III Keperawatan

dan S1 Keperawatan.

6. Pelatihan

Nama Tenaga diruang


No Pelatihan yang diikuti
Azzahra
1 Sri Wahyuni BTCLS
2 Devi Syahrinaldi BTCLS
3 Pinta Ariani BTCLS
4 Nurhelmi -
5 Fatmah -
6 Nurleni Presertorsip
7 Nevia Sri Astuti BTCLS
8 Syafriadi BTCLS
9 Yos Hendriq BTCLS
10 M.Fadli BTCLS
11 Shintary BTCLS
12 Fonny BTCLS

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa dari 12 petugas telah di ruang Azzahra 1 orang

telah mengikuti pelatihan Presertorsip, 9 orang mengikuti pelatihan

BTCLS, dan 2 orang tidak ada mengikiti pelatihan.

7. Fungsi Manajemen

a. Perencanaan :

Visi dan Misi ruangan

Pada saaat dilakukan wawancara pada tanggal 3 April 2018

dengan kepala ruangan, kepala ruangan mengatakan sampai saat ini

belum ada visi dan misi khusus di ruang Azzahra, visi dan misi

hanya berpatokan pada visi dan misi rumah sakit.Berdasarkan

observasi yang dilakukan pada tanggal 03 April 2018, tampak

29
belum tercantum visi dan misi di ruangan Azzahra RSI Ibnu Sina

Payakumbuh.

Perencanaan Standar Kinerja , Standar Asuhan Keperawatan

(SAK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan kepala

ruangan pada tanggal 3 Mei 2018 kepala ruangan mengatakan

sudah ada dalam fungsi perencanaan Standar Kinerja, SAK dan

SOP di ruangan Azzahra RSIIbnu Sina Payakumbuh. Ketika

dilakukan observasi pada tanggal 3 Mei 2018 Standar Kinerja,

SAK dan SOP di ruangan Azzahra RSI Ibnu Sina Payakumbuh

sudah tersusun.

Rumusan masalah :tidak ada masalah

Sarana dan prasarana pelayanan keperawatan

Pada saat dilakukan wawancara kepada kepala ruangan

pada tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan sudah

melakukan perencanaan untuk kelengkapan sarana dan prasarana

pelayanan keperawatan, tapi Kepala Ruangan mengatakan bahwa

ruangannya hanya kurang monitor saja. Namun dilakukan

observasi pada tanggal 3 Mei 2018 tampak sarana dan prasarana

untuk pelayanan keperawatan di ruang Azzahra cukup lengkap tapi

setelah dilakukan observasi selama 3 hari didapatkan hasil yang

berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh kepala ruangan

30
Azzahra, diantaranya tidak terlihatan kursi roda, brangkar yang

dimiliki oleh ruangan.

Rumusan masalah :keterbatasan sarana dan prasarana menjadi

kendala melakukan pelayanan keperawatan.

b. Pengorganisasian :

Struktur ruangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 April 2018, kepala ruangan mengatakan sudah adanya

struktur ruangan, dikarena adanya kedatangan Tim Surveyor

Akreditasi, maka struktur ruangan tidak dipasangkan kembali.

Rumusan masalah :belum tergambarnya struktur ruangan di ruang

Azzahra RSI Ibnu Sina Payakumbuh

Struktur organisasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan struktur

organisasi di ruangan Azzahra RSI Ibnu Sina Payakumbuh sudah

ada. Hal tersebut sejalan dengan hasil observasi pada tanggal 3 Mei

2018, dimana struktur organisasi di ruang perawat sudah ada.

Rumusan masalah : Tidak ada masalah

31
Metode yang digunakan dan uraian tugas

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan metode yang

digunakan adalah metode TIM, namun uraian tugas dalam metode

ini belum terlaksana sebagaimana mestinya, seperti kepala ruangan

merangkap menjadi perawat pelaksana dan metode TIM yang

dipakai dijalankan secara fungsional. Berdasarkan hasil observasi

pada tanggal 03 Mei 2018, didapatkan hasil bahwa metode TIM

yang digunakan di ruangan Azzahra belum terlaksana dengan baik

dikarenakan struktur organisasi tidak jalan.

Rumusan masalah :Metode yang digunakan belum berjalan

dengan semestinya

Pendokumentasian proses keperawatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan

pendokumentasian proses keperawatan sudah dilakukan namun

terkadang masih belum lengkap. Berdasarkan hasil observasi pada

tanggal 03 April 2017, didapatkan bahwa pendokumentasian

pengkajian, diagnosa, dan intervensi sudah dilakukan dengan baik

namun dalam implementasi masih ditemukan intervensi yang tidak

dilaksanakan.

Rumusan masalah: sudah terlaksana namun terkadang hasil

pendokumentasi tidak lengkap

32
Jadwal/shift dinas

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan pembagian jadwal

dinas dilakukan oleh kepala ruangan berdasarkan kesepakatan

bersama dan telah disetujui oleh semua anggota, namun apabila

terjadi pergantian dinas yang tidak bisa dihindari maka akan

diberitahukan sebelumnya sehingga telah ada perawat pengganti

jadwal dinas tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi

pada tanggal 03 Mei 2018 dimana jadwal dinas telah tersusun

dengan baik dan apabila terjadi penggantian petugas telah ada

pemberitahuan sebelumnya.

Rumusan masalah : Tidak ada masalah

c. Pengarahan dan pengawasan :

Program Motivasi

Berdasarkan hasil wawancara kepala ruangan pada tanggal

3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan memberi reinforcement

positif kepada staf yang melaksanakan tugasnya dengan baik,

memperoleh penilaian yang baik, menghargai pimpinan serta

datang tepat waktu. Kepala ruangan akan memberikan punishmen

seperti teguran peringatan kepada staf yang tidak menjalankan

tugasnya dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan

pada tanggal 3 Mei 2018, staf yang bertugas di ruang Azzahra

33
datang tepat waktu dan mengerjakan tugas masing-masing dengan

baik.

Rumusan masalah :Tidak ada masalah

Manajemen Konflik

Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2018,

kepala ruangan mengatakan jika ada masalah dalam struktur

organisasi ruangan maka akan diselesaikan dalam bentuk

musyawarah. Apabila masalah tersebut tidak dapat diselesaikan

oleh ketua tim maka masalah akan dilimpahkan kepada kepala

ruangan, jika masalah tetap tidak dapat diselesaikan oleh kepala

ruangan maka masalah akan dilimpahkan kepada bidang

keperawatan dan seterusnya ke atas. Berdasarkan hasil observasi

selama 2 hari dari tanggal 30 sd/ 3 Mei 2018, tidak ditemukan

konflik yang mengganggu aktivitas keperawatan di ruang Azzahra

Rumusan masalah :Tidak ada masalah

Supervisi

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada

tanggal 3 Mei 2018, kepala ruangan mengatakan melakukan

supervisi setiap pagi dengan jadwal dinas kepala ruangan namun

tidak efektif karena tugas kepala ruangan juga merangkap menjadi

perawat pelaksana sehingga tugas sebagai kepala ruangan tidak

sepenuhnya dapat dilaksanakan. Supervisi yang dilakukan seperti

34
tindakan keperawatan, kondisi pasien dan pendokumentasian

asuhan keperawatan. Untuk supervisi secara menyeluruh kepala

ruangan mengatakan dilakukan 1x dalam 3 bulan. Hasil observasi

selama 3 hari dari tanggal 03 s/d 05 April 2017, tampak kepala

ruangan melakukan supervisi kepada staf dan pasien serta supervisi

terhadap kelengkapan status pasien namun tidak keseluruhan status

yang dilakukan supervisi.

Rumusan masalah : belum terlaksananya supervisi secara

keseluruhan karena keterbatasan tenaga

35

Anda mungkin juga menyukai