sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. Rumah sakit ini pada hakekatnya
berawal dari sebuah Rumah Bersalin (RB) bernama RB Kartini yang didirikan pada
tanggal 21 April 1960 oleh tokoh-tokoh masyarakat di Karanganyar, yang pada waktu itu
dipimpin oleh Bapak Narjo Adirejo selaku Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten
Kabupaten Dati II Karanganyar pada saat itu hanya ada satu yaitu BP (Balai Pengobatan).
Oleh karena itu para penderita HO ini ditampung di Balai Pengobatan (sekarang
timbul masalah yang cukup kompleks, yaitu makin banyaknya penderita yang mencapai
150 200 orang, sementara tempat untuk merawat penderita semakin tidak
memungkinkan.
Kondisi Balai Pengobatan (BP) yang sangat memprihatinkan dengan fasilitas
seadanya, pelayanan kepada pasien khusus penyakit HO tidak ditarik biaya (obat dan
makan gratis), tetapi untuk pasien selain penyakit HO tetap dipungut biaya. Tahun 1964
masyarakat Kabupaten Karanganyar difasilitasi oleh dr. Tan Tiauw An sebagai Kepala
DKR Kabupaten Dati II Karanganyar mulai bergotong royong membangun Rumah Sakit
yang berlokasi di Jetu (sekarang Jl. Lawu). Pembangunan tersebut mendapat respon dan
dukungan dari Pemerintah Daerah pada waktu itu. Kemudian ditentukan lokasi Rumah
Sakit berada di sebelah barat RB Kartini dengan memanfaatkan tanah yang masih
kosong. Penentuan lokasi pada waktu itu dinilai sangat menguntungkan, karena:
Lokasi yang strategis, berada di sisi timur Kota Karanganyar
Akses jalan mudah, dapat dijangkau masyarakat luas
Suasana sangat tenang, sehingga masyarakat yang berobat tidak terganggu dan pasien
Rumah Sakit tersebut gabungan antara RB Kartini (swasta) yang letaknya bersebelahan
dengan Rumah Sakit. Jumlah TT (tempat tidur) sebanyak 34 buah, dan mulai saat itu
nama Rumah Sakit menjadi RUMAH SAKIT BERSALIN KARTINI. Tahun 1970
Rumah Sakit Bersalin Kartini dijadikan Rumah Sakit Kartini dengan jumlah karyawan 20
orang, dan jumlah tempat tidur 80 100 TT, yang dikepalai dr. Srijanto Hardjomigoeno.
Kabupaten Karanganyar saat itu hanya mempunyai 2 (dua) dokter, yaitu dr. Tan
Tiauw An selaku Kepala DKR Kabupaten Karanganyar dan yang kedua dr. Srijanto
Hardjomigoeno sebagai Kepala RSU Kartini, bidan baru ada 4 orang dengan dibantu
beberapa mantri kesehatan. Kasus penyakit terbanyak yang terjadi setelah RSU Kartini
berdiri adalah penyakit infeksi dan penyakit diare. Penyakit ini memuncak pada tahun
lokasi yang lebih luas. Mengingat pengembangan tak mungkin dapat dilakukan di lokasi
lama (Jl. Lawu), maka pada tanggal 11 Maret 1995 RSUD pindah di jalan Yos Sudarso,
Organisasi dan Tata Kerja RSU Karanganyar. Dalam rangka meningkatkan pelayanan di
bidang kesehatan secara lebih akuntabel, transparan, efektif dan efisien, Satuan Kerja
Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar telah memenuhi
persyaratan teknis, administrative dan substantive sesuai ketentuan yang berlaku dapat
ditingkatkan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD), maka sejak tanggal 2 Maret 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status
BLUD penuh.
kemanusiaan.
2. Visi
RSUD pilihan masyarakat berstandar nasional.
3. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan professional.
b. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia.
c. Memenuhi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat.
d. Meningkatkan kemandirian, transparansi dan akuntabel.
4. Motto
Sehat Adalah Keutamaan Kami
C. Struktur Organisasi
RSUD Kabupaten Karanganyar dalam kegiatan operasionalnya mempunyai
struktur organisasi tertentu yang menentukan kedudukan, tugas dan tanggung jawab
masing-masing bagian yang ada. Struktur organisasi pada RSUD Kabupaten Karanganyar
bangunan rumah sakit seluruhnya 8.653 m2. Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar
Tabel 4.1.
Jumlah TempatTtidur dan Kamar
No. Fasilitas
1 Tempat tidur bias distel
2 Kursi tunggu sofa
3 Almari pasien
4 Kulkas
5 TV 14 Inchi
6 Kamar mandi air panas dan dingin
7 AC
Tabel 4.3.
Fasilitas Kamar Kelas Utama
No. Fasilitas
1 Tempat tidur bias distel
2 Kursi tunggu alas busa
3 Almari pasien
4 Meja kecil
5 TV 14 Inchi
6 Kamar mandi air panas dan dingin
7 Fan
Tabel 4.4.
Fasilitas Kamar Kelas I
No. Fasilitas
1 Tempat tidur
2 Sekat Gorden
3 Kursi tunggu
4 Almari kecil
5 Kamar mandi air dingin
6 Fan
Tabel 4.5.
Fasilitas Kamar Kelas II
No. Fasilitas
1 Tempat tidur
2 Sekat gorden
3 Almari kecil
4 Kamar mandi air dingin
Tabel 4.6.
Fasilitas Kamar Kelas III
No. Fasilitas
1 Tempat tidur
2 Almari kecil
3 Kamar mandi air dingin
F. Informasi Tarif
Tabel 4.7.
Tarif Rawat Inap
Tabel 4.8.
Tarif Poliklinik Rawat Jalan
G. Jenis Pelayanan
Pelayanan medik dasar, pelayanan medik spesialistik dan pelayanan penunjang
medik meliputi:
1. Pelayanan Medik Umum dan Gigi
2. Pelayanan Medik Spesialistik, meliputi:
a. Penyakit Dalam
b. Bedah
c. Kesehatan Anak
d. Kebidanan dan Penyakit Kandungan
e. Syaraf
f. Jiwa (1 minggu sekali integrasi dengan RSJ Surakarta)
g. Penyakit THT
h. Mata
i. Penyakit Kulit, Kelamin dan Kosmetik
j. Anestesi
3. Pelayanan Penunjang Medik, meliputi:
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. Farmasi
d. Instalasi Gawat Darurat
e. Trauma Center
f. Rehabilitasi Medik
g. Konsultasi Gizi
4. Pelayanan Penunjang Non Medik, meliputi:
a. Administrasi Umum
b. Keuangan
c. Rekam Medik
d. Dapur
e. Laundry
f. IPSRS
g. IPAL
h. Ambulance
i. Kamar Jenazah
Jenis jenis palayanan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar secara garis
5. Instalasi Gizi
Instalasi gizi membantu mempercepat penyembuhan pasien dengan menyediakan
6. Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi menyediakan obat generik maupun paten dengan mutu terjamin
dan harga terjangkau melayani pasien rawat inap, rawat jalan, IGD, dan golongan
7. Laboratorium
Laboratorium rumah sakit bekerjasama dengan Prodia dan Sarana Medika,
H. Pelayanan Unggulan
1. Perawatan Perinatologi (bayi resiko tinggi)
Pelayanan bayi pada masa Perinatal dan Neonatal (bayi umur 1 hari s/d 28 hari)
oleh dokter spesialis penyakit anak dibantu dokter umum, bidan dan paramedis.
Merupakan pelayanan rujukan dari bidan desa, Puskesmas, RB, dokter umum dan
spesialis.
2. Pelayanan Radiologi
Penanggungjawab pelayanan dipegang oleh dokter spesialis radiologi dibantu 5
radiografer. Merupakan pelayanan rujukan dari RSU swasta, dokter praktek swasta,
persetujuanpasien/keluarganya.
pasien:
1. Pasien Umum
Rawat Jalan:
Rawat Inap:
a. Penderita dinyatakan menjalani rawat inap setelah mendapat pemeriksaan di
poliklinik
b. Pasien atau keluarga menentukan kelas kamar sesuai dengan kemampuan
c. Selama menjalani rawat inap harus mematuhi peraturan rumah sakit
d. Semua tindakan medis perlu ada pernyataan persetujuan pasien dan keluarga.
Askes suami.
tanggungan peserta.
4. Pasien Askeskin
Syarat bagi pasien Askeskin:
a. Kartu sehat (foto copy)
b. Surat rujukan khusus Askeskin dari Puskesmas
c. Kartu keluarga (foto copy)
d. KTP (foto copy)
e. Surat akte kelahiran dan surat nikah orang tua yang bersangkutan bagi anak-anak
Catatan:
criteria:
a. Pasien rawat inap disiapkan 2 x 24 jam setelah pasien dirawat dan berhak dikelas
III.
b. Pasien rawat jalan disiapkan pada saat berobat.
berlaku.
2. Pasien atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
yang merawat.
7. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan panyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
8. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang menderita
b. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindkakan untuk
mengatasinya
d. Alternatif terapi lainnya
e. Prognosanya
f. Perkiraan biaya pengobatan
9. Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dirinya.
15. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan maupun spiritual.
Kewajiban Pasien:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada
pengobatannya.
3. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban memenuhi