Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kamar bersalin merupakan salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Unit ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan ibu bersalin, nifas dan bayi lahir, yang bertujuan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Di Indonesia, kematian ibu dan kematian neonatal masih menjadi
tantangan besar dan perlu mendapatkan perhatian dalam situasi
berencana.
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan antenatal,persalinan dan pasca
salin di era adaptasi kebiasaan baru. Diharapkan ibu dan bayi tetap
mendapatkan pelayanan esensial, factor risiko dapat di kenal secara dini
serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan.
Pelayanan kamar bersalin berpedoman pada permenkes no.43
Tahun 2019 dan juga berpedoman pada standart pelayanan minimal
puskesmas.
pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat
penting dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian
rupa sehingga setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi
mempunyai akses ke pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat
waktu dan tepat guna.
Pelayanan berkesinambungan sangat penting pada periode proses
persalinan dan dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh karena di dalam
waktu yang sangat pendek tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi.
Hasil pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan. Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang
berkualitas diperlukan adanya pedoman dalam pelaksanannya.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di unit kerja Ruang Bersalin
di Puskesmas Maluk
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan mutu pelayanan kamar bersalin di Puskesmas
Maluk
b) Mengurangi resiko akibat pelayanan di kamar bersalin
C. Ruang lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pedoman pelayanan Kamar Bersalin UPTD Puskesmas
Maluk meliputi:
1. Pelayanan Persalinan
2. Pelayanan Pasca salin
3. Pelayanan bayi baru lahir
4. Pra Rujukan Maternal dan Neonatal

D. Batasan Operasional
1. Pelayanan Kesehatan Persalinan
Kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah
melahirkan.
2. Pelayanan Kesehatan Masa sesudah melahirkan
Kegiatan dana atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkan sampai berusia 2 (dua) tahun
3. Pelayanan bayi baru lahir
4. Pra Rjukan Maternal Dan Neonatal
a. Kasus Risiko tinggi
b. Kasus suspek gejala
c. Kasus konfrimasi dengan gejala (simptomatik)

E. Landasan hukum

a. Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

b. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan

c. Permenkes 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar Asuhan


Kebidanan

d. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

e. Kep Menkes nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar


Profesi Kebidanan
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pengelola unit kamar Bersalin adalah petugas yang telah memenuhi
standar sebagai bidan terampil, telah lulus dan mendapatkan ijazah D IV
Kebidanan, sudah mempunyai STR yang masih berlaku dan sudah
bekerja minimal 5 tahun. Petugas Unit Kamar Bersalin adalah petugas
pelaksana yang telah memenuhi standar kualifikasi sebagai
pelaksana,telah lulus dan mendapat ijazah D-IV Kebidanan dan D III
Kebidanan serta mempunyai STR.

B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga kesehatan yang ada diruang Bersalin Puskesmas Maluk

No BAGIAN JUMLAH
1 Penangung Jawab Kamar 1
Bersalin
2 Bidan Pelaksana 8
3 Bidan Desa 5

C. Jadwal Kegiatan (Rawat Inap) dan Pengaturan Jaga


1. Jadwal Kegiatan Rawat Inap

KE
BULAN
No KEGIATAN T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelayanan Persalinan X X X X X X X X X X X X
2 Pelayanan Ibu NIfas X X X X X X X X X X X X
3 Pelayanan Bayi Baru Lahir X X X X X X X X X X X X
4 Pra Rujukan Maternal dan X X X X X X X X X X X X
Neonatal

2. Pengaturan Jaga
Pelayanan Persalinan di Puskesmas Maluk buka selama 24 Jam
per hari. Pengaturan Jadwal Piket pelayanan setiap bulan sekali.
Jadwal piket ruang Bersalin dibuat oleh Penanggung Jawab Ruangan
Bersalin, dan diketahui dan disetujui oleh Penanggung Jawab UKP
dan Kepala Puskesmas Maluk.

N NAMA KODE HARI JAM KERJA JUMLAH JUMLAH


O SHIFT SHIFT JAM SDM
Penangung Jawab UNIT dan Bidan Pelakana 15
1 PAGI P SENIN- 08.00-14.00 7
MINGGU
2 SIANG S SENIN- 14.00-20.00 6
MINGGU
3 MALAM M SENIN- 20.00-08.00 6
MINGGU
4 LIBUR L - -
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Dena Peta Pelayanan Ruang Bersalin

STA

B. Standar Fasilitas
Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan unit Kamar Bersalin,
maka UPTD Puskesmas Maluk memiliki penunjang yang harus dipenuhi

a. Standar fasilitas sarana :


Memastikan kesiapan fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
pertama (FKTP) dalam memberikan pelayanankesehatan ibu dan bayi
baru lahir.

Unit Pelayanan Persalinan berlokasi disebelah kiri pintu masuk


Puskesmas Maluk. Terdapat Ventilasi, pencahayaan yang cukup,
serta ACC dan Listrik.

Di dalam ruangan terdapat fasilitas :

 Kamar sesuai Standar (bersalin dan nifas )


 2 set Alat Partus
 2 Tromol berisi kassa dan tampon steril
 1 Alat sterilisator
 2 buah troli
 1 Tempat Korentang
 Tempat tidur ibu bersalin
 Meja Gin
 1 Tas bidan kit
b. Memastikan ketersediaan Fasilitas cuci tangan dan air bersih
c. Menerapkan triase dan alur tatalaksana layanan ibu bersalin, nifas
dan bayi baru lahir.
d. Standar fasilitas penunjang
e. Bahan habis pakai
f. larutan chlorin dan sarung tangan,kasa
g. Tempat sampah medis dan non medis
h. Pencatatan dan pelaporan
 Buku registrasi
 Standar fasilitas alat
 Standar fasilitas alat

Tabel. Fasilitas di Ruangan Bersalin dan Nifas Puskesmas Maluk


NO NAMA PERALATAN JUMLAH
ALAT
A. Set Peralatan Partus Set
1. Partus set

 Klem tali pusat 4


 Gunting tali pusat 4
 Gunting epissiotomi 4
 ½ koher 4
 Bak Instrumen Sedang 4
 Penghisap Lendir 5
2. Heacting set 2

 Nalpuder 2
 pinset anatomi 2
 pinset cirurgis 2
 gunting benang 4
 Bak Instrumen Kecil 2
3. Pemeriksaan Awal APB
 Klem Ovum 5
 Cocor bebek kecil 1
 Bak Instrumen Besar 4
Pendek
4. Kuretase Set

 Sim U Kecil 4

 Sim U Sedang 5

 Sim U Besar 4

 Cocor Bebek Sedang 7

 Cocor Bebek Besar 10

 Tampontang 1

 Sonde Uterus 6

 Tenakulum 8

 Sendok Kuret Tajam 1


Sedang

 Sendok Kuret Tumpul 4


Sedang

 Uterin Scoop 1

 Kom 1

 Bak Istrumen Besar 1

 Bak Instrumen Panjang 2

5. Sterilisator 1
6. Nearbeken 1
7. Korentang 1
8. Tounge Depressor 2
9. Long Forceps 2
10. Sakamed Korentang 4
11. Tempat korentang 1
12. Tensimeter 1
13. Stetoskop Dewasa 1
14. Stetoskop Bayi 1
15. Stand Lam Untuk Tindakan 1
16. Doppler 1
17. Termometer 1
18. Metline 1
19. Timbangan 1
20. Balon Sungkup 1
21. Tromol kasa 2
22. Troli baskom 1
23. Fundoskop 4
24. Tangga tempat partus 4
25. Ranjang pastus 1
26. Ranjang ginekologi 1
27. Ranjang nifas 2
28. Troli Bayi 2
29. Tiang Infus 2
30. Troli 4
31. Tabung Oxigen Besar 2
32. Tabung Oxigen Kecil 2
33. Oxigen Konsentrat 2
B. Mebelair
1. Infarm Warmer 1
2. Incubator bayi 2
3. C-PAP 1
C. Penunjang
1. Tempat sampah medis 1
2. Tempat sampah non medis 2
3. Jam dinding 1
4. Baskom 2
5. Ember 1
6. Nairstation 1
7. Kursi 4
8. Rak Status 1
9. Lemari Obat 1
10. Etalase Besar 1
11. Lemari Kayu 1
12. Lemari Plastik 1
13. Kulkas 1
D. Media penyuluhan
1. Phantom abdomen 1
2. Poster 2
E. Bahan habis pakai Sesuai dengan
kebutuhan
1. APD :
 Masker
 Sarung tangan
2. Kapas DTT, tampon, kasa
3. Underpat

Tabel. Persediaan Obat-obatan di ruang Bersalin dan Nifas


NO NAMA PERSEDIAAN OBAT JUMLAH

A. Bahan Habis Pakai


 Spuit 1 cc 20
 Spuit 3 cc 25
 Spuit 5 cc 10
 Spuit 10 cc 20
 Abocat 18 20
 Abocat 22 15
 Abocat 24 5
 Infuset dewasa 20 30
drop/ml
 Infuset anak 60 drop/ml 10
 Gelang ibu (warna pink) 20
 Gelang bayi (warna pink 20
dan biru)
 Gelang ibu resiko jatuh 10
(warna kuning)
 Alcohol swab 50 pcs
 Antiseptik handrap 500 1 botol
ml
 Catgut cromic no.3/0 24
 Catgut plan no.3/0 24
 Dower kateter no.12 10
 Dower kateter no.14 10
 Handscoon gynekologi 50
 Handscoon non steril uk 50
(s)
 Handscoon non steril uk 50
(M)
 Handscoon steril no.6.5 30
 Handscoon steril no 7 30
 Handscoon steril no. 7.5 30
 Kassa pembalut uk 3 ball
40x80
 Klip obat besar 100 pcs
 Klip obat kecil 100 pcs
 Masker 150
 Umbilical clam 20
 Plaster 5 yard x 2inc 3
 Legulator 2
 Nasal kanul dewasa 5
 Nasal kanul bayi 5
 underpad 20
 Urin bag 5
 Jelly USG 2
 Surgical gown uk L 15
 Alcohol 1 botol
 Aqua pro injek steril 15
 Kasa pembalut absorben 1
250 gram
B. Obat
 Amoxicillin kaplet 500 mg 100
 Ampicilin bubuk 1000 mg 10
 Ambroxol tablet 30 mg 50
 Antasida doen 200
 Asam askorbat vit c 50 100
mg
 Asam askorbat vit c 500 100
mg
 Asam mafenamat kaplet 100
500 mg
 Asam tranexsamat injek 5
50 mg/ml
 Asam tranexsamat tablet 100
 Antapulgit 650 mg 50
 Loperamide 2 mg 100
 Diazepam ijeksi 5 mg/ml- 5
2 ml
 Diazepam tablet 2 mg 15
 Fitomenadion injeksi 10 30
mg
 Fitomenadion injeksi 2 30
mg
 Lidocain non epineprin 15
2%
 Ketorolac injeksi -
 Tramadol HCL injeksi 100 3
mg/2 ml
 Epineprin 1 mg 5
 Oxytosin 10 IU 50
 Garam oralit 200 ml 12
 Glukosa 5 % 10
 Ibu profen 200mg 100
 Ibu profen 400mg 100
 Kalsium glukonas injeksi 5
 MgSO4 40 % 10
 Ketoconazole 2 % 5
 Metilergometrin maleat 10
injeksi 0,200 mg-1 ml
 Metilergometrin tablet 100
 NaCl 0,9% 10
 Ringer laktat 40
 Oxytetraciklin salep mata 5
1%
 Gentamicin kulit 0,1 % 3
 Ondancentron injeksi 2 4
m/mg (4 ml/2 mg)
 Paracetamol 500 ml 200
 Vit B 6 tablet 10 mg 100
 Pofidon 10% 30 ml 2
 Pofidon 10% 300 ml 1
 Cetrizine tablet 10 mg 50
 Vitamin B com tablet 100
 Nifedipine 10 mg 100
 Ferrous fumarate 150
 Vit A 200.000 IU 100
C. Bahan Laboratorium
 Tabung edta (warna 30
unggu)
 Stik kehamilan 15

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Unit Kamar Bersalin


1. Pelayanan Ibu bersalin
a) Pelayanan Persalinan
b) Pemilihan tempat pertolongan persalinan ditentukan berdasarkan
1) Kondisi ibu yang ditetapkan pada saat skrining risiko persalinan
2) Kondisi ibu saat inpartu
3) Pasien dengan kondisi inpartu atau emergensi harus diberikan
pelayanan walaupun belum diketahui status emergensinya,
kecuali bila ada kondisi yang mengharuskan di lakukan rujukan
karena komplikasi obstetric.
c) Rujukan terencana untuk
1) Ibu yang memiliki risiko pada persalinan
2) Ibu dengan status kontak erat tanpa penyulit obstetric
d) Pelaporan hasil scrining COVID dilampirkan di status pasien

2. Pelayanan Pasca Salin


a. Pelayanan Pasca Salin (ibu nifas, dan bayi baru lahir) dalam
kondisi normal, kunjungan dilakukan minimal 4 kali
b. Pelayanan KB Pasca Salin di utamakan menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP), di lakukaan dengan janji temu
dan menggunakan APD sesuai dengan jenis pelayanan.
c. Ibu nifas dan keluargsa di minta mempelajari dan menerapkan
buku KIA dalam perawatan nifas dan bayi baru lahir, termasuk
mengenal tanda bahaya, jika ada tanda bahaya harus segera
memeriksakan diri/bayinya ke fasilitas pelayanan kesehatan atau
menghubungu penangung jawab desa yaitu bidan desa dan
perawat desa.

3. Bayi Baru Lahir


a. Pelayanan Bayi Baru Lahir secara umum
b. Kunjungan neonatal dilakukan bersamaan dengan kunjungan
nifas dan berkoordinasi dengan penanggung jawab desa (bidan
desa atau perawat desa)

4. Pra Rujukan Maternal dan Neonatal


a. Tindakan Pra Rujukan dilakukan untu stabilisasi pasien
beresiko tinggi sebelum dilakukan rujukan ke Rumah Sakit
sehingga menurunkan resiko kematian ibu dan bayi
b. Penanganan Pra Rujukan melibatkan tim sesuai tupoksi
masing-masing tupoksi

B. Metode
Pelayanan di kamar bersalin :
1. Ibu bersalin
Metode : Anamnesa,pemeriksaan head to too meliputi
inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi
2. Ibu nifas
Metode : Anamnesa,pemeriksaan head to too meliputi
inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi
3. Bayi baru lahir
Metode : Anamnesa,pemeriksaan head to too meliputi
inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi
4. Pra Rujukan
Metode : Anamnesa,pemeriksaan head to too meliputi
inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi

C. Langkah Kegiatan
1. Pelayanan kamar bersalin
1) Ibu bersalin
a. Persiapan sebelum pelaksanaan
 Melakukan indentifikasi pada ibu bersalin
 Mempersiapkan alat dan bahan untuk memberikan
pelayanan pada ibu bersalin termasuk form pencatatan dan
pelaporan
b. Pelaksanaan
 Melakukan pengkajian dan melakukan analisa
 Melakukan tatalaksana kasus
c. Evaluasi
Dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan di buat
laporan untuk di buat rencana tindak lanjut

2) Ibu nifas
a. Persiapan sebelum pelasanaan
 Melakukan identifikasi pada ibu nifas
 Memepersiapakan alat dan bahan untuk memberikan
pelayanan pada ibu nifas/pasca salin termasuk form
pencatatan dan pelaporan
b. Pelaksanaan
 Melakukanpengkajian dan melakukan analisa
 Melakukan tatalaksana kasus
c. Evaluasi
Dilakukan setiap selesai melkaukan kegiatan dan dibuat
laporan untuk dibuat rencana tindak lanjut

3) Bayi baru lahir


a. Persiapan sebelum pelaksanaan
 Melakukan identikisai pada bayi baru lahir
 Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan
pelayanan pada bayi baru lahir termasuk form pencatatn
dan pelaporan
b. Pelaksanaan
 Melakukan pengkajian dan analisa
 Melakukan tatalaksana kasus
c. Evaluasi
Dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan dibutkan
laporan untuk rencana tindak lanjut
4) Pra Rujukan
a. Persiapan sebelum pelaksanaan
 Melakukan identifikasi pada ibu bersalin pasca salin dan
bayi baru lahir
 Memepersiapkan alat dan bahan untuk melakukan
pelayanan pra rujukan pada ibu bersalin, parca salin dan
bayi baru lahir termasuk form pencatatn dan pelaporan
b. Pelaksanaan
 Melakukan pengkajian dan analisa
 Melakukan tatalaksana kasus
c. Evaluasi
Dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan dan dibutkan
laporan untuk rencana tindak lanjut

1. Penaganan dan tindak lanjut kasus

No HASIL PEMERIKSAAN PENAGANAN dan TINDAK


LANJUT

1 Ibu melahirkan dengan atonia  Lakukan massase uterus


uteri pastikan plasenta lahir
lengkap
 Beri infus oksitosin 20-30 IU
dalam 1 L cairan kristaloid
 Bila oksitosin tidak tersedia,
beri ergometrin 0,2 mg IM
 Bila perdarahan berlanjut beri
1 g asam traneksamat IV
 Siapkan rujukan sambil
pasang kondom kateter atau
lakukan kompres bimanual

2 Ibu mealhirakan dengan robekan  Lakukan penjahitan robekan


jalan lahir jalan lahir
 Bila perdarahan berlanjut,
berikan 1 g asam traneksamat
IV

3 Ibu melahirkan dengan retensio  Memberi infus oksitosin 20-40


plasenta IU dalam 1 Liter cairan
kristaloid
 Lakukan tarikan tali pusat
terkendali
 Bila tidak berhasil, lakukan
manual plasenta
 Berikan antibiotik profilaksis

4 Ibu melahirkan dengan sisa  Memberi infus oksitosin 20-40


plasenta IU dalam 1 Liter cairan
kristaloid
 Lakukan eksplorasi digital
atau lakukan aspirasi vakum
manual/ dilatasi kuretase
 Beri antibiotik profilaksis

5 Ibu melahirkan dengan iversio  Lakukan reposisi


uteri  Bilatidak berhasil lakukan
rujukan ke RS

6 Ibu melahirkan dengan  Beri infus yang mengandung


koagulopati cairan kristaloid 1 L
 Lakukan rujukan ke RS

7 Ibu melahirkan dengan ruptur  Beri infus yang mengandung


Uteri cairan kristaloid 1 L
 Lakukan rujukan ke RS

8 Ibu melahirkan dengan  Beri infus yang mengandung


PEB(TD>160/110 mmhg) cairan kristaloid 1 L
 Beri anti hipertensi Nifedipine
10 mg
 Pasang 02 2 lpm
 Pasang dower Kateter
 Berikan dosis awal 4 mg
MgSo4 secara IV selama 15-20
menit sesuai prosedur untuk
pencegahan kej ang

9 Ibu hamil dengan Ketuban Pecah  Pastikan cairan ketuban


Dini dengan kertas lakmus, bila
kertas lakmus berubah warna
dari merah ke ungu hasil
positif ketuban
 Pastikan ibu ada tanda-tanda
infartu atau tidak
 Lak

10 Ibu melahirkan dengan distosia  Posisikan ibu semi fowler


bahu  Lakukan tindakan McRobert
dan penekan pada supra
simpisis, jika bayi lahir
lakukan manuver untuk rotasi
internal, jika bayi tidak lahir
lakukan rujukan ke Rumah
Sakit

11 Ibu nifas dengan infeksi luka  Kompres luka dengan kassa


verinium luka abdominal lembab dan minta pasien
mengganti kompres sedniri
setiap 24 jam
 Jika terdapat pus atau cairan
buka lah luka dengan
drainase
 Angkat kulit nekrotik, jahitan
sub kutis dan lakukan
debridemn
 Jika infeksi hanya supervisial
dan tidak meliputi jaringan
dalam, pantau timbulnya
kases dan berikan antibiotik
 Jaga kebersihan ibu, minta
ibu selalu menggunakan baju
da pembalut yang bersih

BAB V

LOGISTIK

Logistik yang diperlukan Unit Kamar bersalin antara lain :

1. Ibu bersalin

 Partus set

 Heating set
 Doppler

 Metline

 Reflex hummer

 Tensi Meter

 Thermometer

 Buku register Bersalin

 Oxy Meter

2. Ibu pasca bersalin

 Tensi Meter

 Thermometer

 Oxy Meter

3. Bayi Baru Lahir

 Timbangan Bayi

 Metline

 Oxy Meter bayi

 Thermometer

4. Pra Rujukan

 Heating Set

 Partus set

 Doppler

 Metline

 Reflex Hummer

 Tensi Meter

 Thermometer

 Oxy Meter
 Oxigen

 Emergency maternal KIT

 Emergency Neonatal KIT

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau


dampak baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.
Tahapan-tahapan dalam mengelolah keselamatan pasien antara lain:

1. Identifikasi resiko
Penanggung jawab kamar bersalin sebelum melaksanakan kegiatan
harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelakasanaan kegiatan baik ibu bersalin, ibu pasca salin,
bayi baru lahir dan Pra Rujukan dimulai sejak membuat perencanaan.Hal
ini dilakaukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan. Supaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan
tiap-tiap tindakan ynag dilaksanakan.

2. Analisa resiko

Penanggung jawab kamar bersalin melakukan analisa terhadap resiko


atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang telah di identifikasi.Hal ini
perlu di lakukan untuk langkah-langkah yang akan timbul dalam
menangani resiko yang terjadi

3. Rencana pencegahan resiko dan meminimalisir resiko

Penanggung jawab kamar bersalin menentukan rencana yang akan di


lakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin
terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko
yang mungkin terjadi.

4. Rencana upaya pencegahan

Penanggung jawab kamar bersalin membuat rencana tindakan yang


akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang mungkin
timbul oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menetukan
langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Tujuan
1. Pelaksanaan Unit Kamar Bersalin didalam menjalankan tugas dan
kewajiban dapat melindungi diri sendiri, klien dan masyarakat dari
penyebaran penyakit
2. Pelaksaanan unit kamarbersalin didalam menjalankan tugas dan kewajiban
mempunyai resiko tinggi tertular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindari penularan tersebut setiap petugas harus menerapkanprinsip
universal precaution
3. Pelaksannan unit kamar bersalin didalam melaksanaan tugas dan
kewajibannya dapat melindungi diri dari kasus hukum atau malpraktek

B. Tindakan yang Beresiko Terpapar


1. Cuci tangan yang kurang benar
2. APD Tidak dipakai (masker,sarung tangan, dll)
3. Masih recaping setelah melakukan tindakan injeksi atau pengambilan
sampel darah
4. Tidak bekerja sesuai SOP

C. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip Keselamatan kerja di unit kamar bersalin adalah bekerja sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan oleh UPTD Puskesmas Maluk.
Prinsip Prosedur universal precoution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
1. Hygiene sanitasi individu
2. Hygiene sanitasi ruangan
Kedua prinsip tersebut dijabarkan menjadikegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan 6 langkah
2. Pemakaian APD sesuai prosedur
3. Langsung membuang spuit yang telah dipakai ke safety box tanpa recapping

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan di kamar


bersalin bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Unsur yang mempengaruhi kamar mutu Kamar Bersalin :

 Input (Sumber daya)

 Proses

 Lingkungan (Kebijakan orang, manajemen, budaya, respon dan tingkat


pengetahuan masyarakat)

Kegiatan pengendalian mutu Kamar Bersalin :

 Perencanaan : menyusun rencana kerja, monitoring dan evaluasi untuk


peningkatan mutu sesuai standar

 Pelaksanaan

a. Monev capaian pelaksanaan kerja (membandingkan)


b. Meningkatakan kualitas pelayanan Kamar Bersalin sehingga capaian sudah
ssuai dengan target

Indikator mutu yang digunakan pada unit Kamar Bersalin di UPTD


Puskesmas Maluk dalam memberikan pelayanan adalah
NO INDIKATOR MUTU UNIT KAMAR BERSALIN

1 Pelayanan Ibu Bersalin

2 Pelayanan Bayi Baru Lahir

3 Pelayanan Pra Rujukan

Indikator mutu akan dievakuasi setiap bulan oleh penanggung jawab


Kamar Bersalin dan penanggung jawab UKP yang selanjutnya di bahas
bersama-sama pada saat kegiatan lokakarya mini bulanan dan tribulan
Puskesmas.

BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini menjadi sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas baik medis, para
medis dan non medis dalam melakanakan kegiatan pelayanan kamar bersalin di
UPTD Puskesmas Maluk.
Keberhasilan kegiatan upaya pelayanan kamar bersalin merupakan
keberhasilan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
kualitas pelayanan di kamar bersalin.

Berbagai permasalahan mendasar yang selama ini menjadi kendala didalam


oprasional pencatatan dan pelaporan pelayanan kamar bersalin, diharapkan dapat
diatasi dengan tersusunya pedoman internal pelayanan kamar bersalin di UPTD
Puskesmas Maluk.

Untuk menjaga Pelayanan diruang bersalin berjalan dengan baik, diperlukan


pedoman sebagai acuan pelaksnaan kegiatan, sampai evaluasi yang terencana dan
terprogram dengan baik sesuai dengan pedoman pelayanan diruang bersalin yang
telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai