PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Terlaksananya Pelayanan ibu dan anak yang bermutu di Puskesmas
Pasongsongan.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu
nifas yang bermutu,
b. Terlaksananya pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu,
1
c. Terlaksananya pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang bermutu,
d. Terlaksananya pelayanan Calon Pengantin (Catin) yang bermutu,
e. Terlaksananya pelayanan Immunisasi dasar untuk bayi yang bermutu.
1.3. Sasaran
Panduan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Pasongsongan ini
disusun untuk digunakan bagi semua staf Puskesmas Pasongsongan yang bertugas
sebagai pelaksana pelayanan di ruang Pelayanan Kesehatan ibu dan anak.
2
h. Peraturan Menteri Kesehatan No 83 Tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
BAB II
N KUALIFIKASI
JENIS TENAGA KETERANGAN JUMLAH
O PENDIDIKAN
1 Penanggung Dokter Mempunyai STR dan SIP 3
Jawab
2 Koordinator Minimal D3 / Mempunyai STR dan SIPB, 1
pelayanan ibu D4 Kebidanan Sudah mengikuti pelatihan
APN
3 Petugas Dokter Mempunyai STR dan SIP 3
pelaksana D3 Kebidanan Mempunyai STR dan SIPB, 1
D4 Kebidanan Mempunyai STR dan SIPB 3
4
i. Membuat pencatatan dan pelaporan pasien rawat jalan.
Meja
Petugas Lemari
Arsip
NO FASILITAS JUMLAH
1 Meja Administrasi 2 Buah
2 Meja Petugas 1 Buah
3 Kursi Petugas 4 Buah
4 Kursi Pasien 2 Buah
5 Bed Periksa 1 set
6 Tangga (Alat bantu naik Bed) 1 set
7 Lemari arsip 5 buah
8 Meja Alat 1 buah
9 Tempat Sampah Medis 1 Buah
10 Tempat sampah Non Medis 1 Buah
11 Safety Box 1 Buah
13 Tirai Pembatas 1 Buah
13 Komputer 1 Set
14 Printer 1 Set
15 Kipas Angin 1 Set
16 AC 1 Set
17 Sumber arus listrik dan Internet
18 Papan nama “ Ruang Pelayanan Ibu “
NO PERALATAN JUMLAH
1 Alat pengukur tensi/tensimeter dengan manset 1 buah
dewasa
2 Alat ukur LILA 1 buah
3 Dopler 1 buah
4 Palu Refleks 1 buah
5 Stetoskop dewasa 1 buah
6 Sudip lidah 1 buah
7 Tempat tidur periksa 1 buah
8 Thermometer 1 buah
6
9 Timbangan 2 buah
10 Alat ukur tinggi badan(mikrotice) 1 buah
11 Senter periksa 1 buah
12 Implan Set 1 Set
13 AKDR Set 1 Set
14 Perbekalan kesehatan lain
1 Cairan Handrubs
2 Disposable syringe 2.5 – 3 cc
3 Disposable syringe 0.5 cc
4 Kapas
5 Kasa steril
6 Kapas lidi steril
7 Implant
8 AKDR
9 Depo Injeksi
10 Pil KB
11 Kondom
\12 Sarung Tangan
13 Lublikan gel
14 Tissue
15 Vaksin TT
16 Dermafik
17 Folifik/Plester
18 Cairan asam Asetat
19 Disposable Speculum
20 Masker
21
NO BUKU PENCATATAN
1 Register harian ibu
2 Register Catin
3 Register Ibu menyusui
4 Register harian KB
5 Register IVA
6 Register rujukan internal
7
7
8
9
NO BLANKO
1 Kertas Resep
2 Formulir Permintaan Pemeriksaan Labor
3 Formulir Informed Consent
4 Formulir K1 KB
5 Formulir K4 KB
6 Formulir Keterangan Catin
7 Buku KIA
8 Formulir Kajian Awal
9 Media cetak berupa poster,lembar balik,leaflet dan
brosur
10 Kohor ibu
8
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN
9
merupakan kelanjutan atau komplikasi dari penyakit dahulu. Penggalian
informasi termasuk riwayat pengobatan yang pernah diterimanya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan seperti
diabetes melitus, hipertensi, asma, dan lain - lain. Petugas menanyakan
riwayat penyakit orang tua, kakek, nenek dan lain - lain.
d. Riwayat Alergi
Riwayat apakah pasien pernah mengalami reaksi alergi setelah
mengkonsumsi atau memakai obat-obatan, atau alat kontrasepsi tertentu,
atau makanan tertentu.
e. Riwayat Kebiasaan/Sosial Budaya
Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh pasien yang bisa mempengaruhi kondisi
kesehatannya, seperti kebiasaan merokok, atau minum alkohol, sering
melakukan ritual tertentu, dan lain lain.
f. Riwayat obstetric gynekologi
Menanyakan riwayat kehamilan sekarang, kehamilan dan persalinan yang
lalu
g. Riwayat Keluarga Berencana
Menanyakan Riwayat kontrasepsi yang dipakai sebelumnya
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Untuk seluruh pelayanan ibu, dilakukan pemeriksaan tanda – tanda vital,
meliputi :
1. Tinggi badan,
2. Berat badan,
3. Tekanan darah,
4. Frekuensi nadi,
5. Frekuensi nafas,
6. Suhu,
10
2. Penimbangan dilakukan disetiap kunjungan untuk mendeteksi gangguan
pertumbuhan janin sedangkan pengukuran tinggi badan hanya dilakukan
sekali selama kunjungan,
3. Ukur tekanan darah,
4. Pengukuran dilakukan disetiap kunjungan untuk mendeteksi hipertensi
pada kehamilan,
5. Nilai status gizi (ukur LILA/ lingkar lengan atas),
6. Pengukuran dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil
berisiko KEK,
7. Ukur tinggi fundus,
8. Pengkuran dilakukan disetiap kunjungan untuk mendeteksi pertumbuan
sesuai atau tidak dengan usia kehamilan,
9. Tentukan presentasi dan denyut jantung janin,
10. Pengukuran dilakukan pada kehamilan akhir trimester 2 sampai kelahiran
dengan tujuan untuk mengetahui letak dan bagian terbawah janin serta
pengukuran frekuensi denyut jantung janin,
11. Skrining status imunisasi tetanus,
12. Skrining ini dilakukan pada saat kontak pertama dengan ibu hamil,
13. Riwayat konsumsi tablet tambah darah,
14. Ibu hamil harus meminum 90 tablet FE selama kehamilan,
15. Pemeriksaan laboratorium rutin, terdiri dari :
a. Golongan darah,
b. HB,
c. Protein,
d. Kadar gula darah,
e. Tes sifilis,
f. HIV,
g. HBSag,
h. BTA ( untuk pasien di curigai TB).
16. Setelah melakukan pelayanan dengan standar 10 T plus, dilakukan temu
wicara atau koseling, meliputi :
a. Kesehatan ibu,
b. PHBS,
11
c. Peran suami/ keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan,
d. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, nifas dan kesiapan
menghadapi komplikasi,
e. Asupan gizi seimbang,
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular,
g. IMD dan ASI Esklusif,
h. Imunisasi,
i. KB pasca salin.
12
13
14
4) Pelayanan Ibu Nifas
1. Setelah anamnesis dan pemeriksaan tanda – tanda vital, bidan melakukan
pemeriksaan jalan lahir, lochia, tinggi fundus uteri, kontraksi Rahim, dan
pemeriksaan payudara. Bila diperlukan dilakukan pemeriksaan
laboratorium Hb, HbSAg, reduksi urine, dan protein urine.
2. Menegakkan diagnosis kebidanan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan penunjang..
3. Menyusun rencana asuhan kebidanan,
4. Melakukan edukasi :
- Tekhnik menyusui yang benar,
- Perawatan luka perineum,
- Perawatan bayi baru lahir,
- Merencanakan KB pasca salin,
- Melakukan konsultasi ke dokter bila diperlukan.
15
6) Pelayanan Ginekologi Dasar.
Pelayanan ginekologi dasar yang bisa diberikan adalah masalah gangguan
haid dan mendeteksi kelainan – kelainan pada alat reproduksi. Setelah anamnesis
dan pemeriksaan tanda – tanda vital, bidan melakukan konsultasi ke dokter.
16
7) Pelayanan bagi WUS, meliputi pelayanan kontrasepsi dan pelayanan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) :
1. Pelayanan Kontrasepsi.
Setelah anamnesis dan pemeriksaan tanda – tanda vital, bidan menggali
data – data sebagai berikut :
a. Bio data kedua pasangan,
b. Jumlah anak (laki – laki dan perempuan),
c. Usia anak terkecil,
d. Status kepesertaan KB, apakah baru atau lama,
e. Cara KB terakhir,
Khusus untuk peserta KB baru atau ganti cara dilakukan penapisan :
a. Informasi hari pertama haid terakhir,
b. Apakah hamil atau diduga hamil,
c. Apakah menyusui atau tidak,
d. Riwayat penyakit sebelumnya (sakit kuning, perdarahan per vaginam,
keputihan, tumor payudara, tumor Rahim, tumor indung telur),
e. Pemeriksaan penunjang laboratorium HCG.
Setelah semua assesmen dilakukan dan diputuskan bahwa WUS ini
bisa dipasang alat kontrasepsi yang sesuai, dilakukan :
a. Perencanaan pemasangan alat kontrasepsi,
b. Melakukan pengisian inform concent,
c. Menjadwalkan kunjungan ulang.
17
18
19
20
21
22
2. Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Setelah anamnesis dan pemeriksaan tanda – tanda vital, bidan menggali
data – data calon pasien yang akan diperiksa IVA sebagai berikut :
a. Bio data kedua pasangan,
b. Riwayat perkawinan,
c. Jumlah anak (laki – laki dan perempuan),
d. Faktor – faktor risiko,
e. Riwayat kanker di keluarga,
f. Riwayat tumor.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, meliputi :
a. Pemeriksaan payudara (kulit, areola, papilla, benjolan kalau ada),
b. Pemeriksaan vulva, vagina, dan cerviks,
c. Bila ditemukan benjolan, dilakukan palpasi untuk mengidentifikasi
benjolan.
Setelah semua assesmen dilakukan dan diputuskan bahwa WUS ini akan
dilakukan pemeriksaan IVA, dilakukan tindakan :
a. Perencanaan pemeriksaan IVA,
b. Melakukan pengisian inform concent,
c. Melakukan pemeriksaan IVA,
d. Mengkonsultasikan ke dokter untuk menginterpretasikan hasil
pemeriksaan dan tindakan selanjutnya,
e. Bila hasil pemeriksaan IVA positif dan menurut dokter memungkinkan
akan dilakukan krioterapi, dilakukan persiapan krioterapi.
f. Menjadwalkan kunjungan ulang.
23
24
25
26
3.2. Pelayanan anak
3.2.1. Jenis – jenis Pelayanan Anak :
a. Pelayanan pemeriksaan bayi umur 0-28 Hari,
b. Pelayanan Tindik
27
2. Pemeriksaan fisik (Objektif)
Pemeriksaan fisik oleh dokter mencakup :
a. Inspeksi : Keadaan umum pasien secara visual,
b. Palpasi : Pemeriksaan raba (perabaan benjolan),
c. Perkusi : Pemeriksaan ketuk (batas jantung, paru hepar),
d. Auskultasi : Periksa dengan menggunakan stetoskop,
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari kepala hingga kaki
(head to toe) dan pemeriksaan fisik per sistem tubuh )seperti system cardiovaskuler,
pencernaan, musculoskeletal, pernafasan, endokrin, integument, neurologi,
reproduksi, dan perkemihan).
3. Pemeriksaan penunjang sederhana (Objektif)
Bila pemeriksaan penunjang yang diperlukan belum diminta oleh bidan, dokter
melakukan permintaan pemeriksaan penunjang untuk memperkuat penegakkan
diagnosis.
4. Penegakan diagnosis (Assesment)
Dokter menetapkan diagnosis bila jenis penyakit yang diderita oleh pasien
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang dilakukan oleh dokter atau oleh bidan.
5. Rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Rencana penatalaksanaan hanya dibuat oleh dokter untuk kasus – kasus yang
dirujuk oleh bidan ke dokter. Bagian ini berisi rencana tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien. Rencana penatalaksanaan meliputi :
a. Pengobatan.
Pengobatan diberikan sesuai dengan diagnosis. Pengobatan juga
memberikan kesempatan kepada pasien untuk memilih menerima atau pun
menolak akan tindak lanjut terapi yang akan diberikan kepada pasien.
b. Tindakan medis.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan kompetensi dokter yang
melakukan tindakan dan disetujui oleh pasien atau keluarga pasien.
Mekanisme inform concent dilaksanakan sbelum tindakan diambil.
c. Rujukan internal.
Adalah rujukan yang ditujukan ke unit – unit pelayanan lain dalam lingkungan
Puskesmas meliputi ; Konsultasi gizi, konsultasi sanitasi, dan konsultasi gigi.
28
d. Rujukan Eksternal.
Apabila penatalaksanaan tidak memungkinkan dilakukan di Puskesmas,
maka dilakukan rujukan eksternal ke rumah sakit rujukan yang bekerjasama
dengan UPTD Puskesmas Mungo. Rujukan eksternal dilaksanakan
berdasarkan persetujuan dari pasien.
e. Pengisian rekam medis.
Dokter mengisi rekam medis untuk melengkapi isi rekam medis yang
sebelumnya sudah diisi oleh bidan yang bertugas. Setiap Rencana Pelyanan
Klinis yang akan diberikan harus melibatkan pasien. Karena itu di rekam
medis dibubuhkan nama, SIP, dan tanda tangan bidan dan dokter pemberi
pelayanan sebagai tanda bahwa rencana pelayanan tersebut sudah disetujui
oleh pasien atau keluarga pasien.
29
BAB IV
30
4.1.1. Indikator Mutu Pelayanan Ibu
1) Dari variabel tenaga, ada 2 indikator mutu, yaitu :
1. Bidan , jumlah 5 orang, berpendidikan minimal D3 / D4 kebidanan memiliki
STR dan SIPB,
2. Dokter, jumlah 3 orang, memiliki STR dan SIP.
31
11. Metline( pengukur lingkar pinggang),
12. Timbangan injak dewasa,
13. Masker wajah,
14. Sarung tangan non steril,
15. Hand sanitizer,
16. Buku Register Harian,
17. Kertas Resep,
18. Formulir Permintaan pemeriksaan laboratorium,
19. Formulir Rujukan Eksternal,
20. Formulir Rujukan Internal,
21. Formulir Informed Consent,
5) Dari variabel Kelengkapan Isi Rekam Medis, ada 4 indikator mutu, yaitu :
1. Kelengkapan isi rekam medis di kolom Anamnesis,
2. Kelengkapan isi rekam medis di kolom Pemeriksaan fisik dan (bila perlu)
peneriksaan penunjang,
3. Kelengkapan isi rekam medis di kolom Diagnosis,
4. Kelengkapan isi rekam medis di kolom Rencana Layanan Klinis.
32
6) Dari Variabel Perilaku Pemberi Layanan, ada 6 indikator mutu, yaitu :
1. Ketanggapan petugas terhadap Pasien,
2. Keramahan Petugas,
3. Kejelasan Petugas dalam Memberikan Informasi,
4. Kecepatan Pelayanan,
5. Kenyamanan Ruang Tunggu,
6. Kebersihan dan Kerapian Ruang Pemeriksaan.
34
7. Menyusun laporan hasil survei,
8. Menganalisis hasil survei,
9. Membuat rekomendasi perbaikan.
Penanganan keluhan pelanggan atau pengguna adalah salah satu upaya yang
bisa dilakukan untuk peningkatan mutu pelayanan ibu dan anak. Merespon keluhan
pelanggan secara psikologis akan menimbulkan kesan adanya kerjasama dan
interaksi yang intens antara pemberi pelayanan dengan penerima pelayanan. Secara
umum, proses penangan keluhan pelanggan dilakukan dengan cara berikut :
1. Menentukan penanggungjawab penanganan keluhan pelanggan,
2. Membuat sistim pengaduan pelanggan melalui kotak saran, SMS, WA, dll,
3. Menentukan jadwal membuka kotak saran, merekap SMS, WA, dll,
4. Melakukan identifikasi keluhan pelanggan, dan menglompokkan keluhan
yang sama atau relatif sama,
5. Lakukan analisis keluhan pelanggan untuk menentukan prioritas
penanganan,
6. Membuat rekomendasi untuk perbaikan.
36
SOP
c Pengurangan Kepatuhan hand 100% 1. Petugas melakukan 6
resiko infeksi higine dan APD langkah cuci tangan di
terkait pelayanan lima waktu cuci tangan,
kesehatan 2. Pemakaian APD
( Masker)
d Pengurangan Pencegahan 100%1. Pemberian tangga naik
resiko pasien pasien terjatuh dari turun
jatuh tempat tidur 2. adanya pelindung kiri
pemeriksaan kanan tempat tidur
37
BAB V
PENUTUP
Pelayanan ibu dan anak merupakan bagian penting dari upaya pelayanan
kesehatan perseorangan di Puskesmas. Agar pelayanan ibu dan anak bisa
dilaksanakan sesuai standar mutu, telah disusun Panduan Pelayanan Ibu dan Anak
yang berlaku di Puskesmas Pasongsongan. Dengan selesainya panduan ini,
selanjutnya perlu ditinjau ulang kembali seluruh Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang sudah disusun, untuk disesuaikan dengan panduan ini.
Panduan ini juga dilengkapi dengan upaya – upaya peningkatan mutu
pelayanan seperti audit internal, survei kepuasan pelanggan, penanganan keluhan
pelanggan, dan pelaksanaan kaji banding.
Panduan ini tentu saja tidak akan ada artinya apabila para pemberi pelayanan
tidak menerapkan proses pelayanan secara disiplin dan konsisten sesuai panduan.
Demikian juga dengan ketersediaaan pendukung pelayanan seperti fasilitas dan
peralatan yang dibutuhkan, harus diupayakan untuk dilengkapi.
Diharapkan dengan adanya panduan ini, pelayanan ibu dan anak di
Puskesmas Pasongsongan semakin hari semakin baik.
38