Anda di halaman 1dari 49

BAB II

HASIL KAJIAN
A. Profil / Gambaran Umum Ruang Muzdalifah
1. Struktur organisasi ruangan
Ruang Muzdalifah merupakan ruang bersalin dan rawat inap kebidanan yang
dipimpin oleh kepala ruangan yang bernama Kartini dibantu oleh 12 orang bidan
pelaksana, yang mana perawat pelaksana ini akan merangkap menjadi katim,1 orang
pramusada, dan 2 orang cleaning service (CS). Adapun struktur organisasinya adalah:

Kepala Ruangan

Kordinator Kordinator Kordinator Kordinator

PA PA PA PA

Pramusada

CS CS

Diagram 1.1 Struktur Organisasi Ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2015

2. Jumlah tempat tidur


Ruang Muzdalifah memiliki 14 tempat tidur pasien dewasa, 3 bed partus, dan 13
tempat tidur bayi dengan penjelasan sebagai berikut:

a. VIP : 1 tempat tidur


b. The Lux : 3 tempat tidur
c. Standar : 2 tempat tidur
d. Basic : 7 tempat tidur

3. Visi RSI Ibnu Sina Pekanbaru


Terwujudnya RSI Ibnu Sina Pekanbaru yang bermutu, Islami dan dapat di tauladani.
4. Misi RSI Ibnu Sina Pekanbaru
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan Islami
b. Melakukan manajemen peningkatan mutu terus menerus
c. Melaksanakan kerjasama dengan pihak terkait baik dalam maupun luar negeri
d. Memotivasi kinerja karyawan melalui peningkatan profesionalisme dan penghasilan
pegawai

5. Moto Ruangan
Melayani dengan hati nurani Islami

B. Unsur Input/ Masukan ( 5 M)


1. M 1 (manusia /Ketenagaan)
a. Struktur organisasi
Pembagian kerja bidan diruang Muzdalifah sesuai dengan struktur organisasi
ruang Muzdalifah, dimana ruang Muzdalifah dipimpin oleh kepala ruangan yang
bernama Kartini. Ruang Muzdalifah menggunakan metode TIM yang mana katim
juga merangkap sebagai pelaksana dikarena kurangnya staff di ruangan ini.
b. Ketenagaan
1) Tenaga Medis

Dokter No Nama Klasifikasi


.
1 dr. Rosita Dokter Obgyn
Obgyn 2 dr. Candra Dokter Obgyn
3 dr. Dian Febrina Dokter Obgyn
4 dr. Sauly S. Amin Dokter Anak
5 dr. Novareni Dokter Anak
Anak
6 dr. Rambe Dokter Anak
7 dr. Kurniawan Tan Dokter Anak
TOTAL : 7 orang
2) Tenaga Kebidanan

No. Kualifikasi Jumlah


1 DI
3
Kebidanan
2 D III Kebidanan 9
3 D IV Kebidanan 1
TOTAL 13
3) Tenaga kesehatan lainnya
a) SKM :-
b) Perawat :-
c) Gizi : Berasal dari instalasi gizi
d) Fisioterapi :-
e) Tenaga lainnya
(1) Pramusada : 1 orang
(2) CS : 2 orang +
3 orang
c. Pendidikan
Bidan diruang Muzdalifah berlatar pendidikan D I, D III dan D IV kebidanan, D I
sebanyak 3 orang (23,07%), berlatar pendidikan D III sebanyak 9 orang (69,23%)
dan berlatar belakang D IV sebanyak 1 orang (7,69%). Berdasarkan hasil
wawancara, kepala ruangan menyarankan bidan untuk melakukan asuhan
kebidanan sesuai SOP untuk meningkatkan kinerja bidan serta mampu bersaing
secara global dengan calon-calon bidan selanjutnya. Tetapi pada prakteknya
masih ditemukan petugas yang tidak melakukan tindakan sesuai SOP.
d. Beban kerja
Seluruh bidan diruang Muzdalifah memiliki beban kerja lebih kurang 175 jam
perbulan. Beban kerja ini mengacu pada jam kerja kepala ruangan. Beban kerja
175 jam perbulan sudah tidak efektif, jam kerja yang efektif 120-150 jam perbulan
e. Pembagian tugas
Pembagian tugas bidan diruang Muzdalifah sesuai dengan job descripition,
dimana kepala ruangan bertugas dalam merencanakan, mengorganisasi,
pengarahan serta pengawasan. Ketua TIM bertugas dalam merencanakan pasien
pada saat masuk dan pulang pasien. Mengorganisasikan pelaksanaan keperawatan
kepada pasien, melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana dan
mengendalikan kinerja anggota Tim-nya. Perawat pelaksana bertugas
merencanakan keperawatan pasien, mengorganisasi pemberian asuhan kebidanan
dan melakukan asuhan kebidanan langsung kepada pasien. Tetapi katim diruang
Muzdalifah merangkap sebagai pelaksana dikarenakan staff yang kurang.
f. Jumlah tenaga
Jumlah tenaga kebidanan diruang Muzdalifah sebanyak 12 bidan, dimana ruangan
Muzdalifah yang terdiri atas tiga TIM yang masing-masing juga merangkap
sebagai pelaksana.
g. Sertifikasi
Dari 12 kuesioner yang disebarkan kepada bidan, 84,6% bidan pernah mengikuti
pelatihan berupa Resusitasi Neonatus, Konseling ASI (Air Susu Ibu), PPGDON
(Penanganan Pertama Gawat Darurat Obstetri Neonatus), tekhnik Kangguru.
h. Tingkat Ketergantungan Pasien
Tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi total care, parsial care, dan
minimal care. Pasien-pasien dengan total care adalah pasien-pasien yang
memerlukan bantuan bidan untuk memenuhi semua kebutuhannya seperti pasien
menggunakan DC, abortus, ketuban pecah dini (KPD), dan pasien hamil dengan
kontraksi. Parsial care adalah pasien yang membutuhkan bidan untuk memenuhi
sebagian kebutuhannya seperti pasien yang terpasang infus dan minimal care
adalah pasien yang ketergantungan nya sangat minimal.
i. Gambaran kasus
Ruang Muzdalifah merupakan ruang kebidanan dengan kasus kebidanan dan
ginekologi. Di ruang Muzdalifah terdapat kasus kebidanan sehingga dibutuhkan
peningkatan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dari jenjang pendidikan yang
lebih tinggi atau pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas kerja.
j. Komunikasi
Komunikasi antar tenaga kesehatan diruang Muzdalifah sudah terkoordinasi
secara profesional ditandai dengan digunakannya telekomunikasi antar tenaga
kesehatan.
2. M2 (Material/Sarana dan prasarana)
a. Lokasi dan denah
Lokasi ruang Muzdalifah berada pada lantai satu, denah terlampir.
b. Peralatan dan fasilitas
1) Fasilitas untuk pasien
Tabel 2
Daftar fasilitas untuk pasien diruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan


1 Tempat tidur 14 Baik 1:1 -
2 Meja Pasien 4 Baik 1:1 -
3 AC 15 Baik 1/ruangan -
4 Kursi Roda 2 Baik 2-3/ruangan -
5 Branchart 1 Baik 1/ruangan -
6 Jam Dinding 12 Baik 1/ruangan -
7 Kamar Mandi 8 Baik 1/kamar -
8 Wastafel 0 - 1/kamar Ditambah
9 Kursi 13 Baik 1/pasien -
10 Lemari pasien 18 Baik 1/pasien -
11 Kulkas 4 Baik 1/pasien -
12 Dispenser 7 Baik 1/kamar -
13 TV 6 Baik 1/kamar -
Dari hasil observasi di peroleh bahwa jumlah wastafel tidak mencukupi.
Seharusnya wastafel tersedia di setiap kamar pasien.

2) Fasilitas dan alat kesehatan


Tabel 3

Daftar fasilitas dan alat kesehatan ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

No Nama Barang Jumlah Kondis Ideal Usulan


i
1 Stetoskop dewasa 3 Baik 1/TIM -
2 Stateskop anak 2 Baik 1/TIM -
3 Lemari Es 1 Baik 1/ruangan -
4 Tabung O2 3 Baik 2/ruangan -
5 Oksigen central 9 Baik 1/pasien -
6 Bak Instrumen 2 Baik 2/ruangan -
7 Papan tulis 1 Baik 1/Ruangan -
8 Lemari kaca 1 Baik 1/ruangan -
9 Lemari besi 1 Baik 1/ruangan -
10 Tensimeter 2 Baik 2/ruangan -
11 Set partus 5 Baik 4- -
5/ruangan
12 Korentang 2 Baik 2/ruangan Tdk
dipergunakan
13 Bengkok 9 Baik 6- -
7/ruangan
14 Suction 2 Baik 2/ruangan -
15 Telepon 1 Baik 1/ruangan -
16 Komputer 1 Baik 1/ruangan -
17 Alat pemadam 1 Baik 1/ruangan -
kebakaran
18 Lemari obat 2 Baik 12/ruangan -
19 Troli 3 Baik 1/ruangan -
20 Standar infus 17 Baik 1/pasien -
21 Ambubag 1 Baik 1/ruangan -
22 Kursi roda 2 baik 1- -
2/ruangan
23 Barnkart 1 Baik 1/ruangan -
24 Flowmeter 12 Baik 1/pasien -
25 Termometer 2 Baik 1- -
2/ruangan
26 Handrub 3 Baik 1/kamar Ditambah
27 Bak mandi bayi 1 Baik 1/pasien Ditambah
28 Inkubator 2 Cukup 1/ruangan -
baik
29 Infant warmer 1 Baik 1/ruangan -
30 Bad partus 3 Baik 1- -
2/ruangan
31 Sepatu bot 5 Baik 2- -
3/ruangan
32 Tempat sampah 2 Baik 1- -
medis 2/ruangan
33 Tempat sampah non 2 Baik 1- -
medis 2/ruangan
34 Tempat sampah 1 Baik 1/ruangan -
benda tajam
35 Rak obat pasien 14 Baik 3/ruangan -
36 Set GV 2 Baik 3/ruangan Ditambah
37 Nebulizer 1 Baik 1/ruangan -
38 Doppler 2 Baik 2/ruangan -
39 Syiringe pump 1 Baik 2- Ditambah
3/ruangan
40 Lampu sorot 3 Baik 2- -
3/ruangan
41 Vakum set 1 Baik 2/ruangan Ditambah
42 Curretage set 3 Baik 2- -
3/ruangan
43 Laminaria Set 5 Baik 4-5 -
/ruangan
44 Tali pusat set 3 Baik 3- -
4/ruangan
45 CTG 1 Baik 1/ruangan -
46 USG 1 Baik 1/ ruangan -
47 EKG 1 Baik 1/ruangan -

Dari hasil observasi di ruangan Muzdalifah tempat pembuangan jarum suntik


menggunakan kardus bekas cairan infus yang mana masih belum sesuai standar
penampungan untuk jarum suntik, serta masih ditemukan sampah benda tajam
yang bercampur dengan sampah medis dan non medis dalam satu tempat.
Selain itu tidak di temukan tempat sampah untuk pembuangan botol infus.

3) Fasilitas untuk petugas kesehatan


Fasilitas untuk petugas kesehatan sendiri terdiri atas ruang kepala ruangan
yang menjadi satu dengan ruang dokter, satu wc untuk petugas, nurse station,
loker petugas dan dapur untuk petugas gizi. Tetapi di ruangan Muzdalifah tidak
tersedia ruangan untuk petugas dan tidak ada ruang pertemuan.

3. M3 (Metode Asuhan Kebidanan)


a. Penerapan MAKP (TIM)
Dari hasil wawancara, tentang model asuhan kebidanan yang digunakan saat ini,
didapatkan bahwa model yang digunakan ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru adalah metode TIM. Penerapan metode TIM ini telah berjalan dengan
lancar namun di ruang Muzdalifah tidak ada ketua tim yang baku atau permanen.
Tim disini juga merangkap menjadi pelaksana dikarenakan jumlah tenaga yang
sedikit.
b. Perencanaan pulang
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, format perencanaan pulang
sudah diberikan, namun pemberian brosur atau leaflet pada pasien belum optimal
dikarenakan tidak tersedianya brosur dan leaflet tersebut. Sehingga penkes yang
diberikan kepada pasien tidak optimal dikarenakan pasien lupa dengan penjelasan
yang bidan berikan.
c. Overan
Overan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pergatian sift malam ke
sift pagi ( pukul 07.45 wib), pagi ke sore ( pukul 14.00 wib), serta sore ke malam
(pukul 21.00 wib). Overan selalu di ikuti oleh semua bidan dan dipimpin oleh kepala
ruangan. Untuk hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam overan, semua bidan dapat
menyebutkan dengan benar dan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam overan
meliputi catatan perkembangan, buku overan, dan lain-lain.

d. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan diruang Muzdalifah tidak ada dilakukan dikarenakan ruangan
Muzdalifah merupakan ruangan kebidanan dan jumlah bidan yang sedikit.
e. Dokumentasi
Model dokumentasi kebidanan yang digunakan diruang Muzdalifah adalah model
SOAP ( Subjektif, Objektif, Analisa, Planning). Format pengkajian sudah ada
sehingga memudahkan perawat dalam mengkaji. Sistem pendokumentasian masih
dilakukan secara manual. Catatan kebidanan berisikan jawaban terhadap order dokter
dan tindakan mandiri bidan.

4. M4 (Money)
Ruang Muzdalifah merupakan ruang perawatan kebidanan kelas I, II, III dan VIP,
sebagian besar pasien menggunakan BPJS, Jamsostek dan Asuransi Swasta. Diruangan
tidak memiliki standar keuangan. Kepala ruangan dilibatkan dalam membuat perencanaan
kebutuhan alat ruang Muzdalifah.

5. M5 (Marketing/pemasaran, mutu)
RSI Ibnu Sina Pekanbaru merupakan Rumah Sakit tipe B yang menjadi rujukan Provinsi.
Ruang Muzdalifah merupakan ruang kebidanan yang melakukan perawatan seoptimal
mungkin. Ruang Muzdalifah memiliki jam kunjungan 3 kali dalam satu hari yaitu: pagi
(11.00-12.30), sore (15.30-18.30) dan malam (19.30-21.00).

C. Unsur Proses
Menurut wawancara dengan Kepala Ruangan Muzdalifah pada tanggal 09 Juni 2015 :
1. Perencanaan
a) Pelayanan keperawatan yang diberikan sudah dilaksanakan sesuai dengan visi dan
misi dari RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Namun, berdasarkan hasil wawancara
mendalam dengan kepala ruangan, ruangan Muzdalifah sudah memberikan
pelayanan keperawatan sesuai visi dan misi RSI Ibnu Sina Pekanbaru.
b) Model asuhan yang digunakan diruangan Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
adalah model tim dan telah berjalan dengan lancar. Namun, pada saat-saat tertentu
seperti pada saat pasien banyak bidan menjadi kewalahan dikarenakan selain
sebagai katim mereka juga merangkap sebagai pelaksana.
c) Rencana pengembangan staff selalu ada untuk ruangan Muzdalifah, seperti
mengikutsertakan bidan ruangan Muzdalifah dalam berbagai pelatihan-pelatihan
yang ada, seperti Resusitasi Neonatus, Konseling ASI (Air Susu Ibu), PPGDON
(Penanganan Pertama Gawat Darurat obstetri dan Neonatus), tekhnik Kangguru
serta memberikan kesempatan kepada tenaga bidan untuk sekolah kejenjang yang
lebih tinggi. Namun, untuk pengembangan karir tersebut perlu melewati
pertimbangan yang telah ditetapkan. Dalam beberapa tahun belakangan sudah
jarang dilakukan pelatihan. Untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi, pihak
institusi tidak memberikan dana khusus, mereka hanya memberikan dispensasi
waktu untuk pendidikan dengan pertimbangan tertentu.
d) Setiap pegawai baru selalu memperoleh orientasi dari Kepala Ruangan sebelum
masuk keruang Muzdalifah dan kegiatan tersebut diatur oleh bidang keperawatan
contohnya seperti: standar operasional prosedur (SOP), dan peraturan-peraturan
diruangan. Tetapi untuk beberapa tahun terakhir tidak ada penerimaan pegawai
baru untuk ruang Muzdalifah.
e) Dalam membuat perencanaan sarana dan logistik kebidanan Kepala Ruangan
selalu terlibat langsung dalam membuat perencanaan sarana dan logistik tersebut
berdasarkan kebutuhan ruangan.

2. Pengorganisasian
a) Upaya yang dilakukan untuk pelaksanaan pendokumentasian asuhan kebidanan
adalah dengan banyak membimbing dalam rapat ruangan dan selalu menekankan
tentang pendokumentasian agar menjadi lebih baik. Selain itu, untuk
meningkatkan motivasi, diberikan reword kepada bidan yang bertugas dengan
baik, dan sebaliknya memberikan punishment kepada bidan yang melakukan
kesalahan. Pemberian reword dilakukan secara umum oleh institusi RSI Ibnu Sina
Pekanbaru, secara khusus ruang Muzdalifah tidak ada melakukan pemberian
reword untuk bidan berprestasi.
b) Kepala ruangan selalu melakukan supervisi asuhan dan tindakan keperawatan
yang telah dilakukan dalam setiap overan dinas dan dalam setiap rapat. Kegiatan
supervisi dilakukan oleh kepala ruangan setiap hari dengan mengontrol
pelaksanaan keperawatan setiap TIM-nya.
c) Penentuan jumlah tenaga yang diperlukan dalam satu hari dilihat dari derajat
ketergantungan pasien terhadap kebutuhan asuhan kebidanan.

3. Pengarahan
a) Upaya yang dilakukan untuk mengarahkan agar bidan melakukan pelayanan
kebidanan sesuai dengan SOP dan SAK yang ada berupa mengikuti setiap overan,
dan mengevaluasi pendokumentasian setiap hari.
b) Sejauh ini tenaga yang ada diruangan Muzdalifah belum memadai, hal ini
dihitung berdasarkan pedoman perhitungan tenaga keperawatan menurut Depkes
RI, 2005 :
c) Pengelompokan unit kerja dirumah sakit
Rata-rata Rata-rata jam Jumlah
No Jenis/kategori
pasien/hari perawatan/pasien/hari perawatan/hari
1 Total care 6 6 jam 36 jam
2 Parsial care 2 3 jam 6 jam
3 Minimal care 1 2 jam 2 jam
Kep.tidak 9 1 jam 9 jam
4
langsung
Penyuluhan 9 0,25 jam 2,25 jam
5
kesehatan
JUMLAH 9 55,25 jam

d) Jumlah tenaga kebidanan yang dibutuhkan


Jumlah jam perawatan 55,25
= = 8,5 orang (9 orang)
Jam kerja efektif per shif 6,5

e) Faktor koreksi
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
= x Jumlah bidan tersedia
Jumlah hari kerja efektif

= (52 +12 + 2 = 66 hari)

x 12 = 2.75 orang (3 orang)

287

f) Jumlah tenaga kebidanan yang mengerjakan tugas-tugas non kebidanan


= (Jumlah tenaga kebidanan + faktor koreksi ) x 25%
= ( 9 + 3 ) x 25% = 3
g) Jumlah tenaga kebidanan yang dibutuhkan diruang Muzdalifah
Jumlah tenaga = tenaga tersedia + faktor koreksi
= 12 + 3
= 15 bidan
Perawat diruang Muzdalifah berjumlah 12 orang, yang berdasarkan
perhitungan kebutuhan tenaga kebidanan, ruang Muzdalifah hanya mencukupi
80% dari total kebutuhan tenaga kebidanan.
h) Bidan yang melaksanakan pekerjaan dengan baik akan mendapatkan reward.
Tetapi reward tersebut secara umum dari institusi, bukan dari ruangan.
Penilaian ini dilakukan dengan adanya format penilaian tentang kinerja bidan.
i) Untuk pengarahan pemakaian sarana dan prasarana, kepala ruangan selalu
menginstruksikan kepada seluruh bidan untuk memanfaatkan semaksimal
mungkin dan kepala ruangan memberi tanggung jawab kepada salah seorang
bidan untuk menjadi penanggung jawab alat setiap harinya berdasarkan sift.
Kegiatan ini sudah berlangsung baik dan lancar.

4. Pengendalian
a) Supervisi tentang pelaksanaan asuhan kebidanan dilakukan setiap hari. Apabila
terdapat kesenjangan, maka kepala ruangan langsung melakukan dan
memberikan pengarahan pada perawat tersebut.
b) Pengawasan dan pengendalian asuhan kebidanan telah dilakukan dengan
pengarahan, bimbingan dan rapat dan tidak mengalami kendala khusus.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, pelaksanaan asuhan
kebidanan diruang Muzdalifah belum maksimal, namun telah dilaksanakan
dengan baik sesuai kemampuan bidan.
c) Mutu pelayanan keperawatan dinilai dari kualitas pelayanan keperawatan itu
sendiri yang dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada pasien,
sudah ditemukannya kotak saran untuk pasien dan keluarga agar pasien dan
keluarga dapat menyampaikan keluhannya terkait ruang Muzdalifah.
D. Unsur Output/Keluaran

1. Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)


a) BOR (Bed Occupancy Ratio = angka penggunaan tempat tidur)
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kelompok pada tanggal 08 hingga
10 Juni 2015, ditemukan data-data sebagai berikut :
1) Tanggal 08 Juni 2015
Tabel 4
Distribusi pasien hari senin tanggal 08 Juni 2015
RUANGA KETERANGAN TERISI KOSONG
N
VIP 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.1 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.2 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.3 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 2 2 Tempat tidur 2 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 3 7 Tempat tidur 3 Orang 4 Tempat tidur
Isolasi 1 Tempat tidur 0 Orang 1 Tempat tidur
TOTAL 14 Tempat Tidur 9 Orang 5 Tempat tidur

Dari 9 orang pasien didapatkan data bahwa 1 pasien melahirkan pervaginam dan 6
pasien post SC, 1 pasien post kuret , 1 pasien post vakum ekstrusi .

Berdasarkan data diatas, maka BOR di ruang Muzdalifah adalah:

BOR = Jumlah tempat tidur yang terisi x 100%

Jumlah kapasitas tempat tidur

BOR = 9/14 x 100 %


= 64,28 %

2) Tanggal 09 Juni 2015


Tabel 5
Distribusi pasien hari selasa tanggal 09 Juni 2015

RUANGA KETERANGAN TERISI KOSONG


N
VIP 1 Tempat tidur 0 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.1 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.2 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.3 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 2 2 Tempat tidur 2 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 3 7 Tempat tidur 2 Orang 4 Tempat tidur
Isolasi 1 Tempat tidur 0 Orang 1 Tempat tidur
TOTAL 14 Tempat Tidur 7 Orang 7 Tempat tidur

Berdasarkan data diatas, maka BOR di ruang Muzdalifah adalah:

BOR = Jumlah tempat tidur yang terisi x 100%

Jumlah kapasitas tempat tidur

BOR = 7/14 x 100 %

= 50 %

3) Tanggal 10 Juni 2015

Tabel 5
Distribusi pasien hari selasa tanggal 09 Juni 2015

RUANGA KETERANGAN TERISI KOSONG


N
VIP 1 Tempat tidur 0 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.1 1 Tempat tidur 0 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.2 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 1.3 1 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 2 2 Tempat tidur 1 Orang 0 Tempat tidur
Kelas 3 7 Tempat tidur 1 Orang 4 Tempat tidur
Isolasi 1 Tempat tidur 0 Orang 1 Tempat tidur
TOTAL 14 Tempat Tidur 4 Orang 7 Tempat tidur

Berdasarkan data diatas, maka BOR di ruang Muzdalifah adalah:


BOR = Jumlah tempat tidur yang terisi x 100%
Jumlah kapasitas tempat tidur

BOR = 4/14 x 100 %


= 28,57 %

Rata-rata BOR perhari = 64,28% + 50% + 28,57%


3
= 47,61 %
b) LOS ( Length Of Stay = rata-rata lamanyapasien dirawat)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di dapatkan hasil LOS rata-
rata yaitu 3 hari per pasien.
c) TOI (Turn Over Internal = tenggang perputaran)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan hasil TOI 1-3
hari.
d) BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur)
BTO = Jumlah pasien dirawat (hidup+mati)
Jumlah tempat tidur
=9+7+4
14
= 1,4

2. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi pada bidan dan klien yang dilakukan tanggal 9-11 Juni
2015 didapatkan data:
a. Overan pergantian dinas/shift telah dilaksanakan dengan baik dimana pelaksana
yang bertanggung jawab pada shiftnya melaporkan jumlah dan keadaan pasien
yang memerlukan perhatian khusus, pemeriksaan labor yang harus dilakukan,
mendiskusikan masalah yang terjadi dan hasil yang telah dicapai dalam
implementasi keperawatan dan intervensi yang perlu dilanjutkan untuk shift
berikutnya.
b. Intervensi dan implementasi telah dilakukan oleh perawat dengan baik, namun
sebagian perawat melaksanakan implementasi kurang sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) yang telah ada diruangan.
c. Sudah tersedia tempat sampah infeksi, dan non infeksi. Tetapi masih ditemukan
sampah non infeksi yang bercampur dengan sampah infeksi.
d. Telah tersedia tempat pembuangan jarum suntik dan ampul yang sudah dipakai.
Namun dari hasil observasi masih ditemukan kedua jenis sampah tersebut
digabungkan dalam satu tempat. Selain itu. Tempat pembuangan jarum suntik
belum sesuai standar penampungan untuk jarum suntik. Standar tempat sampah
jarum suntik harus berbahan yang tidak dapat ditembus oleh jarum, sementara
yang tersedia diruangan adalah kotak bekas cairan infus yang mudah ditembus
oleh jarum suntik.
e. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan selang oksigen (kanul nasal) bekas pasien
yang masih terpasang pada flowmeter.

E. Hasil Angket Kepuasan Pasien

Gambar 1
Distribusi frekuensi berdasarkan mengucapkan salam ketika memasuki ruangan pasien di
ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
Mengucapkan salam
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya mengucapkan salam sebelum

memasuki ruangan pasien.

Gambar 2
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan memperkenalkan diri pada pasien di ruangan
muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Memperkenalkan diri
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya memperkenalkan diri pada

pasien.

Gambar 3
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan menanyakan bagaimana nafsu makan pasien pada
pasien di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
Menanyakan nafsu makan pasien
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya menanyakan bagaimana nafsu

makan pasien pada pasien.

Gambar 4
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan menanyakan berapa jumlah makanan dan
minuman yang biasa dimakan pasien di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Menanyakan berapa jumlah makanan dan minuman yang


biasa dimakan pasien
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya menanyakan berapa jumlah

makanan dan minuman yang biasa dimakan pasien.

Gambar 5
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan membantu menyuapi makan pasien di ruangan
muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Membantu menyuapi pasien


tidak kadang2 ya
25%

75%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 9 bidan (75%) ya membantu menyuapi makan pasien

dan 3 bidan (25%) tidak membantu menyuapi makan pasien.

Gambar 6
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan memeriksa cairan/tetesan dan area sekitar
pemasangan infus setiap 1 jam pada pasien di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru

Memeriksa cairan/tetesan dan area sekitar pemasangan


infus setiap 1 jam
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya memeriksa cairan/tetesan dan

area sekitar pemasangan infus setiap 1 jam sekali pada pasien.


Gambar 7
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan memandikan/melap pasien di ruangan muzdalifah
RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Memandikan/ melap pasien


tidak kadang2 ya
17%

83%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 10 bidan (83%) ya memandikan atau melap pasien

dan 2 bidan (17%) tidak memandikan atau melap pasien.

Gambar 8
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan membantu menggantikan pakaian pasien di
ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Membantu menggantikan pakaian pasien


tidak kadang2 ya
8%

92%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 11 bidan (92%) ya membantu menggantikan pakaian

pasien dan 1 bidan (8%) tidak membantu menggantikan pakaian pasien.

Gambar 9
Distribusi frekuensi berdasarkan penggantian alat tenun pasien setiap hari di ruangan
muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Penggantian alat tenun pasien setiap hari


tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya mengganti alat tenun seperti

seprei, sarung bantal dan selimut setiap hari.

Gambar 10
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan melakukan Penkes akibat kurang bergerak,
berbaring terlalu lama di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Penkes akibat kurang bergerak, berbaring terlalu lama


tidak kadang2 ya

100%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya melakukan Penkes akibat kurang

bergerak, berbaring terlalu lama pada pasien.

Gambar 11
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan menjelaskan tentang fasilitas yang tersedia dan
cara menggunakannya serta peraturan tata tertib RS di ruangan muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru

Menjelaskan fasilitas yang tersedia dan penggunaannya


serta peraturan tata tertib RS
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya menjelaskan tentang fasilitas

yang tersedia dan cara menggunakannya serta peraturan tata tertib yang ada di RS pada

pasien.

Gambar 12
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan memanggil nama pasien dengan benar di ruangan
muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Memanggil nama pasien dengan benar


tidak kadang2 ya

100%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya memanggil nama pasien dengan

benar.

Gambar 13
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan mengawasi keadaan pasien secara teratur
pagi,sore dan malam di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Mengawasi keadaan pasien secara teratur pagi,sore dan


malam
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya mengawasi keadaan pasien

secara teratur pagi, sore dan malam pada pasien.

Gambar 14
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan segera memberi bantuan bila diperlukan di
ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Segera memberi bantuan bila diperlukan


tidak kadang2 ya

100%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya segera memberi bantuan bila

diperlukan pasien.

Gambar 15
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan bersikap sopan dan ramah di ruangan muzdalifah
RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Bersikap sopan dan ramah


tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya bersikap sopan dan ramah pada

pasien.

Gambar 16
Distribusi frekuensi berdasarkan pasien dan keluarga mengetahui perawat yang
bertanggung jawab setiap pergantian dinas di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru

Pasien dan keluarga mengetahui perawat yang


bertanggung jawab setiap pergantian dinas
tidak kadang2 ya

100%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya pasien dan keluarga mengetahui

perawat yang bertanggung jawab setiap pergantian dinas.

Gambar 17
Distribusi frekuensi berdasarkan jika pasien memanggil bidan dengan bel berapa lama
bidan tiba diruangan (<3 menit, >3 menit, >5 menit) di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru

Pasien memanggil petugas dengan bel berapa lama petugas


tiba diruangan
>5 menit >3 menit <3 menit
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 11 bidan (92%) <3 menit lamanya petugas datang

keruangan jika pasien memanggil dengan bel dan 1 bidan (8%) >3 menit lamanya petugas

datang kerunagan jika pasien memanggil dengan bel.

Gambar 18
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan memberikan penjelasan sebelum melakukan
tindakan/pengobatan di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Memberikan penjelasan sebelum melakukan


tindakan/pengobatan
tidak kadang2 ya

100%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya memberikan penjelasan sebelum

melakukan tindakan atau pengobatan pada pasien.

Gambar 19
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan dalam melakukan tindakan diawali dengn
mengucapkan basmallah dan akhiri dengan mengucapkan hamdallah di ruangan
muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Melakukan tindakan diawali dengn mengucapkan


basmallah dan akhiri dengan mengucapkan hamdallah
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya dalam melakukan tindakan

diawali dengan mengucapkan Basmallah dan akhiri dengan mengucapkan Hamdallah pada

pasien.

Gambar 20
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan bersedia mendengarkan dan memperhatiakan
keluhan pasien di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
Mendengarkan dan memperhatiakan keluhan pasien
tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya bersedia mendengarkan dan

memperhatikan keluhan pasien.

Gambar 21
Distribusi frekuensi berdasarkan bidan membantu menyiapkan dan meminumkan obat di
ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Membantu menyiapkan dan meminumkan obat


tidak kadang2 ya

100%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 12 bidan (100%) ya membantu menyiapkan dan

meminumkan obat pada pasien.

F. Hasil Angket Perawat


Gambar 1
Distribusi frekuensi berdasarkan visi dan misi RSI Ibnu Sina di Ruang Muzdalifah
Pekanbaru

visi dan misi


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 0 bidan (0%)tidak pernah bekerja
berdasarkan visi dan misi RSI ibnu Sina, 1 bidan (8%) jarang bekerja berdasarkan visi dan
misi RSI Ibnu Sina, 7 bidan (59%) sering bekerja berdasarkan visi dan misi RSI Ibnu Sina,
dan 4 bidan (33%) sangat sering bekerja berdasarkan visi dan misi RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 2
Distribusi frekuensi membuat rencana kegiatan harian setiap dinas di ruang
Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

membuat RKH
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 1 bidan (8%) tidak pernah
membuat rencana kegiatan harian di ruang Muzdalifah, 1 bidan (8%) jarang membuat
rencana kegiatan harian di ruang Muzdalifah, 5 bidan (42%) sering membuat rencana
kegiatan harian di ruang Muzdalifah, dan 5 bidan (42%) sangat sering membuat rencana
kegiatan harian di ruang Muzdalifah.

Gambar 3
Distribusi frekuensi menjalani program orientasi pada saat masuk ruangan yang baru di
ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

program orientasi
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
menjalani program orientasi pada saat masuk ruangan Muzdalifah, 0 bidan (0%) menjalani
program orientasi pada saat masuk ruangan Muzdalifah, 10 bidan (83%) sering menjalani
program orientasi pada saat masuk ruangan Muzdalifah, dan 2 bidan (17%) sangat sering
menjalani program orientasi pada saat masuk ruangan Muzdalifah.

Gambar 4
Distribusi frekuensi menjalani tugas sesuai dengan uraian tugas di ruang Muzdalifah RSI
Ibnu Sina Pekanbaru

melaksanakan tugas sesuai uraian tugas


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
menjalani tugas sesuai dengan uraian tugas di ruang Muzdalifah, 0 bidan (0%) jarang
menjalani tugas sesuai dengan uraian tugas di ruang Muzdalifah, 2 bidan (17%) sering
menjalani tugas sesuai dengan uraian tugas di ruang Muzdalifah, dan 10 bidan (83%) sangat
sering menjalani tugas sesuai dengan uraian tugas di ruang Muzdalifah.

Gambar 5
Distribusi frekuensi mengikuti kegiatan overan awal (pre conference) dengan anggota TIM
di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

mengikuti pre conference


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
mengikuti kegiatan overan awal (pre conference) dengan anggota TIM di ruang Muzdalifah,
2 bidan (17%) jarang mengikuti kegiatan overan awal (pre conference) dengan anggota TIM
di ruang Muzdalifah, 6 bidan (50%) sering mengikuti kegiatan overan awal (pre conference)
dengan anggota TIM di ruang Muzdalifah, dan 4 bidan (33%) sangat sering mengikuti
kegiatan overan awal (pre conference) dengan anggota TIM di ruang Muzdalifah.

Gambar 6
Distribusi frekuensi mengikuti kegiatan overan akhir (post conference) dengan anggota
TIM di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

mengikuti post conference


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
mengikuti kegiatan overan akhir (post conference) dengan anggota TIM di ruang
Muzdalifah, 0 bidan (0%) jarang mengikuti kegiatan overan akhir (post conference) dengan
anggota TIM di ruang Muzdalifah, 6 bidan (50%) sering mengikuti kegiatan overan akhir
(post conference) dengan anggota TIM di ruang Muzdalifah, dan 6 bidan (33%) sangat
sering mengikuti kegiatan overan akhir (post conference) dengan anggota TIM di ruang
Muzdalifah.

Gambar 7
Distribusi frekuensi didampingi kepala ruangan pada saat mengadakan serah terima tugas
di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Didampingi kepala ruangan


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
didampingi kepala ruangan pada saat mengadakan serah terima tugas di ruang Muzdalifah, 0
bidan (0%) jarang didampingi kepala ruangan pada saat mengadakan serah terima tugas di
ruang Muzdalifah, 2 bidan (17%) sering didampingi kepala ruangan pada saat mengadakan
serah terima tugas di ruang Muzdalifah, dan 10 bidan (83%) sangat sering didampingi
kepala ruangan pada saat mengadakan serah terima tugas di ruang Muzdalifah.

Gambar 8
Distribusi frekuensi melakukan pengkajian kepada pasien di ruang Muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru

melakukan pengkajian
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
melakukan pengkajian kepada pasien di ruang Muzdalifah, 0 bidan (0%) jarang melakukan
pengkajian kepada pasien di ruang Muzdalifah, 2 bidan (17%) sering melakukan pengkajian
kepada pasien di ruang Muzdalifah, dan 10 bidan (83%) sangat sering melakukan
pengkajian kepada pasien di ruang Muzdalifah.

Gambar 9
Distribusi frekuensi merumuskan diagnosa kebidanan setelah pengkajian pada pasien di
ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

merumuskan diagnosa
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
merumuskan diagnosa kebidanan setelah pengkajian pada pasien di ruang Muzdalifah, 0
bidan (0%) jarang merumuskan diagnosa kebidanan setelah pengkajian pada pasien di ruang
Muzdalifah, 2 bidan (17%) sering merumuskan diagnosa kebidanan setelah pengkajian pada
pasien di ruang Muzdalifah, dan 10 bidan (83%) sangat sering merumuskan diagnosa
kebidanan setelah pengkajian pada pasien di ruang Muzdalifah.

Gambar 10
Distribusi frekuensi menyusun rencana tindakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru

menyusun rencana
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
menyusun rencana tindakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru, 0 bidan (0%)
jarang menyusun rencana tindakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru, 2 bidan
(17%) sering menyusun rencana tindakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru,
dan 10 bidan (83%) sangat sering menyusun rencana tindakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru.

Gambar 11

Distribusi frekuensi melakukan implementasi keperawatan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu


Sina Pekanbaru

melakukan implementasi
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
melakukan implementasi keperawatan diruang Muzdalifah, 0 bidan (0%) jarang melakukan
implementasi keperawatan diruang Muzdalifah, 10 bidan (83%) sering melakukan
implementasi keperawatan diruang Muzdalifah, dan 2 bidan (17%) sangat sering melakukan
implementasi keperawatan diruang Muzdalifah.

Gambar 12
Distribusi frekuensi mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan pada pasien di
ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

mengevaluasi tindakan
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan pada pasien di ruang Muzdalifah, 1
bidan (8%) jarang mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan pada pasien di ruang
Muzdalifah 9 bidan (75%) sering mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan pada
pasien di ruang Muzdalifah, dan 2 bidan (17%) sangat sering mengevaluasi semua tindakan
yang telah dilakukan pada pasien di ruang Muzdalifah.
Gambar 13
Distribusi frekuensi mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilakukan di
ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

pendokumentasian
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilakukan di ruang Muzdalifah, 1 bidan
(8%) jarang mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilakukan di ruang
Muzdalifah 9 bidan (75%) sering mendokumentasikan proses keperawatan yang telah
dilakukan di ruang Muzdalifah, dan 2 bidan (17%) sangat sering mendokumentasikan proses
keperawatan yang telah dilakukan di ruang Muzdalifah.
Gambar 14
Distribusi frekuensi bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan yang utuh
di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

bertanggung jawab
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan yang utuh di ruang Muzdalifah, 0
bidan (0%) jarang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan yang utuh di
ruang Muzdalifah, 9 bidan (75%) bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan
yang utuh di ruang Muzdalifah, dan 3 bidan (25%) sangat bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan kebidanan yang utuh di ruang Muzdalifah.

Gambar 15
Distribusi frekuensi metode TIM tidak efektif dilaksanakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru

ketidakefektifan metode TIM


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
metode TIM tidak efektif dilaksanakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina, 5 bidan (42%)
jarang metode TIM tidak efektif dilaksanakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina, 4 bidan
(33%) setuju metode TIM tidak efektif dilaksanakan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina,
dan 3 bidan (25%) sangat setuju metode TIM tidak efektif dilaksanakan di ruang Muzdalifah
RSI Ibnu Sina.

Gambar 16
Distribusi frekuensi melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan SOP di ruang
Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

melaksanakan asuhan kebidanan sesuai SOP


tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
metode melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan SOP di ruang Muzdalifah, 1 bidan
(8%) jarang melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan SOP di ruang Muzdalifah,, 8
bidan (47%) sering melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan SOP di ruang
Muzdalifah,, dan 3 bidan (25%) sangat sering melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
dengan SOP di ruang Muzdalifah.
Gambar 17
Distribusi frekuensi memberikan masukan dan ide kepada atasan di ruang Muzdalifah
RSI Ibnu Sina Pekanbaru

memberikan ide
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak pernah
memberikan masukan dan ide kepada atasan di ruang Muzdalifah, 1 bidan (8%) jarang
memberikan masukan dan ide kepada atasan di ruang Muzdalifah, 9 bidan (75%) sering
memberikan masukan dan ide kepada atasan di ruang Muzdalifah, dan 2 bidan (17%) sangat
sering memberikan masukan dan ide kepada atasan di ruang Muzdalifah.

Gambar 19
Distribusi frekuensi bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki memberikan di ruang
Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
bekerja sesuai kompetensi
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak bekerja
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki memberikan di ruang Muzdalifah, 1 bidan (8%)
jarang bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki memberikan di ruang Muzdalifah, 7
bidan (59%) sering bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki memberikan di ruang
Muzdalifah, dan 4 bidan (33%) sangat sering bekerja sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki memberikan di ruang Muzdalifah.

Gambar 20
Distribusi frekuensi memberikan pendidikan kesehatan di ruang Muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru
memberikan pendidikan kesehatan
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak bekerja
memberikan pendidikan kesehatan di ruang Muzdalifah, 0 bidan (0%) jarang memberikan
pendidikan kesehatan di ruang Muzdalifah, 7 bidan (58%) sering memberikan pendidikan
kesehatan di ruang Muzdalifah, dan 5 bidan (42%) sangat sering memberikan pendidikan
kesehatan di ruang Muzdalifah.

Gambar 21
Distribusi frekuensi diberi penghargaan sesuai kompetensi di ruang Muzdalifah RSI Ibnu
Sina Pekanbaru

Pemberian Penghargaan
tidak pernah jarang sering sangat sering
14% 21%

64%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 orang bidan, 0 bidan (0%) tidak bekerja
memberikan pendidikan kesehatan di ruang Muzdalifah, 3 bidan (14%) jarang memberikan
pendidikan kesehatan di ruang Muzdalifah, 9 bidan (64%) sering memberikan pendidikan
kesehatan di ruang Muzdalifah, dan 2 bidan (22%) sangat sering memberikan pendidikan
kesehatan di ruang Muzdalifah.

G. Kepuasan Kerja Perawat

Gambar 1
Distribusi frekuensi berdasarkan jumlah gaji yang diterima dibandingkan
pekerjaan yang dilakukan di Ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

jumlah gaji yang diterima


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 1 bidan (9%) merasa tidak puas,

10 bidan merasa cukup puas, 1 bidan (8%) merasa puas.

Gambar 2
Distribusi frekuensi berdasarkan sistem penggajian yang dilakukan institusi di
Ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Sistem Penggajian oleh Institusi


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 1 bidan (9%) merasa tidak

puas, 10 bidan merasa cukup puas, 1 bidan (8%) merasa puas.

Gambar 3
Distribusi frekuensi berdasarkan jumlah gaji yang diterima dibandingkan
pendidikan di Ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Jumlah Gaji yang diterima dibandingkan pendidikan


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 1 bidan (9%) merasa tidak puas, 9

bidan (75%) merasa cukup puas, 2 bidan (17%) merasa puas.

Gambar 4
Distribusi frekuensi berdasarkan tersedianya peralatan dan perlengkapan yang
mendukung pekerjaan di Ruang Muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Tersedianya Perlengkapan dan Peralatan


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan dari 12 bidan, 3 bidan (25%) merasa tidak puas,

4 bidan (33%) merasa cukup puas, 5 bidan (42%) merasa puas.

Gambar 5
Distribusi frekuensi berdasarkan tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar
mandi, tempat parkir dan kantin di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Tersedianya fasilitas penunjang

sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas

8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 1 bidan (8%) tidak puas terhadap tersedianya

fasilitas penunjang, 8 bidan (67%) cukup puas terhadap tersedianya fasilitas penunjang,
dan 3 bidan (25%) puas terhadap tersedianya fasilitas penunjang di ruangan musdalifah

RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 6
Distribusi frekuensi berdasarkan kondisi ruangan kerja terutama berkaitan
dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan di ruangan muzdalifah RSI
Ibnu Sina Pekanbaru

Kondisi ruangan kerja


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 5 bidan (42%) cukup puas terhadap kondisi

ruangan kerja, 7 bidan (58%) puas terhadap kondisi ruangan kerja di ruangan musdalifah

RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 7
Distribusi frekuensi berdasarkan adanya jaminan kesehatan atau keselamatan
kerja di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru
Jaminan kesehatan atau keselamatan kerja
sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 10 bidan (83%) puas terhadap jaminan

kesehatan/ keselamatan kerja, 2 bidan (17%) sangat puas terhadap jaminan kesehatan/

keselamatan kerja di ruangan musdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 8
Distribusi frekuensi berdasarkan kesesuaian antara pekerjaan dan latarbelakang
pendidikan di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Kesesuaian antara pekerjaan dan latarbelakang pendidikan


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas

8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 4 bidan (33%) tidak puas terhadap kesesuaian

antara pekerjaan dan latarbelakang pendidikan, 5 bidan (42%) cukup puas terhadap

kesesuaian antara pekerjaan dan latarbelakang pendidikan, 3 bidan (25%) puas terhadap

kesesuaian antara pekerjaan dan latarbelakang pendidikan di ruangan musdalifah RSI

Ibnu Sina Pekanbaru.


Gambar 9
Distribusi frekuensi berdasarkan kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja
dengan penugasan yang diberikan di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina
Pekanbaru

Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang


diberikan
sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 6 bidan (50%) tidak puas terhadap kemampuan

dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan, 4 bidan (33%)

cukup puas terhadap terhadap kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan

penugasan yang diberikan, 2 bidan (17%) puas terhadap kemampuan dalam

menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan di ruangan musdalifah

RSI Ibnu Sina Pekanbaru.


Gambar 10
Distribusi frekuensi berdasarkan kemampuan supervisi/ pengawas dalam
membuat keputusan di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Kemampuan supervisi atau pengawas dalam membuat keputusan


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 3 bidan (25%) tidak puas terhadap kemampuan

supervisi atau pengawas dalam membuat keputusan, 7 bidan (58%) cukup puas terhadap

kemampuan supervisi atau pengawas dalam membuat keputusan, 2 bidan (17%) puas

terhadap kemampuan kemampuan supervisi atau pengawas dalam membuat keputusan di

ruangan musdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 11
Distribusi frekuensi berdasarkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan di ruangan muzdalifah RSI
Ibnu Sina Pekanbaru

Meningkatkan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%
Berdasarkan gambar diatas didapatkan 3 bidan (25%) tidak puas terhadap kesempatan

untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatiahn atau pendidikan tambahan, 7

bidan (58%) cukup puas terhadap kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja

melalui pelatiahn atau pendidikan tambahan, 2 bidan (17%) puas terhadap kesempatan

untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatiahn atau pendidikan tambahan di

ruangan musdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Gambar 12
Distribusi frekuensi berdasarkan kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan
mendapatakan kenaikan pangkat di ruangan muzdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Membuat prestasi dan mendapatkan kenaikan pangkat


sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas sangat puas
8%

92%

Berdasarkan gambar diatas didapatkan 1 bidan (8%) tidak puas terhadap kesempatan

untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan kenaikan pangkat, 11 bidan (58%)

cukup puas terhadap kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan

kenaikan pangkat di ruangan musdalifah RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai