A. PENGUMPULAN DATA
1. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
a. Ketenagaan
Struktur Organisasi
Ruangan Perawatan 1 Al-Wahid di Rumah Sakit Islam Faisal di pimpim oleh kepala
ruangan dan dibantu oleh dua ketua tim, dan 11 perawat pelaksanan serta 3 cleaning
sevice.
2. Jumlah Tenaga di Ruangan Perawatan 1 Al-Wahid Rumah sakit Islam Faisal
a. Keperawatan
Jumlah ketenagaan di ruang Perawatan 1 Al-Wahid RS. Islam Faisal berjumlah 14
orang perawat yaitu :
No Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
D-III
D-III
D-III
D-III
D-III
D-III
D-III
Ners
S-1
Ners
D-III
Ners
D-III
Ners
14 Tahun
15 Tahun
1 Tahun
7 Tahun
9 Tahun
1 Tahun
5 Tahun
1 Tahun
5 Tahun
10 Tahun
1 Tahun
7 Tahun
5 Bulan
1 Minggu
Status Kepegawaian
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Karyawan Tetap
Magang
Magang
Dari hasil uraian di atas, bahwa kualifikasi pendidikan tenaga perawat yang ada di
ruang Perawatan 1 Al-Wahid RS. Islam Faisal dengan tingkat pendidikan Ners
berjumlah 4 orang, S-1 Keperawatan berjumlah 1 orang dan D-III Keperawatan
berjumlah 9 orang, dengan masa kerja mulai dari 1 tahun sampai dengan 15 tahun.
b. Non Keperawatan
No
1
2
3
Kualifikasi
Tata Usaha
Cleaning Service
Penjaga Orang Sakit
Jumlah
3 orang
1 orang
Jenis
Kontrak
-
3. Kebutuhan Tenaga
1
Pasien
5
2
0
7
Sore
Malam
4 x 0.17 = 0.68
1 x 0.27 = 0.27
0
1
5 x 0.14 = 0.7
2 x 0.15 = 0.3
0
1
5 x 0.07 = 0.4
2 x 0.10 = 0.2
0
1
Kesimpulan : Jadi, total tenaga perawat/hari/shif dengan jumlah pasien 7 orang adalah
Pagi
Sore
Malam
:1
:1
:1
3 Orang
Sift
Pagi
Siang
Malam
VIP
11 Bed (9 Kosong)
11 Bed (8 Kosong)
11 Bed (8 Kosong)
Kelas I
4 Bed (1 Kosong)
4 Bed (1 Kosong)
4 Bed
BOR
5/15 x 100% = 33.3%
6/15 x 100% = 40%
7/15 x 100% = 46,6%
No
1
2
3
4
5
Diagnosa Penyakit
DM
GEA
Typoid
Dyspepsia
Hypertropi prostat
Jumlah
7 orang
6 orang
5 orang
4 orang
3 orang
%
13.2%
11%
9.4%
7.5%
5.7%
= 7 jam
= 1.75 jam
= 24.75 jam
Sebelah utara berbatasan dengan Ruang Gawat Darurat (UGD) RS.Islam Faisal
Sebelah selatan merupakan belakang RS. Islam Faisal
Sebelah barat berhadapan dengan poli klinik RS. Islam Faisal
Sebelah timur berhadapan dengan Instalasi Gizi, Ruang Intensive Care Unit (ICU) &
kamar bedah (O.K)
Dari hasil uraian di atas, bahwa letak gedung Perawatan 1 Al-Wahid RS. Islam Faisal
memiliki letak yang strategis. Karena letak gedung Perawatan 1 Al-Wahid berada di tengahtengah antara gedung instalasi yang satu dengan yang lainnya. Sehingga hal ini dapat
memudahkan akses dalam memberikan pelayanan.
b. Fasilitas untuk pasien
Daftar fasilitas yang tersedia untuk pasien di ruang Perawatan 1 Al-wahid RS. Islam
Faisal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Nama barang
Tempat tidur
Meja pasien
AC
Televisi
Dispenser
Kulkas
Jam dinding
Kamar mandi
Wastafel
Brankard
Kursi roda
Bel pasien
Lemari pasien
Lemari status pasien
Jumlah
15 Bed
15 Buah
14 Buah
14 Buah
14 Buah
12 Buah
14 Buah
14 Kamar
14 Buah
1 Buah
1 Buah
Kosong
15 Buah
1 Buah
Kondisi
Baik
Cukup baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Ideal
1:1
1:1
1:1
1:1
1:1
1:1
1:1
1:1
1:1
1 : 15
1 : 15
1:1
1/ruangan
Usulan
Di tambah
Di tambah
Di usulkan
-
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
8.
Nama barang
Tabung O2
O2 Transport
Sterilisator
Termometer
Stetoskop
Penlight
Tensimeter
Set GV
Gunting verban
Troli Emergency
Ambubag
Standar infus
Baskom
Jumlah
5 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
4 Buah
1 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
15 Buah
2 Buah
Kondisi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Ideal
1:1
2/ruangan
1/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
1/ ruangan
2/ruangan
1:1
2/ ruangan
Usulan
Di tambah
Di tambah
Di tambah
Di tambah
Di tambah
memandikan pasien
Kereta obat
1 Buah
Baik
2/ruangan
Di tambah
Lemari obat
1 Buah
Baik
1/ruangan
Genzset
1 Buah
Baik
1/ruangan
Iphone
14 Buah
Baik
1:1
Di tambah
Mesin EKG
1 Buah
Baik
2/ruangan
Di tambah
Consumable (obat-obatan & bahan habis pakai)
Terdiri dari : Kassa, bethadine, cairan Nacl, cairan aquabides,cairan cuci
tangan,plester luka, sarung tangan steril, sarung tangan bersih, plastic sampah hitam,
plastic sampah kuning,obat obatan high alert, polycateter, NGT, kanule suction, masker
oksigen, nasal kanule,spuit 3cc, 5 cc, 10 cc, 20 cc,elektroda EKG, kertas EKG.
9. Administrasi Penunjang yang ada di ruang Perawatan 1 Al-Wahid RS. Islam Faisal
1) Buku laboratorium
2) Buku jadwal pemberian obat
3) Buku nama & register pasien
4) Buku jadwal & visite dokter
5) Buku sensus jumlah pasien
6) Buku laporan tiap sift
7) Buku laporan register pasien yang datang & pulang
8) Buku timbang terima
9) Lembar transport antar ruang
10) Lembar terima barang-barang inventaris perawatan
11) Buku observasi tanda-tanda vital
12) Lembar SOP
13) Tugas pokok dan fungsi staf (Tupoksi)
14) Binder statu pasien
10. Model Asuhan Keperawatan
STRUKTUR MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN
Ketenagaan (M1)
5
M 3-1 :
MPKP adalah model keperawatan yang digunakan saat ini. Model TIM
merupakan model asuhan keperawatan yang digunakan perawat diruangan perawatan
I. Dengan adanya Model Tim ini, dapat mengurangi lama hari perawatan. Sebagian
besar perawat mengetahui perannya diruangan tersebut, serta semua perawat
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan perannya masing-masing.
M3-2 :
M3-3 (RondeKeperawatan)
M3.4 (SentralisasiObat)
10
M3-7 (Dokumentasi)
M3.8 (Supervisi)
11
merasakan manfaat dari adanya program supervise. sementara 50% banyak yang
tidak tahu hasil dari kerja seorang supervise.
B. ANALISIS SWOT
Hasil pendataan kemudian dilakukan analisa, sebagai berikut :
Analisa SWOT
NO. Indikator
Analisis SWOT
1.
Strength
Intrrnal factor
1. Terdapatnya struktur organisasi yang berjalan sesuai fungsinya
2. Jenis ketenagaan:
a. Ners
: 3 orang ( karyawan tetap ), 1orang
Ketenagaan
(M1)
( karyawan magang
b. S1
c. DIII Perawat Umum
: 2 orang
: 8 orang (karyawan tetap ), 1
pemerintah
tentang
profesionalisasi
perawat.
Threatened
1. Kualitas pelayanan perawat yang tidak sesuai dengan harapan
masyarakat atau resiko terjadi malpraktek.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
4. Persaingan RS yang semakin kuat.
2.
Sarana
MPKP
(model
praktik
keperawatan
profesional)
(M3-1)
Inernal factor
Strength
1. RS memiliki visi, misi, dan moto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan pelayanan
2. Ruangan telah menggunakan model praktek keperawatan
metode TIM.
3. Terdapat struktur organisasi menggunakan metode tim
4. Model keperawatan saat ini tidak mengurangi lama hari
rawat inap.
5. Terjadi peningkatan kepercayaan pasien terhadap ruangan
dengan model keperawatan yang diterapkan
6. Model yang digunakan saat ini tidak menyulitkan dan
memberatkan beban kerja perawat.
7. Mempunyai standar asuhan keperawatan
8. Model keperawatan saat ini tidak memberatkan pembiayaan
9. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan
tim kesehatana lainnya.
14
tanggung
jawab
dan
pembagian
belum
semua
tugas
model
mengetahuinya
MPKP
perawat
Eksternal Faktor
Opportunity
1. Ada kebijakan
pemerintah
tentang
profesionalisme
perawat
2. Adanya pelatihan mengenai MPKP
Treathened
1. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
2. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat
3. Adanya tuntutan masyarakat yang semakintinggi terhadap
peningkatan
pelayanan
professional.
4. Bebasnya pers
yang
keperawatan
dapat
langsung
yang
lebih
menyebarkan
Timbang
terima
Strength
1. Timbang terima di buka/dipimpin oleh kepala ruangan/katim
setiap hari
2. Timbang terima pasien dilakukan 3 kali dalam 24 jam
3. Tindakan keperawatan yang akan dan telah dilakukan pada
pasien disampaikan dalam proses timbang terima
4. Timbang terima dilakukan dalam 2 tahap untuk tahap pertama
timbang terima dilakukan dinurse station dan tahap kedua
15
5.
6.
7.
8.
Weakness
Perawat jaga selanjutnya tidak membawa buku catatan saat operan
Opportunity
1. Adanya mahasiswa praktek lahan
2. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa praktek dan
perawat ruangan
3. kebijakan RS mengenai timbang terima oleh perawat
Treatheded
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
2. meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat sebagai pembari asuhan keperawatan.
5.
Ronde
Keperawatan
(M3-3)
Ronde keperawatan
Internal factor
Strength
1. Adanya tenaga yang lulusan Ners sebanyak 4 orang.
2. Tim pelaksanaan ronde telah dibentuk
3. Tim yang dibentuk mampu melaksanakan ronde
4. Sebanyak 99 % perawat mengerti tentang ronde
keperawatan
Weakness
Pelaksanaan ronde
keperawatan
di
ruangan
belum
waktu
untuk
ronde
keperawatatan
untuk
meningkatkan
kemauan
perawat
terjadwal.
3. Perawat dapat melakukan ronde.
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang professional.
2. Persaingan anatara rumah sakit semakin kuat dalam
pemberian pelayanan.
6.
Sentralisasi
obat
(M3-4)
Sentralisasi obat
Internal factor
Strength
1. Obat yang datang dipisahkan menurut nama pasien dalam
sebuah laci obat
2. Setiap obat diberikan label identitas
3. Perawat selalu menginformasikan jumlah kepemilikan obat
yang telah digunakan kepada pasien
4. Sebanyak 93 % perawat mengatakan ada format untuk tiap
jenis obat sebelum diberikan ke pasien
5. Sebanyak 75 % perawat mengatakan diberikan wewenang
untuk mengolah sentralisasi obat
6. Sebanyak 68 % perawat mengatakan adanya persetujuan
format sentralisasi obat dari keluarga/pasien ke perawat
7. Sebanyak 58,3 % perawat mengatakan perawat mengambil
obat diapotik lalu diberikan ke pasien kecuali pasien umum
pasien mengambil sendiri ke apotik.
8. Terdapat lemari obat pasien
9. Terdapat lembar KPO ( Kartu Pemberian Obat ) disetiap
status pasien
10. Copy resp di simpan di status pasein
11. Sebagian besar (54,5%) menyatakan penghamparan obat
adalah
Weakness
1. Sebanyak 73 % responden mengatakan
tidak terdapat
sentralisasi obat
2. Sebanyak 58,3 % perawat mengatakan tidak ada format
untuk pengadaan tiap-tiap macam obat.
17
Eksternal factor
Opportunity
Keamanan obat terjamin dan pemberian obat kepada pasien
sudah sesuai dengan prinsip 7 B
Treathened
1. Masih ada keluarga klien yang ingin mengelola obat klien
sendiri
2. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang professional.
3. Persaingan antara rumah sakit semakin kuat dalam
pemberian pelayanan.
7
Penerimaan
pasien baru
(M3-5)
Internal factor
Strength
1. Perawat bersedia melakukan PPB
2. Sudah ada pembagian tugas PPB
3. Perawat telah melakukan pendokumentasian
setiap
melakukan PPB
4. Terdapat lembar edukasi yang diberikan oleh perawat untuk
diklarifikasi oleh keluarga pasien.
5. Saat melakukan PPB telah melakukan orientasi, tata tertib
ruangan dan sentralisasi obat
6. Sebagian besar menyatakan semua hal-hal tentang pasien
dioperkan dari perawat yang sebelumnya memegang pasien
tersebut keperawat ruangan 1.
7. Saat penerimaan pasien baru tekhnik yang digunakan yaitu
lisan dan tertulis.
Weakness
1. Belum ada pembagian leaflet/brosur pada saat PPB
2. Ada beberapa edukasi yang belum diberikan kepada
pasien
Eksternal factor
Opportunity
1. Adanya kesempatan kepala ruangan bekerja sama dengan
mahasiswa yan sedang praktek lahan untuk melaksanakan
PPB secara optimal (pembagian brosur/leaflet dan lain-lain)
Treathened
18
informasi yang
8.
Discharge
Planning
(M3-6)
Internal factor
Strength
1. Perawat memahami mengenai Discharge Planning
2. Perawat bersedia melakakukan Discharge Planning
3. Terdapat lembar discharge planning dalam status
4. Discharge Planning dilaksanakan saat pasien masuk rumah
sakit
5. Perawat menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien saat melakukan Dischart Planing
Weakness
1. Belum ada pemberian brosur/leaflet saat Discharge
Planning
2. Belum adanya pendokumentasian tentang pelaksanaan
pendidikan kesehatan
3. Keterbatasan waktu
Ekternal Faktor
Opportunity
1. Discharge planning telah dilakukan saat pasien masuk RS
2. Discharge planning dilakukan secara lisan dan tertulis
3. Adanya mahasiswa praktek lapangan yang bisa
mberkoordinasi mengenai pemberian penkes.
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
pemberian pelayanan.
9.
Strength
1. Telah terdapat format pendokumentasian yang baku di
ruangan.
2. Adanya format pendokumentasian memudahkan perawat
dalam melakukan pengkajian.
3. Ruangan telah menggunakan model pendokumentasian
keperawatan yang terintegrasi.
4. Perawat melakukan pendokumentasian tepat waktu segera
setelah tindakan
5. Pendokumentasin tidak menambah beban kerja perawat dan
tidak menyita waktu.
Weakness
Supervisi
Supervisi
(M3-8)
Internal factor
Strength
sebayak 25 % perawat mengerti tentang supervise
20
Weakness
1. Sebanyak 81,1 % mengatakan supervisi belum pernah
diadakan di ruangan
2. Belum ada dokumentasi tentang supervisi
Eksternal Faktor
Opportunity
1. Adanya penghargaan bagi perawat melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
2. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang
tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik
3. Hasil supervisi dapat digunakan sebagai penilaian prestasi
pegawai
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang professional.
2. Persaingan antara rumah sakit semakin kuat dalam
pemberian pelayanan.
C. Identifikasi masalah
Dari hasil pendataan dilakukan identifikasi guna penyelesaian masalah melalui alternative
pemecahan masalah sesuai permasalahan sebagai berikut :
1. Supervisi
Supervisibelum pernah diadakan untuk perawat yang ada saat ini
Penyebab : Belum ada kebijakan RS mengenai pelaksanaan supervise perawat
untuk
ruangan
2. Discharge Planning
NO
MASALAH
Supervisi
belum
TUJUAN
pernah Supervisi
RENCANA
SASARAN
TINDAKAN
dapat 1. mengajukan Kepala ruangan
proposal
,perawat
pelaksanaan
assosiet
alur supervise
2.
melaksanakan
supervise
keperawatan
bersama sama
kepala ruangan
dan perawat
3.
mendokumenta
sikan
hasil
pelaksanaan
supervise
4.
membuat
format
2
1.Belum
ada Discharge
supervisi
1.Membuat
Perawat,pasien
pemberian
22
brosur/leaflet
saat planning
Discharge Planning
dilaksanakan
2.Belum
adanya secara
pendokumentasian
dan
tentang
pelaksanaan
pendidikan kesehatan
alur
pelaksanaan
optimal dischard
planning
terdokumentasi
2. Menentukan
dengan baik
penyakit
terbanyak
untuk
mengoptimalka
n
dischard
planning
3.
Melakukan
sosialisasi
dansimulasi
dischardpalnin
g diruangan
4.
Pembagian
media
sosialisasi
kepada
pasien( leaflet,
buklet dll )
5.
Dokumentasi
3
Ronde Keperawatan
Pelaksanaan
keperawatan
belum
dilaksanakan
secara
optimal sebanyak 66 %
responden mengatakan
untuk
keperawatatan
1. Menentukan Kepala
keperawatan
ronde terlaksana
ronde
di dengan optimal 2.
ruangan
waktu
Ronde
ronde
sesuai prosedur
Mempersiapka
tim
,dan
perawat
pelaksana.
n jadwal ronde
keperawatan
3.
Mempersiapka
23
dilaksanakan
menentu
tidak
n materi dan
strategi
ronde
keperawatan.
24