Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan
tempatmenyelenggarakan upayakesehatan dengan memberdayakan berbagai
kesatuan personil terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani
masalah medik untuk pemulihan danpemeliharaankesehatan yang baik.
Rumah Sakit juga memiliki definisi lain yaitu suatu institusi perawatan
kesehatan profesional yang pelayanannya diberikan oleh dokter, perawat, dan
tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah Sakit Arifin Achmad merupakan
Rumah Sakit umum Provinsi Riau yang mempunyai visi menjadi Rumah
Sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan paripurna yang memenuhi
standar internasional tahun (2010). Dalam mewujukan visi tersebut sangat
dibutuhkan manajemen dengan sistem yang profesional termasuk manajemen
keperawatan yang terdapat pada tiap-tiap ruangan di Rumah Sakit.
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta menciptakan sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya (Murgianti, 2016).
Pada umumnya, sistem manajemen keperawatan sama halnya dengan
sistem manajemen lainnya yang terdiri dari input, proses dan output. Input
meliputi man, money, materials, methodes dan machines.Pelaksanaan proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sehingga
diharapkan keduanya dapat saling menopang. Proses keperawatan terdiri dari
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan output yang dapat
menghasilkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan terjangkau.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di
Ruangan IPN RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Ruangan IPN merupakan
pusat pelayanan pasien berusia 0-28 hari dengan berbagai masalah kesehatan
yang membutuhkan multidisiplin ilmu. Ruangan ini memerlukan penerapan
fungsi manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Fungsi
manajemen tersebut diantaranya adalah perencanaan yang terdiri dari
perencanaan ketenagaan dan perencanaan asuhan keperawatan.
Pengorganisasian yang meliputi metode pengorganisasian
keperawatan/pembagian tugas. Pendokumentasian asuhan keperawatan
merupakan alat komunikasi yang penting bagi perawat untuk mengetahui
kondisi dan perkembangan klien. Pengarahan meliputi pemberian motivasi
serta melakukan pengarahan/supervisi. Pengendalian seperti mengukur mutu
asuhan keperawatan yang diberikan, mengukur kinerja perawat dan
melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar yang
ditetapkan.
Sistem manajemen yang tepat harus dilengkapi dengan jumlah tenaga
perawat yang ideal dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai yang
akan menunjang dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal di
ruangan IPN RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Berdasarkan hal tersebut
mahasiswa tertarik untuk melakukan praktik prosesi manajemen keperawatan
di Ruang IPN, dimana praktik profesi keperawatan manajemen merupakan
salah satu proses pembelajaran klinik yang diharapkan mampu mengubah
tatanan manajemen pelayanan keperawatan ke arah yang lebih baik
khususnya di ruangan IPN RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan manajemen selama
4 minggu di Ruang IPN RSUD Arifin Achmad kelompok mampu
melakukan pengelolaan unit pelayanan keperawatan penyakit pada
Neonatus sesuai dengan konsep dan langkah-langkah manajemen
keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik keperawatan manajemen selama 4 minggu
diharapkan kelompok mampu:
a. Melakukan pengkajian fungsi manajemen di Ruang IPN
b. Menganalisa data hasil pengkajian di Ruang IPN
c. Memprioritaskan masalah di Ruang IPN berdasarkan hasil analisa
data yang diperoleh
d. Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan
keperawatan sesuai dengan kondisi unit keperawatan Neonatus
dengan tepat dan benar
e. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan
keperawatan sesuai dengan kondisi unit keperawatan neonatus secara
tepat dan benar
f. Melakukan evaluasi program dengan tepat dan benar
BAB II
ISI

A. Karakteristik Ruangan
1. Profil Ruangan IPN
a. Ruang Lingkup
Ruangan IPN merupakan ruang rawat intensif bagi pasien berusia 0-
28 hari yang mengalami berbagai masalah yang perlu pemantauan ketat
dan khusus. Ruangan IPN terdiri dari ruang rawat NICU, ruangan
SCCN 1 untuk pasien Secsio Caesaria dan SCCN 2 untuk pasien bedah
dan Ruangan Perawatan Khusus atau Isolasi. Ruangan staf tenaga
kesehatan yang bertugas di ruang IPN terdiri dari ruang dokter, ruang
Kepala Kuangan, ruangan pertemuan, ruang farmasi, ruang Linen,
ruang konsultasi ASI, ruang spoelhock, ruang alat dan gudang, ruang
Administrasi, ruang pantry, dan ruang perawat. Ruang IPN
berdampingan dengan ruang Teratai. Secara umum kondisi ruang IPN
sudah sangat bersih dan tertata rapi.
b. Denah
c. Visi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Menjadi Rumah Sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan paripurna
yang memenuhi Standar Internasional 2010.
d. Misi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
1) Menyelenggarakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar internasional dan menjadi pusat rujukan bagi RS lainnya di
Provinsi Riau
2) Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit pendidikan kedokteran
dan pendidikan kesehatan lainnya
3) Melaksanakan fungsi administrasi secara profesional.
2. Struktur organisasi
A. Ketenagaan
a. Tenaga medis
1. Dokter Sub Spesialis (1 orang) :
- Dr.Dewi A Wisnumueti, dr Sp.A(K) IBCLC ( Ka. Instalasi)
2. Dokter Spesial (2 orang)
- Dr. Nazardi Oyong, Sp.A ( dokter pelaksana)
- Dr. Zulfikri, Sp.A ( dokter pelaksana).

b. Tenaga Keperawatan
1. D3 keperawatan ( 17orang).
2. S1 keperawatan ( 15 orang).
c. Tenaga Kesehatan Lainnya
- D3 kebidanan (2 orang).
d. Tenaga Kerja lainya
1. Prakarya ( 3 orang).
2. CS 2 orang
3. Security 1 orang
4. Administrasi 1 orang

B. Hasil pengumpulan data


A. Lingkungan kerja fisik
Ruangan IPN terdiri dari ruang rawat NICU, ruangan SCN 1 untuk
pasien Secsio Caesaria dan SCN 2 untuk pasien bedah dan Ruangan
Perawatan Khusus atau Isolasi.
1. SCN
Ruangan SCN 1 terdapat 3 buah AC, terdapat 1 troli tindakan
(berisi set infus, seperti aboucath, , 3 way, spuit (spuit 3 cc, 5 cc, 1
cc, 20 cc, dan 50 cc), set OGT, handscoon, selang oksigen nasal
kanul, dan kasa dan lainnya), 1 buah infarm warmer, 8 tempat
tidur, terdapat 2 buah washtafel disertai sabun,handtowel dan
cairan handrub. Terdapat 1 buah lemari APD(handscoon, masker
dan penutup kepala) khusus petugas, 1 buah lemari obat, 1 buah
lemari tenun, 1 buah timbangan bayi dan 1 buah timbangan
pampers. SCN memiliki meja berleter U yang mengelilingi
ruangan yang sudah dilengkapi stop kontak, flowmeter dan Suction
didepan setiap tempat tidur sekaligus tempat Ners station dan
dokumen rekam medis dan kertas Flipchart pasien. Terdapat satu
buah tempat seperti lemari yang berisi SAP, SAK, fifo dan blanko
darah.Terdapat 5 tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah
infeksi, tempat sampah non infeksi, tempat sampah pampers dan
tempat kain kotor dan duk kotor.
2. SCN 2
Ruangan SCN 2 yang saat ini sedang tidak digunakan terdapat 3
buah AC, terdapat 1 troli tindakan (berisi set infus, seperti
aboucath, , 3 way, spuit (spuit 3 cc, 5 cc, 1 cc, 20 cc, dan 50 cc),
set OGT, handscoon, selang oksigen nasal kanul, dan kasa dan
lainnya), 1 buah infarm warmer, 8 tempat tidur, terdapat 2 buah
washtafel disertai sabun,handtowel dan cairan handrub. Terdapat 1
buah lemari APD(handscoon, masker dan penutup kepala) khusus
petugas, 1 buah lemari obat, 1 buah lemari tenun, 1 buah
timbangan bayi dan 1 buah timbangan pampers. SCN memiliki
meja berleter U yang mengelilingi ruangan yang sudah dilengkapi
stop kontak, flowmeter dan Suction didepan setiap tempat tidur
sekaligus tempat Ners station dan dokumen rekam medis dan
kertas Flipchart pasien. Terdapat satu buah tempat seperti lemari
yang berisi SAP, SAK, fifo dan blanko darah. Didalam ruangan
SCN 2 inilah terdapat ruang gudang yang digunakan untuk
menyimpan Syring pump, Infus pump dan kabel-kabel yang tidak
digunakan. Terdapat 5 tempat sampah yang terdiri dari tempat
sampah infeksi, tempat sampah non infeksi, tempat sampah
pampers dan tempat kain kotor dan duk kotor.
3. NICU
Ruangan NICU terdapat 3 buah AC, terdapat 1 troli tindakan
(berisi set infus, seperti aboucath, , 3 way, spuit (spuit 3 cc, 5 cc, 1
cc, 20 cc, dan 50 cc), set OGT, handscoon, selang oksigen nasal
kanul, dan kasa dan lainnya), 1 buah infarm warmer, 8 tempat
tidur, 6 mesin ventilator dan 3 mesin Bubble CPAP, kemudian
terdapat 3 buah washtafel disertai sabun,handtowel dan cairan
handrub. Terdapat 1 buah lemari APD(handscoon, masker dan
penutup kepala) khusus petugas, 1 buah lemari obat, 1 buah lemari
tenun, 1 buah timbangan bayi dan 1 buah timbangan pampers.
NICU memiliki meja berleter U yang mengelilingi ruangan yang
sudah dilengkapi stop kontak, flowmeter dan Suction didepan
setiap tempat tidur sekaligus tempat Ners station dan dokumen
rekam medis dan kertas Flipchart pasien, terdapat satu buah tempat
seperti lemari yang berisi SAP, SAK, fifo dan blanko darah..
terdapat 1 buah lemari pendingin tempat penyimpanan obat.
Terdapat 10 tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah
infeksi, tempat sampah non infeksi, tempat sampah pampers dan
tempat kain kotor dan duk kotor. Ruangan Spoelhoek terletak di
sebelah ruangan NICU yang merupakan tempat diletakkannya
peralatan yang tidak digunakan baik yang kotor atau bersih seperti
mesin ventilator, inkubator, bed, bubbleCPAP.
4. Ruang Isolasi
Ruangan Isolasi yang saat ini sedang tidak digunakan terdapat 1
buah AC, terdapat 1 troli tindakan (berisi set infus, seperti
aboucath, , 3 way, spuit (spuit 3 cc, 5 cc, 1 cc, 20 cc, dan 50 cc),
set OGT, handscoon, selang oksigen nasal kanul, dan kasa dan
lainnya), 1 tempat tidur, terdapat 1 buah washtafel disertai
sabun,handtowel dan cairan handrub. 1 buah lemari obat, 1 buah
lemari tenun, 1 buah timbangan bayi dan 1 buah timbangan
pampers. memiliki meja berleter U yang mengelilingi ruangan
yang sudah dilengkapi stop kontak, flowmeter dan Suction didepan
setiap tempat tidur sekaligus tempat Ners station dan dokumen
rekam medis dan kertas Flipchart pasien. Didalam ruangan Isolasi
ini juga terdapat ruang gudang yang digunakan untuk menyimpan
alat yang tidak digunakan. Terdapat 5 tempat sampah yang terdiri
dari tempat sampah infeksi, tempat sampah non infeksi, tempat
sampah pampers dan tempat kain kotor dan duk kotor.

5. Ruang konsultasi ASI

Pada ruangan ini terdapat dua buah lemari es tempat penyimapan


ASI dan tempat penyimpanan dot ataupun juga Spuit yang
digunakan untuk bayi. Terdapat 1 buah AC dan 1 buah WC.
6. Ruang perawat
Terdapat 1 buah AC dan 1 buah WC
7. Ruang Linen
Terdapat 1 buah AC dan lemari tempat penyimpanan waslap dan
peralatan tenun bayi
8. Ruang Farmasi
Terdapat 1 buah AC dan 2 box lemari obat dan didalam ruang ini
juga terdapat ruangan peracikan obat.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kelompok pada tanggal
30 April hingga 2 Mei 2018, ditemukan data-data sebagai berikut:
Pada tanggal 30 April pasien berjumlah 16 orang dan semua tempat tidur
terisi,8 pasien level 3 di NICU dan 8 pasien di SCCN 1 dan dari hasil
observasi 9 tempat tidur tidak terisi yaitu di ruang isolasi dan SCCN 2.
Pada tanggal 1 Mei pasien berjumlah 16 orang dan semua tempat tidur
terisi,8 pasien level 3 di NICU dan 8 pasien di SCCN 1 dan dari hasil
observasi 9 tempat tidur tidak terisi yaitu di ruang isolasi dan SCCN 2.
Pada tanggal 2 Mei pasien berjumlah 18 orang dan semua tempat tidur
terisi,8 pasien level 3 di NICU dan 10 pasien di SCCN 1 dan dari hasil
observasi 9 tempat tidur tidak terisi yaitu di ruang isolasi dan SCCN 2.
1. Pengkajian peralatan di ruang IPN
Berdasarkan hasil observasi kelompok yang dilakukan selama 3 hari,
peralatan yang sudah ada adalah:
1. Bed sebanyak 25 buah
2. Tempat sampah infeksi, non-infeksi, pampers, duk kotor, dan kain
kotor
3. Troli tindakan 4 buah
4. 4 timbangan pempers
5. 4 timbangan bayi
6. 18 AC
7. Rontgen portable 1 buah
8. Bluelight 11 buah
9. Suction, dan flowmeter
10. Spool hock yang terlihat rapidan bersih
11. Meja Edukasi pasien
2. Pengkajian mengenai kelengkapan adminisitrasi
Berdasarkan hasil observasi pada kelengkapan Administrasi yang
dilakukan tanggal 30 April hingga 2 Mei 2018 didapatkan data:
1. Visi, misi, RSUD Arifin Ahmad
2. Bagan struktur organisasi keperawatan Ruang IPN
3. Standar asuhan keperawatan
4. Standar logistik keperawatan
5. Standar kebijakan hak dan kewajiban petugas dan klien
6. Standar kebutuhan tenaga keperawatan atau ketenagaan
7. Pedoman asuhan keperawatan / SOP
8. Pedoman penilaian staff
9. Program pengembangan staff
10. Program orientasi pasien dan keluarga
11. Pre dan post conference serta overan
12. Jadwal pertemuan rutin
13. Lembar daftar konsultasi pasien dengan Dokter
3. Pengkajian mengenai Perawat
Berdasarkan hasil observasi pada perawat dan pasien yang dilakukan
tanggal 30 April hingga 2 Mei 2018 didapatkan data:
1. Overan pergantian dinas/shift telah dilaksanakan dengan baik dimana
perawat pelaksana yang bertanggung jawab pada shiftnya melaporkan
jumlah dan keadaan pasien,mendiskusikan masalah yang terjadi dan
hasil yang telah dicapai dalam implementasi keperawatan dan
intervensi yang perlu dilanjutkan untuk shift berikutnya. Akan tetapi
pada overan tidak dilaksanakan secara gabungan melainkan
dilaksanakan langsung berdasarkan ruangan masing-masing yang
dikarenakan pada jam tersebut sering dibarengi dengan jam Dokter
visit.
2. Intervensi dan implementasi telah dilakukan oleh perawat dengan baik
sesuai dengan SOP yang telah ada diruangan, asuhan keperawatan yang
dilakukan secara Total Care.
3. Telah tersedia tempat sampah yang terpisah sesuai dengan jenis sampah
(infeksi, non infeksi, tempat pampers, dan tempat kain kotor/ duk kotor
dan). Telah tersedia tempat pembuangan jarum suntik dan ampul/ safety
box yang sudah dipakai pada tiap-tiap ruangan.
4. Telah tersedianya heartmonitor untuk memantau tanda-tanda vital
pasien serta monitoring infus yang berfungsi untuk memantau cairan
infus pasien. Di masing-masing juga tersedia tempat monitoring cairan
sesuai dengan keadaan bahkan ada juga terdapat alat bantu nafas seperti
Ventilator dan juga Bubble CPAP sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Ruang IPN telah memiliki tempat tersendiri untuk perlengkapan
pemasangan infus, set pemasangan kateter,dan NGT yang digunakan
secara maksimal karena di dalam kotak set tersebut sudah dilengkapi
dengan alat-alat lainnya.
6. Ruangan IPN memiliki 3 Infarm Warmer yang tersebar di setiap
ruangan . 8 inkubator dan 16 box bayi.
B. Hasil wawancara mendalam dengan Kepala Ruangan IPN
Menurut Kepala Ruangan IPN pada tanggal 02 Mei 2019 adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
a) Pelayanan keperawatan yang diberikan sudah dilaksanakan sesuai
dengan misi dari RSUD Arifin Achmad, namun visi dari RSUD
Arifin Achmad belum dapat dilaksanakan oleh ruangan IPN. Hal
ini dikarenakan keterbatasan SDM yang belum memenuhi jumlah
yang seharusnya sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan di
ruangansendiri. Namun, ruangan telah berusaha semaksimal
mungkin untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
b) Model asuhan yang digunakan diruangan IPN RSUD Arifin
Achmad adalah model MPKP dengan contoh metode TIM akan
tetapi tidak sepenuhnya terlaksana dengan baik karena kurangnya
SDM yang ada di ruangan sehingga terkadang sering dilakukan
modifikasi dengan metode fungsiaonal.
c) Dokumentasi asuhan keperawatan sudah berjalan sesuai dengan
harapan, sudah dilakukan oleh tenaga perawat diruangan IPN
dengan baik sesuai dengan keadaan dan kondisi pasien diruangan
tersebut namun terkadang belum maksimal dikarenakan keterbatasn
waktu dan SDM.
d) Rencana pengembangan staf selalu ada untuk ruangan IPN , seperti
mengikut sertakan perawat ruangan IPN dalam berbagai pelatihan-
pelatihan yang ada, seperti BBLR, NICU, PRC, dan Laktasi serta
memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi. Namun, untuk pengembangan karir
tersebut perlu melewati pertimbangan yang telah ditetapkan.
e) Kepala Ruangan IPN telah terlibat dalam membuat usulan
pengembangan tenaga keperawatan yang ada di ruangan.
f) Setiap pegawai baru selalu diorientasikan oleh Kepala Ruangan
sebelum masuk keruangan dan kegiatan tersebut diatur oleh bidang
keperawatan contohnya seperti : SOP, SAK, dan peraturan-
peraturan diruangan.
g) Perencanaan logistik keperawatan dilakukan setiap bulannya untuk
sarana prasarana ruangan seperti alat tulis kantor, bagian farmasi
seperti obat-obatan, alat habis pakai. Perencanaan logistik peralatan
medis/kedokteran dilakukan setiap tahunnya. Perencanaan logistik
tersebut biasanya diajukan setiap akhir tahun dan perencanaan
kebutuhan logistik tersebut untuk kebutuhan 1 tahun namun kadang
barang yang dipesan tidak dapat karena terkendala birokrasi.
h) Dalam membuat perencanaan sarana dan logistik keperawatan
Kepala Ruangan selalu terlibat langsung dalam membuat
perencanaan sarana dan logistik tersebut berdasarkan kebutuhan
ruangan.
i) Kepala ruangan terlibat dalam pembuatan jadwal pemeriksaan dan
pemeliharaan logistik.
2. Pengorganisasian
1) Menurut kepala ruangan, kepala ruangan telah menjelaskan masing
masing tugas untuk pegawai, terutama untuk pegawai yang baru
masuk sesuai dengan bidang nya masing masing, dari kepala tim
hingga perawat pelaksana.
2) Untuk intruksi yang dilakukan kepala ruangan adalah berjenjang
sesuai struktur organisasi.
3) Sistem komunikasi yang dilakukan kepala ruangan adalah dengan
melakukan rapat tiap bulannya untuk mengevaluasi kinerja yang
ada.
4) Kepala ruangan akan menjelaskan tugas masing masing anggota
struktur organisasi sesuai dengan bidangnya masing masing.
5) Kepala ruangan akan mendelegasikan tugas yang ada jika
berhalangan hadir atau hal yang lainnya, sehingga kerja tim tetap
terlaksana dengan baik. Misalnya kepala ruangan mendelegasikan
tugas ke kepala tim.
6) Kepala ruangan selalu melakukan supervisi asuhan dan tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dalam setiap overan dinas dan
dalam setiap rapat.
7) Mekanisme permintaan logistik keperawatan ruangan dilakukan
dengan cara amprahan setiap bulannya dan ada blankonya untuk
logistik tersebut.
3. Ketenangan
1) Untuk perawat baru kepala ruangan telah melakukan orientasi,
selain itu juga akan dijelaskan oleh bidang lainnya seperti bagian
komite dan dan untuk kasus kasus yang akan ditemukan akan
dijelaskan oleh dr. Spesialis Secara langsung.
2) Program pendidikan yang biasanya di kembangkan untuk staf
adalah dengan mengikutkan berbagai pelatihan dan mengikuti
seminar yang ada, dan juga pengembangan profesi dengan
melanjutkan pendidikan itu juga bisa dilakukan oleh staf yang ada
secara bergantian.
3) Untuk utilisasi staf dilakukan sesuai dengan kemampuan staf, jika
keadaan klien membutuhkan penanganan yang lebih khusus maka
klien tersebut akan ditangani oleh yang lebih ahli sesuai dengan
kemampuan staf tersebut.
4) Kepala ruangan terlibat dalam pengembangan tenaga keperawatan
miasalnya melanjutkan pendidikan, untuk staf yang melanjutkan
pendidikan kepala ruangan akan menyesuaikan dengan kondisi
ruangan agar klien yang ada di ruangan bisa teratasi secara optimal.
4. Pengarahan
1) Upaya yang dilakukan untuk mengarahkan agar perawat
melakukan pelayanan keperawatan sesuai dengan SOP dan SAK
yang ada berupa mengikuti setiap overan, melakukan ronde
keperawatan, dan mengevaluasi pendokumentasian setiap hari.
Namun kepala ruangan memberikan toleransi untuk para pegawai,
kerena semestinya operan jam 7.30 WIB, dan para pegawai di beri
toleransi untuk untuk absen dan mengganti baju tindakan.
2) Sejauh ini tenaga yang ada diruangan IPN secara standar belum
memadai, namun kepala ruangan mengatakan sudah mengajukan
penambahan pegawai.
3) Kepala ruangan menciptakan ruangan yang kondusif dengan cara
persuasif atau mengajak secara sesama dalam dengan sifatnya
kekeluargaan.
5. Pengendalian
1) Supervisi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan
setiap hari terutama pada overan. Apabila terdapat kesenjangan,
maka kepala ruangan langsung melakukan dan memberikan
pengarahan pada perawat tersebut.
2) Kepala Ruangan melakukan supervisi dengan cara menanyakan
sama katim tentang kebutuhan pasien serta kolaborasi dengan
dokter sudah berjalan atau belum.
3) Kepala Ruangan melakukan audit keperawatan dilakukan 2
kali/semester setiap tahunnya.
4) Kepala ruangan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan
5) Ruang IPN sudah memiliki standar penilaian kerja bagi
perawatnya. Dan sudah ada blankonya.

C. Hasil kuesioner
E. Analisa data
NO DATA MASALAH
1 Data subjektif : Belum optimalnya
- Kepala Ruangan mengatakan saat ini pemanfaatan sarana
kekurangan dan keterbatasan SDM dimana ruangan di ruangan IPN
saat ini 1 ruangan SCN saja yang hanya RSUD Arifin Ahmad
bisa digunakan

Data objektif :
- Tanggal 30 april 2019 hingga 2 mei 2019
hanya ruangan SCN 1 dan NICU yang di
gunakan sedangkan ruangan SCN 2 dan
Isolasi tidak digunakan
- BOR NICU sebanyak 79,21% dan SCN
57,57% selama tahun 2018
NO DATA MASALAH
2 Data subjektif Belum optimal proses
- Kepala ruangan dan perawat ruangan Overan yang ada di
mengatakan tidak dapat melakukan overan ruangan IPN RSUD
sebagaimana mestinya dikarenakan adanya Arifin Ahmad
beberapa kendala dan hambatan seperti
adanya dokter visit pada saat jam-jam
overan

Data objektif
- Terdapatnya dokter visit pada saat jam
overan pagi pada tanggal 30 april 2019 dan
2 mei 2019
-

F. Prioritas Masalah
Masalah manajemen keperawatan yang di temukan di Ruang IPN
adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pemanfaatan sediaan tempat tidur di ruangan IPN
RSUD Arifin Ahmad karena sumber daya manusia yang kurang
2. Belum optimal proses Overan yang ada di ruangan IPN RSUD Arifin
Ahmad

G. Plan Of Action ( POA)


Setelah didapatkan masalah manajemen keperawatan di Ruang IPN
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau maka langkah selanjutnya adalah mer
umuskan plan of action (POS) untuk mengatasi masalah tersebut, POA
dipaparkan melalui presentasi awal. Adapun rencana intervensi dari
kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1 Belum optimalnya pemanfaatan sarana ruangan di ruangan IPN RSUD
Arifin Ahmad
Rencana kegiatan:
a. Observasi :
1) Mengobservasi ruangan yang tidak kosong atau gudang.
2) Mengobservasi tempat strategis untuk pemanfaatan prasarana
yang ada
b. Praktik :
1. Mensosialisasi dan mensepakati perubahan prasarana di ruangan IPN
2. Menjelaskan tentang pemanfaatan prasarana yang tepat di ruang IPN
Belum optimal proses Overan yang ada di ruangan IPN RSUD Arifin
Ahmad
4. Belum optimal proses Overan yang ada di ruangan IPN RSUD
Arifin Ahmad

Anda mungkin juga menyukai