DISUSUN OLEH:
(1911040098)
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
C. Uraian Tugas
1. Pagi
Minimal care : 4 x 0,17= 0,68
Partial care : 2 x 0,27= 0,54
Total care : 0 x 0,36= 0
= 1,22
2. Siang
Minimal care : 4 x 0,14= 0,56
Partial care : 2 x 0,15= 0,3
Total care : 0 x 0,30= 0
= 0,86
3. Malam
Minimal care : 4 x 0,10= 0,4
Partial care : 2 x 0,07= 0,14
Total care : 0 x 0,20= 0
= 0,54
Jadi, kebutuhan perawat di ruang Teratai selama 24 jam yaitu : 1,22 + 0,86
+ 0,54 = 2,62 atau 3 orang perawat.
KAMAR A (TIM 1)
Kamar A dengan jumlah pasien saat ini ada 6 orang perempuan
dengan intermediet care sebanyak 2 orang dan minimal care 4 orang.
Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan
pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan oleh pasien berdasarkan
hasil kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan keadaan umum pasien
dilakukan setiap pergantian shift. Di kamar A pasien semuanya dalam
tahap pemulihan.
KAMAR B (TIM 2)
Kamar B dengan jumlah pasien saat ini ada 4 orang perempuan
dengan minimal care. Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu
memeriksa keadaan pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan oleh
pasien berdasarkan hasil kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan
keadaan umum pasien dilakukan setiap pergantian shift. Di kamar A
pasien semuanya dalam tahap pemulihan.
C. Sarana dan Prasarana
Kebutuhan minimal luas ruangan pada ruang rawat inap
No Nama Ruang Luas Satuan
1 Ruang perawatan:
VIP 18 m2/tempat tidur
Kelas I 12 m2/tempat tidur
Kelas II 10 m2/tempat tidur
Kelas III 7,2 m2/tempat tidur
2 Ruang pos perawat 20 m2
3 Ruang konsultasi 12 m2
4 Ruang tindakan 24 m2
5 Ruang administrasi 9 m2
6 Ruang dokter 20 m2
7 Ruang perawat 20 m2
8 Ruang ganti/locker 9 m2
9 Ruang kepala rawat inap 12 m2
10 Ruang linen bersih & kotor 18 m2
11 Spoelhoek 9 m2
12 Kamar mandi 25 m2
13 Pantri 9 m2
14 Ruang janitor.service 9 m2
15 Gudang bersih 18 m2
16 Gudang kotor 18 m2
Ruang rawat inap Melati merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam khusus wanita, dengan rincian tempat tidur sebagai berikut:
1. Kamar A
Terdiri dari 6 tempat tidur dengan fasilitas 6 narkase, 6 regulator O2
dinding, 2 kamar mandi 2 kipas angin dalam keadaan baik
2. Kamar B
Terdiri dari 6 tempat tidur dengan fasilitas 6 narkase, 6 regulator O2
dinding, 2 kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
A. Pengorganisasian
Kepala Ruang
Ardila Novita.S. S.Kep
PP I PP II
Hardiyanto., S. Kep Dika YPD Puteri, S. Kep
PA I PA II
Citra Herlani., S. Kep Arini Ulfa.M, S. Kep
Kepala Ruang
Sitorus, Ratna. 2016. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Suarli, Yayan Bachtiar. 2010. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta:
Erlangga.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 2 Shift, 3 orang pagi (1 KaRu, 1
KaTim, dan 1 PP), 2 orang jaga sore, dan untuk jaga malam kosong, mengelola sebanyak 6
pasien. Dalam melakukan tugas peran sebagai Ketua Tim dengan anggota yang berjaga di pagi
hari
Pukul 07.15 – 07.30 WIB mengikuti apel di halaman depan RSUD Banyumas, pukul
07.40 WIB mengikuti serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan keliling
kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas pagi.
Pukul 08.15 WIB melakukan pre conference, menyampaikan tujuan dari pre conference dan
menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi tugas
kepada anggota tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit dokter,
mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat laporan
dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post conference, menyampaikan tujuan
post conference, menerima dan mencatat laporan hasil implementasi dari anggota Tim/ PP,
mencatat masukan dan tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan apresiasi kepada
anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas. Pukul 13.40 WIB melengkapi buku
laporan jaga, Pukul 14.10 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada dinas siang dan
keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke dinas siang/ sore.
PASIEN KELOLAAN KETUA TIM
2. Nama Pasien : An. El-Gaza 1 tahun C.2 Dx. Medis : Pneumonia VSD
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan
2. Nama Pasien : An. Yanuar/ 2 Bulan (Dr. Har)
Dx. Medis : Pneumonia
Kamar/Bed : C. 2
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan NIC
efektif selama 3 x 24 jam diharapkan Bersihan jalan nafas Manajemen airway
efektif Berikan O2
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Analisa Data: NOC Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DS : Ibu ps mengatakan Respiratory status : Airway patency Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
batuk grok-grok sudah tambahan
berkurang Kriteria Hasil:
Berikan bronkodilator bila perlu
Indikator Awal Target
3 4 Berikan antibiotik
DO : KU : baik Frekuensi pernafasan
- Ceftriaxone 1 x 350 mg
N : 132 x/menit dalam rentang normal
3 4 - PCT (KD/ kalau demam)
R : 45 x/menit Saturasi O2 dalam batas
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
S jam 09.30: 367 °C normal
3 4 keseimbangan.
Terpasang O2 1 lpm Tidak ada suara nafas
Monitor respirasi dan status O2
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi, nadi
2. Berikan posisi semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
3. Kolaborasi tim medis untuk fisiotetapi dada
4. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat
- Inj. Ceftriaxone 1 x 350 mg (jam 12)
- PCT/ kd
- Nebulizer/ kp
P : Lanjutkan intervensi
Monitor Vital sign
Adm medikasi:
- Diazepam 3 x 25 mg (06, 14, 21)
- Asam Valproat 2 x 1.25 cc (06, 18)
- Ampicilin 4 x 200 mg (06, 12, 18, 24)
P : Lanjutkan intervensi
Monitor vital sign dan KU
Adm medikasi:
- Dexa 3 x 5 mg (06, 14, 21)
- Manitol (syringe pump) per 12 jam (06,12)
- Sibital 2 x 20 cc (06, 12)
Sonde per 3 jam 100 cc ASI + PASI
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi, nadi, SPO2
2. Berikan posisi semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
3. Kolaborasi tim medis untuk fisiotetapi dada
4. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat
- Salbutamol 3 x 0,3 mg atau ½ sendok (jam 06,
14, 21)
- PCT/ kd
- Nebulizer (ventolin)/ 12 jam (Jam 06, 18)
DAFTAR PUSTAKA
Kron, Thora., & Gray, Anne. (2017). The Management of Patient Care: Putting Leadeship
Skills Work. Sixth Edition: W.b. Saunders Company.
Nurarif, A. H., & Kusuma.H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Nanda NIC-NOC. Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction Publishing.
Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan
komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar
pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009).
Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan pengalaman
minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman
minimal 1 tahun.
Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer (PP)
hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat primer
(PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006,
hlm. 26).
F. Kelebihan dalam Perawat Primer
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan kemungkinan
pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta
advokasi.
I. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan
keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.