Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN : KEPALA RUANG, KETUA TIM, DAN


PERAWAT ASSOCIATE (PELAKSANA)

DISUSUN OLEH:

ARDILA NOVITA SARININGSIH

(1911040098)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN : KEPALA RUANGAN

A. Definisi Kepala Ruangan


Kepala Ruangan adalah : Seorang perawat profesional yang diberi
wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di
satu ruang rawat.

B. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.

C. Uraian Tugas

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :


1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta
tenaga lain sesuai kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
3) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan,
meliputi :
1). Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan ruang rawat.
2). Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
3). Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan
baru atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawat.
4). Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
ketentuan/standar.
5). Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruang rawat.
6). Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan
dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
7). Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
8). Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar
tercapai pelayanan yang optimal.
9). Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat
dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
10). Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan
agar selalu dalam keadaan siap pakai.
11). Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi
peralatan.
12).Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah
sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
13). Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite
dokter) untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program
pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk
melaksanakannya.
14). Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non
infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
15). Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat
untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
16). Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
17). Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau
keluarga dalam batas kewenangan.
18). Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
19). Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan
selanjutnya.
20).Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang
lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi
dan kepala unit di RS.
21). Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikan ketenangan.
13). Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
14).Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien,
kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian
sesuai dengan diitnya.
15). Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
16). Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan
lain di ruang rawat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
1). Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
yang telah ditentukan.
2). Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
3). Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien,
4). Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruang rawat.
LAPORAN PELAKSANAAN KEPALA RUANG

RUANG MELATI RSUD BANYUMAS

A. Pengkajian dan Perencanaan


Hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Senin, 13 April 2020
didapatkan data bahwa pasien yang berada di Ruang Melati kamar A dan
B sebanyak 6 orang dengan kriteria sebagai berikut:
- Intermediet care sebanyak 2 orang, yaitu :
1. Ny. T dengan Ca. Ovari susp. Hemiparase sinistra
2. Ny. Y dengan Ca. Ovari
- Minimal care sebanyak 4 orang, yaitu :
1. Ny. T dengan Ca. Ovari
2. An. F dengan post operasi corpal
3. Ny. R dengan Ca ovary, CKD
4. Ny. S dengan Ca. Ovary
- Total care 0 orang.

Ruang Teratai merupakan ruangan yang menggunakan metode Modular,


dimana dalam ruangan dibagi menjadi 2 PP, yaitu PP I yang bertanggung
jawab pada pasien kamar A dan PP 2 bertanggung jawab pada pasien
kamar B.

PP I : PP I dimana membawahi seorang perawat associate yang


bertanggung jawab atas pasien kamar A.

PP 2 : PP 2 dimana membawahi seorang perawat associet yang


bertanggung jawab atas pasien kamar B.
Dilihat dari tingkat ketergantungan pasien, maka dapat dihitung
jumlah perawat yang dibutuhkan oleh ruang Melati, yaitu:

1. Pagi
Minimal care : 4 x 0,17= 0,68
Partial care : 2 x 0,27= 0,54
Total care : 0 x 0,36= 0
= 1,22

2. Siang
Minimal care : 4 x 0,14= 0,56
Partial care : 2 x 0,15= 0,3
Total care : 0 x 0,30= 0
= 0,86

3. Malam
Minimal care : 4 x 0,10= 0,4
Partial care : 2 x 0,07= 0,14
Total care : 0 x 0,20= 0
= 0,54

Jadi, kebutuhan perawat di ruang Teratai selama 24 jam yaitu : 1,22 + 0,86
+ 0,54 = 2,62 atau 3 orang perawat.

Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tenaga perawat


adalah :

 Shif pagi 1 orang perawat.


 Shif sore 1 orang perawat.
 Shif malam 1 orang perawat.
Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 12 tempat tidur, sedangkan
tempat tidur yang terisi sebanyak 6 tempat tidur. Maka untuk perhitungan
BOR dapat dilihat sebagai berikut :

BOR = 6/12 X 100% = 50%

B. Kondisi Klien Secara Umum

KAMAR A (TIM 1)
Kamar A dengan jumlah pasien saat ini ada 6 orang perempuan
dengan intermediet care sebanyak 2 orang dan minimal care 4 orang.
Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan
pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan oleh pasien berdasarkan
hasil kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan keadaan umum pasien
dilakukan setiap pergantian shift. Di kamar A pasien semuanya dalam
tahap pemulihan.

KAMAR B (TIM 2)
Kamar B dengan jumlah pasien saat ini ada 4 orang perempuan
dengan minimal care. Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu
memeriksa keadaan pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan oleh
pasien berdasarkan hasil kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan
keadaan umum pasien dilakukan setiap pergantian shift. Di kamar A
pasien semuanya dalam tahap pemulihan.
C. Sarana dan Prasarana
Kebutuhan minimal luas ruangan pada ruang rawat inap
No Nama Ruang Luas Satuan
1 Ruang perawatan:
VIP 18 m2/tempat tidur
Kelas I 12 m2/tempat tidur
Kelas II 10 m2/tempat tidur
Kelas III 7,2 m2/tempat tidur
2 Ruang pos perawat 20 m2
3 Ruang konsultasi 12 m2
4 Ruang tindakan 24 m2
5 Ruang administrasi 9 m2
6 Ruang dokter 20 m2
7 Ruang perawat 20 m2
8 Ruang ganti/locker 9 m2
9 Ruang kepala rawat inap 12 m2
10 Ruang linen bersih & kotor 18 m2
11 Spoelhoek 9 m2
12 Kamar mandi 25 m2
13 Pantri 9 m2
14 Ruang janitor.service 9 m2
15 Gudang bersih 18 m2
16 Gudang kotor 18 m2
Ruang rawat inap Melati merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam khusus wanita, dengan rincian tempat tidur sebagai berikut:
1. Kamar A
Terdiri dari 6 tempat tidur dengan fasilitas 6 narkase, 6 regulator O2
dinding, 2 kamar mandi 2 kipas angin dalam keadaan baik
2. Kamar B
Terdiri dari 6 tempat tidur dengan fasilitas 6 narkase, 6 regulator O2
dinding, 2 kamar mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
A. Pengorganisasian

Kepala Ruang
Ardila Novita.S. S.Kep

PP I PP II
Hardiyanto., S. Kep Dika YPD Puteri, S. Kep

PA I PA II
Citra Herlani., S. Kep Arini Ulfa.M, S. Kep

Bed B1 Bed B2 Bed B3


Bed A1 Bed A2 Bed A3
- Tn. R Tn. S
Ny. Y Ny. R An. F
Bed B4 Bed B6
Bed A5 Bed A6 Bed B5
Bed A4 - Tn. A
Ny. T Tn. S
Ny. T Ny. S
Bed 30 Bed 31 Bed 32 Bed 2.2 Bed 2.3

Ny. Y Ny. R An. F Tn. R Tn. S

Bed 35 Bed 34 Bed 33


Bed 2.5 Bed 2.6
Ny. T Ny. S Ny. T
Tn. S Tn. A
B. Pelaksananaan Kegiatan
1. Berdo’a bersama untuk melaksanakan kegiatan.
2. Melakukan Meeting Morning dan operan jaga dari shif malam kepada shif pagi, yang
diikuti oleh 2 perawat ruangan shif malam, 5 perawat ruangan yang shif pagi, dan
mahasiswa Ners UMP diikuti oleh 5 orang mahasiswa yang shif pagi dan 2 orang
mahasiswa D3 Poltekes.
3. Mengisi informasi tambahan selama  10 menit tentang POA yang akan dilaksanakan
hari ini
4. Membagi tugas dan tanggung jawab kepada PP sesuai dengan kamar yang akan
dikelolanya.
5. Melakukan keliling ruangan untuk melihat keadaan pasien.
6. Mengikuti pre conference bersama PP dan PA. Pre conference dipimpin oleh PP.
7. Melakukan supervisi dan controlling ke ruang perawat dan memberi motivasi kepada PP
dan PA untuk mencapai kinerja yang optimal.
8. Melihat dan memantau kondisi pasien untuk mengetahui perkembangan pasien
9. Melakukan post conference dan memberikan reward kepada PP dan PA setelah
menyelesaikan tugasnya.
10. Memberikan nilai kinerja tim dan berupaya meningkatkan mutu Askep.
11. Melakukan timbang terima (operan jaga).

C. Evaluasi Kerja dan Kegiatan


1. Evaluasi Kerja
a. PP I : Melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. PA I : Melaksanakan tugasnya dengan baik.
2. Kegiatan
a. Proses meeting morning berjalan dengan baik, dan membahas tentang POA.
b. Proses timbang terima berjalan dengan baik.
c. Proses pre conference yang dipimpin oleh Nunik Angelia pada PP I berjalan dengan
baik tentang rencana PP I terhadap pasien kelolaannya dan semua perawat associate
jelas dan paham tentang rencana yang telah dibuat oleh PP 1.
d. PP dan perawat associate melaksanakan masukan dari Kepala Ruang pada saat
supervisi.
e. Proses post conference berjalan dengan baik tentang hasil implementasi PA I
terhadap pasien kelolaannya dan melaksanakannya dengan baik tentang rencana yang
telah dibuat.

Purwokerto, 13 April 2020

Kepala Ruang

Ardila Novita Sariningsih, S.Kep


DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Ratna. 2016. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC.

Suarli, Yayan Bachtiar. 2010. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta:
Erlangga.

Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2010. Manajemen bangsal keperawatan.

Gillies, DA. (2016), Manajemen Keperawatan, suatu Pendekatan Sistem; W.B. Saunders


Company, Philadephia.

Lancoster, J. dan Lancoster, W. (2016), Change Agent as Leaders in Nursing; CV. Mosby


Company, St. Louis.

Christina S.I. (2010), Pengantar Manajemen Keperawatan; Akper Padjajaran Bandung.

Prayitno, S. (2017), Dasar-dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat; Airlangga University


Press, Surabaya.
LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN : KETUA TIM

A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.

B. Tugas Pokok dan Tangung Jawab


Tanggung Jawab Ketua Tim :
1. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah terima
tugas
2. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing anggota tim
untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
3. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota tim.

C. Kompetensi Ketua Tim


1. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim
2. Menjada kesultan dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
4. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
5. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
6. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja dari
anggota tim
7. Menjadi guru atau pengajar
8. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
D. Uraian Tugas (POAC)
a) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
b) Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
1. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
2. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan
4. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
5. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
6. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
7. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c) Implementasi
Fungsi pengorganisasian :
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim kesehatan
lain
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim
6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi pengarahan :
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2. Memberikan bimbingan pada anggota tim
3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4. Mengawasi proses pemberian askep
5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d) Evaluasi :
Fungsi pengendalian :
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan
2. Memberikan umpan balik pada pelaksana
3. Memperhatikan aspek legal dan etik
4. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
LAPORAN PELAKSANAAN KETUA TIM

Nama : Ardila Novita Sariningsih, S. Kep


Nim : 1911040098
Kelompok :6
Hari/ tanggal : Senin, 13 April 2020
Jabatan : Ketua Tim
Ruangan : Ruang Kanthil RSUD Banyumas

Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 2 Shift, 3 orang pagi (1 KaRu, 1
KaTim, dan 1 PP), 2 orang jaga sore, dan untuk jaga malam kosong, mengelola sebanyak 6
pasien. Dalam melakukan tugas peran sebagai Ketua Tim dengan anggota yang berjaga di pagi
hari
Pukul 07.15 – 07.30 WIB mengikuti apel di halaman depan RSUD Banyumas, pukul
07.40 WIB mengikuti serah terima operan jaga dari dinas malam kepada dinas pagi, dan keliling
kamar pasien untuk memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas pagi.
Pukul 08.15 WIB melakukan pre conference, menyampaikan tujuan dari pre conference dan
menyampaikan rencana asuhan keperawatan/ program – program untuk pasien, membagi tugas
kepada anggota tim (PP/ perawat pelaksana). Pada pukul 09.30 WIB mengikuti visit dokter,
mencatat program terapi obat atau terapi latihan tambahan. Pukul 11.20 WIB membuat laporan
dengan hasil visit dokter. Pukul 13.20 WIB melakukan post conference, menyampaikan tujuan
post conference, menerima dan mencatat laporan hasil implementasi dari anggota Tim/ PP,
mencatat masukan dan tambahan dari perawat (KaTim) ruangan, memberikan apresiasi kepada
anggota tim atas penyelesaian tugas dan laporan tugas. Pukul 13.40 WIB melengkapi buku
laporan jaga, Pukul 14.10 WIB memimpin operan jaga dari dinas pagi kepada dinas siang dan
keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari dinas pagi ke dinas siang/ sore.
PASIEN KELOLAAN KETUA TIM

NO. IDENTITAS PASIEN KAMAR KETERANGAN


1. Nama Pasien : An. Unas/ 1 tahun C.1 Dx. Medis : Colestatis, GDD susp CMV

2. Nama Pasien : An. El-Gaza 1 tahun C.2 Dx. Medis : Pneumonia VSD

3. Nama Pasien : An. Lukman C.3 Dx. Medis : DB


4. Nama Pasien : An. Nurin C.4 Dx. Medis : Pneumonia
5. Nama Pasien : An. Natasha C.5 Dx.Medis : KDS
6. Nama Pasien : An. Bisma/ 5 Bulan C.6 Dx.Medis : Bronkhiolitis
(dr. Har)
B. Rencana Pelaksanaan Keperawatan
No Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Keterangan
Senin, 13 April 2020 Mengikuti jalannya operan jaga Malam Ke Pagi Di ikuti oleh semua perawat
07.35 – 08.10 WIB dan mahasiswa praktekan
08.15 – 08.30 WIB Keliling ke pasien untuk cek kondisi pasien dan menginformasikan Di ikuti oleh semua perawat
pertukaran jam tugas antara perawat jaga Malam dan Pagi. dan mahasiswa praktekan
08.35 – 08.50 WIB Memimpin pre conference Di ikuti oleh semua perawat
- Membuat perencanaan program tindakan. dan mahasiswa praktekan
- Pembagian beban kerja
09.10 WIB Melaksanan tindakan asuhan keperawatan yang sudah direncanakan. Dilakukan oleh semua
perawat ruangan dan
mahasiswa praktekan
13.20 – 13.35 WIB Memimpin post conference Di ikuti oleh semua perawat
dan mahasiswa praktekan
13.40 – 13.55 WIB Mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan Di bantu oleh KaTim
- Mendokumentasikan tindakan dan perkembangan pasien Ruangan
14.05 – 14.40 WIB Memimpin jalannya operan jaga Pagi dengan jaga Sre Di ikuti oleh semua perawat
dan mahasiswa praktekan
C. Intervensi
1. Nama Pasien : An. Unas
Dx. Medis : Pneumonia
Kamar/Bed : C.1
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan NIC
efektif selama 3 x 24 jam diharapkan Bersihan jalan nafas Manajemen airway
efektif  Berikan O2 
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Analisa Data: NOC  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DS : Ibu ps mengatakan Respiratory status : Airway patency  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
batuk grok-grok sudah tambahan
berkurang Kriteria Hasil:
 Berikan bronkodilator bila perlu
Indikator Awal Target
3 4  Berikan antibiotik 
DO : KU : baik  Frekuensi pernafasan dalam
rentang normal - Ampicilin 4 x 350 mg
N : 110 x/menit
 Saturasi O2 dalam batas 3 4 - Gentamicin 2 x 40 mg
R : 43 x/menit
normal  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
S jam 09.30: 367 °C
 Tidak ada suara nafas 3 4 keseimbangan.
Terpasang O2 1 lpm
abnormal  Monitor respirasi dan status O2

Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan
2. Nama Pasien : An. Yanuar/ 2 Bulan (Dr. Har)
Dx. Medis : Pneumonia
Kamar/Bed : C. 2
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan NIC
efektif selama 3 x 24 jam diharapkan Bersihan jalan nafas Manajemen airway
efektif  Berikan O2 
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Analisa Data: NOC  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DS : Ibu ps mengatakan Respiratory status : Airway patency  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
batuk grok-grok sudah tambahan
berkurang Kriteria Hasil:
 Berikan bronkodilator bila perlu
Indikator Awal Target
3 4  Berikan antibiotik 
DO : KU : baik  Frekuensi pernafasan
- Ceftriaxone 1 x 350 mg
N : 132 x/menit dalam rentang normal
3 4 - PCT (KD/ kalau demam)
R : 45 x/menit  Saturasi O2 dalam batas
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
S jam 09.30: 367 °C normal
3 4 keseimbangan.
Terpasang O2 1 lpm  Tidak ada suara nafas
 Monitor respirasi dan status O2
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan

3. Nama pasien : An. Aura Kanza/ 1 Tahun (Dr. Desi)


DX medis : Epilepsi
Kamar/Bed : C. 3
4. Nama pasien : An. Gibran Arji/ 9 Bulan (Dr. Har)
DX medis : ME (Meningo Enchepalitis)
Kamar/Bed : C. 5
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil(NOC) Intervensi(NIC)
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan asuhan NIC
keperawatan selama Activity Therapy
Analisa Data: 3 x 24 jam diharapkan intoleransi aktiitas 1. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi
DS: teratasi medik dalam merencanakan program terapi
Ibu klien mengatakan anak A yang tepat
terlihat lemas, klien mudah lelah NOC 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
saat melakukan aktivitas  Energy conservation yang mampu dilakukan
 Activity tolerance 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
DO: Kriteria Hasil: sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
An A lebih sering terlihat tiduran Indikator Awal target dan social
-  Tanda-tanda vital normal 4 5 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
3 4 mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
 Mampu mobilisasi: mika/
aktivitas yang diinginkan
miki
5. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
Keterangan:
6. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
1 = Gangguan ekstrem
kekurangan dalam beraktivitas
2 = Gangguan berat 7. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
3 = Gangguan sedang beraktivitas
4 = Gangguan ringan 8. Bantu pasien untuk mengembangkan
5 = Tidak ada gangguan motivasi diri dan penguatan
9. Berikan terapi obat:
- Ceftriaxone 2 x 400 mg
- Dexa 3 x 5 mg
- Sibital 2 x 20 cc
5. Nama Pasien : An. Bisma/ 9 Bulan (Dr. Har)
Dx. Medis : Bronkhiolitis
Kamar/Bed : C.6
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan NIC
efektif selama 3 x 24 jam diharapkan Bersihan jalan nafas Manajemen airway
efektif  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Analisa Data: NOC  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
DS : Ibu ps mengatakan Respiratory status : Airway patency tambahan
batuk, masih grok-  Berikan bronkodilator per 12 jam (ventolin)
grok Kriteria Hasil:
 Berikan antibiotik 
Indikator Awal Target
3 4 - Salbutamol 3 x 0,3 mg (½ sendok)
DO : KU : baik  Frekuensi pernafasan dalam
rentang normal  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
N : 110 x/menit
3 4 keseimbangan.
R : 40 x/menit  Saturasi O2 dalam batas
normal  Monitor respirasi dan status O2
S jam 10.00: 364 °C
 Tidak ada suara nafas 3 4
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1. Nama Pasien : An. M. Fatih/ 13 Bulan
Dx. Medis : Pneumonia Dx. Keperawata : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Kamar/Bed : C. 1
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
1. Senin, 13 April 2020 S : Ibu ps mengatakan batuk dan grok-grok berkurang Ardila
07.35 WIB 1. Melakukan timbang terima O:
08.40 WIB 2. Melakukan pre conference - KU : baik
09.00 WIB 3. Monitor respirasi, nadi (TTV) - Kesadaran: CM
09.15 WIB 4. Menganjurkan untuk netek tidak - Netek mau
dengan tiduran - N : 115 x/menit
11.00 WIB 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya - R : 41 x/menit, SPO2 : 99 %
suara nafas tambahan - S : 363 °C
11.15 WIB 6. Kolaborasi tim medis untuk - Inj. ampicilin 350 mg (jam 12.00 WIB)
pemberian terapi oksigenasi A : Masalah jalan nafas nafas belum teratasi, dengan
12.00 WIB 7. Memberikan terapi obat indikator sebagai berikut:
13.20 WIB 8. Melakukan post conference Indikator A T S
13.40 WIB 9. Membuat dokumentasi asuhan  Frekuensi pernafasan dalam 3 4 3
keperawatan rentang normal
14.05 WIB 10. Melakukan operan jaga 3 4 4
 Saturasi O2 dalam batas
normal
 Tidak ada suara nafas 3 4 3
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi, nadi
2. Berikan posisi semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
3. Kolaborasi tim medis untuk fisiotetapi dada
4. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat
- Inj. ampicilin 4 x 350 mg (jam 06, 12, 18, 24)
- Inj. Gentamicin 2 x 40 mg (jam 06,18)

2. Nama Pasien : An. Yanuar/ 2 Bulan


Dx. Medis : Pneumonia Dx. Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Kamar/Bed : C. 2
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
1. Senin, 13 April 2020 S : Ibu ps mengatakan batuk dan grok-grok berkurang Ardila
07.35 WIB 1. Melakukan timbang terima O:
08.40 WIB 2. Melakukan pre conference - KU : baik
09.00 WIB 3. Monitor respirasi, nadi (TTV) - Kesadaran: CM
09.15 WIB 4. Menganjurkan untuk netek tidak - Netek mau
dengan tiduran - N : 115 x/menit
11.00 WIB 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya - R : 41 x/menit, SPO2 : 97 %
suara nafas tambahan - S : 363 °C
11.15 WIB 6. Kolaborasi tim medis untuk - Inj. ceftriaxone 350 mg (jam 12.00 WIB)
pemberian terapi oksigenasi A : Masalah jalan nafas nafas belum teratasi, dengan
12.00 WIB 7. Memberikan terapi obat indikator sebagai berikut:
13.20 WIB 8. Melakukan post conference Indikator A T S
13.40 WIB 9. Membuat dokumentasi asuhan  Frekuensi pernafasan dalam 3 4 3
keperawatan rentang normal
14.05 WIB 10. Melakukan operan jaga 3 4 4
 Saturasi O2 dalam batas
normal
 Tidak ada suara nafas 3 4 3
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan

P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi, nadi
2. Berikan posisi semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
3. Kolaborasi tim medis untuk fisiotetapi dada
4. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat
- Inj. Ceftriaxone 1 x 350 mg (jam 12)
- PCT/ kd
- Nebulizer/ kp

3. Nama pasien : An. Aura Kanza/ 1 Tahun


DX medis : Epilepsi Dx. Keperawatan : Intoleransi aktivitas
Kamar/Bed : C. 3
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
1. Senin, 13 April 2020 S : Ibu pasien mengatakan anak A sudah tidak demam, Ardila
07.35 WIB 1. Melakukan timbang terima kadang masih lemas
08.40 WIB 2. Melakukan pre conference O:
09.00 WIB 3. Mengobservasi KU dan kesadaran - SB: 368 °C
pasien, TTV - Nadi 128 x/ menit
11.00 WIB 4. Menyiapkan terapi injeksi - Injeksi Ampicilin 200 mg (jam 12)
11.15 WIB 5. Mengevaluasi kondisi pasien
12.00 WIB 6. Memberikan terapi injeksi A : Masalah Intoleransi aktivitas teratasi sebagian dengan
(ampicilin 200 mg) indikator sebagai berikut:
12.50 WIB 7. Mengevaluasi konsidi pasien,
13.20 WIB 8. Melakukan post conference Indikator A T S
13.40 WIB 9. Membuat dokumentasi asuhan  Tanda-tanda vital normal 4 5 5
keperawatan 3 4 3
 Mampu mobilisasi: dari
14.05 WIB 10. Melakukan operan jaga
tidur ke duduk, berjalan
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan

P : Lanjutkan intervensi
 Monitor Vital sign
 Adm medikasi:
- Diazepam 3 x 25 mg (06, 14, 21)
- Asam Valproat 2 x 1.25 cc (06, 18)
- Ampicilin 4 x 200 mg (06, 12, 18, 24)

4. Nama pasien : An. Gibran Arji/ 9 Bulan


DX medis : ME (Meningo Enchepalitis) Dx. Keperawatan : Intoleransi aktivitas
Kamar/Bed : C. 5
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
1. Senin, 13 April 2020 S : Keluarga mengatakn saat ini an. G tidak demam Ardila
07.35 WIB 1. Melakukan timbang terima O:
08.40 WIB 2. Melakukan pre conference  SB: 366 °C
08.55 WIB 3. Mengobservasi KU dan kesadaran  Nadi: 118 x/ menit
pasien  Obat masuk Manitol per syringe pump (Jam 12)
09.00 WIB 4. Memberikan sonde ASI + PASI 100 Obt sibital 20 cc
cc  Sonde ASI + PASI
11.00 WIB 5. Mengevaluasi kondisi pasien Jam 09.00 = 80 cc ASI + 20 cc PASI
11.15 WIB 6. Menyiapkan terapi obat
12.00 WIB 7. Memberikan sonde ASI + PASI 100 Jam 12.00 = 98 cc ASI
cc A : Masalah Intoleransi Aktivitas belum teratasi dengan
8. Memberika terapi obat indikator sebagai berikut:
12.50 WIB 9. Memberikan sonde ASI + PASI 100 Indikator A T S
cc  Tanda-tanda vital normal 4 5 5
10. Mengevaluasi kondisi pasien 3 4 3
 Mampu mobilisasi: mika/
13.20 WIB 11. Melakukan post conference
miki
13.40 WIB 12. Membuat dokumentasi asuhan
Keterangan:
keperawatan
1 = Gangguan ekstrem
14.05 WIB 13. Melakukan operan jaga
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan

P : Lanjutkan intervensi
 Monitor vital sign dan KU
 Adm medikasi:
- Dexa 3 x 5 mg (06, 14, 21)
- Manitol (syringe pump) per 12 jam (06,12)
- Sibital 2 x 20 cc (06, 12)
 Sonde per 3 jam 100 cc ASI + PASI

5. Nama pasien : An. Bisma/ 9 Bulan


DX medis : Bronkhiolitis Dx. Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Kamar/Bed : C. 6
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
1. Senin, 13 April 2020 S : Ibu ps mengatakan batuk dan grok-grok berkurang Ardila
07.35 WIB 1. Melakukan timbang terima O:
08.40 WIB 2. Melakukan pre conference - KU : baik
09.00 WIB 3. Monitor respirasi, nadi (TTV), - Kesadaran: CM
SPO2 - Netek mau
4. Menganjurkan untuk netek tidak - N : 115 x/menit
dengan tiduran - R : 38 x/menit, SPO2 : 98 %
5. Auskultasi suara nafas, catat - S : 366 °C
11.00 WIB adanya suara nafas tambahan - Salbutamol 0,3 mg atau ½ sendok (jam 12.00
6. Kolaborasi tim medis untuk WIB)
11.15 WIB pemberian terapi oksigenasi A : Masalah jalan nafas nafas belum teratasi, dengan
13.15 WIB 7. Mengevaluasi konsidi pasien, indikator sebagai berikut:
13.20 WIB 8. Melakukan post conference Indikator A T S
13.40 WIB 9. Membuat dokumentasi asuhan  Frekuensi pernafasan dalam 3 4 3
keperawatan rentang normal
14.05 WIB 10. Melakukan operan jaga 3 4 4
 Saturasi O2 dalam batas
normal
 Tidak ada suara nafas 3 4 3
abnormal
Keterangan:
1 = Gangguan ekstrem
2 = Gangguan berat
3 = Gangguan sedang
4 = Gangguan ringan
5 = Tidak ada gangguan

P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi, nadi, SPO2
2. Berikan posisi semi fowler untuk memaksimalkan
ventilasi
3. Kolaborasi tim medis untuk fisiotetapi dada
4. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat
- Salbutamol 3 x 0,3 mg atau ½ sendok (jam 06,
14, 21)
- PCT/ kd
- Nebulizer (ventolin)/ 12 jam (Jam 06, 18)
DAFTAR PUSTAKA

Gillies. (2015). Managemen keperawatan suatu pendekatan sistem. Jakarta: EGC.

Kron, Thora., & Gray, Anne. (2017). The Management of Patient Care: Putting Leadeship
Skills Work. Sixth Edition: W.b. Saunders Company.

Nurarif, A. H., & Kusuma.H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Nanda NIC-NOC. Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction Publishing.

---------(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC-


NOC. Jilid 2. Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN : PERAWAT ASSOCIATE (PELAKSANA)

D. Definisi Perawat Pelaksana (PP)


Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan keperawatan di
tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek keperawatan profesional.

Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan
komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar
pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal keperawatan, 2009).

E. Metode Perawat Primer


Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan mutu
asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.

Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan pengalaman
minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman
minimal 1 tahun.

Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer (PP)
hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat primer
(PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus, 2006,
hlm. 26).
F. Kelebihan dalam Perawat Primer
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan kemungkinan
pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).

Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta
advokasi.

G. Kelemahan dalam Perawat Primer


Kelemahan dari metode ini :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta berkolaborasi
dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50).

H. Konsep Dasar Perawat Primer


Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.

I. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan
keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.

J. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer


1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak
yang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan masalah
yang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
LAPORAN PERAWAT ASSOSIATE (PA)

Nama Perawat : Perawat Ardila Novita Sariningsih, S.Kep


Nama Pasien :
1. Ny. A
2. Ny. B
3. Ny. C
Ruangan : Melati
Tanggal : 13 April 2020

Waktu Kegiatan Keterangan


07.00-07.30 Operan dinas malam ke dinas pagi Rencana kerja harian pagi

07.30-08.00 Melaporkan pasien kelolaan (pre Mengikuti operan pasien


conference)
08.00-08.30 Asuhan keperawatan pada pasien 1 Pemberian asuhan
Interaksi dengan Ny. A (60 tahun) keperawatan
Dx Medis: SNH
Dx Keperawatan : Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral
Tindakan:
1. Monitor ukuran kesimetrisan, reaksi,
dan bentuk pupil
2. Monitor tingkat kesadaran klien
3. Monitor TTV
4. Monitor respon klien terhadap
pengobatan
5. Monitor keluhan kepala, mual,
muntah, dan nyeri
6. Dorong latihan kaki aktif/pasif

08.30-09.00 Asuhan Keperawatan pada pasien 2 Pemberian Asuhan


Interaksi dengan Ny. B (56 tahun) Keperawatan
Dx Medis: Melena
Dx Keperawatan : Risiko kekurangan
volume cairan elektrolit
Tindakan:
1. Kaji adanya tanda-tanda syok
hipovelemik
2. Monitor vital sign
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake cairan sedikitnya 8 gelas
perhari
5. Kolaborasi pemberian cairan RL 20
tetes
6. Berikan obat-obatan sesuai indikasi
(analgetik, antiemetik)
7. Monitor hasil laboratorium

09.00-09.30 Asuhan Keperawatan pada pasien 3 Pemberian asuhan


Interaksi dengan Ny. C (75 tahun) keperawatan
Dx Medis: Anemia (Besi / Fe)
Dx Keperawatan : Gangguan perfusi
jaringan Tindakan:
1. Monitor adanya daerah tertentu yang
peka terhadap panas/dingin
2. Siapkan perlatan dan pemasangan set
transfusi darah
3. Beri informasi pasien dan keluarga
tujuan dari tranfusi darah
4. Kolaborasi untuk transfusi dan
pemeriksaan darah lengkap

09.30-10.00 Visit Dokter


10.00-11.30 Dokumentasi
11.30-12.30 Isoma
12.30-13.00 Interaksi dengan pasien
`13.00-13.50 Pre conference Siap dokumen

13.50-14.15 Operan dinas pagi ke siang Siap dengan rencana


tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai