Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS JURNAL

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Oleh :

DIKA YPD PUTERI (1911040049)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019/2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


A. Latar belakang Masalah ..................................................................
B. Tujuan ...........................................................................................
C. Manfaat penulisan ……………………………………………….

BAB II PERBANDINGAN JURNAL UTAMA DENGAN JURNAL


PEMBANDING DAN TEORI ...........................................................................
Perbandingan jurnal utama dengan jurnal pembanding dan teori ..............

BAB III KORELASI ISI JURNAL DENGAN REALITA KLINIS .............................


A. Perbandingan jurnal utama dengan realita klinis/lapangan ...........................
B. Analisis SWOT implikasi di Lapangan/klinis .............................................

BAB II RESUME JURNAL (Jurnal Utama)


A. Resume Jurnal
1. Judul penelitian......................................................................................
2. Nama Peneliti .........................................................................................
3. Tempat & waktu penelitian ...................................................................
4. Tujuan Penelitian ..................................................................................
5. Pendahuluan (Introduction)....................................................................
6. Metode (Method) ....................................................................................
7. Hasil (Result) .........................................................................................
8. Analisa (Analysis) .................................................................................
9. Diskusi (Discussion) .............................................................................
B. Analisis Kritik Jurnal ...................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secio Ceasere (SC) adalah proses proses pembedahan dalam persalinan guna

melahirkan bayi melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus. Tindakan ini akan

dilakukan apabila terdapat indikasi tertentu sehingga memerlukan proses persalinan melalui

SC.

AKI dan AKB di Indonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan

Negara-negara ASEAN lain. Berbagai factor yang terkait dengan resiko terjadinya

komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui,

namun demikian jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi (DEPKES RI, 2005).

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2006, AKI indonesia adalah 307 per

100000 kelahiran hidup pada 2002, sedangkan AKB di Indonesia sebesar 35 per 1000

kelahiran hidup. Penyebab langsung maternal yang paling umum di Indonesia adalah

pendarahan 28%, KPD 24%, infeksi 11%. Penyebab kematian bayi yaitu 38,94%, afiksia

27,97%. Hal ini menunjukka bahwa 66,91% kematian parinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu

saat melahirkan. Ketuban Pecah Dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum

persalinan . Bola ketuban Pecah Dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut

Ketuban Pecah Dini pada kehamilan premature . Dalam keadaan normal 8-10 % perempuan

hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini, ketuban pecah dini premature terjadi pada 1

% kehamilan (Prawirihardjo, 2008).


B. Tujuan
1.1.1 Untuk menganalisis jurnal tentang pengaruh penerapan self care pada
pasien dengan indikasi kontraksi dini
1.1.2 Untuk membandingkan isi jurnal utama dengan realita klinis
1.1.3 Untuk membandingkan jurnal utama dengan jurnal pembanding dan
teori

C. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi ilmu
keperawatan terutama dalam Keperawatan Maternitas dalam menangani kasus-
kasus seperti diatas serta pentingnya untuk meningkatkan asuhan pada ibu bersalin
dalam memimpin persalinan terutama dalam bimbingan penangan pecah ketuban
sehingga memberikan rasa nyaman pada ibu dalam proses persalinan.

Sedangkan untuk instansi pendidikan dapat meningkatkan asuhan pada ibu


bersalin dalam memberikan penanganan pecah ketuban sehingga implementasi
keperawatan untuk memenuhi bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual sehingga
peran perawat dapat dijalankan khususnya maternitas.
BAB II
PERBANDINGAN JURNAL UTAMA DENGAN JURNAL PEMBANDING DAN TEORI

Perbandingan isi jurnal utama dengan jurnal pembanding dan teori

Jurnal Utama Jurnal Pembanding 1 Jurnal Pembanding Teori


2
Judul: Judul: Penyebab ketuban pecah dini
Penerapan model keperawatan Judul :
Aplikasi teori Dorothy Orem need for help wiedenbach dan The Accuracy of Penyebab ketuban pecah dini karena
dalam pemberian asuhan Self care orem pada asuhan Sanitary Pad of
keperawatan pada Ny. S keperawatan ibu hamil dengan Nitrazine Test in the berkurangnya kekuatan membran
dengan kasus infeksi post kontraksi dini Diagnosis of atau meningkatnya tekanan intra
sectio caesaria di RS kota Premature Rupture
Bengkulu of Membranes uterin atau kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran
Nama peneliti: Nama Peneliti:
Liya Andriyanti Priharyanti Wulandari, Peneliti: disebabkan adanya infeksi yang
Setyowati, Tri Budiati Arezoo Haseli, dapat berasal dari vagina dan serviks
Bahare Afshar
Tempat penelitian: Tempat penelitian (Saifudin, 2011). Menurut manuaba
RS Kota Bengkulu - 2011 penyebab ketuban pecah dini
Tempat penelitian :
Waktu Penelitian : Waktu penelitian: - antara lain :
2017 -
Waktu : - 1. Servik Incompetent, yaitu
Tujuan Penelitian: Tujuan Penelitian: kelainan pada servik uteri di
Mengetahui gambaran dan Untuk
deskriptif dari kondisi memberikan laporan Tujuan : mana kanalis servikalis selalu
tertentu pelaksanaan residensi penelitian ini adalah
keperawatan maternitas dengan untuk menilai terbuka.
fokus kinerja SPONT
asuhan keperawatan pada ibu 2. Ketegangan uterus yang
versus
hamil dengan penilaian klinis berlebihan. Misalnya pada
kontraksi dini dan dengan standar.
penerapan model kehamilan ganda dan
konsep keperawat an Need for
Help Metode : hidroamnion karena adanya
Wiedenbach dan Self Care Penelitian akurasi
peningkatan tekanan pada
Orem. diagnostik
prospektif, 140 kulit ketuban di atas ostium
Hasil: Hasil: kehamilan
uteri internum pada servik
Penerapan teori self care wanita dengan gejala
efektif untuk meminimalkan Konsep model self care sangat PROM dalam 22-42 atau peningkatan intra uterin
risiko infeksi pada pasien tepat diterapkan dalam kasus minggu kehamilan
secara mendadak.
post SC kontraksi dalam kehamilan untuk adalah
memandirikan klien sehingga terlibat. Keakuratan 3. Kelainan letak janin dalam
kontraksi berulang tidak terjadi. SPONT dalam
Dari pengkajian perawat dapat rahim. Misalnya pada letak
diagnosis PROM
menget ahui adalah sunsang dan letak
kemampuan perawatan diri
dibandingkan
klien, kebutuhan akan perawatan lintang,karena tidak ada
dirinya dan juga deficit
dengan tes Nitrazine,
perawatan diri yang dialami oleh Fern dan Pooling bagan terendah yang
klien. yang dilakukan
menutupi pintu atas panggul
Perencanaan yang berdasarkan pada waktu
nursing bersamaan. yang dapat menghalangi
system dapat secara jelas
mengetahui tingkat tekanan terhadap membrane
Hasil :
kemandirian klien secara Sanitary Pad of bagian bawah.
bertahap. Hasil Nitrazine Test
evaluasi menunjukkan bahwa 4. Kemungkinan kesempitan
(SPONT) adalah
kemandirian
salah satunya panggul, perut gantung,
klien telah tercapai untuk
melakukan
metode terbaru
perawatan di rumah, mulai dari untuk diagnosis sepalopelvik, disproporsi
pembatasan ketuban pecah dini
aktivitas sehari-hari, personal 5. Kelainan bawaan dari selaput
(PROM)
hygiene, itu tidak perlu ketuban
nutrisi, cara memonitor wanita menghadiri
kontraksi dan 6. Infeksi : Infeksi yang terjadi
rumah sakit dan
kesejahteraan janin sampai
dengan menerapkan secara langsung pada selaput
pembatasan aktivitas seksual. spekulum.
ketuban maupun asenden dari
Hasil yang di
Analisis: Analisis: dapatkan dari vagina atau infeksi pada
Aplikasi teori Dorothy Orem Pelaksanaan praktik residensi penelitian ini
cairan ketuban bisa
juga memberikan kesempatan menunjukkan
dalam pemberian asuhan untuk menerapkan Sensitivitas, menyebabkan terjadinya
keperawatan pada Ny J peran sebagai pengelola yaitu spesifisitas, nilai
dengan melaksanakan ketuban pecah dini.
prediksi positif, dan
dengan Infeksi Luka Post SC manajemen keperawatan nilai prediksi negatif
pembahas meliputi
dengan metoda tim, melakukan
segi koordinasi SPONT, rutin Indikasi Sectio Caesaria
dengan tenaga Nitrazine, Fern dan
pengkajian, diagnosa, kesehatan lainnya, membantu
Tes pooling adalah Indikasi untuk seksio sesaria
membuat standar asuhan
perencanaan keperawatan, keperawatan melalui perumusan 93,2%, 85,7%,
menurut Mochtar, Rustam,
clinical pathway pada 97,3%, 69,2%;
implementasi keperawatan, kasus Preeklampsi berat.Selain 94,1%, 90,5%, 2010
dan evaluasi keperawatan itu, peran sebagai pengelola 98,2% 73,1%;
suhan keperawatan dan 80,1%, 95,2%, 1. Indikasi untuk ibu : Plasenta
mengenai kasus yang di sebagai peneliti diwujudkan 98,9%, 46,5%; dan
dengan pemberian asuhan 68,1%, 95,2%, previa, Distocia serviks,
angkat.
keperawatan pada lima 98,9% 46,5%, Ruptur uteri mengancam,
kasus ibu hamil dengan masing-masing.
kontraksi dini yang Sensitivitas SPONT Disproporsi cepalo pelviks,
dilakukan di dua rumah sakit
sama dengan Pre eklamsi dan eklamsi,
saat melaksanakan praktik
residensi. Peran Tes Nitrazine rutin
(P.V = 0,811). Tumor, Partus lama
sebagai educator dilakukan pada
saat SPONT memiliki 2. Indikasi untuk janin : Mal
memberikan pendidikan sensitivitas lebih
kesehatan pada klien. presentasi janin
tinggi daripada
Peran sebagai change agent Uji pakis (P.V = a. Letak lintang : Bila ada
diwujudkan 0,008) dan uji
pada saat melaksanakan proyek kesempitan panggul seksio
Pooling (P.V
inovasi di
setiap lahan praktik yang <0,001). Akurasi sesaria adalah cara terbaik
digunakan. tes yang diterapkan
dalam segala letak lintang
adalah masing-
Diskusi: Diskusi : masing 92,1%, dengan janin hidup. Semua
93,6%, 82,8% dan
primigravida dengan letak
perawat dan tenaga penerapan model dan konsep 72,8% untuk
kesehatan lain melakukan keperawatan Tes SPONT, lintang harus ditolong dengan
penyuluhan pada sesuai kondisi pasien terbukti Nitrazine, Fern, dan
sectio caesarea. Multipara
pasien tentang cara efektif Pooling. Tidak ada
mengatasi permasalahan pasien, yang signifikan letak lintang dapat lebih dulu
menjaga dan merawat
oleh sebab perbedaan antara
luka post SC, selain itu itu perawat harus mempunyai dengan cara yang lain
para ahli gizi akurasi SPONT dan
kemauan dan klinis standar b. Letak bokong : Dianjurkan
memberikan penyuluhan kemampuan dalam
tentang nutrisi yang penilaian (92,1% vs
mengaplikasikan model seksio sesaria bila ada
baik untuk mempercepat konsep keperawatan. Dalam 89,3%).
proses penyuluhan menghadapi Kesimpulan: Panggul sempit,
pasien. kasus kontraksi dalam Keakuratan SPONT
Primigravida, Janin besar,
kehamilan, perawat sama dengan rutin
hendaknya melibatkan social Tes nitrazine dalam Presentasi dahi dan muka bila
support klien diagnosis PROM
dalam perawatannya sehingga reposisi dan cara lain tidak
bahwa wanita hamil
kontraksi dapat berhasil, Presentasi rangkap,
berulang tidak terjadi ketika menggunakannya
klien sudah bila reposisi tidak berhasil,
jika
dipulangkan ke rumah.
mereka tidak atau Gemeli
memiliki akses
c. Gawat Janin : Segera lakukan
langsung ke pusat operasi agar tidak terjadi
kesehatan.
keracunan atau kematian
janin, sesuai dengan indikasi
seksio sesaria.

Penatalaksanaan :

Apabila persalinan dilakukan


dengan tindakan sectio caesarea
maka penatalaksanaan Post sectio
caesarea antara lain periksa dan
catat tanda – tanda vital setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan 30
menit pada 4 jam kemudian.
Perdarahan dan urin harus dipantau
secara ketat. Pemberian tranfusi
darah, bila terjadi perdarahan post
partum karena pemberian antibiotika,
walaupun pemberian antibiotika
sesudah seksio sesarea efektif dapat
dipersoalkan, namun pada umumnya
pemberiannya dianjurkan, kemudian
dilakukan pengecekan tanda-tanda
adanya infeksi.

Mobilisasi karena pada hari


pertama setelah operasi penderita
harus turun dari tempat tidur dengan
dibantu paling sedikit 2 kali. Pada
hari kedua penderita sudah dapat
berjalan ke kamar mandi dengan
bantuan. Dan pada tahap akhir
adalah pemulangan apabila tidak
terdapat komplikasi penderita dapat
dipulangkan pada hari kelima setelah
operasi (Mochtar Rustam, 2011).

Berdasarkan penatalaksaan
diatas, intervensi tersebut sesuai
dengan penerapan teori self care
yang memicu pada aspek kebutuhan
pasien, namun perlu adanya suatu
tambahan pada bagian penanganan
psikologis dikarenakan pada kondisi
tersebut akan ada beberapa hal yang
akan berdampak terhadap psikologis
pasien pasca post partum.

BAB III
RESUME & KRITIK JURNAL
A. Resume Jurnal
1. Judul Jurnal Penelitian
Aplikasi teori Dorothy Orem dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny. S dengan kasus infeksi post sectio caesaria di RS kota
Bengkulu
2. Nama Peneliti
Liya Andrianti
3. Tempat dan Waktu penelitian
Tempat : RS Kota Bengkulu
Waktu :-
4. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis jurnal tentang pengaruh penerapan teori orem (self care) pada ibu post partum sectio caesaria dengan indikasi
ketuban pecah dini
5. Pendahuluan (Introduction)
Teori self care ini dikemukakan oleh Dorothy Orem, Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan kemampuan
seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam
memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan keluarga atau individu dalam posisi dependent.
Karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari melalui proses belajar
(Aru, 2012).
6. Metode (Method)
Jenis studi kasus ini adalah studi kasus infeksi post SC dengan aplikasi teori Orem dengan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu
metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dan
memusatkan perhatian pada objek tertentu (Notoatmojo, 2010).
7. Analisa (Analysis)
Aplikasi teori Dorothy Orem dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny J

dengan Infeksi Luka Post SC pembahas meliputi segi pengkajian, diagnosa, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, dan
evaluasi keperawatan mengenai kasus yang di angkat.
8. Diskusi (Discussion)
Hasil penelitian menunjukkan teori Model Orem efektif diaplikasikan pada pasien dengan kasus Infeksi luka Post SC.
Analisis Kritik Jurnal

Aspek Analisis Jurnal Hasil analisis jurnal Kelompok


Judul Judul penelitian menarik, menyiratkan masalah penelitian dan
populasi penelitian
Abstrak Abstrak jelas dan mengandung ringkasan dari hasil utama
penelitian
Introduction
Pernyataan masalah  Pernyataan masalah tidak ambigu dan mudah
diidentifikasi
 Menjelaskan konsep dan populasi dalam penelitian
 Memiliki hubungan dengan keperawatan
 Ada kecocokan antara masalah penelitian dengan
paradigma serta metode yang digunakan.
Review Literatur  Tinjauan pustaka cermat, terbaru dan berasal dari
sumber yg terutama
 Tinjauan pustaka menjelaskan tentang variable bebas
dan terikat dan berhubungan diantara keduanya
 Tinjauan pustaka meletakkan dasar bagi penelitian
yang baru
Kerangka konseptual/ teori Tidak terdapat kerangka konsep
Hipotesis/pertanyaan Pertanyaan penelitian/hipotesis tidak dinyatakan secara
penelitian tersurat
Methods
Desain penelitian  Desain penelitian sudah tepat dan sesuai dengan tujuan
penelitian
 Dibuat perbandingan yang sesuai untuk mempertinggi
kemampuan menafsirkan temuan
 Desain memperkecil ancaman untuk validitas internal
dan eksternal dari penelitian

Populasi dan sampel


 Populasi diidentifikasi dan digambarkan dengan jelas,
sampel digambarkan cukup detil
 Desain sampling yang digunakan sudah mewakili
sampel, tetapi bukan merupakan yang terbaik untuk
meningkatkan keterwakilan sampel.
Pengumpulan data dan  Definisi operasional dan konseptual tidak dijelaskan
perhitungan dengan detail.
 Variabel kunci dioperasionalisasikan dengan metode
yang terbaik.
 Instrumen yang spesifik secara adekuat digambarkan
dan merupakan pilihan yang tepat
 Laporan menyajikan fakta/temuan yang diperoleh
dengan metode pengumpulan data lapangan
mempunyai validitas dan reabilitas yang tinggi.

Prosedur  Perlakuan secara adekuat digambarkan dan diterapkan


secara tepat
 Data dikumpulkan dengan cara yang meminimalisasi
bias, dan pengumpul data dilatih dengan benar
 Prosedur penelitian tepat digunakan untuk menjamin
hak dari responden penelitian

Results
Analisis Data  Analisis dilakukan untuk tiap pertanyaan penelitian
 Metode statistik yang digunakan sesuai dengan tingkat
perhitungan variable dan jumlah kelompok yang
dibandingankan.
 Metode analisis yang digunakan bukan merupakan
yang paling kuat (analisis tidak membantu mengontrol
variable asing)

Temuan  Temuan secara adekuat diringkas dengan


menggunakan table
 Temuan menghasilkan fakta yang kuat dalam
menjawab pertanyaan penelitian

Discussion
Interpretasi dari temuan  Semua temuan mayor diinterpretasi dan didiskusikan
dalam konteks penelitian sebelumnya
 Interpretasi konsisten dengan hasil dan dengan
keterbatasan penelitian
 Laporan menunjukkan isu kemampuan generalisasi
dari temuan
Implikasi/ rekomendasi Peneliti merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan
dengan penerapan teori self care orem sehingga outome yang
didapatkan mampu tercapai secara holistik

B. KORELASI ISI JURNAL DAN REALITA KLINIS

1. Perbandingan isi jurnal utama dengan realita klinis

Isi Jurnal Utama Realita Klinis


Teori ini efektif untuk mengatasi masalah Realita klinis yang ditemukan pasien post partum
kesehatan pada Ny J dengan infeksi luka post dengan indikasi ketuban pecah dini sehingga
SC hal ini dilihat dari 1 masalah keperawatan dilakukan SC cenderung lebih cemas dengan
yang diangkat, dapat diatasi dalam 3 hari kondisi luka jahitan nya serta belum mengetahui
perawatan. Aplikasi teori orem tentang self cara merawat dirinya pasca operasi sehingga perlu
care sangat efektif dilakukan pada pasien adanya edukasi dan motivasi untuk proses
karena pasien mampu melakukan perawatan pemulihan dan perawatan mandiri di rumah
diri secara mandiri, sehingga pasien mampu
menjaga kesehatan agar tidak terjadi komplikasi
lebih lanjut. Selain itu Model keperawatan
Dorothea Orem ini sesuai dengan keperawatan di
Indonesia karena teori ini cukup terkenal dan
sering digunakan dalam tatanan keperawatan.
Karena dalam teori self care ini menganggap
perawatan diri merupakan suatu kegiatan
membentuk kemandirian individu yang akan
meningkatkan taraf kesehatannya.

2. Analisis SWOT di lapangan/ klinis

Strength (kekuatan) Integritas penerapan teori ini efektif dilakukan pada pasien post SC untuk
meminimalisir terjadinya risiko infeksi yang berkelanjutan

Weakness (kelemahan) Teori Orem ini berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun
dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik. Selain itu ada
konsep keperawatan orem menekankan individu untuk memenuhi
kebutuhan perawatannya sendiri tanpa adanya ketergantungan pada
orang lain tetepi ketika seorang klien sakit maka kemampuan
keperawatan dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya akan
berkurang akibatnya suplai kebutuhan yang harusnya terpenuhi akan
tidak optimal.
Opportunity (Kesempatan) Teori ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga
dapat diambil manfaat lain pada kondisi tertentu

Threat (Ancaman) Terdapat beberapa perlakuan yang dapat mempercepat proses


penyembuhan luka post SC
BAB IV
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Intervensi dan implementasi yang ditegakkan oleh penulis sudah sesuai


dengan teori Dorothea Orem sesuai diagnosa yang ditegakkan, implementasi
dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang disusun, disertai respon hasil dari
pasien, tahap evaluasi dari diagnosa keperawatan yang penulis implementasikan
selama 3 hari berhasil dilakukan, teori Model Orem efektif 58 diaplikasikan pada
pasien dengan kasus Infeksi luka Post SC.

B. Saran

Disarankan perawat dan tenaga kesehatan lain melakukan penyuluhan pada


pasien tentang cara menjaga dan merawat luka post SC, selain itu para ahli gizi
memberikan penyuluhan tentang nutrisi yang baik untuk mempercepat proses
penyuluhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Asih, Y. (2018). Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Nifas. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik, 13(2), 209-214.

Boskabadi H, Ramazanzadeh M, Zakerihamidi M, Omran FR. Risk factors of breast


problems in mothers and its effects on newborns. Iran Red Crescent Med J. 2014;16(6):e8582

Cho J, Ahn HY, Ahn S, Lee MS, Hur MH. Effects of oketani breast massage on breast pain,
the breast milk pH of mothers, and the sucking speed of neonates. Korean J Women Health
Nurs. 2012;18(2):149-58.

Dehghani, M., Babazadeh, R., Khadivzadeh, T., Pourhoseini, S. A., & Esmaeili, H. (2018). Effect of
Breast Oketani-massage on Neonatal Weight Gain: A Randomized Controlled Clinical Trial.  Evidence
Based Care, 8(3), 57-63.

Foda MI, Kawashima T, Nakamura S, Kobayashi M, Oku T. Composition of milk obtained from
unmassaged versus massaged breasts of lactating mothers. J Pediatr Gastroenterol Nutr.
2004;38(5):484-7.

Susilawati, F., & Halim, A. (2018). Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Rose dan Akupresur pada Ibu
Menyusui Pasca Saesar Caesarea terhadap Kecukupan ASI pada Bayi. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Sai Betik, 14(1), 59-67.

Lee, E.E., Trip-Reimer, T., Miller, A.M., Sadler, G.R., Lee, S. 2007. Korean american
women’s belief about breast and cervical cancer and association symbolic meaning.
Oncology Nursing Forum. 34(3): 713-720.

Anda mungkin juga menyukai