OLEH :
A. Latar Belakang
Di Indonesia sendiri covid-10 kurang lebih telah menyerang manusia sebanyak lebih
dari 9000 jiwa yang dilaporkan positif terinfeksi covid-19 ini. Yang tersebar di 33 provinsi.
Bahkan sudah banyak para dokter dan perawat atau tenaga medis yang dinyatakan positif
atau meninggal dunia karena tertular covid-19 ini.
Virus corona sendiri atau covid-19 adalah virus yang ditemukan pada hewan dan
manusia, sebagian virusnya dapat mengakibatakan berbagai penyakit yang sekarang umum
dijumpai umunya seperti flu.
Virus ini menyebar anatar manusia dengan manusia melalui percikan air liur melalui
batuk atau bersin yang terjadi oleh manusia yang positif covid dan menular pada manusia
yang sehat. Gejala yang dialami biasanya yaitu batuk, demam,napas pendek atau sesak nafas.
BAB II
JURNAL ASLI (Terlampir)
BAB III
ANALISIS JURNAL 1
Penulis Yuanyuan Dong, Xi Mo, Yabin Hu,Xin Qi, Fang Jiang, Zhongyi
Jiang, Shilu Tong
Latar Belakang Pada awal Desember 2019 angka kasus pneumonia
Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi karakteristik epidemiologi dan pola
transmisi pada pasien anak dengan COVID-19 di China
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode penelitian Case Series
nasional dari 2.143 pasien anak dengan COVID-19 yang
dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Tiongkok dari 16 januari sampai 8 februaru 2020. Kurva epidemi
digambar mencangkup tanggal-tanggal utama timbulny apenyakit
dan diagnosis kasus.
- Kasus yang diambil meliputi kriteria yang dikonfirmasi
dengan Tes swab spesimen Nasal atau faringeal atau tes
sampel darah positiv COVID-19
- Kriteria diagnostik:
Infeksi asimptomatik: tanpa gejala dan tanda klinis dan x-
ray dada normal, sedangkan tes asasm nukleat COVID-19
berada pada periode positif
Ringan: gejala infeksi saluran pernafasan atas akut,
termasuk demam, kelelahan, mialgia, batuk, sakit
tenggorokan, pilek dan bersin.pemeriksaan fisik
menunjukan kongesti faring dan tidak ada kelainan
auskultasi. Beberapa kasus mungkin demam, atau hanya
memiliki gejala pencernaan seperti mual, muntah, sakit
perut dan diare.
Sedang: Pasien dengan pneumonia, sering demam, dan
batuk kebanyakan batuk kering diikuti oleh batuk
prpoduktif, beberapa mungkin mengi, tetapi tidak ada
hipoksemia yang jelas seperti sesak nafas, dan terdengar
dahak atau dengkuran kering dan atau dengkuran basah,
beberapa kasus mungkin tidak ada tanda dan gejala klinis,
tetapi hasil CT dada menunjukan lesi paru-paru
Parah: gejala pernafasan seperti demam dan batuk, bisa
ditandai dengan gejala gastrointestinal seperti diare.
Penyakit ini biasanya berkembang sekitar seminggu dan
dispnea terjadi dengan sianosis sentral. SpO2 kurang dari
92% dengan hipoksia
Kritis: anak-anak dapat dengan cepat berkembang menjadi
sindrom gangguan pernafasan akut (ARDS) atau gagal
nafas, dan juga mengalami syok, ensefalopati, cedera
miokard atau gagal jantung, disfungsi koagulasi dan gagal
ginjal akut, disfungsi organ pada anak dapat mengancam
jiwa.
Hasil Penelitian Ada 731 kasus dikonfirmasi laboratorium dan 1412 kasus yang
dicurigai. Usia rata-rata 7 tahun (rentang interkuartil: 2-13) dan
1213 kasus adalah anak laki-laki. Lebih dari 90% dari semua
pasien adalah kasus tanpa gejala, ringan atau sedang. Anak-anak
disegala usai tampak rentan terhadap COVID-19 dan tidak ada
perbedaan gender yang signifikan. Meskipun manifestasi klinis
kasus COVID-19 anak-anak umumnya kurang parah dibandingkan
dengan pasien dewasa, anak kecil terutama bayi rentan terhadap
infeksi.
Kekurangan jurnal Dalam jurnal ini kurang spesifik saat membahas gejala
klinis covid-19yang ditimbulkan oleh anak-anak.
Kelebihan jurnal Jurnal ini cukup membantu utnuk meninjau bagaimana
gejala yang di alami pada anak yang terken covid-19
ANALISIS JURNAL PEMBANDING 3
Judul
COVID-19 in Children: Initial Characterization of the
Pediatric Disease
Kata Kunci Pediatric · Coronavirus · COVID-19 · Wuhan
Penulis
Andrea T. Cruz, MD, MPH,a Steven L. Zeichner, MD, PhD
b
Latar belakang Penyakit Coronovirus 2019 (COVID-19) telah menyebar
dengan cepat di seluruh dunia. Orang-orang dari segala
usia rentan terhadap COVID-19. Namun, laporan literatur
tentang pasien anak terbatas. Para penulis menemukan
bahwa 4% dari kasus yang dikonfirmasi secara virologi
memiliki infeksi tanpa gejala, dan angka ini hampir pasti
mengecilkan kebenaran tingkat infeksi tanpa gejala
karena banyak anak yang tidak menunjukkan gejala tidak
mungkin diuji.
Tujuan penelitian Pada jurnal ini penelitian bertujuan untuk memahami
perbedaan-perbedaan itu bisa menghasilkan wawasan
penting tentang penyakit patogenesis, menginformasikan
manajemen dan pengembangan terapi.
Metode penelitian Dalam jurnal ini peneliti menggunakan metode,
retrospektif. Gambaran epidemiologis, pemeriksaan fisik,
penelitian laboratorium dan hasil klinis telah diuraikan.
jumlah yang luar biasa tentang COVID-19 dalam jumlah
pendek waktu, dengan epidemiologis yang berlebihan, data
virologi, dan klinis diterbitkan. Yang akut parah sindrom
pernapasan coronavirus 2 urutan, sekarang diterbitkan, 10
adalah yang pertama diposting ke server preprint bioRxiv
luar biasa 6 minggu setelah dimulainya epidemi,
memungkinkan kerja esensial dari molekul epidemiologi.
Transmisi dari data hanya dilampaui oleh penularan virus
itu sendiri
Hasil penelitian 11 banyak bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi COVID-
19 dikirim melalui pembedaha dan dengan cepat
dipisahkan dari mereka ibu. Banyak penyakit menular
mempengaruhi wanita hamil lebih parah. anak-anak
dengan peningkatan risiko penyakit yang lebih signifikan.
Data ini menyala keparahan penyakit konsisten dengan
data tentang coronavirus non-COVID-19. Penulis satu
surveilans virus belajar di PICU di Cina melaporkan itu
coronavirus terdeteksi lebih banyak anak-anak dengan
gangguan pernapasan akut sindrom daripada manusia
metapneumovirus.5 Penulis studi lain dilakukan pada
anak-anak Norwegia dirawat di rumah sakit mendeteksi
coronavirus dalam 10% dari anak-anak dirawat di rumah
sakit dengan pernapasaninfeksi saluran.6 Usia yang lebih
muda, patologi paru yang mendasarinya, dan memiliki
kondisi immunocompromising dikaitkan dengan yang
lebih parah hasil dengan non-COVID-19 infeksi
coronavirus pada anak-anak. Kedua, risiko yang
diakibatkan parah penyakit dari COVID-19 pada anak-
anak adalah menantang untuk dilihat.
.
Kekurangan jurnal
1. kurangnya data yang di miliki tentang viral penularan
dan pelepasan virus.
2. Ketersediaan pengujian akan meluas memungkinkan
kita untuk lebih akurat menggambarkan spektrum
penyakit dan dapat mengakibatkan penyesuaian
morbiditas dan mortalitas yang nyata Tingkat sebagai
individu yang kurang sakit adalah didiagnosis
Kelebihan jurnal
Jurnal ini cukup membantu utnuk meninjau bagaimana
gejala yang di alami pada anak yang terken covid-19, 2000
anak-anak dengan dugaan atau konfirmasi COVID-19.
Para penulis menemukan bahwa 4% dari kasus yang
dikonfirmasi secara virologi memiliki infeksi tanpa gejala,
dan angka ini hampir pasti mengecilkan kebenaran tingkat
infeksi tanpa gejala karena banyak anak yang tidak
menunjukkan gejala tidak mungkin diuji
DAFTAR PUSTAKA