OLEH :
Pneumonia adalah proses proses inflamatori parenkim paru yang umumnya disebabkan
oleh gen infeksisus atau juga dapat diartikan adanya peradangan paru yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus maupun jamur (smelter.2015)
Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkin paru yang terdapat konsolidasi dan
erjadi pengisian rongga alveoli yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing.
Pneumonia bisa disebabkan oleh terapi radiasi, bahan kimia, dan aspirasi (Muttaqin,2017)
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge), Suara napas lemah, Retraksi intercosta,
Penggunaan otot bantu nafas, demam, ronchii, cyanosis, leukositosis, thorax photo
menunjukkan infiltrasi melebar, batuk, sakit kepala, kekakuan dan nyeri otot, sesak nafas,
menggigil, berkeringat, lelah.
D. PATOFISIOLOGI
Pneumonia merupakan infeksi skunder yang biasanya disebabkan oleh bateri yang
masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan paru. Bakteri pneumonia ini dapat
masuk melalui infeksi pada darag mulut dan tenggorokan, menembus jaringan mukosa lalu
masuk ke pembuluh darah mengikuti aliran darah sampai ke paru-paru dan selaput otak.
Akibatnya timbul peradangan pada paru dan daerah selaput otak. Inflamasi bronkus ditandai
adanya penempukan secret sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual.
Bila penyenaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah
kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis. Kolaps alveoli akan mengakibatkan
penyempitan jalan napas, sesak napas, dan ronkhi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan
fungsi paru rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru)
adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi
napas, hipoksimia, asidosis respiratorik, sianosis, dipsnea, dan kelelahan yang mengakibatkan
terjadinya gagal nafas.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboraturium :
F. PENATALAKSANAAN
Masuk saluran
pernafasan
Paru - paru
Reseptor
peradangan
Bronkus &
alveoli
Hipothalamus
Mengganggu
kerja Suhu tubuh
makrofag HIPERTERMI
meningkat
Infeksi Keringat
BERSIHAN berlebih
JALAN NAFAS
TIDAK EFEKTIF Peradangan
/ inflamasi Intake
cairan
Difusi gas antar
O2 dan CO2 di Produksi
Edema
alveoli terganggu sekret RESIKO
KEKURANGAN
Dispnea VOLUME TUBUH
Batuk
Kapasitas
transportasi
Penekanan POLA NAFAS
O2 menurun
diafragma TIDAK
EFEKTIF
GANGGUAN
PERTUKARAN Tekanan intra
GAS abdomen
Saraf pusat
Anoreksia
Nutrisi
berkurang
RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRISI : KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Fokus Pengkajian
1. Biodata
Nama, alamat, jenis kelamin, agama , suku.
2. Keluhan utama
Ibu Pasien mengatauakan anaknya batuk dan sesak nafas.
a. Pola nutrisi : nafsu makan menurun ,minum asi dan air putih tidak
terlalu banyak.
b. Pola eliminasi : BAB maupu BAK masih dalam normal
1) Tanda-tanda vital
3) Sistem kardiovaskuler
Muttaqin. 2017. Rencana asuhan keperawtan pnemoniaa pada anak. Jakarat : EGC