Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN THALASEMIA

Disusun Oleh:
RAHMADITA UTAMI
1911040063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN ANAK UNTUK PASIEN KELOLAAN

I. Identitas Pasien & Keluarga

Nama Pasien : An. T Nama Ayah/Ibu : Tn. Y


Usia : 10 tahun Usia Ayah/Ibu : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Anak ke 3 dari 3 bersaudara Alamat : Ds. Karanggayam
Tanggal Masuk : - Suku bangsa : Indonesia
Tanggal Pengkajian: 21 Juni 2020 Pendidikan : SMP
Diagnosa Medis : Thalasemia Pekerjaan : Wiraswasta

II. Keluhan Utama :


Pada kasus thalasemia biasanya wajah anak pucat, demam tanpa penyebab yang jelas, tidak
nafsu makan,

II. Keadaan Sakit Saat Ini (kembangkan PQRST)


Anak dengan thalasemia biasanya mengalami tanda gejala seperti anemia, adanya anemia
tersebut mengakibatkan pasien memerlukan transfusi darah seumur hidupnya. Anak dengan
thalasemia juga biasanya mudah merasa lelah, serta terkadang merasakan lemas dan sakit
seluruh badan jika telat mendapatkan transfusi darah.

IV. Riwayat Anak pada Masa


1. Prenatal
Dalam tahap perkembangan prenatal, biasanya tidak terjadi gangguan. Tetapi ada juga ibu
yang mengalami thalasemia.
2. Intranatal
Dalam tahap perkembangan intranatal, biasanya tidak terjadi gangguan
3. Postnatal
Dalam tahap perkembangan postnatal, terkadang sudah ada yang mengalami thalasemia.

V. Riwayat Kesehatan Masa lalu :


1. Riwayat penyakit sebelumnya : -
2. Pernah dirawat di RS : -
3. Obat-obatan yang digunakan : Transfusi darah, Vitamin B kompleks, Deferiprone,
4. Tindakan (operasi) : -
5. Alergi : -
6. Kecelakaan : -
7. Imunisasi dasar : Campak, BCG, polio, DPT, hepatitis

VI. Riwayat Penyakit Keluarga (disertai Genogram), tuliskan sampai dengan 2 generasi
dalam keluarga

Ny. W
Tn.R
37th

VII. RIWAYAT SOSIAL :


1. Yang mengasuh : orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : dalam kasus thalasemia, anak biasanya harus
mengurangi kegiatan diluar rumah karena biasanya jika lelah berlebihan anak akan
mengalami pusing dan lemas mendadak.
4. Pembawaan secara umum : keadaan umum anak thalasemia biasanya pucat, mata
berwarna kuning, kurang bergairah dan tidak selincah anak lain.
5. Lingkungan rumah : bersih

VIII. KEBUTUHAN DASAR


1. Nutrisi
Dalam kasus thalasemia terjadi anoreksia sehingga anak sering susah makan, sehingga
BB rendah dan tidak sesuai usia.
2. Eliminasi
Dalam pola eliminasi tidak terjadi gangguan
3. Istirahat tidur
Anak dengan thalasemia tidak begitu terganggu dalam istirahat tidur.
4. Aktifitas
Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak seusianya. Anak lebih banyak
tidur/istirahat karena anak mudah lelah.

IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan & Perkembangan


1. Pertumbuhan Fisik
Keadaan umum : pasien terlihat lemas dan cenderung diam.
 Tanda-tanda vital
- mata berwarna kuning
-wajah pucat
2. Perkembangan Motorik Kasar
Pada usia ini, keterampilan motorik kasar yang biasa ditunjukkan adalah dapat
melompat dengan satu kaki, berlari, sudah bisa naik dan turun tangga dengan
membawa suatu benda, dan bisa menangkap bola dengan dua tangan.
3. Perkembangan Motorik Halus
Dalam hal motorik halus, biasanya anak sudah bisa mewarnai gambar sederhana dan
tidak sedikit yang masih meminta bantuan orang tuanya, sudah bisa menirukan untuk
melipat kertas origami, dan menulis nama sendiri dengan bantuan.
4. Perkembangan Bahasa
Anak biasanya sudah bisa menirukan ucapan orang tuanya
5. Perkembangan Sosial
Dalam hal ini, anak sudah harus diajarkan untuk saling tolong menolong, berbagi,
simpati, empati dan saling membutuhkan satu sama lain.
6. Perkembangan Kognitif
Dalam usia ini, anak biasanya sudah bisa bernyanyi, berirama, dan berlatih menyusun
kata-kata. Anak juga biasanya sudah bisa menghitung 10 atau lebih objek, mengenali
setidaknya 4 warna dan 3 bentuk, mengenali huruf, dan berlatih menulis namanya
sendiri jika diajarkan.
X. Tinjauan Sistem :
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Keadaaan Umum : pasien biasanya terlihat lemas dan kurang bergairah.
a. TB dan BB : 135 cm dan 30kg
b. Lingkar kepala : 52 cm
c. Lingkar lengan : 16 cm
d. Suhu : 36,5oC
e. Nadi :92x/menit
f. Pernafasan :22x/menit
g. Tekanan darah : -
2. Pengkajian Kardiovaskuler :
a. Nadi : 92x/menit
denyut apeks- frekuensi : normal
irama dan kualitas : teratur
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi :
Lingkar dada (toraks) : bentuk dada simetris
Adanya deformotas :-
Bunyi jantung : Lupdup
c. Tampilan Umum
Tingkat aktifitas : baik
Perilaku : gelisah
Jari tabuh (dubbling) pada tangan dan kaki : -
d. Kulit
Warna : kuning pucat
Elastisitas :
Suhu tubuh : 36,5oC
e. Edema
Periorbital :
Ekstremitas :-

3. Pengkajian Respitarori
a. Bernafas :
Frekuensi pernafasan, kedalam dan kesemitrisan : pernafasan normal dengan
frekuensi 22x/menit.
Pola Nafas : eupnea
Retraksi :-
Pernafasan cuping hidung :-
Posisi yang nyaman : tiduran
b. Hasil Auskultasi toraks
Bunyi nafas : vesikuler
Fase Ekspirasi dan inspirasi memanjang :
c. Hasil pemeriksaan toraks :
Lingkar dada :35 cm
Bentuk dada : simetris

4. Pengkajian Neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) :
E : 4 , M : 6 , V : 5 ( GCS 15)
b. Pemeriksaan kepala :
Bentuk kepala : bulat
Fontanel :.............................................................
Lingkar kepala (dibawah 2 tahun): 52 cm
c. Reaksi Pupil
Ukuran : 2-3 cm
Reaksi terhadap cahaya : ya
d. Aktifitas Kejang
Jenisnya :-
Lamanya :-
e. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap nyeri : ada reaksi
f. Refleks
Refleks tendon dan superficial : ada refleks
Refleks patologis : ada
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
Perkembangan menulis & menggambar : mampu.
Kemampuan membaca : mampu.

5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor Kulit : masih baik
Membran mukosa : baik
Asupan & haluaran : 2500
b. Abdomen
Nyeri :-
Kekakuan : tida terjadi kekakuan
Bising usus :12x/menit
Muntah (jumlah, frekuensi dan karakteristik) : -
Pada anak dengn thalasemia biasanya perut membuncit dan ketika diinspeksi
terdapat pembesaran limpa dan hati.
Feses (frekuensi dan karakteristik) :
BAB dan BAK masih dalam batas normal
Kram : tidak terjadi kram

6. Pengkajian Renal/ Ginjal


a. Fungsi Ginjal :
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik: tidak terjadi nyeri tekan
Disuria : -
Pola berkemih : lancar
Adanya acites :......................................................
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah): -
b. Karakteristik urine dan urinasi :
Urine tampak bening atau keruh : bening
Warna : kuning jernih (kuning kecoklatan setelah
transfusi darah).
Bau (amoniak atau aseton) : amoniak
Berat Jenis : ..............................
Menangis saat berkemih :-
c. Genetalia :
Iritasi :-
Seklret :-

7. Pengkajian Muskuloskeletal
a. Fungsi Motorik Kasar :
Ukuran Otot (adanya atropi/ hipertropi otot) :
..........................................................................................
Tonus Otot (spastis, rentang gerak terbatas) : rentang gerak normal
Kekuatan :5 5
5 5
Gerakan Abnormal :-
b. Fungsi Motorik Halus :
Manipulasi mainan :....................................................
Menggambar : dengan bantuan
c. Kontrol Postur
Mempertahankan posisi tegak : ya
Bergoyang-goyang :-
d. Persendian
Rentang gerak : normal
Kontraktur :
Adanya edema dan nyeri : -
Tonjolan abnormal :-
e. Tulang Belakang
Lengkung tulang belakang (Scoliosis, kiposis): -

8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit :
Warna : kuning pucat
Adanya ptechea, memar :-
Perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : -
b. Abdomen :
Pembesaran hati : ya
Pembesaran Limpa : ya

9. Pengkajian Endokrin
a. Status Hidrasi
Poliuria :-
Polifagia :-
Polidipsi :-
Kulit kering : ya
b. Tampilan Umum
Alam perasaan :
Iritabilitas : ..........................................
Sakit Kepala :-
Gemeteran : terkadang
10. Obat-obatan Saat ini :
No Nama Obat Dosis Indikasi Kontra-indikasi
Efek Samping
1 Deferiprone 25 Untuk membuang Pasien dengan
Diare, sakit perut, mual,
mg/Kg penumpukan zat besi muntah, nyeri sendi dan
daya tahan
BB pada penderita otot, penurunan jumlah
tubuh yang
thalasemia. sel darah putih, dan
lemah, misal
gatal-gatal kemerahan
HIV.
pada kulit.
2 Transfusi darah 1 bulan Kehilangan darah Hipersensitivitas Demam, alergi,
sekali akut, anemi berat, terhadap produk ketidakcocokan golongan
syok septik, kadar komponen darah darah, infeksi, dan cairan
Hb menunjukkan yang diberikan. berlebih
nilai yang kurang.
3 Vitamin B 3x1 Obat yang Hati-hati jika Diare ringan, syok
complex digunakan untuk mempunyai anafilaktik.
membantu riwayat alergi
memenuhi dengan obat ini.
kebutuhan vitamin B
complex.

11. Pemeriksaan Laboratorium :


Nilai
No Jenis pemeriksaan Nilai saat Ini Interpretasi
Normal
1. Pemeriksaan darah
lengkap
2. Rontgen thorax
12. Pemeriksaan Diagnostik
 Hitung sel darah lengkap.
 Sediaan hapus darah tepi, dengan melihat gambaran sel darah di bawah mikroskop.
 Analisis hemoglobin atau protein sel darah merah.
 Jumlah zat besi.
 Pemeriksaan gen atau DNA.

Analisa Data :
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS : Biasanya ditandai Ketidakefektifan Penurunan
dengan anak mudah lelah, perfusi jaringan. komponen seluler
pusing jika terlalu lelah, yang diperlukan
nampak lemas, wajah pucat, untuk pengiriman
konjungtiva anemis, mata oksigen ke sel.
berwarna kuning.

DO : wajah pasien biasanya


terlihat pucat.
2. Ds : biasanya ditandai Intoleransi aktifitas Ketidakseimbangan
dengan anak mengeluh antara suplai dan
sering lemas, orang tua
kebutuhan oksigen.
membatasi kegiatan anak.
Do : anak lemas, mudah
No Data Fokus Masalah Etiologi
lelah.

3. DS : anak mengeluh tidak Ketidakseimbangan Ketidakmampuan


nafsu makan. nutrisi kurang dari mengabsorpsi
nutrien.
kebutuhan tubuh
DO : BB menurun,
makanan hanya habis ½.

Prioritas Masalah :
1. Perubahan perfusi jaringan perifer b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen ke sel.
2. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Ketidakseimbangan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh. b.d ketidak mampuan
mengabsorpsi nutrien.
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. T Usia : 10 thn


Jenis kelamin : laki-laki Dx Medis : Thalasemia
Tgl Masuk RS : Tgl Pengkajian :21 juni 2020

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor TTV
jaringan b.d Penurunan selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu - Awasi tanda vital, palpasi nadi perifer
komponen seluler yang
mempertahankan perfusi jaringan adekuat -Lakukan pengkajian neurofaskuler periodik misalnya
diperlukan untuk
pengiriman oksigen ke sel. dengan kriteria hasil : sensasi, gerakan nadi, warna kulit atau suhu.
Perfusi jaringan (0422) -Berikan oksigen sesuai indikasi Awasi tanda-tanda
Indikator A T vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran
Aliran darah melalui 2 4 mukosa, dasar kuku.
pembuluh darah
hepar. -Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi (kontra
Aliran darah melalui 2 4 indikasi pada pasien dengan hipotensi).
pembuluh darah
-Kaji respon verbal melambat, mudah terangsang,
limpa.
Aliran darah melalui 2 4 agitasi, gangguan memori, bingung.
pembuluh darah -Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu
cerebral.
lingkungan, dan tubuh hangat sesuai indikasi.
Keterangan :
-Kolaborasi pemeriksaan laboratorium, Hemoglobin,
1: Deviasi berat dari kisaran normal
2:Deviasi yang cukup besar dari kisaran AGD, dll
normal -Kolaborasi dalam pemberian transfusi.
3 : Deviasi sedang dari kisaran normal
i) Awasi ketat untuk terjadinya komplikasi
4 : Deviasi ringan dari kisaran normal transfusi.
5 : Tidak ada deviasi dari kisaran normal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi (0180)
Intoleransi aktifitas
selama 3x24 jam diharapkan klien mampu -kaji status fisiologi pasien yang menyebabkan
b.d
melakukan aktivitas sehari-hari dengan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
Ketidakseimbangan
kriteria hasil : perkembangan.
antara suplai dan
Toleransi terhadap aktivitas (0005) -tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
kebutuhan oksigen
Indikator A T dibutuhkan untuk menjaga ketahanan.
Rata-rata nadi 3 5 -Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas,
dengan akivitas
Tekanan darah 3 5 catat kelelahan dan kesulitan dalam beraktivitas.
sistolik dalam -Awasi tanda-tanda vital selama dan sesudah aktivitas.
aktivitas
-Catat respon terhadap tingkat aktivitas.
Sesak napas saat 3 5
istirahat -Berikan lingkungan yang tenang.
Keterangan : -Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau
1: Sangat terganggu terhadap pusing.
2: Banyak terganggu -Pilih periode istirahat dengan periode aktivitas.
3: Cukup terganggu -Beri bantuan dalam beraktivitas bila diperlukan.
4: Sedikit terganggu -Rencanakan kemajuan aktivitas dengan pasien,
5: Tidak terganggu tingkatkan aktivitas sesuai toleransi.
-Gerakan teknik penghematan energi, misalnya mandi
dengan duduk.
Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nutrisi
kurang dari kebutuhan
selama 3x24 jam diharapkan tidak terjadi 1. Monitor kalori dan asupan makanan
tubuh b.d
Ketidakmampuan penurunan berat badan, dengan kriteria hasil : 2. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan
mengabsorpsi nutrien.
Status Nutrisi kenaikan BB
Indikator A T 3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
Asupan makanan 2 5 dibutuhkan untuk pemenuhan gizi.
secara oral 4. Ajakan untuk sedikit makan tapi sering
Asupan cairan 2 5
secara oral Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan
Asupan zat besi 2 5 yang dibutuhkan untuk anak.
Keterangan :
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Sebagian adekuat
5. Sepenuhnya adekuat

Contoh soal :
An. T umur 10 tahun di diagnosa dokter menderita thalasemia mayor. Hasil pemeriksaan Hb 5gr%, wajah terlihat pucat, amak tampak
lemas, mata berawrna kuning, dan konjungtiva anemis. Dengan TD : 110/90 mmHg, N : 92x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,5 C. Anak
direncanakan akan melakukan transfui darah rutin.
Apakah indikasi yang harus dikaji sebelum dilakukan pemberian transfusi darah pada An. T ?
a. Pemberian vitamin E dan vitamin C
b. Pemasangan infus
c. Asupan makanan yang adekuat
d. Pemeriksaan hasil kadar serum Fe dan asam folat dalam darah
e. Pemeriksaan biopsy sumsum tulang
DAFTAR PUSTAKA

Arijanty, L., & Nasar, S. S. (2006). Masalah nutrisi pada thalassemia. Sari
Pediatri, 5(1), 21-6.
Aru W. Sudoyo, 2009 Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 5 InternaPublishing:
Jakarta
Fatriani, Liza, 2012 Talasemia
Ganie, R. A. (2005). Thalassemia: Permasalahan dan Penanganannya.
Disampaikan dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam
Bidang Ilmu Patologi pada Fakultas Kedokteran. USU, Medan.
Indanah, 2010 Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan “self care behavior”
Pada Anak Usia Sekolah Dengan Talasemia Mayor Di RSUPN, Dr. Cipto
Mangun Kusumo Jakarta.
James, S.R. & Ashwill, J.W. (2007). Nursing care of the children: Principle’s
&practice (3rd ed.)St. Louis: Saunders Elsevier.
Muncie, H.J. & Campbell, J.S. (2009). Alpha and beta thalasemia.
Rund, D., & Rachmilewitz, E. (2005). Cognitive abilities, mood changes and
adaptive functioning in children with β thalassaemia. Current Psychiatry, 16(3):
244-54.
Tentang, P. O. T., Anak, P. T. P., Thalasemia, C., & Aceh B. Dara Khairina..

Anda mungkin juga menyukai