Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH PEKANBARU


PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK

Nama : Sopia maulida


NIM : 19031060
Tanggal Pengkajian : 29 juni 2021

Identitas Klien
Nama Klien (inisial) : an. H
Tempat/Tanggal lahir : pekanbaru, 20 mei 2011
Usia : 10 tahun
Nama Ayah : Tn. A
Pendidikan Ayah : SMA
Nama Ibu : Ny.T
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ayah : karyawan swasta
Alamat : jl. Garuda sakti
Pekerjaan Ibu : IRT
Agama : Islam
Suku / Bangsa : minang / indonesia
Dx Medis : DHF (Dengue haemorrhagic fever)

Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengalami Demam sudah 4 hari yang lalu, mual dan muntah, perut terasa sakit,
nyeri pada persendian dan sakit kepala.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


An. H mengatakan tidak pernah dirawat sebelumnya dengan penyakit lain maupun
sakit DBD sebelumnya

c. Riwayat Penyakit Sekarang


Keluarga mengatakan kondisi an. H sekarang badan teraba hangat, sakit kepala masih,
perut masih terasa sakit, nyeri pada persendian dan nafsu makan berkurang.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


1. Masa Prenatal : ibu memeriksa kandungan nya kebidan (normal)
2. Masa Intranatal : ibu mengatakan persalinan normal dan tidak ada komplikasi.

3. Masa Postnatal
a. Kondisi bayi :
PB Lahir : 50cm
BB Lahir : 2.950 gram
b. Penyakit saat lahir :
Ibu mengatakan saat an. H lahir tidak mempunyai penyakit atau kelainaan
c. Problem menyusui :
Ibu mengatakan tidak ada problem/masalah dalam menyusui
d. Penyakit yang pernah dialami:
Ibu tidak ada mengalami penyakit yang berat
e. Kesehatan yang dialami :
Tidak ada
f. Riwayat operasi:
Ibu mengatakan an. H lahir normal dan tidak ada riwayat operasi
g. Riwayat alergi
Ibu mengatakan dia tidak ada riwayat alergi

Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Operasi
Pasien tidak pernah operasi

Riwayat Imunisasi
Pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis.
Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram)
Salah satu keluarga an. H juga sedang mengalami DBD yaitu kakak kandung an. H yang
tinggal serumah.

Riwayat Sosial
1 Yang mengasuh : keluarga (kedua orang tua)
2 Hubungan dengan anggota keluarga : baik,
3 Hubungan dengan teman sebaya : Pasien tidak pernah operasi
4 Pembawaan/sifat secara umum : baik
5 Lingkungan rumah : an. H tinggal di kompleks yang padat, keluarga mngetakan dirumah
memakai bak mandi jarang di kuras hanya 1x dalam 2 minggu.
Keluarga mengatakan di sekitar rumah juga ada yang mengalami
DBD.
Masalah Keperawatan: tidak ada
Kebutuhan Dasar
1) Makanan yang disukai/tidak disukai
a. Alat makan yang digunakan: piring dan sendok
b. Pola makan / jam: keluarga mengatakan nafsu makan berkurang dan makan hanya 3
sendok saat makan, minum 4-5 gelas pada saat sakit
c. Kebiasaan waktu makan (jika ada): tidak ada
2) Pola tidur / jam
a. Kebiasaan tidur sebelum sakit : pada saat sehat an. H tidak ada tidur siang atau sore
karena an. H beraktifitas dan sekolah
b. Kebiasaan sewaktu tidur (jika ada): an. H sering terbagun saat malam hari dan tidak
nyenyak
3) Mandi:
An. H mandi 2x sehari
4) Aktivitas bermain:
Siang atau sore hari
5) Eliminasi:
Selama dirawat di rumah sakit an. H biasanya buang air besar satu dua kali sehari karena
mencret, sedangkan untuk buang air kecilnya lebih sering ±7-8 kali.
Masalah keperawatan: risiko ketidak seimbangan elektrolit
Keadaan Kesehatan
1. Status Nutrisi
- BB (Berat Badan) : 28 kg
- TB (Tinggi Badan) : 135 cm
- LK (Lingkar Kepala) : 49,2 cm (normalnya 52-53 cm)
- LILA (Lingkar Lengan Atas): 19
- BB/U : <-2, (normalnya 33 kg)
- TB/U : -3 pendek (nilai normal 137 cm)

2. Status Cairan
IVFD RL 20 tts/menit 12 jam/kolf (diberikan untuk penderita dehidrasi yang mengalami
gangguan elektrolit di dalam tubuh)

3. Obat-obatan :
Paracetamol 500mg 3x1 (untuk menurunkan panas, mengurangi nyeri) , Trolit 3x1
(untuk mengembalikan cairan tubuh elektrolit yang hilang) , Ranitidine syrp 2x1
(menurunkan kadar asam lambung)

4. Pemeriksaan Penunjang
- Hasil laboratorium :
a. Hemoglobin: 13,0 g/dl (normalnya: 10-16 g/dl)
b. Leukosit: 2.500/ mm3 (normalnya: 9.000-12.000/mm3)
c. Hematokrit: 42% (normalnya:33-38%)
d. Trombosit: 133.000/mm3 (normalnya: 200.000 -400.000/mm3)

- Hasil Xray : Tidak ada

5. Data Tambahan
Tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tingkat kesadaran komposmetris
Tanda-tanda vital : Suhu : 38,5°C, HR:90x/I, TD:100/60 mmHg
Masalah Keperawatan:hipertermi

Integumen
- Warna dan pigmen kulit : wajah tampak kemerahan
- Kelembaban, tekstur : kulit kering,
- Turgor kulit : kembali cepat
- Edema : tidak ada
- Lesi, pruritus : tidak ada lesi, tidak ada
- Tanda lahir : tidak ada
- Kuku dan rambut : CRT <3 detik, kuku bersih, rambut hitam
Masalah Keperawatan:defisien volume cairan

Kepala dan leher


- Bentuk dan simetris : kepala simetris (normal)
- ROM leher : normal
- Palpasi trakea : normal
- Palpasi kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri kelenjar
tiroid
Masalah Keperawatan : tidak ada

Mata
- Simetrisitas : kedua kantus mata simetris
- Alis dan kelopak mata : adanya edema pada palpebra
- Konjungtiva dan sklera : konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik
- Repleks pupil : Isokor (normal)
- Repleks kornea : normal
Masalah Keperawatan : resiko perdarahan

Muka, hidung dan rongga mulut


- Bentuk dan ekspresi : wajah tampak kemerahan, tidak ada
lesi,tidak ada benjolan
- Kesimetrisan lipatan nasolabia : simetris
- Ukuran dan bentuk hidung : simetris dan bentuk hidung mancung
- Nares eksternal dan kepatenan nares : keadaan nares eksternal pasien normal
antara kiri dan kanan serta kepatenan nares tidak ada sumbatan.
- Ketajaman penciuman : pasien dapat mencium sengan baik
- Palpasi sinus : tidak ada peradangan pada dinding
sinus
- Rongga mulut, lidah dan bau : warna bibir pucat, mukosa kering, bibir
tampak pecah-pecah serta nyeri saat menelan tidak ada perdarahan gusi.
- Gigi (jumlah, karies) : normal dan tidak terdapat karies
- Tonsil : pasien tidak memiliki radang yang tonsil
- Kualitas suara : tidak ada masalah kualitas suara pada pasien
Masalah Keperawatan : tidak ada

Torax dan paru-paru


- Kesimetrisan dada : dinding dada tampak simetris
- Abnormalitas : tidak ada
- Retraksi dinding dada : tidak terdapat retraksi dinding dada
- Jenis pernafasan, kedalaman : normal
- Taktil premitus : kiri kanan sama
- Hasil perkusi dinding dada : sonor
- Hasil auskultasi : terdengar vesikuler
Masalah Keperawatan:tidak ada

Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : iktus kordis teraba
Denyut apikal TIM (Titik Impuls Maksimum): teraba di ICS 5 mid klafikula
- Perkusi (batas jantung): jantung dalam batas normal
- Auskultasi (bunyi tambahan): reguler, tidak ada bunyi tambahan
Masalah Keperawatan : tidak ada

Abdomen
- Kontur abdomen : permukaan abdomen datar, tidak ada benjolan dan massa
- Warna dan keadaan kulit abdomen : kulit kering dan tampak kemerahan
- Bising usus : positf (+)
- Hepar : nyeri tekan pada uluh hati
- Limpa : normal
Masalah Keperawatan :nyeri akut

- Sistem Reproduksi (perempuan): normal tidak ada lesi di sdaerah vagina, tidak
ada hemoroid,

- Sistem Limpatik (Palpasi nodus limpa dikepala, leher, aksila dan lipatan paha):
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar limfe

Sistem Musculoskeletal
- Cara berjalan : normal
- Lengkung tulang belakang : tidak ada kelainan tulang belakang
- Mobilitas tulang belakang : normal (tidak terdapat nyeri dirtulang
belakang
- ROM ektremitas : nyeri persendian
- Genu varum dan genu valgum clubfoot : pasien tidak mengalami Genu varum
dan genu valgum clubfoot pada kaki pasien
- Iritasi meningeal (tanda kernig) : negatif (-)
- Dislokasi panggul kongenital : tidak ada kelainan
- Squating test : normal
- Streaching test : normal
Masalah Keperawatan : nyeri akut

Sistem persyarafan
- Status mental : normal
- Fungsi motorik : nomal
- Uji romberg : tidak melakukan uji romberg
Masalah keperawatan :tidak ada

Pengkajian Fungsi Syaraf Cranial


NO Syaraf Cranial TEMUAN
I Olfaktorius Normal
II Optikus Normal
III Okulomotorius Normal
IV Troklearis Normal
V Trigeminus Normal
VI Abdusen Normal
VII Fasialis Normal
VIII Akustikus Normal
IX Glosofaringeus Normal
X Vagus Normal
XI Aksesorius Normal
XII Hipoglosus Normal
Masalah keperawatan:tidak ada

Pemeriksaan Refleks
NO REFLEKS TEMUAN
Refleks Tendon Dalam
1 Biseps +/+
2 Triseps +/+
3 Brakhiaradialis +/+
4 Patela +/+
5 Achiles +/+
6 Refleks Superfisial +/+
7 Abdomen +/+
8 Kremaster +/+
9 Anus +/+
Masalah keperawatan:tidak ada

PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Kemandirian Dan Bergaul
An. H dapat melakukan aktifitas bermain dengan temannya tanpa masalah sebelum
mengalami DHF tetapi setelah an. H mengalami DHF aktifitas bermain dengan
temannya sedikit terganggu
2. Motorik Halus
Perkembangan di kategorikan sesuai dengan perkembangannya (S)
3. Kognitif dan Bahasa
Perkembangan di kategorikan sesuai dengan perkembangannya (S)
4. Motorik Kasar
Data penunjang:
Perkembangan
Hasil di kategorikan
laboratorium sesuai29
pada tanggal dengan
juni perkembangannya
2021, jam 13.15(S)
a. Hemoglobin: 13,0 g/dl (normalnya: 10-16 g/dl)
b. Leukosit: 2.500/ mm3 (normalnya: 9.000-12.000/mm3)
c. Hematokrit: 42% (normalnya:33-38%)
d. Trombosit: 133.000/mm3 (normalnya: 200.000 -400.000/mm3)
Terapi:
Informasi Lain (Pemeriksaan penunjang & Terapi)

ANALISA DATA

NO Data Klien Masalah Keperawatan


Bagan Etiologi
(DO & DS)
1. DS: Hipertermia b.d proses
 Klien mengeluhkan demam Infeksi virus dengue di dalam infeksi virus dengue d.t kulit
sudah 4 hari yang lalu tubuh kemerahan,dan teraba hangat

 Keluarga mengatakan kondisi
Melepaskan endotoksin
An. H sekarang badan teraba

hangat.
Merangsang sistem imun
DO:

 Tanda – tanda vital S: 38,5ºC,
Respon tubuh
HR: 90 x/I, TD: 100/60 mmHg

 Kulit tampak kemerahan
Terjadi inflamasi
 Hasil pemeriksaan Leukosit: ↓
3
2.500/ mm mmHg (normalnya: Merangsang hipotalamus↓
3
9.000-12.000/mm ) Peningkatan suhu tubuh

2. DS: Nyamuk mengandung virus Ketidakseimbangan Nutrisi :


 pasien mual dengue kurang dari kebutuhan tubuh
 keluarga mengatakan perut ↓ b.d faktor biologis ( mual
masih terasa sakit nafsu Menggigit manusia muntah ) d.t penurunan BB
makan berkurang ↓ dan nyeri abdomen
DO: Virus masuk aliran darah

 BB (Berat Badan): 28 kg Viremia
(IMT tidak normal) ↓
 TB : 135 Mekanisme tubuh untuk

 nyeri tekan pada ulu hati melawan virus



 bibir pucat
Peningkatan asam lambung
 tampak pecah-pecah

 pasien muntah 2x sehari
Mual muntah
 makan hanya 3 sendok

Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
3. DS: Proses infeksi virus dengue Nyeri akut
 Pasien mengeluhkan perut ↓
terasa sakit, nyeri pada Viremia
persendian, dan sakit kepala ↓

 Keluarga mengatakan sakit Vasodilatasi pembuluh darah

kepala masih, perut masih otak

terasa sakit, nyeri pada ↓


Penekanan pada daerah
persendian dan nafsu makan
sekitar
berkurang

DO:
Nyeri akut
 Nyeri tekan pada ulu hati
 Nyeri pada persendian

4. DS: Squamousa cell carsinoma Resiko ketidakseimbangan


 keluarga mengatakan pasien ↓ cairan dan Elektrolit b.d
mual
Difusi, filtrasi, transport aktif, kekurangan volume cairan
 keluarga mengatakan nafsu
makan berkurang cairan dan elektrolit (pasien mengalami mencret)
terganggu
DO: ↓
 pasien mengalami mencret 1-2
Gangguan keseimbangan
kali sehari
 minum 4-5 gelas pada saat sakit cairan dan elektrolit
 BB:28 kg (hipokalamia dan
 Selama dirawat di rumah sakit hiperkalsemia)
an. H biasanya buang air besar
satu dua kali sehari karena ↓
mencret, sedangkan untuk Resiko ketidakseimbangan
buang air kecilnya lebih sering
cairan dan elektrolit
±7-8 kali.
 Kulit kering
 Pasien muntah 2x

5. DS: Infeksi dengue Resiko perdarahan b.d


 mengatakan adanya ptakie ↓ gangguan koogulasi
atau kemerahan Replikasi virus (penurunan trombosit)
DO: ↓

 Trombosit: 133.000/mm3 Merangsang untuk

 adanya edema pada palpebra mengeluarkan anti bodi



Agrerasi trombosit

Pembersihan trombosit oleh
RES

Trombositopenia

Resiko perdarahan

Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue d.t kulit kemerahan,dan teraba hangat
2. Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis ( mual
muntah ) d.t penurunan BB dan nyeri abdomen
3. Nyeri akut b.d agen cedera biologis (penekanan pada daerah sekitar) d.t perubahan
selera makan, dan keluhan tentang nyeri.
4. Resiko ketidakseimbangan Elektrolit b.d kekurangan volume cairan (pasien mengalami
mencret)
5. Resiko perdarahan b.d gangguan koogulasi (penurunan trombosit)

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal pengkajian : 29 juni 2021
Nama Mahasiswa : sopia maulida
Ruang Rawat :-

Inisial Klien : an. H Jenis Kelamin: perempuan


Umur : 10 tahun Diagnosa Medik: DHF (Dengue haemorrhagic
fever)
No. Rekam Medik :-

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1. Hipertermia b.d proses infeksi Termoregulasi (0800) Perawatan demam (3740)
virus dengue d.t kulit Definisi: keseimbangan antara
kemerahan,dan teraba hangat produksi panas, mendapatkan Aktivitas-aktivitas:
panas, dan kehilangan panas. - Pantau suhu dan tanda-tanda
Setelah dilakukan asuhan vital lainnya
keperawatan 2x24 jam di - Beri obat cairan IV (misalnya:
harapkan suhu tubuh pasien antipiretik, agen bakteri, dan
normal dan membaik dengan agen anti mengigil)
kriteria hasil: - Fasilitasi istirahat, terapkan
- Penurunan suhu kulit di pembatasan aktivitas: jika
pertahankan pada (1) diperlukan
di tingkatkan ke (5) Tingkatkan sirkulasi udara
- TTV dalam batas
normal
2. Ketidakseimbangan Nutrisi : Setelah di lakukan 3x24 jam di Nutrition Management
- Kolaborasi dengan ahli gizi
kurang dari kebutuhan tubuh harapkan asupan nutrisi
untuk menentukan jumlah kalori
b.d faktor biologis ( mual terpenuhi
dan nutrisi yang dibutuhkan
muntah ) d.t penurunan BB dan Kriteria hasil:
pasien.
nyeri abdomen - Adanya peningkatan
- Anjurkan pasien untuk
berat badan dengan tujuan
meningkatkan intake Fe
- Mampu
- Monitor jumlah nutrisi dan
mengidentifikasi kebutuhan
kandungan kalori
nutrisi
- Berikan informasi tentang
- Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi kebutuhan nutrisi
- Menunjukkan - Kaji kemampuan pasien untuk
peningkatan fungsi mendapatkan nutrisi yang
pengecapan dan menelan dibutuhkan
- Tidak terjadi Nutrition Monitoring
penurunan berat badan yang - BB pasien dalam batas normal
berarti - Monitor adanya penurunan berat
badan
- Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nutrisi

3. Nyeri akut b.d agen cedera setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)
biologis (penekanan pada keperawatan selama 3x24 jam
daerah sekitar) d.t perubahan diharapkan nyeri berkurang Aktivitas-aktivitas:
selera makan, dan keluhan dengan kriteria hasil: - Lakukan pengkajian nyeri
tentang nyeri. - Tidak ada nyeri pada komprehensif
persendian - Gunakan strategi komunikasi
- Tidak ada sakit kepala terapeutik untuk mengetahui
- Tidak ada nyeri pada ulu hati pengalaman nyeri
- Ajarkan prinsip-prinsip
mnajemen nyeri
- Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi
- Kolaborasikan dengan pasien,
orang terdekat, dan tim
kesehatan lain untuk memilih
dan mengimplementasikan
tindakan keoerawatan non
farmakologi sesuai kebutuhan

4. Resiko ketidakseimbangan setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit (2020)


Elektrolit b.d kekurangan keperawatan selama 3x24 jam
volume cairan (pasien diharapkan cairan dan elektrolit Aktivitas-aktivitas:
mengalami mencret) dalam rentang normal dengan - Identifikasi kemungkinan
kriteria hasil: penyebab ketidakseimbangan
- Pasien tidak mengalami elektrolit
mencret - Berikan diet yang tepat pada
- Kulit tidak kering pada pasien dengan
- Tidak ada muntah ketidakseimbangan elektrolit
(makanan kaya kalium, dan diet
rendah natrium)
- Ajarkan kepada pasien cara
mencegah atau meminimaisasi
ketidakseimbangan elektrolit
- Konsultasikan kepada dokter
jika tanda dan gejala menetap
atau memburuk

5. Resiko perdarahan b.d setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan (4010)


gangguan koogulasi (penurunan keperawatan selama 3x24 jam
trombosit) diharapkan tidak terjadi Aktivitas-aktivitas:
perdarahan dengan kriteria hasil: - Monitor dengan ketat resiko
- Trombosit dalam batas terjadinya perdarahan pada
normal pasien
- Tidak ada ptechie - Lindungi pasien dari trauma
- Kulit tidak ada kemerahan yang dapat menyebabkan
- Tidak ada edema palpebra perdarahan
- Hindari pemberian injeksi
- Intruksikan pasien untuk
menghindari konsumsi aspirin
atau obat-obatan antikoagulan
- Berikan obat-obatan (jika
diperlukan)

EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

Judul jurnal : REVIEW: PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L.)


TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH
DENGUE
Penulis jurnal : Anniza Agustina
Pembahasan jurnal
Daun pepaya mengandung enzim proteinolitik seperti papain dan
chymopapain yang membantu meningkatkan jumlah trombosit, fraksi alkaloid
(carpaine) terbukti bertanggung jawab atas aktivitas antitrombositopenik; flavonol dan
flavonoid memiliki efek stimulan pada produksi sel darah, menghambat NS2B-NS3
protease dan mencegah perakitan virus DEN-2, serta vitamin dan mineral yang
memegang peranan dalam meningkatkan jumlah trombosit dan mencegah
trombositopenia. Daun pepaya juga mempengaruhi Gen ALOX-12 dan PTAFR yang
berperan dalam produksi trombosit
Hasil penelitian daun Carica papaya secara signifikan mempercepat kenaikan
trombosit pada pasien DD dan DBD di Kuala Lumpur, Malaysia, didapatkan hasil
bahwa ada peningkatan 15 kali lipat dalam aktivitas gen ALOX 12 di antara pasien
dalam kelompok eksperimen dibandingkan dengan yang berada dalam kelompok
kontrol pada akhir hari ke-3. Pada penelitian temuan ini mendukung klaim bahwa
konsumsi daun pepaya selama infeksi dengue berpotensi memicu produksi trombosit
yang cepat. Ini jelas ditunjukkan oleh peningkatan signifikan dalam jumlah trombosit
rata-rata setelah 40 jam dan 48 jam konsumsi. Gen PTAFR diketahui bertanggung jawab
meningkatkan produksi dan agregasi trombosit 13,42 kali lipat di antara pasien yang
mengonsumsi daun pepaya . Penelitian pada pasien demam berdarah dengue
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak maupun jus daun pepaya dapat meningkatkan
kadar trombosit dalam darah .

Anda mungkin juga menyukai