Umur : 12 Bulan
Alamat : Krajan
Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke IGD Puskesmas Rengasdengklok dengan keluhan
BAB cair sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien menuturkan BAB cair sehari sebanyak 4 kali,
bewarna kuning, berbau asam, tidak terdapat lendir dan ataupun darah. Ibuk pasien mengatakan
muntah sebanyak 3 kali . Ibu pasien mengatakn anak masih mau makan hanya sedikit dan
banyak minum.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kulit sedikit
melambat, bising usus meningkat, dan nyeri tekan di seluruh lapang abdomen.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien belum pernah mengalami hal serupa (Alloanamnesis)
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang mengalami hal yang serupa
Riwayat Sosial ekonomi & kebiasaan: Pasien sering memasukan mainan kemulutnya, susu ASI
sampai usia 6 bulan, setelah itu sampai usia sekarang diberikan susu formula
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Status Antroprometri
o Umur : 12 bulan
o Berat Badan : 12 kg
o Tinggi Badan : 80 cm
• Status Generalis
sianosis.
merata dan lurus, rambut tidak mudah rontok, ubun-ubun besar sudah menutup, ubun-ubun tidak
cekung.
palpebra -/-, mata cekung +/+, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung
(+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
kelenjar tiroid.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit kembali melambat (-), defans muskular (-), terdapat nyeri tekan di
seluruh lapang abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
terdapat kemerahan.
o Ekstremitas
Diagnosis Klinis
• Hematologi rutin.
• Kultur feses.
Penatalaksanaan
Khusus : Sistemik
Umum
• Edukasi ibu pasien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
• Edukasi untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB
Umur : 50 th
Pasien bapak Jy datang ke Poli Umum Puskesmas Rengasdengklok dengan keluhan nyeri
telinga kanan sejak tiga hari yang lalu dan nyeri dirasa semakin memberat. Telinga terasa penuh.
Telinga kurang mendengar, pasien juga merasa pusing. Nyeri pada telinga kiri disangkal. tidak
ada cairan yang keluar dari telinga kiri ataupun telinga kanan. Saat ini pasien selain
mengeluhkan telinga kanan sangat nyeri juga disertai demam. Demam dirasakan bersamaan
dengan nyeri telinga. Pasien mengatakan satu minggu sebelumnya batuk pilek tapi tidak diobati
hanya minum obat warung.
Riwayat penyakit dahulu : Sering batuk pilek tapi tidak di obati, hanya minum obat warung
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang mengalami hal yang serupa
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,9 oC
• Status Generalis
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
membran timpani intak ADS, reflek cahaya AS (-), perforasi (-), hiperemis AD (+), nyeri tekan
tragus telinga kanan (+)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), tidak nyeri tekan di seluruh lapang
abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Diagnosis Klinis
Penatalaksanaan
Khusus: Sistemik
a. Amoxicillin 3 x 500 mg
b. Paracetamol 3x 500mg
Umum
c. Edukasi jika BAPIL harus diobati guna mencegah infeksi saluran pernapasan atas.
Usia : 21 Tahun
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan sering bersin-bersin, pilek disertai mata berair
selama dua hari. Pasien mengatakan bersin-bersin lebih sering kambuh di pagi hari dan
memberat jika diruangan ber ac atau kondisi dingin. Pasien mengaku sering bersin dan pilek
sejak 1 tahun yang lalu dan hilang timbul. Bersin-bersin disertai dengan sekret berwarna bening
dan cair, setiap kambuh hidung terasa tersumbat. Tidak ada demam ataupun batuk. Pasien
mengaku juga memiliki alergi dingin, jika dalam udara yang dingin badannya merah-merah dan
bersin-bersin.
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,2 oC
• Status Generalis
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
membran timpani intak ADS, perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), tidak nyeri tekan di seluruh lapang
abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Diagnosis Kerja :
• Rhinitis Alergika
Saran Pemeriksaan
Penatalaksanaan khusus :
Paracetamol 3x500mg
UMUM
ü Hindari Alergen
ü Makan-makanan sehat dan bergizi
Usia : 50 Tahun
Alamat : Cikelor
Tn. R datang ke Puskesmas Rengasdengklok dengan keluhan ada benjolan berupa bisul dibagian
kaki kanan yang berisi nanah sejak 6 hari yang lalu. Pasien merasa badannya terasa greges atau
meriang. Pasien mengatakan awalanya ada benjolan kecil kemudian kemerahan , kemudian
benjolan kecil yang kemerahan itu lama-kelamaan berisi nanah.Awalnya hanya kemerahan saja,
setelah ada nanahnya badannyapun menjadi meriang atau greges.Benjolan atau bisul itu munul
tiba-tiba. Saat ditanya habis digigit serangga pasien menyangkalnya. Pasien tidak ada riwayat
alergi ataupun riwayat sehabis jatuh.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang bengkel motor dan mobil yang sering kotor-
kotoran, tiduran dibawah kolong mobil, badannya penuh dengan oli. Pasien belum pernah
mengalami hal serupa dan tidak dalam pengobatan penyakit tertentu.
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,2 o C
Status Antroprometri
o Umur : 2 tahun
o Berat Badan : 11 kg
o Tinggi Badan : 89 cm
• Status Generalis
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
(-/-), konka terlihat membesar (-/-). massa (-/-), mukosa pucat (+/+) Hipertrofi konka (+/+),
permukaan licin (+/+) polip (-/-) sekret (+/+), gangguan penciuman (+)
stomatitis (-), perdarahan gusi (-), nyeri dan sulit menelan (+)
membran timpani intak ADS, perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
o Leher : tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening dan
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), tidak nyeri tekan di seluruh lapang
abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Status Dermatologi
Karakteristik lesi
o Jumlah : single
o Batas : berbatas tegas menimbul dari permukaan kulit normal sebagian lesi terlihat
basah dan sebagian lesi terlihat kering kulit berwarna kemerahan, massa berisi nanah dan serosa.
Efloresensi
Lesi berupa makula eritematosa dengan nodula numular, regional 1/3 tungkai bawah dextra,
Bentuk teratur. Pada lesi tampak fistula mengeluarkan sekret putih/kental.
Diagnosis Klinis
DD Impetigo Bulosa
Detail Diagnosa
Pentalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
Jaga kebersihan, sering-sering mengelap badan jika sehabis terkena oli
Jika lesi matang jangan lakukan insisi dan aspirasi mandiri
Jika sudah pecah jangan dipegang-pegang dengan tangan yang kotor
Jika sudah pecah bias dibersihkan terlebih daulu sebelum menggunakan salep
Nama : An. AS
Usia : 2 Tahun
Alamat : Bojong
Objektif
Pasien An. AS dating ke poli MTBS Puskesmas rengasdengklok di antar kedua orangtuanya.
Menurut ibu pasien batuk dan pilek sejak 1 minggu yang lalu disertai dengan dahak. Jumlah
dahak sedikit, dahak kental. Pilek dengan ingus encer dan selalu mengalir keluar. Sesak nafas
(+), Bersin-bersin (+), Demam (-) Mencret-mencret tidak ada, Mual tidak ada, Muntah tidak
ada, nyeri kepala (-), Nafsu makan menurun (+), Makan dan menyusu sedikit malas sejak sakit,
BAK jumlah dan warna biasa, BAB warna dan konsistensi biasa.
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti
ini sebelumnya. Keadaan sekitar rumah cukup bersih dan tidak terlalu sempit. Pasien tinggal
dilingkungan yang cukup padat penduduk. Lingkungan sekitar cukup bersih dan tertata dengan
rapi. Imunisasi wajib dan tambahan lengkap.
Objective
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,9 oC
• Status Generalis
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
stomatitis (-), perdarahan gusi (-), nyeri dan sulit menelan (+)
membran timpani intak ADS, reflek cahaya (+/+), perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), tidak nyeri tekan di seluruh lapang
abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Tatalaksana
1. Medika Mentosa
2. Non Medikamentosa
a. Hindari pasien kontak dengan orang-orang yang berpotensi untuk terkena infeksi
Usia : 30 th
Alamat : Jati
Subjektif
Pasien pertama kali mengalami asma sejak usia remaja, biasanya sesak nafas kambuh ketika
batuk pilek atau kelelahan. Terakhir kambuh 2 bulan yang lalu. Dalam keluarga ayah pasien
mengalami asma. Alergi dan riwayat kejang disangkal. Pasien telah diberikan obat beberapa kali
dan keluhan membaik
Objective
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,6 oC
• Status Generalis
o Kulit : warna sawo matang, tidak terdapat luka ataupun
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
(-/-), konka terlihat membesar (-/-). massa (-/-), mukosa pucat (+/+), Hipertrofi konka (-/-),
permukaan licin (+/+) polip (-/-), sekret (+/+)
membran timpani intak ADS, perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), tidak nyeri tekan di seluruh lapang
abdomen, hepar dan spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Rencana Pemeriksaan
Tatalaksana
1. Medika mentosa
• Salbutamol 3x4 mg
• Paracetamol 3x1
2. Non Medikamentosa
• Hindari pasien kontak dengan orang-orang yang berpotensi untuk terkena infeksi
Nama : An. SF
Usia : 10 th
Alamat : Warudoyong
Subjectif
An. SF, perempuan usia 10 tahun dating ke Poli MTBS PKM Rengasdengklok di antar
ibunya, dengan keluhan sakit perut pada bagian bawah pusar dan nyeri saat kencing sejak 5 hari
SM PKM. Keluhan dirasakan memberat sejak 1 hari SMRS sampai menggangu aktifitas.
Keluhan disertai dengan demam dan nafsu makan menurun. Pasien mengaku jarang minum air
putih karena takut nyeri saat BAK. Bila BAK pasien merasa tidak tuntas dan frekuensi BAK
bertambah. Pasien tidak pernah mendapat pengobatan jangka panjang. Menurut ibunya tidak ada
alergi obat, makanan, debu, cuaca.
Pasien merupakan anak kedua, ia diasuh dan tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak
kandungnya, kesan lingkungan sosial, ekonomi dan lingkungan cukup baik. Pasien sudah
dilakukan imunisasi lengkap. Kualitas dan kuantitas pola makan cukup.
Objective
• Keadaan : Tampak sakit sedang
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
o Suhu : 37,8 oC
• Status Antroprometri
o Umur : 10 tahun
o Berat Badan : 38 kg
• Status Generalis
merata dan lurus, rambut tidak mudah rontok, ubun-ubun besar sudah menutup, ubun-ubun tidak
cekung.
o Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-, mata
cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
o Thoraks
Paru-paru
• Inspeksi : gerak dada tampak simetris, tidak ada dinding dada yang
tertinggal, tidak terdapat retraksi.
Jantung
• Perkusi : redup
Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), terdapat nyeri tekan di perut bawah
abdomen dan suprapubik, hepar dan spleen tidak teraba.
Ekstremitas
• Atas : akral hangat +/+, CRT <2 detik, edema -/-
2. Urinalisis
Tatalaksana
1. Medika mentosa
• Ciprofloxaxin 2x500 mg
2. Non Medikamentosa
• Kebersihan daerah genital terutama arah membasuh genital dari depan ke belakang
Nama : Ny. E
Usia : 61 tahun
Alamat : Bengle
Subjective
Ny. E datang ke IGD Puskesmas Rengasdengklok di antar oleh anaknya dengan keluhan muntah
> 7 kali dan lemas sejak 1 hari SMPKM. Keluhan lain disertai mual, nyeri ulu hati, jari tangan
dan kaki terasa dingin. Lemas pada seluruh tubuh dikatakan muncul perlahan dan dirasakan
memberat sejak 1 hari SMPKM. Lemas dikatakan sampai membuat pasien mau pingsan dan
dirasakan sepanjang hari sehingga menyebabkan pasien tidak mampu beraktivitas sehari-hari.
Lemas tidak menghilang walaupun pasien sudah beristirahat. Keluhan disertai dengan nyeri
kepala namun tidak demam.
Pasien juga mengeluh sering kencing pada malam hari dan memiliki riwayat diabetes melitus
sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak terkontrol. Frekuensi buang air kecil meningkat terutama
pada malam hari. Pada saat tidur malam, pasien mengatakan sering terbangun untuk buang air
kecil sebanyak 3 sampai 4 kali. Kencing dikatakan berwarna kuning dengan volume kurang lebih
½ gelas untuk sekali buang air kecil. Tidak ada darah atau rasa nyeri sebelum saat dan sesudah
buang air kecil.
Pasien juga mengeluh sering merasa haus. Pasien juga mengatakan suka mengkonsumsi
makanan manis dan makan yang meningkat, namun tidak disertai dengan peningkatan berat
badan. Pasien justru merasa berat badannya turun sekitar 2 sampai 3 kilogram dalam 1 bulan
terakhir. Keluhan lain kesemutan dan kebas sebelum masuk rumah sakit tidak ada. Riwayat sakit
jantung, hipertensi, sakit ginjal tidak ada. Pasien seorang ibu rumah tangga dan tidak bekerja,
mengaku aktifitas kurang dan jarang berolahraga.
Objective
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,6 oC
• Status Generalis
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
(-/-), konka terlihat membesar (-/-). massa (-/-), mukosa pucat (-/-), Hipertrofi konka (-/-),
permukaan licin (+/+) polip (-/-), sekret (-/-)
membran timpani intak (-/-), perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), nyeri tekan epigastrium (+) , hepar dan
spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Rencana Pemeriksaan
Tatalaksana
1. Medikamentosa
• Infus RL 10 tpm
• Inj. Ketorolac 1 x 30 mg
• Omperazole 1x1
2. Non Medikamentosa
• Hindari makanan yang pedas dan asam yg dapat merangsang peningkatan asam lambung.
Usia : 55 tahun
Alamat : Kerajan
Subjektif
Tn. A, 55 tahun mengeluh adanya bercak kemerahan di kedua tungkai bawah, terutama
pergelangan kaki kiri dan kanan yang dirasakan sangat gatal sejak 2 bulan SMRS. Bercak
awalnya muncul berukuran sebesar biji jagung. Gatal dirasakan hilang timbul. Gatal memberat
terutama saat lembab dan memakai kaus kaki. Gatal juga dirasakan pada saat malam hari
sehingga pasien sulit tidur. Pasien mengaku sering menggaruk bercak tersebut, karena tidak
tahan terasa sangat gatal. Sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke poli umum pkm
rengasdengklok. Sejak 1 minggu SMPKM, pasien kembali mengeluh hal serupa, adanya bercak
berwarna kehitaman di kedua tungkai bawah dan pergelangan kaki kiri dan kanan, dirasakan
sangat gatal. Gatal dirasakan hilang timbul, dan kadang terasa gatal pada malam hari, sehingga
pasien sering terbangun dari tidur. Pasien mengaku sering menggaruk menggunakan sisir, karena
tidak tahan. Gatal tersebut sangat menganggu aktivitas pasien.
Pasien merupakan seorang karyawan swasta yang berkegiatan sehari-hari sebagian besar di
tempat kerja. Pasien bekerja 6 hari per minggu, maksimal 10 jam kerja perhari. Pasien bekerja di
tempat tertutup dari sinar matahari. Pasien mengaku sedang banyak tekanan dari pekerjaannya,
sehingga pasien kurang beristirahat.
Objective
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Tekanan Darah : 160/80 mmHg
• Suhu : 37,2 oC
• Status Generalis
sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah.
(-/-), konka terlihat membesar (-/-). massa (-/-), mukosa pucat (-/-), Hipertrofi konka (-/-),
permukaan licin (+/+) polip (-/-), sekret (-/-)
membran timpani intak (-/-), perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), nyeri tekan epigastrium (-) , hepar dan
spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
o Efloresensi :
Pada status dermatologikus, pada regio tibialis dekstra ditemukan efloresensi multiple plak
hiperpigmentasi berukuran lentikular sebagian numular, batas sirkumskrip, bentuk ireguler,
sebagian disertai erosi, skuama putih kasar dan likenifikasi diatasnya. Pada regio tibialis sinistra
ditemukan eflorensensi multiple plak hiperpigmentasi berukuran miliar sebagian lentikular, batas
sirkumskrip, bentuk ireguler, sebagian disertai erosi, skuama putih kasar dan likenifikasi
diatasnya.
Diagnosis Klinis : Lichen Simpleks Kronikus
1. Histopatologi
Tatalaksana
1. Medikamentosa
• Ctm 3x4 mg
• Cetirizine 3x1
2. Non medikamentosa
1. Siklus gatal-garuk harus diputus, pasien harus menahan untuk tidak menggaruk atau
menggosok.
2. Identifikasi riwayat psikologis yang ada sehingga pasien dapat mengurangi stres yang
dialaminya.
Alamat : Bojong
Subjective
Nn. L , 18 tahun dengan keluhan kedua mata merah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengatakan keluhan ini sudah berulang sebanyak kurang lebih 3x. Awal pasien
mengalami keluhan ini adalah sejak 1 tahun yang lalu dan pada umumnya, dan terakhir
mengeluh hal yang sama 1 bulan yang lalu, keluhan ini berlangsung selama kurang lebih satu
minggu dan hilang dengan sendirinya. Pasien juga mengeluh kedua mata dirasakan perih, gatal,
terasa mengganjal, nyeri, dan silau apabila melihat cahaya, ketika keluhan mata merah ini
muncul. Perih dirasakan terutama pada pinggir kedua bola mata dan bertambah parah apabila
pasien sedang berkendara. Pasien memiliki kebiasaan menggunakan motor tanpa helm ketika
berkendara dengan motor yang tidak menutupi mata. Pasien tidak pernah menggunakan kaca
mata sebelumnya.
Objective
• GCS : E4M5V6
• Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 37,2 oC
• Status Generalis
o Kulit : warna sawo matang, tidak terdapat luka ataupun sianosis.
palpebra -/-, mata cekung -/-, pupil bulat isokor (Ø 3 mm/3 mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), pergerakan bola mata normal ke segala arah. Injeksi pada
episklera berwarna merah sedikit ungu ODS (+/+) , yang berbatas tegas dengan tepi injeksi
berjarak 0,5-1 mm dari limbus.
(-/-), konka terlihat membesar (-/-). massa (-/-), mukosa pucat (-/-), Hipertrofi konka (-/-),
permukaan licin (+/+) polip (-/-), sekret (-/-)
membran timpani intak (-/-), perforasi (-), hiperemis (-), nyeri tragus (-)
kelenjar tiroid.
tidak hiperemis.
o Thoraks
Paru-paru
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Perkusi : redup
o Abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, defans muskular (-), nyeri tekan epigastrium (-) , hepar dan
spleen tidak teraba.
o Ekstremitas
Rencana tatalaksana
1. Medikamentosa
2. Non medikamentosa
IDENTITAS (Corpal)
Nama : An. Ay
Umur : 7 tahun
Alamat : Krajan
Tanggal Pemeriksaan :
Keluhan Utama :
Kemasukan kapas cotton bud pada telinga kanan sejak satu hari yang lalu
Telinga kanan kemasukan kapas cotton bud sejak satu hari yang lalu.
pasien melapor ke ibunya ada sesuatu yang menyumbat telinganya. Ibu pasien
berusaha mengeluarkan dengan cotton bud, namun tidak berhasil. Pasien merasa
telinga kanan kurang mendengar Keluhan keluar darah dari liang telinga (-), nyeri
pada telinga (-), batuk pilek saat ini (-), Riwayat telinga berair (-)
Nama : NY. Rs
Umur : 30 tahun
➢ Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan batuk pilek kurang lebih sudah 5 hari yang
lalu, batuknya batuk kering, hidung terasa meler, dan disertai meriang. Hidung pasien terasa
mampet kadang keluar cairan bening dari hidung. Penciuman masih bisa mengidu, pengecap rasa
juga masih normal, masih bisa mengecap rasa makanan. Pasien juga mengeluhkan pusing
disertai demam. Pasien selama sakit hanya minum obat warung dan belum kunjung membaik.
Dirumah tidak ada yang sakit serupa, satu hari sabelumnya pasien habis kehujanan karna habis
dari pasar.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah batuk pilek dua bulan yang lalu
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang mengalami hal yang serupa
Riwayat Sosial ekonomi & kebiasaan: Pasien Habis kehujanan satu hari sebelum sakit
• Tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala
Leher
Thoraks
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Vokal Fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-).
Bunyi jantung SI dan SII reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (-), splenomegaly (-).
Ekstremitas
Belum dilakukan
Penatalaksanaan Umum :
Penatalaksanaan Sistemik :
• Paracetamol 500mg 3x1 tablet
Nama : NY. CT
Umur : 50 tahun
➢ Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan lemas sejak 1 minggu yang lalu, keluhan
disertai pusing dan terasa kesemutan. Pasien menuturkan sering kencing dimalam hari, kencing
bisa sampai 5 kali. Pasien mengatakan sering merasa haus, dan sering merasa lapar. Pasien baru
merasakan keluhan ini akhir-akhir ini. Pasien sering sekali sehabis makan tidur dan sering
minum es sirup. Pasien mengatakan tidak ada demam, batuk maupun pilek. Pasien menuturkan
jarang berolah raga, bahkan hamper tidak pernah. Pekerjaan pasien adalah ibuk rumah tangga,
sehari-harinya mengurusi rumah. Pasien datang kepuskesmas berniat untuk melakukan
pemeriksaan gula darah sewaktu. Pasien mengatakan jika ibuknya punya riwayat diabetes
milletus atau penyakit gula.
Riwayat Sosial ekonomi & kebiasaan: Pasien suka makan-makanan manis dan suka tidur sehabis
makan
• Tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala
Leher
Thoraks
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Vokal Fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-).
Bunyi jantung SI dan SII reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, distensi (-), massa (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (-), splenomegaly (-).
Ekstremitas
Penatalaksanaan Umum :
• Minum obat teratur dan jika ada gejala hipoglikemi seperti puisng, gemetar atau lemas
sehabis minum obat segera lapor kepetugas kesehatan.
jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa
darah atau insulin.
Nama : Tn. Bm
Umur : 60 tahun
Saat kaku ini muncul, pasien tidak bisa menggerakkan kaki kirinya sama sekali, pasien
hanya bisa diam di tempat tidur. Saat dicoba digerakkan oleh orang lain, kaki kiri pasien hanya
bisa bergeser ke kanan ataupun kiri, tidak bisa ditekuk dan kadang pasien juga merasakan
gemertak ketika coba lututnya coba digerakkan. Sebelumnya pasien juga sering merasakan nyeri
pada sendi jempol kaki. Nyeri dikatakan pasien hilang timbul dan dirasakan memberat setelah
mengkonsumsi kacang – kacangan dan melinjo. Nyeri dirasakan seperti tertusuk – tusuk dan
biasanya hilang dengan sendirinya.
Nyeri juga biasanya disertai dengan kemerahan pada sendi, bengkak dan kaku Pasien
mengaku mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek untuk meredakan keluhan bengkak dan nyeri
pada lututnya, hanya saja pasien lupa nama obatnya. Pasien mengatakan dulunya sejak muda
pasien terbiasa berolahraga, akan tetapi beberapa tahun belakangan pasien jarang berolahraga.
Pasien biasa melakukan pekerjaannya dengan bersepeda ataupun berjalan kaki.
Riwayat penyakit dahulu : Pernah mengalami hal serupa (+) 6 bulan yang lalu
Riwayat Pengobatan : Pernah beli obat di apotik namun pasien lupa nama obatnya dan sedikit
berkurang jika meminum obatnya
• Tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala
Thoraks
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Vokal Fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-).
Bunyi jantung SI dan SII reguler murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (-), splenomegaly (-).
Ekstremitas
Status lokalis
Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan edema pada genu sinistra, pitting (+), kemerahan
(+), tofus lateral ankle dextra (+), massa pada suprapatella sinistra (+) ukuran 3 cm x 2 cm,
benjolan mobile, permukan rata, undulasi (+), nyeri tekan (+) pada inspeksi. Dari palpasi
didapatkan teraba hangat pada genu S (+), nyeri tekan genu sinistra (+), nyeri tekan pada massa
pada suprapatella sinistra (+), ukuran 3x4, permukaan rata, mobile.
Pemeriksaan radiologis foto genu untuk mengetahui adanya osteofit atau tidak
Penatalaksanaan Umum :
• Peregangan otot
• Perbanyak minum air putih minimap sehari 2 liter unutk memenuhi kebutahan cairan
tubuh