Anda di halaman 1dari 4

Pelaporan Peserta Internsip Dokter Indonesia

Pengisian Laporan Peserta Internsip

Nama Peserta : dr. Missy Ayuni Salisa


Nama Wahana : Puskesmas Kecamatan Kembangan
Topik: Otomikosis
Tanggal (kasus): 25 Februari 2019
Nama Pasien : Ny. S No. RM : 0091895
Tanggal Presentasi: Nama Pendamping: dr. Bryce Szendi Anurantha
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
√□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
√□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja √□ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi:
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan telinga sebelah kanan sering gatal sejak kurang lebih 3 bulan yang
lalu. Keluhan dirasakan terus menerus dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebelumnya, dari lubang
telinga kanan pasien sering keluar cairan yang agak kental putih kekuningan, sekarang tidak lagi muncul. Kedua
telinga pasien sering kemasukan air dan saat ini penurunan pendengaran juga dirasakan oleh pasien.Keluhan
lainnya adalah seperti sering berdenging, nyeri dan rasa seperti penuh di telinga sebelah kanan. Riw. Penyakit
serupa sebelumnya (-). Riw. Rhinitis alergi(+). Riw. OMSK(+). Riw. DM (-). Riw. Pengobatan (+) namun tidak ada
perbaikan.

PF: Kes CM, KU tampak sakit ringan.


BB: 75 kg TB 154 cm IMT 31.6 kg/m2 (Obesitas)
TD 100/60 mmHg Nadi 87 x/menit, RR 18x/menit, Suhu 36.5 C.
Status Lokalis
Telinga :
o Inspeksi pre dan retroaurikuler : normotia +/+, sikatriks -/-, tanda2 peradangan -/-
o Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik telinga -/-
o Liang telinga tampak lapang +/+, tanda2 peradangan +/-, serumen -/-, secret -/-, darah -/-,
jaringan granulasi -/-, filament jamur +/- , debris jamur +/-, krusta +/- pada 2/3 bagian dalam
o Membran timpani : intak +/+, warna putih Mutiara +/+, refleks cahaya +/+, retraksi -/-

□ Tujuan: Mendiagnosis dan menangani awal pasien Otomikosis dengan tepat.


Bahan bahasan: □ Tinjauan Pustaka □ Riset √□ Kasus □ Audit
Cara membahas: √□ Diskusi □ Presentasi dan diskusi □ E-mail □ Pos
Data pasien: Nama: Ny. S Nomor Registrasi: 0091895
Nama klinik: Puskesmas Kec. Kembangan Telp: Terdaftar sejak: 25 Februari 2018
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis :
Dx: Otomikosis Aurikula DextraDD/ OMSK fase nonaktif
Gambaran klinis: gatal terus menerus, telinga berdenging, nyeri dan rasa seperti penuh di telinga.
2. Riwayat Pengobatan : antinyeri, antibiotik
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit : tidak ada
4. Riwayat keluarga : di keluarga tidak ada riwayat serupa
5. Riwayat pekerjaan : karyawan swasta
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN ) :-
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus): sudah tidak ingat
Daftar Pustaka:
1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. FKUI. 2012
2. Buku Ajar Penyakit THT.Edisi 6. Jakarta:EGC. 2012
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis Otomikosis
2. Patofisiologi Otomikosis
3. Penyebab terjadinya Otomikosis
4. Tatalaksana Otomikosis
5. Komplikasi Otomikosis

1. “Subyektif”
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan telinga sebelah kanan sering gatal sejak kurang lebih 3 bulan
yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebelumnya,
dari lubang telinga kanan pasien sering keluar cairan yang agak kental putih kekuningan, sekarang tidak lagi
muncul. Kedua telinga pasien sering kemasukan air dan saat ini penurunan pendengaran juga dirasakan
oleh pasien.Keluhan lainnya adalah seperti sering berdenging, nyeri dan rasa seperti penuh di telinga
sebelah kanan. Riw. Penyakit serupa sebelumnya (-). Riw. Rhinitis alergi(+). Riw. OMSK(+). Riw. DM (-). Riw.
Pengobatan (+) namun tidak ada perbaikan.
2. “Objektif”

Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 87 x/menit
 Frekuensi Nafas : 18 x/menit
 Suhu : 36,50 C
 Berat Badan : 75 Kg
 Tinggi Badan : 154 cm
 IMT : 31.6 Kg/m2 (Obesitas)
Status Internus
 Kepala : Tidak ada kelainan
 Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
 Telinga :
o Inspeksi pre dan retroaurikuler : normotia +/+, sikatriks -/-, tanda2 peradangan -/-
o Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik telinga -/-
o Liang telinga tampak lapang +/+, tanda2 peradangan +/-, serumen -/-, secret -/-, darah
-/-, jaringan granulasi -/-, filament jamur +/- , debris jamur +/-, krusta +/- pada 2/3 bagian
dalam
o Membran timpani : intak +/+, warna putih Mutiara +/+, refleks cahaya +/+, retraksi -/-
 Hidung :
o Vestibulum nasi tampak lapang +/+
o Meatus nasi inferior dbn +/+
o Concha nasi inferior dbn +/+
o Tidak ada deviasi septum
o Polip -/-, tumor -/-, benda asing -/-
o Discharge -/-
 Faring : dbn
 Tonsil : T1-T1, pelebaran kripta -/- , detritus -/-
 Kulit : Turgor kulit baik
 Thoraks
o Paru
 Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
 Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
 Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
 Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
o Jantung
 Inspeksi : Iktus jantung tidak terlihat
 Palpasi : Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra RIC V
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi : Bising tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak ada
o Abdomen
 Inspeksi : Tidak tampak membuncit
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (+) di suprapubis.
defans muskuler (-),
 Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Refilling capiller baik
3. “Assessment” (Penalaran Klinis)
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan telinga sebelah kanan sering gatal sejak kurang lebih 3 bulan
yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebelumnya,
dari lubang telinga kanan pasien sering keluar cairan yang agak kental putih kekuningan, sekarang tidak lagi
muncul. Kedua telinga pasien sering kemasukan air dan saat ini penurunan pendengaran juga dirasakan
oleh pasien.Keluhan lainnya adalah seperti sering berdenging, nyeri dan rasa seperti penuh di telinga
sebelah kanan. Riw. Penyakit serupa sebelumnya (-). Riw. Rhinitis alergi(+). Riw. OMSK(+). Riw. DM (-). Riw.
Pengobatan (+) namun tidak ada perbaikan.

Otomikosis
Otomikosis adalah infeksi jamur pada kuling liang telinga luar. Walaupun jamur bias menjadi agen penyebab
primer, jamur biasanya juga menyertai infeksi bakteri kronis di liang telinga luar atau telinga tengah.
Penyebab tersering biasanya jenis Aspergillus dan Candida.
Selain adanya agen penyebab yaitu jamur, kejadian otomikosis juga berhubungan dengan berbagai macam
factor predisposisi. Factor lingkungan terdiri dari suhu dan kelembaban. Factor local termasuk infeksi kronik
pada telinga, penggunaan tetes telinga, penggunaan steroid, adanya infeksi jamur pada bagian tubuh
lainnya seperti dermatomikosis atau vaginitis, gangguan fungsi imunitas, malnutrisi dan perubahan
hormonal tubuh yang dapat memicu timbulnya infeksi seperti pada keadaan menstruasi ataupun pada
wanita hamil. Otomikosis mengingkat pada iklim panas dan lembab karena kondisi ini sangat sesuai untuk
proses pertumbuhan jamur. Kondisi panas dan lembab juga berpengaruh pada permukaan epitel liang
telinga karena dalam kondisi ini liang telinga lebih banyak menyerap air sehingga sangat rentan terhadap
infeksi.

Penegakkan diagnosis otomikosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesa pasien dengan otomikosis biasanya akan sering didapatkan keluhan rasa gatal pada liang
telinga. Selain itu gejala lain yang sering dirasakan adalah rasa penuh pada telinga, otore (keluar cairan dari
telinga), otalgia (sakit pada telinga), gangguan pendengaran dan tinnitus. Gejala gangguan pendengaran
pada kasus otomikosis biasanya disebabkan oleh adanya akumulasi dari debris mikotik dalam liang telinga.

Pemeriksaan fisik pada pasien otomikosis akan ditemukan adanya debris berwarna putih, kehitaman atau
membrane abu-abu yang berbintik-bintik di liang telinga. Bercak karena Aspergillus niger ceenderung
berwarna gelap kehitaman . Aspergillus fumigatus berwarna kecoklatan, dan candida albicans berwarna
putih.

Diagnosis pasti dari otomikosis ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang yang cukup sederhana, yaitu
dengan memeriksa sampel debris atau swab bercak pada kaca preparat yang difiksasi dengan larutan KOH
15% - 30% selanjutnya dilihat melalui mikroskop dan akan tampak hifa ataupun spora dari jamur.
Pemeriksaan penunjang lain adalah kultur debris dari liang telinga dengan menggunakan media Saboraud’s
dextrose.

4. ”Plan”
Diagnosis: Susp. Otomikosis aurikula dextra

Pengobatan:
 Pemberian antifungi topikal ,antihistamin
 Rujuk ke poli THT

Edukasi:
 Menjaga kebersihan tubuh terutama telinga
 Menjaga agar lubang telinga tetap kering (tidak lembab) dan tidak kemasukan air.

Jakarta, 25 Februari 2019

Peserta Dokter Internsip Dokter Pendamping Internsip

dr. Missy Ayuni S dr. Bryce Szendi Anurantha

Anda mungkin juga menyukai