PRAKTIK KLINIK
tambahan
o Keadaan umum gelisah atau cengeng
o Ubun ubun besar sedikut cekung, mata sedikit cekung, air mata
kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering
o Turgor kurang, akral hangat
c. Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10%berat badan)
o Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah dengan 2 atau
lebih tanda tambahan
o Keadaan umum lemah, letargi atau koma
o Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak
ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering
o Turgor sangat kurang dan akral dingin
o Pasien harus rawat inap
4. KRITERIA - Frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari)
DIAGNOSIS - Perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan/tanpa darah
dan/atau lender
- Berlangsung selama kurang dari 14 hari.
5. DIAGNOSIS -
BANDING
6. PEMERIKSAAN Darah lengkap
PENUNJANG Feses lengkap
7. TERAPI / Lintas diare : (1) Cairan, (2) Seng, (3) Nutrisi, (4) Antibiotik yang tepat,
TINDAKAN (ICD (5) Edukasi
9 – CM) CAIRAN
Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan
5-10 mL/kg BB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur < 1
tahun sebanyak 50-100 mL, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL,
dan umur di atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan rumah
tangga sesuai kemauan anak. ASI harus terus diberikan.
Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi
lain (tidak mau minum, muntah terus menerus, diare frekuen dan
profus)
Dehidrasi ringan-sedang
Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75
mL/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah
terjadi dan sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair.
Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap
diberi minum. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat
atau KaEN 3B.
Dehidrasi berat
37
SENG
Zink elemental diberikan selama 10-14 hari meskipun anak telah tidak
mengalami diare dengan dosis:
Umur di bawah 6 bulan: 10 mg per hari
Umur di atas 6 bulan: 20 mg per hari
NUTRISI
ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai
umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan
sebagai pengganti nutrisi yang hilang.
Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan.
Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi
sering (lebih kurang 6 x sehari), rendah serat, buah buahan diberikan
terutama pisang.
MEDIKAMENTOSA
Tidak boleh diberikan obat anti diare
Antibiotik
Antibiotik diberikan bila ada indikasi, misalnya disentri (diare
berdarah) atau kolera. Untuk disentri basiler, antibiotik pilihan adalah
kotrimoksazol, sefiksim, atau ceftriaxone
Antiparasit
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis merupakan obat pilihan
untuk amuba vegetatif
8. PENYULIT - Syok
- Gangguan asam basa dan elektrolit
9. PROGNOSIS Bila tatalaksana cepat dan tepat maka prognosis baik
10. INDIKATOR - Dehidrasi teratasi
MEDIS - Konsistensi dan frekuensi BAB kembali normal
11. EDUKASI Orangtua diminta untuk membawa kembali anaknya ke Pusat Pelayanan
Kesehatan bila ditemukan hal sebagai berikut: demam, tinja berdarah,
38
makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum
membaik dalam 3 hari. Orangtua dan pengasuh diajarkan cara
menyiapkan oralit secara benar.
Langkah promotif/preventif : (1) ASI tetap diberikan, (2) kebersihan
perorangan, cuci tangan sebelum makan, (3) kebersihan lingkungan,
buang air besar di jamban, (4) immunisasi campak, (5) memberikan
makanan penyapihan yang benar, (6) penyediaan air minum yang bersih,
(7) selalu memasak makanan.
12. KEPUSTAKAA Juffrie M, Kadim M, Mulyani NS, Damayanti W, Widowati T. Diare akut.
N Dalam: Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP,
Harmoniati ED, editor. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jakarta: IDAI; 2009. P. 58-62