Anda di halaman 1dari 20

Osteoporosis

I. PENDAHULUAN

Osteoporosis
Apa itu Bagaimana di
adalah penyakit
Osteoporosis? Indonesia?
degeneratif

Fraktur adalah
Insiden lebih
yang paling
tinggi pada
sering ditemukan
wanita
di klinik
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit
mineral
Sel  osteoblast, osteosit, osteoklas
Fungsi tulang :
Formasi kerangka
Formasi sendi-sendi
Perlekatan otot
Sebagai pengungkit
Penyokong berat badan
Proteksi
Haemopoisis
Fungsi imunologi
Definisi Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai kelainan
mikroarsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang  meningkatkan resiko patah tulang

Di AS 10 juta 4 dari 5 Di negara


orang usia penderita berkembang,
diatas 50 adalah Osteoporosis
tahun wanita mencapai
menderita kenaikan
Osteoporosis 300% dalam
waktu 30
tahun
Penyebab Osteoporosis
Kurangnya hormon
estrogen

Osteoporosis Senilis dan


Sekunder

Osteoporosis Juvenil
Faktor Resiko Klasifikasi
Aktivitas fisik
Kurang kalsium
Merokok Osteoporosi Osteoporosi
s Primer s Sekunder
Minuman alkohol
Minuman soda
Stres
Bahan kimia
Patogenesis Osteoporosis
Penurunan estrogen  meningkatkan berbagai sitokin
 osteoclast meningkat
PTH meningkat  osteoporosis makin berat
Pada orang tua  asupan kurang  defisiensi vit D
dan vit K
Resiko fraktur
tinggi
Diagnosis
Anamnesis
Tinggi badan makin menurun
Obat-obatan yang diminum
Penyakit-penyakit yang diderita
Jumlah kehamilan dan menyusui
Riwayat Haid
Aktivitas dan asupan gizi
Sering merokok? Minum alkohol?
Pemeriksaan Fisik
Perlu diperiksa tinggi badan, gaya berjalan, deformitas,
nyeri dan keterbatasan gerak, gibbus
Pemeriksaan Radiologi
Normal Osteoporosis
Pemeriksaan Densitas Massa Tulang
Kapan dilakukan bone densitometry?
2 atau lebih high risk factor
4 atau lebih moderate risk factor
1 atau lebih high risk factor + 2 atau lebih moderate
risk factor
Diagnosa Banding
Osteomalasia
Penyakit Cushing
Multiple Myeloma
Hiperparatiroid
Penatalaksanaan
Tujuan utama : mengurangi nyeri dan hambat proses
resorbsi tulang
Terapi non-hormonal
Bifosfat
Kalsitonin
Kalsium
Vitamin D
Terapi pengganti hormonal
Estrogen
Kombinasi estrogen dan progesteron
Monitoring Osteoporosis
Monitoring dilakukan seiring bertambahnya usia,
terutama apabila pasien memiliki faktor resiko
osteoporosis.
Pengobatan dilakukan apabila T-score kurang dari -
2,5SD
Pencegahan Osteoporosis
Asupan Kalisum cukup
Paparan sinar matahari
Melakukan olahraga dengan beban
Hindari rokok dan minuman alkohol
Deteksi dini
III. KESIMPULAN
Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya masa tulang secara nyata
yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang.
Dua penyebab osteoporosis adalah pembentukan massa puncak tulang
selama masa pertumbuhan dan meningkatnya pengurangan massa tulang
setelah menopause.
Osteoporosis terbagi menjadi primer dan sekunder. Osteoporosis primer
adalah osteoporosis pasca menopause dan sekunder biasanya terjadi pada
usia lebih dari 50 tahun.
Tanda klinis utama dari osteoporosis adalah fraktur pada vertebra,
pergelangan tangan, pinggul, humerus, dan tibia.
Terapi osteoporosis memepertimbangkan 2 hal, yaitu menghambat
hilangnya massa tulang dan peningkatan massa tulang.
Pencegahan osteoporosis adalah mengkonsumsi kalsium yang cukup,
olahraga beban dan mengkonsumsi obat contohnya estrogen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai