Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

Dengue Fever
DISUSUN OLEH : DINI PELA 1102014076
PEMBIMBING : Letkol CKM (K). dr. Endah Pujiastuti, Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


RS TK. II MOH. RIDWAN MEURAKSA
25 APRIL - 25 JUNI 2022
Status pasien
I. IDENTITAS
IDENTITAS
PASIEN
Nama : An.
A
Umur : 15
tahun
Jenis : laki
kelamin laki
Tanggal : 8 Februari
Lahir 2007
Agam :
a islam
Alama : jl. Pusara indah no.
t 57
Tanggal masuk : 8 Mei
RS 2022
IDENTITAS ORANG TUA
Nama ayah : Bahrul
Umur ayah : 49 tahun
Pekerjaan ayah : satpam
Agama : islam
Alamat : jl. Pusara indah no.
57
Nama ibu : Fatimah
Umur ibu : 46 tahun
Pekerjaan ibu : IRT
Agama : islam
Alamat : jl. Pusara indah no.
57
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesi dengan ibu pasien pada tanggal 11 Mei 2022
Keluhan Utama : Demam
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD diantar oleh ibunya, dengan keluhan demam 3 hari SMRS. Demam mendadak
tinggi hingga mencapai 39 C. Demam dirasakan terus menerus sepanjang hari. Demam tidak disertai
menggigil dan kejang. Keluhan juga disertai kepala pusing, mual dan muntah pada 1 hari SMRS
sebanyak 2
x. Muntah cair berupa makanan yang terakhir dimakan. Volume cairan muntah kira kira sebanyak
200ml. Pasien juga mengalami BAB sebanyak 3 x 1 hari SMRS. Konsistensi feses cair dengan ampas.
Tidak ada lendir dan darah pada feses. Warna feses coklat. BAK normal. Bercak kemerahan pada
kulit (-) Batuk (-) flu (-) sesak napas (-) mimisan (-) perdarahan spontan (-) nyeri sendi (-). Nafsu makan
menurun, dan masih mau minum.
IV. RIWAYAT PENYAKIT V. RIWAYAT PENYAKIT
-DAHULU
Riwayat penyakit serupa : tidak KELUARGA
ada - Riwayat asma : tidak
- Riwayat trauma : tidak ada
ada - Riwayat trauma : tidak
- Riwayat alergi : tidak ada
ada - Riwayat alergi : tidak
- Riwayat syok : tidak ada
ada - Riwayat kejang demam : tidak
- Riwayat kejang : tidak ada
ada - Riwayat TB : tidak
- Riwayat kejang demam : tidak ada
ada - Riwayat DM : tidak
ada
VI RIWAYAT IMUNISASI
.
- Hepatitis B : 4x, pada saat lahir dan di bulan
ke 2, 3, 4
- BCG : 1x, usia 1 bulan
- Polio : 4x, pada saat lahir dan di bulan 2
, 3 dan 4
- DTP-HB-Hib : 3x, pada saat lahir dan di bulan 2
, 3 dan 4
- Rotavirus Monovalen : 3x, pada bulan ke 2, 4, dan 6
- MR : 1x, pada bulan ke :9imunisasi
Kesan
lengkap
- PCV: 3x pada bulan ke 2, 4, dan 6
VII. RIWAYAT Riwayat
PRIBADI Pascalahir
Riwayat Bayi menangis dengan kuat, gerakan
Kehamilan aktif,
Riwayat warna kulit merah, langsung
Persalinan menyusui,
: 31 BAB dan BAK pertama terjadi < 24
- Ibu tahun jam
- Usia : 39 setelah lahir. Bayi kuning
melahirkan
gestasi minggu (-)
- Lahir secara
Normal
- : 3300
BBL gr Kesan : semua Riwayat dalam
- PB : 50 cm keadaan
norma
- Lahir langsung menangis kuat, sianosis l
(-)
VIII. RIWAYAT
NUTRISI
: ASI eksklusif selama 6
- 0 – 6 bulan bulan
: ASI dan makanan pendamping
-6 – 9 bulan ASI
: kualitas dan kuantitaf baik, pemberian makanan
Kesan sesuai
dengan gizi yang
dianjurkan
XI. SOSIAL EKONOMI DAN Lingkuga
LINGKUNGAN n
- Rumah pasien berlantaikan keramik,
Sosial Ekonomi dinding
Ayah pasien bekerja sebagai satpam tembok, atap genteng, ventilasi
dan memadai,
ibu pasien bekerja sebagai IRT. sumber air yang bagus, pencahayaan
Penghasilan yang
orang tua pasien cukup untuk baik, sampah dibuang ke tukang
memenuhi sampah
kebutuhan sehari hari, seperti untuk - Rumah dihuni oleh ayah, ibu, kakak
makan dan
maupun untuk kebutuhan pasien. Jumlah orang yang tinggal di
lainnya. dalam
KEBIASAAN rumah ada 5
PASIEN orang
Kebiasaan pasien sehari hari
bersekolah.
Bermain futsal. Tidak memilih makan
dan minum.
X. STATUS
GENERALIS
Kesadaran : tampak sakit
umum sedang
Kesadara : compos mentis (GCS: E4 V5
n M6)
Frekuensi : 98 x/menit ( regular, isi
nadi cukup )
Frekuensi : 20
nafas x/menit
Suhu : 36,3
C
SpO : 98
2 %
B : 65
B kg
TB : 160
cm
IM : 25,3
T (overweight)
XI. PEMERIKSAAN FISIK
· KULIT · MATA
- : sawo matang - Exophthalmos : (-)
Warna
- Pucat : (-) - Enophthalmos : (-)
- Jaringan : (-) - Edema : (-)
parut kelopak
- : (-) - Konjungtiva anemis :
Turgor (-/-)
- Sianosis : (-) - Sklera ikterik : (-/-)
- Lesi : (-) - Pupil : Isokor
primer
- Lesi sekunder : (-) - Refleks cahaya : Langsung (+/+) tidak
- Bercak : (-) langsung (+/+)
kemerahan
· - Palpebra : superior – inferior
KEPALA
- Kepala Bentuk : normocephal cekung (-/-) edema palpebra (-/-)
- Rambut : hitam, tidak rontok
· TELINGA · MULUT
- Bentuk : Normal - Mukosa mulut : Tidak kering
- Pendengaran : Dalam batas normal - Lidah : Typhoid tongue (-)
- Darah & sekret : Tidak ditemukan - : T1-T1, hiperemis (-)
Tonsil
- Gusi : tidak ada perdarahan

· HIDUNG
- Napas cuping hidung : (-) · LEHER
- Bentuk : - : Tidak deviasi
-
Normal
Septum deviasi : Tidak -Trakea
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
ditemukan - Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
- Sekret : (+) - Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran , nyeri tekan (-)
- Perdarahan : (-)
· PARU
PARU
- : simetris, tidak tampak retraksi interkosta.
Inspeksi
- Palpasi : taktil fremitus simetris.
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi : suara nafas vesikular, ronki -/-, wheezing -/, stridor -/-

· JANTUNG
- : pulsasi iktus kordis tidak tampak di sela iga 4 Linea mid clavicula
Inspeksi
sinistra.
- Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 4 linea mid clavicula sinistra.
- Auskultasi : BJ I dan BJ 2 reguler, murmur (-) gallop (-)
· ABDOMEN
- : sikatrik (-) dinding perut sejajar dengan dinding
Inspeksi dada
- Auskultasi : bising usus (+)
- Perkusi : timpani pada seluruh pandang abdomen, shifting dullnes (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak membesar, turgor baik
· EKSTREMITAS
- : normal superior-inferior
Tonus
- Sianosis : (-/-)
- Akral : hangat
- Edema : (-/-)
- : < 2 detik
CRT
- Peteki : (-)
XII. LAB
8 MEI 2022
Darah Lengkap

Hemoglobin 13.3 g/dL


Leukosit 7 ribu/uL

Hematokrit 36 % ( < )

Trombosit 127 ribu/uL ( < )

Rapid antigen Negative


Hitung
jenis
Basophil 0%

Eosinophil 1%

Batang 0%

Limfosit 15 % (< )

Monosit 5%
9 MEI 2022

S Demam (+), pusing (+). Mual, muntah, flu, batuk disangkal. Belum ada BAB sejak tgl 8. BAK
normal. Nafsu makan menurun, minum normal. Nyeri perut (-) bercak kemerahan kulit (-)
perdarahan spontan (-)

O Suhu : 39,3 C

SG Dalam batas normal

p IVFD asering 40 tpm


Omeprazol inj 1x40 IV
PCT drip 3x500 mg IV k/p

Zinc syr 2x1 cth


Multivitamin syr 3x1 cth
Darah lengkap

Hemoglobin 13.6 g/dL

Leukosit 6.2 ribu/uL

Hematokrit 39 % ( < )

Trombosit 90 ribu/uL ( < )

SGOT / 87 u/L ( > )


ASAT
SGPT / 46 u/L ( > )
ALAT
10 Mei 2022
S Demam (+) pusing (+) batuk, flu, mual, muntah (-). Nyeri perut (-) perdarahan spontan (-).
Nafsu makan menurun, minum normal. BAB belum, BAK normal.

O Suhu : 38 C

SG Dalam batas normal

P IVFD asering 40 tpm


Omeprazol inj 1x40 IV
PCT drip 3x500 mg IV k/p
Zinc syr 2x1 cth
Multivitamin syr 3x1 cth
Darah rutin

Hemoglobin 6 g/dL

Leukosit 3.2 ribu/uL ( < )

Hematokrit 40 %

Trombosit 29 ribu/uL ( < )


11 mei 2022
S Demam (-) pusing (+) batuk, flu, mual, muntah (-). Nyeri perut (-) perdarahan spontan (-).
Nafsu makan menurun, minum normal. BAB belum, BAK normal.

O Dalam batas normal

SG Dalam batas normal

P IVFD asering 250 cc/jam ( infuse pump )

Omeprazol inj 1x40 IV

PCT drip 3x500 mg IV k/p


Zinc syr 2x1 cth
Multivitamin syr 3x1 cth

Tranfusi TC 10 kantong
Darah
Rutin
Hemoglobin 15.6 g/dL

Leukosit 4.1 ribu/uL

Hematokrit 41 %

Trombosit 17 ribu/uL ( < )

( hasil lab jam 4 sore )

Hemoglobin 14.0 g/dL

Leukosit 4.1 ribu/uL ( < )

Hematokrit 37 %

Trombosit 6 ribu/uL ( < )


12 MEI 2022
S Demam (-) pusing (-) batuk, flu, mual, muntah (-). Nyeri perut (-) perdarahan spontan (-).
Nafsu makan menurun, minum normal. Bercak kemerahan di kulit (+). BAB belum, BAK

normal.

O Dalam batas normal

SG Konvalesen rash (+) nyeri tekan di ulu hati (+)

P IVFD asering 250 cc/jam ( infuse pump )


Omeprazol inj 1x40 IV
Zinc syr 2x1 cth

Multivitamin syr 3x1 cth


Tranfusi TC 10 kantong
Sucralfate syr 3x1
Hemoglobin 12.4 g/dL

Leukosit 4.9 ribu/uL

Hematokrit 33 %

Trombosit 76 ribu/uL ( < )


XIII. RESUME
Anak laki laki berusia 15 tahun, datang ke IGD diantar oleh ibu nya dengan keluhan demam 3
hari SMRS. Demam tinggi mendadak, dirasakan sepanjang hari. Pusing (+) Mual (+) muntah 2x.
BAB cair dengan ampas 3x sehari. Riwayat penyakit dahulu (-) Riwayat imunisasi lengkap. IMT
25,3 ( overweight ). Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil LAB terakhir : trombosit
76 rb/uL.

XIV. DIAGNOSIS
Dengue Fever + overweight
XV.PENATALAKSANAAN
IVFD asering 40 tpm
Omeprazol inj 1x40 mg IV
Ondansetron 1x4mg IV
Paracetamol drip 3x500 mg IV
Zinc syr 2x1 cth
Vitamin syr 3x1 cth
Transfusi trombosit
Hasil trombosit sudah
meningkat dari 6 ribu/uL
menjadi 76 ribu/uL.
XVI. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Fungsional : ad
bonam Quo ad Sanationam : ad
bonam
XVII. EDUKASI
- Pasien beristirahat cukup
- Asupan cairan dan makanan yang cukup
- Tirah baring
- Setelah pulih dan sehat kembali, rajin olahraga dan menjaga pola
makan
Tinjauan
Pustaka
Definisi

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan


spektrum
manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan, demam dengue (DD), demam
berdarah dengue (DBD) dan demam dengue yang disertai renjatan atau dengue shock
syndrome (DSS).
Etiologi

Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue ini termasuk
kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus,
famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4.
Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):
· Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
· Hidup di dalam dan di sekitar rumah
· Menggigit/menghisap darah pada siang hari
· Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
· Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan di

got/comberan
· Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung, dan lain-
lain.
Perjalanan
penyakit dengue
Klasifikasi
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
DD

- Chikungunya
- Idiopatic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
- Demam tifoid
- Campak
Tatalaksana
- Grup A

Pasien yang tanpa disertai warning signs dan mampu mempertahankan asupan oral cairan yang adekuat. Sebelum
diputuskan rawat jalan, pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan. Pasien dengan hematokrit yang stabil dapat
dipulangkan. Terapi di rumah istirahat atau tirah baring dan asupan cairan oral yang cukup, serta pemberian
parasetamol 4-6 jam. Kompres air hangat jika pasien masih demam tinggi. Pasien beserta keluarganya harus
diberikan edukasi tentang warning signs secara jelas dan diberikan instruksi agar secepatnya kembali ke rumah
sakit jika timbul warning signs selama perawatan di rumah.

- Grup B

Pasien dengan warning signs dan pasien dengan kondisi penyerta khusus seperti kehamilan, bayi, usia tua, diabetes
mellitus, tempat tinggal yang jauh dari RS atau tinggal sendiri harus dirawat di rumah sakit. Jika pasien tidak
mampu mentoleransi asupan cairan secara oral dalam jumlah yang cukup, terapi cairan intravena dapat dimulai
dengan memberikan larutan NaCl 0,9% atau Ringer’s Lactate dengan kecepatan tetes maintenance. Monitoring
pola suhu, balans cairan (cairan masuk dan cairan keluar), produksi urine, dan warning signs.
- Gup C

Pasien dengan kebocoran plasma (plasma leakage) berat yang menimbulkan syok dan/atau
akumulasi cairan abnormal dengan distres nafas, perdarahan berat, atau gangguan fungsi organ
berat. Terapi terbagi menjadi terapi syok terkompensasi (compensated shock) dan terapi syok
hipotensif (hypotensive shock).
Pencegahan

- Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air


- Tutup rapat tempat penampungan air
- Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, botol
- Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap
- taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali
Prognosis

Ditentukan oleh derajat penyakit, cepat tidaknya penanganan diberikan, umur, dan
keadaan nutrisi. Prognosis DBD derajat I dan II umumnya baik. DBD derajat III dan
IV bila dapat dideteksi secara cepat maka pasien dapat ditolong.
1. World Health Organization. Dengue guidelines for diagnosis, treatment and control.
2009.
2. KEMKES. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA
INFEKSI DENGUE ANAK DAN REMAJA
3. Alejandria MM. Dengue haemorhagic fever or dengue shock syndrome in children. BMJ
Clin Evid. 2015;4:1-15.
4. World Health Organization (WHO) Regional Office for South-East Asia. Comprehensive
guidelines for prevention and control of dengue and dengue hemorrhagic fever.

Anda mungkin juga menyukai