Anda di halaman 1dari 76

Dengue Without Warning Sign

Disusun oleh : Mohammad Rivaldi (1102014159)

Pembimbing:dr. Sevria Yetty Anggraina Noer, Msc, Sp.A

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK RS TK. II MOH. RIDWAN


MEURAKSA
25 MEI – 25 JUNI 2022
Identitas Pasien

• Nama Pasien : An. A


• Tanggal Lahir : 2 Juni 2006
• Usia : 15 Tahun 11 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Agama : Islam
• Alamat : Pondok Melati
• Tanggal dan masuk RS : 20Mei 2022 pukul 20.00 WIB
Identitas Orang Tua

• Nama Ayah : Tn. A


• Nama Ibu : Ny. 1
• Umur Ayah : 46 Tahun
• Umur Ibu : 45 Tahun
• Pekerjaan Ayah : PNS
• Pekerjaan Ibu : IRT
• Pendidikan Ayah dan Ibu : SMA
• Agama : Islam
• Alamat : Pondok melati
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autonamnesis dan alloanamnesis dengan orang tua
pasien pada tanggal 23 Mei 2022

KELUHAN UTAMA
Demam naik turun sejak 3 hari SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke IGD Rumah Sakit TK.II Moh. Ridwan Meuraksa dibawa oleh orang tua
nya dengan keluhan demam yang naik turun sejak 3 hari SMRS disertai nyeri kepala,
mual dan muntah, pasien juga mengeluh BAB cair. Untuk keluhan demam mulai
meningkat terutama pada malam hari.
Sebelum dibawa ke IGD orang tua pasien sempat berobat ke dokter dan berikan obat
paracetamol untuk mengatasi keluhan demam namun tidak ada perubahan. 3 hari
SMRS pasien mengeluh adanya mencret berwarna hijau 1X sehari. Pada saat
dibangsal keluhan demam masih naik turun, tampak lemas, mukosa mulut kering,
kelopak mata dan perut tidak tampak membengkak, tidak ada nyeri pada perut, nafsu
makan dan minum yang menurun. Untuk BAB dan BAK belum. Keluhan mimisan,
bintik-bintik merah, pendarahan gusi, batuk, pilek, muntah, mual, kejang disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Keluhan Serupa : Disangkal


• Riwayat TB : Disangkal
• Riwayat Trauma : Disangkal
• Riwayat Syok : Disangkal
• Riwayat Kejang : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Diabetes : Disangkal
• Riwayat Jantung : Disangkal
• Riwayat Penyakit Ginjal : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat TB : Disangkal
• Riwayat Trauma : Disangkal
• Riwayat Syok : Disangkal
• Riwayat Kejang : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Diabetes : Disangkal
• Riwayat Jantung : Disangkal
• Riwayat Penyakit Ginjal : Disangkal
Riwayat Pribadi
Riwayat Kehamilan

Ibu G1P0A0 hamil anak pertama saat usia 28 tahun. Selama hamil, ibu pasien
melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter kandungan. Selama kehamilan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin dalam keadaan baik.

Riwayat Persalinan

Ibu pasien melahirkan anak pertama secara normal dengan usia kandungan 38 minggu
untuk berat badan lahir 3400 gram dan panjang badan 52 cm
Riwayat Pribadi
Riwayat Pasca Lahir

Bayi langsung menangis kuat ketika lahir, gerak aktif, warna kulit merah, langsung
menyusui sejak hari pertama. Buang air kecil dan besar pertama kurang dari 24 jam
setelah lahir. Tidak didapatkan adanya ikterik dan asfiksia.

Riwayat Makanan

Pasien mendapatkan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Saat ini pasien makan tiga kali sehari. Pasien
makan nasi dengan berbagai lauk, pauk, buah dan sayur-sayuran.
Riwayat Imunisasi

Pasien dan orang tua pasien tidak ingat riwayat


imunisasi, namu orang tua pasien mengatakan
imunisasi lengkap di posyandu dan rumah sakit
sampai 2 tahun
Status Gizi
Usia : 15 Tahun 11 Bulan
BB : 47 kg
TB : 158 cm
IMT : 29.7 kg/m2

TB/U : z = -1 SD
BMI/U : z = 2 SD
RESUME

Anak laki-laki usia 15 tahun 11 bulan datang ke IGD dengan keluhan


demam yang naik turun sejak 3 hari SMRS disertai nyeri kepala, mual dan
muntah, pasien juga mengeluh BAB cair. Untuk keluhan demam mulai
meningkat terutama pada malam hari.
Pada saat dibangsal didapatkan keluhan demam naik turun dan tampak
lemas. Untuk nafsu makan dan minum menurun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran composmentis,
vital sign suhu 39.0°C, HR: 108x/menit, RR 24x/menit dan SpO2: 97%.
Tidak ada bibir kering, tidak ada edema palpebra, tidak ada nyeri pada perut
maupun nyeri tekan epigastrik. BAB dan BAK belum. Pada pemeriksaan
laboratorium tanggal 23/5/2022 didapatkan jumlah Hematokrit 3% dan
trombosit 79 ribu/uL.
Diagnosis Kerja Penatalaksaanaan

• IVFD RL 30 tpm makro


Dengue Without Warning • Inj Ondensetron 8mg k/p
Sign • Paracatamol 500mg k/p
• Isopirosine 500mg/8 jam

Rencana Pemeriksaan

Cek ulang Darah, Hitung


jenis, OT/PT, Urin Rutin,
Monitor balance cairan dan
vital sign
FOLLOW UP 23/05/2022

S : Demam (+), nyeri kepala (+), nyeri perut (-) , mual (-), batuk (-), Nafsu makan dan
minum menurun (+), Belum BAB dan BAK.

O : KU: TSS, Kes: CM, GCS E4V5M6, Suhu : 39.0, Nadi : 108, RR : 24, SpO2 : 97

Status Generalis
Kepala : Normocephal, Mata : SI (-), CA (-) dan edema palpebra (+/-), Telinga: secret (-),
Pendarahan (-) Hidung: secret (-), Pendarahan (-), Mulut : mukosa bibir kering (+), Leher :
pembesaran KGB (-), Thorax : normochest, simetris, pergerakan nafas tidak tertingggal. Pulmo :
ves (+/+) wh (-/-) rh (-). Cor: BJ I BJ II Reguler, murmur (+) dan gallop (+) , Abdomen : cembung,
BU (+), Nyeri tekan dan tekan epigastrik (+) LP: 63 cm, shifting dullness (+), Ekstremitas : Akral
hangat, CRT >2 dtk
LABORATORIUM 23-5-2022

DR

Hb : 14
Lukosit : 3*
Ht : 39
Trombosit : 79*

A : Dengue Without Warning Sign

P : RL 4cc/kgBB/jam
Inj Ondensetron 8mg k/p
Paracatamol 500mg k/p
Isopirosine 500mg/8 jam
Cek darah 24 jam
FOLLOW UP 24/052022

S : S : Demam (+), nyeri kepala (-), nyeri perut (-) , mual (-), batuk (-), Nafsu makan
dan minum menurun (+), Belum BAB dan BAK.

O : KU: TSS, Kes: CM, GCS E4V5M6, Suhu : 36.5, Nadi : 76, RR : 26, SpO2 : 97

Status Generalis
Kepala: Normocephal, Mata: SI (-), CA (-) dan edema palpebra (+/-), Telinga: secret (-)
pendarahan (-) , Hidung (-), Mulut : mukosa bibir kering (+), Leher : pembesaran KGB (-),
Thorax : normochest, simetris, pergerakan nafas tidak tertingggal. Pulmo: ves (+/+) wh (-/-)
rh (-). Cor: BJ I BJ II Reguler, murmur (+) dan gallop (+), Abdomen: cembung, BU (+),
Nyeri tekan dan tekan epigastrik (+), LP : 62cm shifting dullnes (+) Ekstremitas : Akral
hangat, CRT >2 dtk
Laboratorium 24-5-2022

DR

Hb : 14.3
Lukosit : 2.7*
Ht : 41
Trombosit : 50*

A : Dengue Without Warning Sign

P : RL 4cc/kgBB/jam
Inj Ondensetron 8mg k/p
Paracatamol 500mg k/p
Isopirosine 500mg/8 jam
Cek darah 24 jam
FOLLOW UP 25/052022

S : S : Demam (+), nyeri kepala (+), nyeri perut (-) , mual (-), batuk (-), Nafsu makan
dan minum menurun (+), Belum BAB dan BAK.

O : KU: TSR, Kes: CM, GCS E4V5M6, Suhu : 36.7, Nadi : 91, RR : 20, SpO2 : 99

Status Generalis
Kepala: Normocephal, Mata: SI (-), CA (-) dan edema palpebra (+/-), Telinga: secret (-)
pendarahan (-) , Hidung (-), Mulut : mukosa bibir kering (+), Leher : pembesaran KGB (-),
Thorax : normochest, simetris, pergerakan nafas tidak tertingggal. Pulmo: ves (+/+) wh (-/-)
rh (-). Cor: BJ I BJ II Reguler, murmur (+) dan gallop (+), Abdomen: cembung, BU (+),
Nyeri tekan dan tekan epigastrik (+), LP : 60 cm, shifting dullnes (+) Ekstremitas : Akral
hangat, CRT >2 dtk
LABORATORIUM 25-5-2022

DR

Hb : 14.3
Lukosit : 4.9*
Ht : 41
Trombosit : 49*

A : Dengue Without Warning Sign

P : RL 4cc/kgBB/jam
Inj Ondensetron 8mg k/p
Paracatamol 500mg k/p
Isopirosine 500mg/8 jam
Cek darah 24 jam
Tinjauan
Pustaka

Dengue - DDS
DEFINISI

• Infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue


termasuk dalam famili Flaviviridae dan terdapat 4 serotipe yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, serta DEN-4. Infeksi dengue ditularkan oleh nyamuk
betina Ae. aegypti juga Ae. albopictus.

• Dengue adalah satu penyakit dengan gambaran klinis yang berbeda (one
disease entity) dan terkadang disertai dengan evolusi dan hasil klinis
yang sulit diprediksi.
EPIDEMIOLOGI

• Insidens infeksi dengue meningkat dramatis secara global dan


diperkirakan 390 (284–528) juta orang setiap tahunnya mulai
asimtomatis sampai 96 (67–136) juta di antaranya bermanifestasi klinis.

• Kasus infeksi dengue di Indonesia pada tahun 2019 meningkat menjadi


138.127 dibanding tahun 2018 yang berjumlah 65.602 kasus. Angka
kesakitan (incidence rate) tahun 2019 meningkat dibandingkant ahun
2018 yaitu dari 24,75 menjadi 51.48 per 100.000 penduduk.
PERJALANAN PENYAKIT

Dengue adalah infeksi dengan manifestasi kompleks dengan masa


inkubasi 4 sampai 10 hari dan memiliki 3 fase dalam perjalanan
penyakitnya yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.
FASE DEMAM

• Ditandai dengan demam yang timbul mendadak tinggi (dapat mencapai 40°C),
terus-menerus, kadang bifasik serta berlangsung selama 2–7 hari.

• Gejala lain yang sering ditemukan seperti muka kemerahan (facial flushing), nyeri
kepala, nyeri retroorbita, anoreksia, mialgia, dan artralgia.

• Faring dan konjungtiva yang kemerahan (pharyngeal injection dan ciliary


injection) dapat ditemukan pada pemeriksaan fisis.

• Manifestasi perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan membran mukosa


(misal epistaksis dan perdarahan gusi) dapat terjadi.
FASE DEMAM

• Perubahan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap pada fase


demam berupa penurunan progresif jumlah leukosit (leukopenia)
dapat menjadi panduan klinisi untuk mendiagnosis dengue.

• Pada infeksi dengue jumlah total leukosit, neutrofil dan


trombosit lebih rendah jika dibandingkan dengan penderita
demam oleh virus lain pada daerah endemis dengue.
FASE KRITIS

• Terjadipada saat demam turun (time of fever defervescence) yaitu ketika suhu
tubuh turun menjadi 37,5–38°C atau kurang dan tetap berada di bawah suhu
tersebut merupakan saat berlangsungnya perembesan plasma terjadi sehingga
pasien dapat mengalami syok hipovolemik.
• Tanda bahaya umumnya terjadi menjelang akhir fase demam antara hari sakit
ke-3 sampai ke-7 berupa peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler
bersamaan dengan peningkatan kadar hematokrit.
• Periode perembesan plasma yang signifikan biasanya berlangsung 24– 48 jam.
WARNING SIGNS

Warning sign yaitu kumpulan tanda dan gejala serta parameter


laboratorium menunjukkan pasien memerlukan pemantauan ketat dan atau
dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
FASE PEMULIHAN

• Melewati fase kritis selama 24–48 jam, reabsorbsi cairan


ekstravaskular secara bertahap akan berlangsung selama 48– 72 jam
berikutnya.

• Keadaan umum akan membaik, nafsu makan membaik, gejala


gastrointestinal menghilang, status hemodinamik stabil, dan diikuti
dengan perbaikan diuresis.
KLASIFIKASI

Klasifikasi WHO 1997 dan 2011 membagi infeksi dengue menjadi tiga
kategori berdasarkan gejala penyebabnya yaitu :

• Demam yang tidak dapat dikenali


• Demam dengue (DD)
• DBD selanjutnya DBD dibagi lagi dalam empat stadium yaitu
stadium III dan IV dikenal sebagai sindrom syok dengue (Dengue
Shock Syndrome/DSS)
KLASIFIKASI

The Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment and Control World Health
Organization 2009 membuat kategori infeksi dengue ke dalam dua sub grup
yaitu dengue dengan warning signs dan tanpa warning signs.
Untuk mengenali adanya syok, tenaga kesehatan dalam memeriksa pasien infeksi dengue cukup dengan
hanya memegang tangan pasien selama 30 detik untuk menilai hemodinamik berupa kecukupan perfusi
perifer dan cardiac output.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• Tes Diagnostik Dengue


• Uji Bendungan (Tourniquet Test)
• Hematokrit dan Darah Perifer Lengkap
• Pemeriksaan Laboratorium lain dan Pencitraan
TES DIAGNOSTIK DENGUE
UJI BENDUNG (TOURNIQUET TEST)
HEMATOKRIT DAN DARAH PERIFER LENGKAP
PEMERIKSAAN LABORATORIUM LAIN DAN PENCITRAAN
TATALAKSANA

Triase adalah tempat skrining pertama secara cepat pada pasien


yang datang baik di poliklinik maupun ruang gawat darurat.
Kegiatannya adalah memilah dan mengidentifikasi pasien kedalam
kelompok severe dengue agar tidak terjadi keterlambatan dengan
warning signs atau bisa rawat jalan.
mereka yang masih bisa minum
dengan jumlah cukup dan buang air
kecil setidaknya 6 jam sekali serta
tidak memiliki warning signs
terutama ketika demam turun
(defervescense).
Tata laksana grup B adalah untuk pasien
dengan warning signs atau dengan
penyakit penyerta (faktor risiko) yang akan
membuat tata laksana menjadi lebih
kompleks
Grup B: Dengue dengan warning signs (tidak syok): Grup B: Dengue dengan warning signs (tidak syok):
tatalaksana cairan rawat inap tidak perbaikan setelah pemberian cairan pertama
Grup C: Tatalaksana emergensi syok terkompensasi (tekanan sistolik
dipertahankan + perfusi perifer berkurang)
Algoritme untuk manajemen cairan pada saat syok hipotensi
Grup C: Tatalaksana
emergensi severe dengue –
Rangkuman
PENCEGAHAN

Pencegahan dan pengendalian arbovirus yang saat ini


dilaksanakan oleh pemerintah terdir idari tiga pilar utama meliputi
gerakansatu rumah satu jumantik, pengenalan dini diagnosis dan
tatalaksana kasus yang tepat dan vaksinasi.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai