Yuyun Saputri
12100120549
Preseptor :
Massayu Amanda dr., SpA
Pendidikan SMA
Pendidikan SMK
Keluhan Utama
“Demam”
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Slamet Garut dengan keluhan Demam sejak 5
hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, tetapi tidak pernah mencapai suhu
normal dan malam hari demam dirasakan lebih tinggi. Demam muncul secara tiba-
tiba saat pasien pulang dari sekolah dan mendadak langsung tinggi, Ibu pasien
mengunakan tangan. Keluhan disertai dengan lemas badan, nyeri kepala, pegal-
pegal, nyeri perut, nafsu makan menurun, dan muntah. Ibu pasien mengeluhkan
anaknya sering mengalami muntah setiap setelah makan. Ibu pasien juga
mengeluhkan anaknya mengalami 1 kali mimisan saat berada di IGD RSUD dr.
Slamet Garut.
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami nyeri tenggorokan, suara serak, dan nyeri
menelan. Ibu pasien menyangkal adanya muntah darah, BAB berdarah atau hitam ,dan
menyangkal adanya nyeri belakang kelopak mata. Ibu pasien juga mengatakan BAK menjadi
lebih jarang, karena pasien juga sedikit minum. Ibunya juga mengatakan warna BAK agak
sedikit lebih pekat dari biasanya dan tidak mengeluhkan adanya nyeri saat BAK. Ibu pasien
menyangkal adanya flu, batuk atau pun sesak napas. Ibu pasien menyangkal adanya nyeri
pada telinga atau pun adanya cairan yang keluar dari salah satu atau kedua telinga anaknya.
Ibu pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran pada pasien ataupun kejang.
Ibu pasien mengatakan bahwa teman sekolahnya ada yang mengalami keluhan yang
sama dan dirawat karena DBD 1 minggu yang lalu. Ibu pasien mengaku bahwa di rumahnya
banyak baju yang digantung, kamar pasien dekat dengan toilet, dan tinggal didaerah kebun.
ibu pasien mengatakan bahwa terdapat genangan air tetapi ditutup, ibu pasien menyangkal
bahwa tetangganya dan orang serumahnya ada yang terkena dbd ataupun mengalami keluhan
yang sama seperti pasien.
Keluhan seperti ini baru dirasakan pertama kali oleh pasien dan sudah pernah
diobati dengan obat penurun panas namun tidak ada perbaikan. Pasien sempat dibawa ke
bidan 1 hari smrs dan sempat di cek laboratorium, ibu pasien mengatakan saat itu
trombosit pasien adalah 60.000 oleh karena itu pasien tidak dianjurkan untuk dirawat dan
Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti yang dialami pasien.
Riwayat Persalinan
Pasien lahir dari ibu dengan status obstetrik G2P1A0 yang berusia 20 tahun, lahir
secara normal, dengan usia kehamilan 37-38 minggu, ketika lahir langsung menangis,
berat badan pasien saat lahir adalah 3.300 gram dengan panjang badan 49 cm.
Selama masa kehamilan, ibu pasien rutin memeriksa kehamilannya ke dokter
kandungan setiap satu bulan sekali serta melakukan USG selama masa kehamilannya.
Selama hamil ibu pasien tidak pernah mengalami keputihan, trauma, tidak memiliki
riwayat hipertensi, ataupun kencing manis. Ibu pasien juga tidak pernah mengonsumsi
obat-obatan maupun jamu-jamuan selama hamil.
Riwayat Makanan
• 0 – 6 bulan : ASI eksklusif
• 6 bulan – 7 bulan : ASI + bubur susu
• 8 bulan – 9 bulan : ASI + bubur saring (bubur buah, sayur)
• 9 bulan – 12 bulan : ASI + susu formula + nasi tim
• 1 tahun – 2 tahun : ASI + susu formula+ makanan keluarga
• 2 tahun – sekarang : Makanan keluarga
Riwayat Imunisasi
• 0 bulan : Hepatitis B
• 1 bulan : BCG, Polio 1
• 2 bulan : DPT-Hb1, Polio 2
• 3 bulan : DPT-Hb2, Polio 3
• 4 bulan : DPT-Hb3, Polio 4
• 9 bulan : Campak
Riwayat Tumbuh Kembang
• Motorik kasar
Mengangkat kepala : 2 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 1 tahun
• Motorik halus
Mencoret coret kertas : 1 tahun
• Personal sosial
Tersenyum : 2 bulan
Tepuk tangan : 9 bulan
• Bahasa
Mengoceh : 8 bulan
2-3 kata : 10 bulan
Ibu pasien mengatakan bahwa tumbuh kembang anaknya sesuai dengan umur, dan tidak ada keterlambatan .
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit berat, pucat
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda Tanda Vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 89 x/menit, regular, equal, isi cukup
RR : 35 x/ menit, tipe torakoabdominal
Suhu : 37,6OC
Pemeriksaan Fisik
•Antropometri
- Usia : 6 tahun
- BB : 23 Kg
- TB : 115 cm
- BMI : 17,4
- BB/U: >O SD (normal)
- TB/U : <O SD (normal)
- BMI/U : >O SD (normal)
• Wajah :simetris, tidak ditemukan edema dan • Hidung : sekret berdarah, tidak ditemukan deviasi septum
• Rambut : hitam halus • Mulut : perioral sianosis (-), perdarahan gusi (-)
THORAX
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris
tidak ditemukan retraksi intercostal dan retraksi suprasternal
Perkusi : sonor
Palpasi : pergerakan nafas simetris, sela iga tidak melebar
Auskultasi
Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, tidak ditemukan ronkhi, wheezing,
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, tidak ditemukan ronkhi, wheezing
Pemeriksaan Fisik
COR
Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis terletak di ICS IV midclavicular line
Auskultasi: Bunyi jantung S1, S2 murni regular, tidak ditemukan murmur dan gallop
ABDOMEN
Inspeksi: datar, lembut, tidak ditemukan retraksi epigastrik
Palpasi : lembut, turgor normal, nyeri tekan epigastrik (+) dan tidak terdapat hepatomegali.
Perkusi : timpanik
Auskultasi: bising usus normal
EKSTREMITAS
Bentuk normal, tonus otot baik, akral hangat, CRT < 2 detik, ptekiae (+) , tidak ditemukan sianosis perifer
Resume
Pasien anak laki-laki usia 6 tahun di bawa ke IGD RS Al-Islam dengan keluhan
Demam SMRS. Keluhan diawali dengan demam sejak 5 hari SMRS. Demam dirasakan
naik turun dan malam hari dirasakan lebih panas. Demam muncul secara tiba-tiba dan
dirasakan langsung tinggi
Keluhan disertai lemas badan, nyeri kepala, pegal-pegal, nyeri perut, nafsu makan
menurun, mual dan muntah. Epiktaksis sebanyak 1 kali sejak awal demam.
Pemeriksaan fisik :
Tampak sakit berat, pucat.
Diagnosis
Banding
Dengue Hemorrhagic Fever
Hematologi lengkap
(Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Diff count)
Serologi :
- IgG, IgM
Diagnosis Kerja
1. Rawat Inap
2. Terapi cairan
Tatalaksana Umum
3. Tempra 3 x 2 cth
4. Ondancetron 2 x 2,5 mg
Prognosis
S O A P
S O A P
S O A P
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9
Grafik Nilai Hematokrit
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9
Dengue
Hemorrhagic Fever
Dengue Infection
Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus flavivirus, family
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus 68.407
tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi terjadi di 3 (tiga) provinsi di Pulau Jawa, masing-masing
Jawa Barat dengan total kasus sebanyak 10.016 kasus, Jawa Timur sebesar 7.838 kasus dan
Jawa Tengah 7.400 kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus terendah terjadi di Provinsi Maluku
dengan jumlah 37 kasus.
Faktor Risiko
Virus Serotipe, jumlah, virulensi
Procoagulant
Demam
Cardiac Output menurun
Hipotensi
Dengue Infection
Kajian Kasus
100,000
• Fase kritis
Syok akibat 80,000
20,000
• Fase
0
Konvalesens Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9
Overload cairan
Datang ke rumah sakit dalam
NS-1 antigen virus dengue yaitu suatu glikoproteion yang diproduksi oleh semua flavivirus yang
penting untuk replikasi virus.
Protein ini dapat dideteksi sejalan dengan viremia yaitu sejak hari pertama demam dan menghilang
setelah 3 hari.
1. Fase demam
- Demam
Gejala klinis
- Epitaksis
• Demam pada umumnya terjadi selama 2-7 hari
• Suhu mendadak tinggi, bervariasi karena pemberian antipiretik - Trombositopeni
• Nyeri kepala, nyeri retrobulbair, mialgia, nyeri sendi dan ruam
• Sulit dibedakan dengan infeksi virus lainnya - Kebocoran plasma
• Syok terjadi jika perembesan plasma cukup banyak keluar dari kapiler
• Syok diawali dengan warning signs
• Saat syok hipovolemik, suhu tubuh turun
• Pada fase ini jumlah leukosit turun daat disebabkan oleh perdarahan hebat
Fase penyembuhan
Tanda klinis
• Perbaikan keadaan umum dan status hemodinamik stabil
• Diuresis cukup
• Demam bifasik
• Dapat terjadi bradikardia
• White island in the red sea (rash convalescence
Tanda laboratorium
• Ht stabil, ht dapat rendah disebabkan oleh hemodilusi
• Jumlah leukosit meningkat setelah terjadi defervescence
• Trombositopenia menetap lebih lama daripada leukopenia
Kajian kasus :
Shock dengue umumnya terjadi di fase kritis dan sering didahului oleh
warning sign.
Klasifikasi
Shock Dekompensasi
Shock Terkompensasi Merupakan suatu rangkaian proses
Merupakan suatu rangkaian proses fisiologis, untuk mempertahankan
fisiologis, adanya hipovolemi sistem kardiovaskular telah gagal, pada
menyebabkan tubuh melakukan keadaan ini tekanan sistolik dan
mekanisme kompensasi melalui jalur diastolik telah menurun.
neurohormonal agar tidak terjadi
hipoperfusi pada organ vital.
Tatalaksana dengue
- susu, air kelapa, jus buah, larutan rehidrasi oral, air tajin, sup being
- Parasetamol untuk anak<12 th dan/atau <50 kg, dosis harian maks. 75 mg/kgBB dengan dosis
yang direkomendasikan 10-15 mg/kgBB setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan dan tidak >5 dosis per 24
jam.
No respiratory + - -
distress
Menguras
Menguras
M Menutup
Mengubur
3M + M
M Menabur
Mengatur cahaya
Menghindari
menggantung
Komplikasi Pada pasien dilakukan
pemeriksaan EKG dan didapatkan
miokarditis
- Asidosis metabolik
jantung,
- Dehidrasi
- gangguan elektrolit
- kelainan ginjal
- Miokarditis
Thank You
1. Jumlah hari demam, tanggal onset demam
2. Gejala penyerta lain