Anda di halaman 1dari 67

Case Report Session

Dengue Hemorrhagic Fever

Yuyun Saputri
12100120549

Preseptor :
Massayu Amanda dr., SpA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD dr. Slamet Garut
2021
Identitas Pasien
Nama Pasien : an.M.A
Jenis Kelamin : Laki - laki
TTL : Bandung, 27 Juni 2015
Usia : 6 tahun 8 bulan
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Alamat : Jl. Kolona Ahmad syam
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2021
Tanggal Pemeriksaan : 15 Oktober 2021
Hari Perawatan ke :2
Identitas Orang Tua

Nama Tn. E Nama Ny. R


26
Usia
Usia 31

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga


Pekerjaan Buruh

Jl. Kolona Ahmad


Alamat
syam
Alamat Jl. Kolona Ahmad syam

Pendidikan SMA
Pendidikan SMK
Keluhan Utama

“Demam”
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Slamet Garut dengan keluhan Demam sejak 5

hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, tetapi tidak pernah mencapai suhu

normal dan malam hari demam dirasakan lebih tinggi. Demam muncul secara tiba-

tiba saat pasien pulang dari sekolah dan mendadak langsung tinggi, Ibu pasien

mengatakan ketika demam tidak diukur menggunakan termometer hanya dirasakan

mengunakan tangan. Keluhan disertai dengan lemas badan, nyeri kepala, pegal-

pegal, nyeri perut, nafsu makan menurun, dan muntah. Ibu pasien mengeluhkan

anaknya sering mengalami muntah setiap setelah makan. Ibu pasien juga

mengeluhkan anaknya mengalami 1 kali mimisan saat berada di IGD RSUD dr.

Slamet Garut.
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami nyeri tenggorokan, suara serak, dan nyeri
menelan. Ibu pasien menyangkal adanya muntah darah, BAB berdarah atau hitam ,dan
menyangkal adanya nyeri belakang kelopak mata. Ibu pasien juga mengatakan BAK menjadi
lebih jarang, karena pasien juga sedikit minum. Ibunya juga mengatakan warna BAK agak
sedikit lebih pekat dari biasanya dan tidak mengeluhkan adanya nyeri saat BAK. Ibu pasien
menyangkal adanya flu, batuk atau pun sesak napas. Ibu pasien menyangkal adanya nyeri
pada telinga atau pun adanya cairan yang keluar dari salah satu atau kedua telinga anaknya.
Ibu pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran pada pasien ataupun kejang.

Ibu pasien mengatakan bahwa teman sekolahnya ada yang mengalami keluhan yang
sama dan dirawat karena DBD 1 minggu yang lalu. Ibu pasien mengaku bahwa di rumahnya
banyak baju yang digantung, kamar pasien dekat dengan toilet, dan tinggal didaerah kebun.
ibu pasien mengatakan bahwa terdapat genangan air tetapi ditutup, ibu pasien menyangkal
bahwa tetangganya dan orang serumahnya ada yang terkena dbd ataupun mengalami keluhan
yang sama seperti pasien.
Keluhan seperti ini baru dirasakan pertama kali oleh pasien dan sudah pernah

diobati dengan obat penurun panas namun tidak ada perbaikan. Pasien sempat dibawa ke

bidan 1 hari smrs dan sempat di cek laboratorium, ibu pasien mengatakan saat itu

trombosit pasien adalah 60.000 oleh karena itu pasien tidak dianjurkan untuk dirawat dan

diberikan pengantar untuk kembali ke RS jika keluhan dirasakan tidak membaik.


Riwayat Penyakit Dahulu

 Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti yang dialami pasien.
Riwayat Persalinan

Pasien lahir dari ibu dengan status obstetrik G2P1A0 yang berusia 20 tahun, lahir
secara normal, dengan usia kehamilan 37-38 minggu, ketika lahir langsung menangis,
berat badan pasien saat lahir adalah 3.300 gram dengan panjang badan 49 cm.
Selama masa kehamilan, ibu pasien rutin memeriksa kehamilannya ke dokter
kandungan setiap satu bulan sekali serta melakukan USG selama masa kehamilannya.
Selama hamil ibu pasien tidak pernah mengalami keputihan, trauma, tidak memiliki
riwayat hipertensi, ataupun kencing manis. Ibu pasien juga tidak pernah mengonsumsi
obat-obatan maupun jamu-jamuan selama hamil.
Riwayat Makanan
• 0 – 6 bulan : ASI eksklusif
• 6 bulan – 7 bulan : ASI + bubur susu
• 8 bulan – 9 bulan : ASI + bubur saring (bubur buah, sayur)
• 9 bulan – 12 bulan : ASI + susu formula + nasi tim
• 1 tahun – 2 tahun : ASI + susu formula+ makanan keluarga
• 2 tahun – sekarang : Makanan keluarga

Riwayat Imunisasi
• 0 bulan : Hepatitis B
• 1 bulan : BCG, Polio 1
• 2 bulan : DPT-Hb1, Polio 2
• 3 bulan : DPT-Hb2, Polio 3
• 4 bulan : DPT-Hb3, Polio 4
• 9 bulan : Campak
Riwayat Tumbuh Kembang

• Motorik kasar
Mengangkat kepala : 2 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 1 tahun
• Motorik halus
Mencoret coret kertas : 1 tahun
• Personal sosial
Tersenyum : 2 bulan
Tepuk tangan : 9 bulan
• Bahasa
Mengoceh : 8 bulan
2-3 kata : 10 bulan

Ibu pasien mengatakan bahwa tumbuh kembang anaknya sesuai dengan umur, dan tidak ada keterlambatan .
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit berat, pucat
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tanda Tanda Vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 89 x/menit, regular, equal, isi cukup
RR : 35 x/ menit, tipe torakoabdominal
Suhu : 37,6OC
Pemeriksaan Fisik
•Antropometri
- Usia : 6 tahun
- BB : 23 Kg
- TB : 115 cm
- BMI : 17,4
- BB/U: >O SD (normal)
- TB/U : <O SD (normal)
- BMI/U : >O SD (normal)

Kesan : Gizi baik dengan perawakan normal menurut WHO.


Pemeriksaan Fisik
KEPALA

• Bentuk : normosefal • Telinga : simetris, bentuk normal, tidak ditemukan sekret

• Wajah :simetris, tidak ditemukan edema dan • Hidung : sekret berdarah, tidak ditemukan deviasi septum

deformitas (-) dan PCH

• Rambut : hitam halus • Mulut : perioral sianosis (-), perdarahan gusi (-)

• Mata : tidak ditemukan konjungtiva anemis, pupil • Bibir : kering

bulat isokor, edema palpebral (-) • Lidah : tidak ada kelainan

• Faring & tonsil : tidak ada kelainan

• Palatum : tidak ada kelainan


Pemeriksaan Fisik
LEHER
KGB : tidak teraba pembesaran KGB

THORAX
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris
tidak ditemukan retraksi intercostal dan retraksi suprasternal
Perkusi : sonor
Palpasi : pergerakan nafas simetris, sela iga tidak melebar
Auskultasi
Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, tidak ditemukan ronkhi, wheezing,
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, tidak ditemukan ronkhi, wheezing
Pemeriksaan Fisik
COR
Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis terletak di ICS IV midclavicular line
Auskultasi: Bunyi jantung S1, S2 murni regular, tidak ditemukan murmur dan gallop

ABDOMEN
Inspeksi: datar, lembut, tidak ditemukan retraksi epigastrik
Palpasi : lembut, turgor normal, nyeri tekan epigastrik (+) dan tidak terdapat hepatomegali.
Perkusi : timpanik
Auskultasi: bising usus normal

EKSTREMITAS
Bentuk normal, tonus otot baik, akral hangat, CRT < 2 detik, ptekiae (+) , tidak ditemukan sianosis perifer
Resume
Pasien anak laki-laki usia 6 tahun di bawa ke IGD RS Al-Islam dengan keluhan
Demam SMRS. Keluhan diawali dengan demam sejak 5 hari SMRS. Demam dirasakan
naik turun dan malam hari dirasakan lebih panas. Demam muncul secara tiba-tiba dan
dirasakan langsung tinggi
Keluhan disertai lemas badan, nyeri kepala, pegal-pegal, nyeri perut, nafsu makan
menurun, mual dan muntah. Epiktaksis sebanyak 1 kali sejak awal demam.

Pemeriksaan fisik :
Tampak sakit berat, pucat.
Diagnosis
Banding
Dengue Hemorrhagic Fever

Dengue Shock Syndrome


Usulan Pemeriksaan

Hematologi lengkap
(Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Diff count)

Serologi :
- IgG, IgM
Diagnosis Kerja

- Dengue Hemorrhagic Fever-


Tata Laksana
Tatalaksana khusus

1. Rawat Inap

2. Terapi cairan

Tatalaksana Umum

3. Tempra 3 x 2 cth

4. Ondancetron 2 x 2,5 mg
Prognosis

Quo ad vitam : Ad bonam


Quo ad fuctionam : Ad bonam
Quo ad sanactionam : Ad bonam
Follow Up
Hari,tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021
Hari perawatan ke : 2

S O A P

- Lemas Ku : CM - Dengue - Infus Ringer


- Nyeri otot Spo2 99% hemorragic fever asetat 6O cc/
- Demam (+) Suhu 35,7 grade 3 jam
- Mimisan 2x PR 63 - Pct 3x23O
(malam dan Epitaksis (+) bila demam
shubuh) Hepatomegali (-)
- Mual,
muntah
Follow Up
Hari,tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2021
Hari perawatan ke : 3

S O A P

- Mual (+) Ku : CM - Dengue - Infus Ringer


- Mimisan 1x Epitaksis (+) hemorragic fever asetat 6O cc/
- Gatal Hepatomegali (-) grade 3 jam
- Pct 3x23O
bila demam
Follow Up
Hari,tanggal : Senin, 17 Oktober 2021
Hari perawatan ke : 5

S O A P

- Demam (-) - Ku : CM - Dengue hemorragic - EKG


- Muncul ruam - Suhu 36,1 fever grade 3 + - Bedrest
kemerahan - SpO2 97% miokarditis
dikaki - PR 56 x/mnt
- Epitaksis (-)
- Nyeri tekan
epigastrik (-)
- Hepatomegali (-)
- Akral hangat
Grafik Nilai Trombosit
120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9
Grafik Nilai Hematokrit
45

44

43

42

41

40

39

38

37

36
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9
Dengue
Hemorrhagic Fever
Dengue Infection
 Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus flavivirus, family

flaviviridae melalui nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus

DENV-1 DENV-2 DENV-3 DENV-4


Aedes Aegypti Kajian kasus :

“Ibu pasien mengaku bahwa


di lingkungan tempat
Berwarna hitam dengan belang
tinggalnya terdapat banyak
(loreng) putih di seluruh tubuh Habitat: air bersih dan tempat
genangan air.”
agak gelap & lembap (bak mandi,
Aktif menggigit pada pagi hingga penampungan air, vas bunga,
sore hari, paling aktif saat dua kaleng bekas)
jam setelah matahari terbit dan
beberapa jam sebelum matahari Gigitan sering tidak menimbulkan
terbenam. rasa sakit sehingga tidak sadar saat
terkena gigitan nyamuk DBD.
Epidemiologi

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus 68.407
tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi terjadi di 3 (tiga) provinsi di Pulau Jawa, masing-masing
Jawa Barat dengan total kasus sebanyak 10.016 kasus, Jawa Timur sebesar 7.838 kasus dan
Jawa Tengah 7.400 kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus terendah terjadi di Provinsi Maluku
dengan jumlah 37 kasus.
Faktor Risiko
Virus Serotipe, jumlah, virulensi

Stegomiyo / aedes aegipty atau


Vektor (Nyamuk) albopiktus  betina dan
melakukan multiple bites

Genetik , usia , status gizi,sistem


Penjamu imun, penyakit tertentu, penyakit yang
berkaitan dengan imunitas, interaksi
virus dengan pejamu melalui vektor

Lingkungan, musim, curah hujan,


Lingkungan suhu udara, kepadatan penduduk,
mobilitas penduduk, kesehatan
lingkungan
Patogenesis
Virus

Aktivasi monosit & makrofag

IL 1, IL 6, TNF Histamin Komplemen Perubahan Trombositopenia


imunologi
Seluler
Hipothalamus Vasodilatasi (Vasoaktif

Permeabilitas Leukopenia Perdarahan


Gangguan Tekanan Meningkat
Asam Arakhidonat Intrakranial
Hematokrit
PGE2 Sakit Kepala meningkat

Procoagulant
Demam
Cardiac Output menurun

Hipotensi
Dengue Infection
Kajian Kasus

Pada pasien didapatkan sakit


kepala, myalgia, nyeri tulang,
Haemorragic manifestations,
weak pulse, narrow pulse
presssure <20 mmHg,
hypotension, trombocytopenia <
100.000
cells/mm2, HCT rise ≥2O%
Dengue
Haemorrhagic Fever

Dengue Fever Dengue Shock


Syndrome

Derajat Keparahan DHF :


DHF Grade I DHF Grade III

DHF Grade II DHF Grade IV


Kajian kasus :
Stage of Dengue Infection
Pada pasien dilakukan
• Fase Demam
pemeriksaan trombosit dengan
Dehidrasi, demam
tinggi dapat hasil :
menyebabkan
gangguan neurologi Grafik Nilai Trombosit
dan kejang demam 120,000

100,000
• Fase kritis
Syok akibat 80,000

perembesan plasma, 60,000


perdarahan masif dan
gangguan organ 40,000

20,000
• Fase
0
Konvalesens Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9

Overload cairan
Datang ke rumah sakit dalam

keadaan critical pada hari ke-5.


Kajian kasus :

Pada pasien dilakukan


pemeriksaan IgG dan IgM pada
hari ke-5, dengan hasil :
- IgG (+)
- IgM (+)

Kesimpulan : Pasien pernah


terinfeksi virus dengue.
Deteksi Antigen Virus Dengue

NS-1 antigen virus dengue yaitu suatu glikoproteion yang diproduksi oleh semua flavivirus yang
penting untuk replikasi virus.
Protein ini dapat dideteksi sejalan dengan viremia yaitu sejak hari pertama demam dan menghilang
setelah 3 hari.

Pemeriksaan serologi IgG dan IgM anti dengue


Kajian kasus :
Manifestasi Klinis
Gejala pada pasien :

1. Fase demam
- Demam

Gejala klinis
- Epitaksis
• Demam pada umumnya terjadi selama 2-7 hari
• Suhu mendadak tinggi, bervariasi karena pemberian antipiretik - Trombositopeni
• Nyeri kepala, nyeri retrobulbair, mialgia, nyeri sendi dan ruam
• Sulit dibedakan dengan infeksi virus lainnya - Kebocoran plasma

Perubahan kualitas hidup


- Hipotensi
• Konsentrasi menurun, dan merasa lelah untuk melakukan
pekerjaan, perubahan perilaku
Pada anak
• Gejala mual dan muntah lebih mencolok
Kajian kasus :
Manifestasi Klinis
Fase kritis Gejala pada pasien :
• Pada umumnya terjadi pada hari ke 4-7 hari
- Demam
• Dapat terjadi pada hari sakit ke 3 atau hari sakit 7-8
• Terjadi bersamaan dengan time fever defervescence
- Epitaksis

Warnings signs - Trombositopeni


Risiko terjadinya syok
- Kebocoran plasma
Gejala klinis warning signs Pemeriksaan laboratorium
1. Nyeri perut hebat warning signs - Hipotensi
2. Muntah terus menerus 1. Leukopenia
3. Perdarahan mukosa 2. Penurunan jumlah
4. Letargi, gelisah trombosit secara cepat
5. Pembesaran hati >2 cm 3. Peningkatan nilai
6. Penimbunan cairan hematokrit
Apa yang terjadi selama fase kritis

Permeabilitas kapiler meningkat Berapa lama terjadinya


perembesan plasma ? (24-48 jam
Perembesan plasma hebat
Apa yang terjadi jika tidak
Terjadi warning signs ditatalaksana?

Pasien dalam keadaan gawat darurat Kematian !

• Syok terjadi jika perembesan plasma cukup banyak keluar dari kapiler
• Syok diawali dengan warning signs
• Saat syok hipovolemik, suhu tubuh turun
• Pada fase ini jumlah leukosit turun daat disebabkan oleh perdarahan hebat
Fase penyembuhan

Apa tanda terjadinya fase kritis ke fase penyembuhan?

Tanda klinis
• Perbaikan keadaan umum dan status hemodinamik stabil
• Diuresis cukup
• Demam bifasik
• Dapat terjadi bradikardia
• White island in the red sea (rash convalescence

Tanda laboratorium
• Ht stabil, ht dapat rendah disebabkan oleh hemodilusi
• Jumlah leukosit meningkat setelah terjadi defervescence
• Trombositopenia menetap lebih lama daripada leukopenia
Kajian kasus :

Dengue Shock Syndrome


Pasien dibawa ke IGD dalam
keadaan kritis saat hari ke-5
demam
Dengue Shock Syndrome (DSS) merupakan syok hipovolemik yang terjadi

pada dengue hemorrhagic fever, yang diakibatkan peningkatan

permeabilitas kapiler yang disertai perembesasan plasma.

Shock dengue umumnya terjadi di fase kritis dan sering didahului oleh

warning sign.
Klasifikasi

Shock Dekompensasi
Shock Terkompensasi Merupakan suatu rangkaian proses
Merupakan suatu rangkaian proses fisiologis, untuk mempertahankan
fisiologis, adanya hipovolemi sistem kardiovaskular telah gagal, pada
menyebabkan tubuh melakukan keadaan ini tekanan sistolik dan
mekanisme kompensasi melalui jalur diastolik telah menurun.
neurohormonal agar tidak terjadi
hipoperfusi pada organ vital.
Tatalaksana dengue

• Demam <7 hari • Nyeri kepala, nyeri retroorbital,mialgia,


• Ruam Kulit artralgia
• Manifestasi perdarahan • Leukopenia < 4000/mL
• Uji tourniquet test/ spontan • Terdapat kasus dengue dilingkungannya
“Warning Signs”
• Tidak ada perubahan pada fase afebris • Perdarahan, mimisan,tinja hitam, hematemesis,
• Menolak makan/minum menoragia, urin warna gelap atau hematuria
• Nyeri muntah hebat • Pusing
• Lemah, perubahan perilaku • Pucat, ekstremitas dingin
• Volume urin menurun dalam 4-6 jam
Tidak Ya
Tidak • Ko-morbiditas Ya Rawat inap Pemantauan
• Indikasi sosial klinis dan lab

GRUP A “Warning GRUP B GRUP C


Signs”
Kunci Perawatan di Rumah

1. Tirah Baring cukup

2. Asupan cairan cukup

- susu, air kelapa, jus buah, larutan rehidrasi oral, air tajin, sup being

- Pemberian air putih saja dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit

3. Tata Laksana Demam

- Berikan parasetamol jika demam ≥ 38◦C

- Parasetamol untuk anak<12 th dan/atau <50 kg, dosis harian maks. 75 mg/kgBB dengan dosis

yang direkomendasikan 10-15 mg/kgBB setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan dan tidak >5 dosis per 24

jam.

- Kompres air hangat


Grup B Dengue dengan warning sign ( tidak syok)
Tatalaksana cairan pasien rawat inap
Periksa Ht sebelum memulai terapi IVF
Mulai dengan cairan Isotonis kristaloid 5-7 ml/kg/jam selama 1-2 jam

Membaik Penilaian ulang Tidak ada perbaikan


↓ 
IV kristaloid 3-5 ml/kg/jam slm 2-4 jam
Cek hematokrit

IV kristaloid 2-3 ml/kg/jam slm 2-4 jam


Peningkatan Ht Penurunan Ht

Perbaikan klinis/perbaikan intake oral,


kurang IVF
Tingkatkan IV Perdarahan?
kristaloid menjadi Pikirkan
5-10 ml/kg/jam algoritma
Hentikan IVF dalam 24-48 jam dalam 1-2 jam “severe dengue”
Grup C Tatalaksana Emergensi
Syok terkompensasi Usahakan periksa CBC,Ht, Syok dekompensasi
(tekanan sistolik tetap + perfusi menurun GXM dan pemeriksaan darah Mulai terapi cairan isotonik
lainnya sebelum resusitasi 10-20 mg/kg/jam (dewasa) atau 20 ml/kg/jam
Mulai terapi cairan isotonis kristaloid cairan (anak) dalam 15-30 menit
5-10 mg/kg/jam (dewasa) atau 10-20
ml/kg/jam (anak) dalam 1 jam Membaik
Nilai Ulang

Membaik Nilai Ulang Tidak membaik Kristaloid atau Koloid iv


10 ml/kg selama 1 jam
Turunkan terapi kristaloid isotonik HT naik tinggi Cek HT Ht naik,tinggi
secara perlahan Turunkan terapi kristaloid isotonik
Kristaloid (bolus ke-2 Penurunan Ht secara berlahan
• 5-7 ml/kgjam selama 1-2 jam
atau koloid 10-20 ml/ Koloid 10 ml/kg 5-7 ml/kg/jam selama 1-2 jam
• 3-5 ml/kg/jam selama 2-4 jam 3- 5 ml/kg/jam selama 2-4 jam
jam selama 1 jam Perdarahan selama 30-60
• 2-3 ml/kg/jam selama 2-4 jam 2-3 ml/kg/jam selama 2-4 jam
berat menit
Ya Tidak
Perbaikan klinis atau perbaikan
asupan oral Transfusi Perbaikan klinis atau
darah segera perbaikan asupan oral
Turunkan cairan secara perlahan Jika membaik -Koloid (10-20 Jika membaik Turunkan cairan secara
- kurangi kristaloid IV ml/kg/jam -turunkan IVF perlahan
7-10 ml/kg/jam -evaluasi untuk menjadi 7-10 ml/kg
selama 1-2 jam transfusi darah jika selama 1-2 jam
Hentikan cairan IV -Lanjutkan penurunan perbaikan klinis -lanjutkan penurunan Hentikan cairan IV
dalam 24-48 jam IVF perlahan tidak ada cairan secara bertahap dalam 24-48 jam
dengan kristaloid
Summary of IV fluid therapy in dengue

Inadequate Adequate Excessive

Hypovolemia Improved circulation and tissue Fluid overload


perfusion - Pulmonary oedema
- Respiratory distress
Compensated shock - Worsening pleural effusion
• Capillary refill <2 sec and ascites
• Nomal heart rate - Clinical dererioration
Decompensated shock • Normal blood pressure
• Normal pulse pressure
• Urine 0.5 ml/kg/hr
-Bleeding • HCT to normal
-DIC • Improving acid-base
-Multi-organ failur
Kriteria Keluar Rumah Sakit Kajian kasus :
Criteria 1997 2009 2011
Absence of fever 24 hours without 48 hours 24 hours without
the use of anti- the use of anti-
fever therapy fever therapy
“Pasien dibolehkan pulang saat

Clinical + + general well-being, + hari ke-5 perawatan dalam kondisi


improvement appetite, hemodynamic
status. Urine output, no
respiratory distress stabil, demam (-(dan trombosit
Return of appetite + - +
sudah naik menjadi 107.000.”
Good urine output + - +

Stable hematocrit + + without intravenous +


fluids

Elapse from shock At least 2 days - At least 2-3 days


recovery

No respiratory + - -
distress

Platelet count >50.000 Increasing trend >50.000


+
Monitoring
 Pemantau tanda umum pasien, nafsu makan, muntah, perdarahan dan warning sign
 Perfusi perifer harus sering di ulang dari awal untuk mendeteksi gejala syok
 Tanda vital cek 2-4 jam
 Pemeriksaan hematokrit awal sebelum resusitasi dan ulang 4-6 jam
 Volume urin diukur 8-12 jam
 Urin >1ml/kgbb/jam
 Pada pasien risiko tinggi tambahan laboratorium atas indikasi
 Pantau darah lengkap, kadar gula darah, uji fungsi hati dan system koagulasi atas indikasi
 Apabila ada indikasi efusi pleura minta pemeriksaan foto thoraks AP dan right lateral
decubitus
 Pemeriksaan lain atas indikasi medis USG abdomen, EKG dan lainnya
Kajian kasus

‘Pada pasien dilakukan pemeriksaan EKG’


Pencegahan

Menguras
Menguras
M Menutup

Mengubur
3M + M
M Menabur

Mengatur cahaya

Menghindari
menggantung
Komplikasi Pada pasien dilakukan
pemeriksaan EKG dan didapatkan
miokarditis

- Asidosis metabolik

- Perdarahan hebat / masif

- Ensefalopati dengue atau ensefalitis

- Multiorgan failure : hati, ginjal, otak,

jantung,

- Dehidrasi

- gangguan elektrolit

- kelainan ginjal

- Miokarditis
Thank You
1. Jumlah hari demam, tanggal onset demam
2. Gejala penyerta lain

- Berapa banyak cairan oral yang masuk


- Berapa banyak urin yang dikeluarkan (frekuens,volume
dan waktu BAK Terakhir ?
4. Keb

Anda mungkin juga menyukai