Anda di halaman 1dari 16

PNEUMONIA PADA ANAK

Pembimbing :
DJAJA NOEZOELIASTRI Dr. Sp.A

Disusun oleh :
DYAH SRI ANAWATI S.Ked
NPM 1102014081
ANAMNESIS
Alloanamnesis oleh bapak pasien pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2018.
Identitas: - Nama : An M K
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Tempat Tanggal Lahir : Cilegon, 27 Maret 2013 (5 tahun 3 bulan 25 hari)
- Identitas Ayah
- Nama : Tn M T
- Umur : 45 Tahun
- Pendidikan : Sekolah Dasar
- Pekerjaan : Pedagang
-Identitas Ibu
- Nama : Ny S A
- Umur : 38 Tahun
- Pendidikan : Sekolah Dasar
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
◦ - Hubungan dengan Orangtua: Anak Kandung
◦ - Agama : Islam
◦ - Alamat : Lingkungan Sumampir Timur RT/RW 04/04
◦ - Tanggal masuk rumah sakit : Selasa, 10 Juli 2018
◦ - Tanggal keluar rumah sakit : Minggu, 15 Juli 2018

◦ Riwayat Penyakit
◦ - Keluhan Utama : Sesak napas sejak 2 minggu yang lalu
◦ Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Ayah pasien mengatakan anaknya mengeluh napasnya sesak sejak 2 minggu yang lalu, namun tidak
ada nyeri dada yang dirasakan. Sesak timbul baik saat istirahat maupun beraktivitas. Selain sesak, anak juga
mengeluh batuk-batuk. Batuk disertai dengan dahak, namun dahak sulit keluar dan batuk tidak disertai
dengan darah. Apabila batuk, pasien bisa sampai muntah. Muntah berisi lendir warna putih dan terkadang
warna kekuningan. Selain batuk, pasien juga pilek dan mual. Pasien juga muntah tiap diberikan makan. Nafsu
makan pasien menurun, anak sering memuntahkan kembali makanan yang diberikan dan anak sering tidak
mau makan. Pasien juga mengalami demam bersamaan dengan sesak napas yang dirasakan. Demam naik
turun, lebih sering muncul pada malam hari dan disertai dengan menggigil. Pasien mengalami kejang, kejang
terjadi sebanyak 1 kali sejak sebelum masuk rumah sakit. Kejang yang muncul merupakan kejang pertama
kali, durasi kejang kurang lebih 4 menit, saat kejang kedua bagian tubuh pasien kelojotan, setelah kejang
pasien mengeluarkan air mata namun tidak ada suara yang keluar dari mulut pasien. Anak muntah sebanyak
lebih dari lima kali sejak sebelum masuk rumah sakit, muntah disertai dengan ampas. Anak tidak mengalami
buang-buang air besar dan buang air kecil normal. Pasien sudah berobat sebelumnya ke klinik dan diberikan
obat penurun panas, anti mual dan obat batuk namun keluhan tidak membaik.
◦ Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama.

◦ Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Ayah pasien juga mengeluh batuk-batuk. Ayah pasien mengaku batuk-batuk baru muncul sejak menemani anaknya di
rumah sakit.

◦ Riwayat Kehamilan
◦ Selama kehamilan, ibu pasien memeriksakan kandungannya secara rutin sebulan sekali. Ayah pasien juga mengatakan ibu
pasien tidak pernah merasakan keluhan berarti selama kehamilan. Riwayat merokok, minum-minuman beralkohol disangkal.

◦ Riwayat Persalinan
◦ Pasien lahir dari ibu G3P3A0. Ayah pasien mengatakan anaknya lahir spontan, letak kaki. Usia kehamilan hingga 9 bulan.

◦ Riwayat Pasca Lahir
◦ Pasca lahir anak tidak langsung menangis, setelah beberapa saat anak baru menangis. Ayah pasien mengaku saat lahir
anaknya gemuk tidak tampak kurus seperti sekarang.
◦ Riwayat Makanan
◦ Pasien diberikan ASI tanpa makanan pendamping ASI ataupun susu formula hingga hampir usia 1 tahun. Pasien mulai diberikan makanan
pendamping ASI (MPASI) saat usia 1 tahun.

◦ Perkembangan
◦ Ayah pasien mengatakan perkembangan anaknya normal apabila dibandingkan dengan teman seusianya. Anak mulai bisa tersenyum saat usia 3 bulan,
mulai tengkurap usia 6 bulan, mulai duduk usia 8 bulan, berdiri usia 10 bulan, berjalan usia 1 tahun, berlari usia 14 bulan dan mulai bicara usia 2 tahun.


◦ Riwayat Imunisasi
◦ Ayah pasien mengaku anak selalu diimunisasi mengikuti jadwal imunisasi di buku imunisasi, namun ayah pasien tidak ingat apa saja imunisasi
yang sudah dilakukan dan kapan saja imunisasi diberikan.

◦ Sosial Ekonomi dan Lingkungan
◦ Sosial ekonomi
◦ Pasien tinggal bersama ayah kandung dan kedua orang kakak perempuannya. Apabila di rumah, pasien diasuh oleh kakak-kakaknya
sementara bapaknya pergi bekerja. Ayah pasien bekerja sebagai pedagang dan ibu pasien sudah meninggal dunia dengan riwayat kanker serviks.

◦ Lingkungan
◦ Dalam satu rumah, berisi 4 orang. Ventilasi rumah baik, udara dan sinar matahari mudah masuk ke dalam rumah. Teman pasien ada yang mengalami
batuk pilek juga seperti pasien, dan kini ayah pasien juga mengalami batuk-batuk semenjak menemani pasien di rumah sakit.

◦ 2. PEMERIKSAAN FISIK
◦ Pemeriksaan Umum dan Tanda-Tanda Vital
◦ - Keadaan umum : Tampak sakit sedang
◦ - Kesadaran : Composmentis
◦ - Tekanan darah : 110/70 mmHg
◦ - Frekuensi Nadi : 84 x/menit
◦ - Frekuensi Napas : 36 x/menit
◦ - Suhu : 37,2oC
◦ Status Gizi
◦ - Edema : Tidak edema
◦ - Tampak kurus : Tampak kurus
◦ - Berat Badan : 12 kg
◦ - Tinggi Badan : 107 cm
◦ - Lingkar Kepala : 49 cm
◦ - Lingkar Lengan Atas : 16 cm
12 kg x 100%
◦ BB/U = = 66,7%
18 kg

◦ Status gizi : Gizi buruk


107 cm x 100%
◦ TB/U = = 98,2%
109 cm
◦ Status tinggi badan : Normal
◦ Status Generalis
◦ - Kulit : Ruam (–), tidak tampak pucat
◦ - Bentuk : Normocephali
◦ - Mata : Kelopak mata tidak cekung, conjunctiva tidak anemis, sclera tidak
◦ ikterik, pupil isokor
◦ - Leher : Tidak ada pembesaran KGB, trakea di median
◦ - Telinga : Normotia, tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan
◦ - Hidung : Napas cuping hidung, sekret (+)
◦ - Tenggorokan : T1/T1, tidak hiperemis
◦ - Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (–)
◦ - Dada
◦ a. Jantung
◦ - Inspeksi: Tidak tampak iktus kordis
◦ - Palpasi : Iktus kordis teraba
◦ - Perkusi : Batas kanan : Tidak dikaji
◦ Batas kiri : Tidak dikaji
◦ Batas atas : Tidak dikaji
◦ - Auskultasi : Bunyi jantung I – II regular, murmur (–), gallop (–)
◦ b. Paru
◦ - Inspeksi: Simetris, retraksi (+)
◦ - Palpasi : Tidak dikaji
◦ - Perkusi : Tidak dikaji
◦ - Auskultasi : Vesikular disertai ronkhi pada kedua lapang paru,
◦ wheezing (-/-)
◦ - SPO2 : 96%
◦ - Abdomen
◦ - Inspeksi : Terlihat datar, hiperemis (–)
◦ - Palpasi : Nyeri tekan (–), turgor abdomen cepat, massa (–), vesica
◦ urinaria tidak teraba
◦ - Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
◦ - Auskultasi : Bising usus (+)
◦ - Ekstremitas
◦ - Superior : Akral hangat, udem (-/-), capillary refill time <2", petechie (-)
◦ - Inferior : Akral hangat, udem (-/-), capillary refill time <2", petechie (-)
◦ - Anogenital : jenis kelamin laki-laki
◦ anus (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12,4 g/dl 11,5 – 14,5
Hematokrit 35,1 % 33,0 – 43,0
Eritrosit 4,53 10’6 µL 2.9 – 5.3
MCV/VER 77,5 fl 76.0 – 90.0
MCH/HER 27,4 pg 25.0 – 31.0
MCHC/KHER 35,3 g/dl 32.0 – 36.0
Jumlah trombosit 30,95 10’3/µL 150 – 450
Jumlah Leukosit 702 10’3/µl 4.00 – 12.00
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 76 mg/dL 69 – 100
Natrium (Na) Darah 131,6 mEq/L 135 – 147
Kalium (K) Darah 4,17 mEq/L 3,30 – 5,40
Klorida (Cl) Darah 103,7 mEq/L 94,0 – 111,0
Widal
S.typhi TO (+) 1/320 Negatif
S.paratyphi AO Negatif Negatif
S.paratyphi BO Negatif Negatif
S.paratyphi CO Negatif Negatif
S.typhi TH Negatif Negatif
S.paratyphi AH Negatif Negatif
S.paratyphi BH Negatif Negatif
S.paratyphi CH Negatif Negatif
◦ Pemeriksaan Radiologi
◦ Pemeriksaan dilakukan hari Rabu, 11 Juli 2018
◦ Thorax AP/PA
◦ COR : CTR <50%, aorta baik
◦ Pulmo : Corakan bronkhovaskular paru kanan kiri meningkat
Tak tampak infiltrate
◦ Hilus kanan kiri tebal
◦ Kedua sinus dan diafragma baik
◦ Tulang dan jaringan lunak baik
◦ Kesan : Bronchitis
◦ Diagonsis Kerja
◦ Pneumonia
◦ Tata Laksana
◦ IVFD kaen 3B 12 tpm
◦ Cefotaxim 2 x 700 mg
◦ Dexametasone 3 x 2 mg
◦ Amikasin 2 x 17 mg
◦ Inhalasi 3x dengan combivent 2,5 ml + Nacl 1,5 ml
◦ Paracetamol drip 120 mg jika suhu >38,5oC
◦ Paracetamol syrup jika suhu <38,5oC

◦ Prognosis
◦ Quo ad vitam : Ad Bonam
◦ Quo ad funcitonam : Ad Bonam
◦ Quo ad sanactionam : Dubia ad Bonam
◦ RINGKASAN DAN ANALISA KASUS
◦ RINGKASAN KASUS
◦ Anamnesis

◦ Pasien diantar oleh ayah pasien ke IGD RSUD Cilegon pada 10 Juli 2018 pukul 10.35 WIB dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu yang lalu. Sesak
dirasakan baik saat istirahat maupun saat beraktivitas. Sesak disertai dengan batuk berdahak dan demam yang naik turun. Pasien juga sering merasa mual
dan tiap diberikan makan muntah. Pasien tidak mengalami diare dan buang air kecilnya normal. Pasien juga memiliki riwayat kejang. Kejang terjadi
sebanyak 1 kali dengan durasi kurang lebih 4 menit sejak sebelum masuk rumah sakit. Kejang yang dialami merupakan kejang yang pertama kali. Saat
kejang seluruh badan pasien kelojotan, dan pasca kejang pasien langsung menangis namun tidak ada suara yang keluar dari mulut pasien.

◦ Pemeriksaan Fisik
◦ Keadaan umum : Terlihat sakit sedang
◦ Kesadaran : Composmentis
◦ Suhu : 37,2o C
◦ Heart Rate : 84 x/menit
◦ Respiration Rate : 36 x/menit

◦ Kepala : Normocephali
◦ Mata : Mata tidak cekung, conjunctiva anemis (-/-), sclera
◦ ikterik (-/-), pupil isokor
◦ Telinga : Normotia, tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan
◦ Hidung : Napas cuping hidung, sekret (+)
◦ Tenggorokan : T1/T1, tidak hiperemis
◦ Leher : Pembesaran KGB (-)
◦ Thorax : Simetris, retraksi (+)
◦ COR : BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-)
◦ Paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi +/+, wheezing -/-
◦ Abdomen : Bising usus (+), nyeri tekan (-)
◦ Ekstremitas
◦ Superior : Akral hangat, udem (-),capillary refill time <2",
◦ petechie (-)
◦ Inferior : Akral hangat, udem (-),capillary refill time <2",
◦ petechie (-)
◦ SPO2 : 96%
◦ Pemeriksaan Laboratorium
◦ Hematologi rutin : Leukosit meningkat 30,95 x 103/µL, trombosit 702 x 103/µL, S.typhi TO (+) 1/320
◦ GDS : 76 mg/dL
◦ Elektrolit : Na 131,6 mEq/L
◦ Pemeriksaan Radiologi
◦ Pemeriksaan dilakukan hari Rabu, 11 Juli 2018
◦ Thorax AP/PA
◦ COR : CTR <50%, aorta baik
◦ Pulmo : Corakan bronkhovaskular paru kanan kiri meningkat
Tak tampak infiltrate
◦ Hilus kanan kiri tebal
◦ Kedua sinus dan diafragma baik
◦ Tulang dan jaringan lunak baik
◦ Kesan : Bronchitis
◦ Diagnosis Kerja
◦ Pneumonia

Anda mungkin juga menyukai