Pembimbing:
Disusun oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
IOL (Lensa Intraokuler), adalah sinonim dari Intraocular lens dan pseudophakos.1,2
Merupakan Lensa buatan yang ditanamkan ke dalam mata pasien untuk mengganti lensa mata
yang rusak dan sebagai salah satu cara terbaik untuk rehabilitasi pasien katarak 1, 3, 4.
Operasi implantasi IOL yang pertama kali dilakukan oleh Sir Harold Ridley. Operasi
ini dikerjakan dalam 2 langkah, dimana operasi katarak (ECCE) terlebih dahulu dilakukan pada
tanggal 29 November 1949, dan selanjutnya dilakukan implantasi IOL pada tanggal 8 Februari
1950. Operasi ini dikerjakan pada 2 orang pasien dengan hasil yang baik 2, 5, 6.
Operasi katarak disertai penanaman IOL merupakan operasi mata yang paling banyak
dilakukan. Lebih dari 90 % semua operasi katarak di Amerika Serikat diikuti dengan implantasi
lensa intraokuler. Penelitian yang dilakukan di Medan, dimana 75 orang pasien katarak (45-85
tahun) dengan visus prabedah 1/300-3/60 sebanyak 80% dan 20% untuk visus 4/60-6/60,
menghasilkan visus pasca bedah 6/12-6/6 sebanyak 80% kasus 11. Membaiknya teknik bedah
dan implant lensa ini memainkan peranan yang besar.2,3,4
Lensa Tanam Premium atau IOL premium IOL premium jauh lebih maju dengan
memberikan bidang visi yang tajam pada jarak yang bervariasi tanpa perlu kacamata atau lensa
kontak. Dibandingkan dengan IOL konvensional, lensa intraokular premium memberikan
sejumlah keunggulan.4
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Intraocular Lens adalah lensa mata sintetis yang digunakan untuk mengganti lensa mata
pasien yang terkena katarak. Terdapat beberapa jenis Intraocular Lens yang penggunaannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Di masa lalu, IOL digunakan dalam operasi
katarak untuk meningkatkan kembali penglihatan. Namun, IOL modern memanfaatkan
kemajuan terbaru dalam teknologi medis untuk memperbaiki berbagai masalah penglihatan
yang lebih komprehensif. Secara historis, IOL monofokal adalah satu-satunya pilihan pasien.
IOL monofokal hanya memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas pada jarak
tertentu. Seseorang dapat melihat objek dari kejauhan, tetapi jika ingin membaca atau
mengerjakan sesuatu dalam jarak dekat, masih membutuhkan kacamata.1,2,3
IOL premium merupakan suatu kemajuan modern dalam teknologi lensa yang telah
memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas pada jarak yang jauh tanpa
membutuhkan kacamata atau lensa kontak. Beberapa IOL Premium dibuat sedemikian rupa
sehingga lensa memiliki kelengkungan khusus, mirip dengan teleskop yang lebih baru. Lensa
ini mengurangi beberapa distorsi yang dihasilkan oleh lensa yang lebih tua dan bulat.1,2
B. SEJARAH
3
Metode selanjutnya yang berkembang adalah dengan ikut memperhitungkan status refraksi
pasien sebelum operasi, yaitu menambah atau mengurangi 1.25 dioptri dari ukuran lensa
standar (18.00 dioptri); yaitu mengurangi 1.25 dioptri untuk setiap 1 dioptri dari ukuran
kacamata minus yang dipakai pasien selama ini, dan sebaliknya menambahkan 1.25 dioptri
untuk pasien hipermetropia. Metode lain yang pernah dicoba adalah dengan melakukan streak
retinoscopy pada saat operasi, yaitu setelah katarak dikeluarkan dan media refraksi telah jernih.
Menentukan power IOL yang hendak digunakan cukup dengan menambahkan nilai konstanta
9 dari hasil streak retinoscopy , yaitu misalnya diperoleh hasil streak retinoscopy intra operasi
adalah 10 dioptri, maka dengan tambahkan 9 akan diketahui bahwa power IOL yang hendak
ditanamkan adalah 19.00 dioptri 1, 5.
Berbagai metode yang disebutkan di atas tentu saja memberikan hasil yang tidak akurat,
sampai akhirnya berkembang berbagai formula IOL seiring dengan perkembangan teknologi
terutama di bidang ophthalmology 5.
4
Pengembangan terus menerus dari instrumen bedah dan teknik memungkinkan pengurangan
ukuran sayatan kornea dan pengembangan jenis IOL baru, dengan peningkatan hasil refraksi
pasca operasi. Operasi katarak premium membutuhkan operasi katarak yang aman tanpa
komplikasi operasi atau pasca operasi yang signifikan, juga sebagai hasil bias pasca operasi
dan prediktif yang sangat baik. IOL tradisional memiliki desain optik bulat yang dapat
menyebabkan ketidaksempurnaan optik minor - penyimpangan tingkat tinggi.4,5
C. FORMULA IOL
Adalah formula yang digunakan untuk menghitung kekuatan IOL yang akan
ditanamkan dengan terlebih dahulu melengkapi data biometri lainnya. Formula IOL yang
paling sering digunakan adalah SRK-T (66,2%) dan yang paling jarang adalah SRK-II (7%).
Setiap formula selalu dapat digolongkan dalam salah satu dari 2 kelompok, yaitu : 5
1. Theoretical formula
Formula ini diperoleh dari prinsip-prinsip teori optik dan geometrik berdasarkan
penelitian mata tiruan (schematic eye). Tokoh yang banyak berjasa dalam formula ini
yaitu :
5
Sanders, Retzlaff dan Kraff dengan mengeluarkan formula SRK yang sangat
terkenal pada tahun 1980-an dan kemudian direvisi menjadi SRK II pada tahun
1988.
Maloney (1979)
Gills & Lloyd (1980).
Tetapi sekarang, formula IOL yang mutakhir merupakan gabungan dari teori dan
pengamatan empiris sehingga disebut juga sebagai hybrid formula. Berdasarkan
perkembangannya formula IOL dapat dikelompokkan menjadi beberapa generasi 5.
Merupakan semua formula IOL yang muncul pada era sebelum tahun 1980-an,
baik formula yang teoritik maupun empiris. Beberapa tokohnya antara lain yaitu : Fedorov
and Kolinko (1967), Colenbrander (1973), Thijssen & Van der Heidje (1975), Binkhorst
(1975), Hoffer (1979), Gills & Lloyd (1980) dan Sanders, Retzlaff dan Kraff (1980) 5.
Penggunaan konstanta ini tidaklah terlalu mengganggu karena jenis IOL yang
tersedia biasanya menggunakan iris sebagai pegangan (iris clip lens). Namun setelah
berkembangnya anterior chamber maupun posterior chamber IOL, maka formula ini
menjadi kurang tepat 5.
Formula IOL generasi ke-1 yang perlu diutarakan adalah SRK I, yaitu :
P = A – 2,5L - 0,9K
Keterangan :
P = Power IOL
A = A constant
L = Axial length
K = Rata-rata keratometer
6
Variabel A constant biasanya dilampirkan pada masing-masing IOL, misalnya
posterior chamber IOL mempunyai A constant 116,2 sampai 118,7; anterior chamber
114,2 sampai 115,8; sedangkan iris-fixated IOL 114,2 sampai 115,6. Dari sini kita dapat
melihat bahwa semakin besar A-constant maka IOL ditempatkan lebih ke arah posterior
(lebih dekat ke retina) 1, 3,5.
Tahun 1981, Binkhort mempelopori perkembangan IOL generasi ke-2 dengan mulai
menggunakan 1 variabel, yaitu variabel panjang bola mata untuk memprediksi posisi
efektif lensa pasca operasi. Beberapa tokoh lainnya yaitu : Hoffer (1983), Shammas
(1984), Sanders (1988: mengeluarkan SRK II), Holladay, Thompson-Maumence dan
Donzis 5.
Panjang bola mata untuk masing-masing individu berbeda-beda, sehingga pada formula
SRK II ini dapat kita tambahkan konstanta A1 yang berbeda-beda dan ini tergantung dari
panjang bola mata : 1, 5
P = A1 – 2,5L - 0,9K
keterangan :
P = Power IOL
20 ≤ L < 21 : A1 = A+2
21 ≤ L < 22 : A1 = A+1
22 ≤ L < 24,5 : A1 = A
7
L > 24,5 : A1 = A-0,5
Holladay yang mempelopori perkembangan formula IOL generasi ke-3 pada tahun
1988, dengan menggunakan 2 buah variabel untuk prediksi ELPo (effective lens position)
yaitu variabel panjang bola mata dan keratometry. Formula generasi ke-3 ini kebanyakan
merupakan hybrid formula. Holladay memperhitungkan kedalaman bilik mata depan
berdasarkan rata-rata power kornea, faktor ketebalan retina dan memperkenalkan konsep
surgeon factor .
0,9704
Pelopor formula generasi ke-4 ini adalah Olsen (1995) dan Jack T.Holladay
(1997). Olsen menggunakan 4 variabel pre-operatif untuk prediksi effective lens
position (ELPo), yaitu : 5
8
Axial length
Keratometry
Preoperative anterior chamber depth
Lens thickness
Ada berbagai lensa intraokular premium yang secara drastis dapat meningkatkan kualitas
penglihatan dibandingkan dengan IOL monofokal tradisional, yaitu:4
1. Lensa Trifocal
Lensa ini hadir melengkapi serta mampu menangani katarak, presbyopia, myopia dan
hyperopia dalam satu kali tindakan sehingga penglihatan dekat untuk membaca,
penglihatan menengah atau aktivitas menggunakan komputer serta penglihatan jauh Anda
akan lebih baik tanpa perlu menggunakan kacamata setelah tindakan operasi.
9
Dengan perubahan dalam lingkungan sosial dan kerja, terutama penggunaan komputer,
tablet, smartphone, dll, Penglihatan jarak menengah yang sangat baik menjadi lebih
penting. Jenis-jenis baru dari desain IOL menampilkan komponen bias dan difraktif, dan
memberi tiga titik fokus dalam mata. IOL trifokal ini mengembalikan penglihatan dekat,
jauh dan menengah. IOL dengan desain ini telah terbukti mencapai kepuasan pasien yang
lebih baik.
Meskipun ahli bedah antusias tentang kemajuan baru ini, ada kasus di mana lensa
trifocal mungkin bukan jawabannya. Bagi mereka yang memiliki masalah mata yang
mendasarinya (mis. Orang dengan masalah retina atau kornea), orang yang bergantung
pada penglihatan malam dan pilot amatir dan profesional, trifokal mungkin bukan jawaban
terbaik.
2. Lensa Torik
Lensa torik ini adalah jenis lensa tanam premium (IOL premium), karena selain
membantu mata kita kembali memiliki penglihatan yang jernih, juga dapat mengatasi mata
silinder (astigmatism) sampai silinder -3.00. Berbeda dengan lensa jenis lainnya yang
membantu untuk mengatasi minus dan plus pada mata, lensa jenis ini diperuntukkan untuk
mengatasi mata silinder (astigmatisme). Penggunaan lensa torik memberikan hasil terbaik
dalam mengatasi mata silindris dibandingkan dengan berbagai macam teknik lainnya,
seperti pengurangan luas area operasi ataupun metode limbal relaxing incision.
IOL torik pertama yang diperkenalkan oleh Shimizu dan rekan-rekannya pada tahun
1992 adalah IOL PMMA 3-piece yang tidak dapat dilipat (non-foldable) yang membutuhkan
sayatan kornea besar (5,7 mm ). IOL potongan tunggal pertama yang dibuat dari bahan
10
silikon diperkenalkan pada tahun 1994 dan memungkinkan implantasi melalui sayatan
kornea yang lebih kecil dari 3,2 mm. IOL toric pertama ini memiliki tingkat rotasi pasca
operasi yang tinggi yang menghasilkan astigmatisme residual yang tinggi dan UDVA pasca
operasi yang buruk. Pengembangan lebih lanjut menyebabkan stabilitas rasio pasca operasi
yang meningkat secara signifikan dan memberikan hasil pasca operasi yang sangat baik,
Lensa torik dapat memperbaiki berbagai level astigmatisme. Dengan metode yang sama
seperti kaca mata yang digunakan untuk memperbaiki astigmatisme. Lensa torus
memperbaiki katarak dan astigmatisme kornea yang telah ada. Lensa ini memiliki kekuatan
ekstra di satu area khusus pada lensa tersebut. Lensa jenis ini memberikan ketelitian dan
penglihatan berkualitas untuk pasien katarak dengan astigmatisme kornea. Namun,
meskipun lensa jenis ini bisa meningkatkan pandangan jauh dan astigmatisme, pasien masih
perlu memakai kaca mata untuk semua aktivitas melihat dekat, seperti membaca atau
menulis. Untuk kondisi ini, lensa torus multifokal sangat tepat digunakan.
Lensa Torus Multifokal adalah teknologi tercanggih untuk IOL refraktif dan dibuat
secara eksklusif oleh Rayner. Lensa ini menawarkan perbaikan kelainan refraktif jauh, yang
mencakup miopia, hiperopia dan astigmatisme, serta kelainan refraksi dekat. Implan yang
dirancang secara presisi ini mampu memberikan penglihatan jauh, sedang, dan dekat yang
hebat, sehingga membebaskan pasien dari penggunaan kaca mata setelah operasi
katarak.Lensa ini adalah keberhasilan penting karena banyak pasien penderita astigmatisme
sebelumnya tidak dapat merasakan manfaat implan lensa multifokal. Astigmatisme akan
mengganggu kualitas penglihatan yang dapat diberikan oleh lensa multifokal.
Secara umum, hasil implantasi IOL toric sangat baik dengan sejumlah kecil
astigmatisme residual. UDVA 0,3 logMAR dicapai pada 70% dan 95% pasien, sementara
lebih dari 64% memiliki UDVA lebih baik dari 0,97 logMAR.
3. Lensa Multifocal
Jika dahulu tujuan utama dari penggunaan IOL adalah untuk mengembalikan
penglihatan, terutama untuk kegiatan-kegiatan melihat jarak jauh seperti mengemudi atau
sekedar menonton televisi, sementara untuk kegiatan yang membutuhkan penglihatan
jarak dekat seperti membaca biasanya masih diperlukan kacamata baca. Dengan hadirnya
tipe Multifocal Lens maka mata akan mampu melihat jarak jauh, dekat maupun sedang
11
tanpa bantuan kacamata lagi. Karena tipe IOL ini memiliki beberapa titik fokus untuk
membantu mata melihat dengan jelas setelah operasi Katarak.
Lensa ini memiliki dua titik fokus, yaitu fokus jarak dekat dan fokus jarak jauh. Lensa
ini didesain sedemikian rupa sehingga otak dapat memilih titik fokus yang sesuai untuk
penglihatan yang diinginkan. Lensa multifokal memiliki harga yang jauh lebih mahal
dibandingkan monofokal. Lensa ini memberikan peluang untuk penglihatan jarak jauh,
menengah, dan penglihatan dekat terlepas dari astigmatisme kornea. Namun pada pasien
dengan IOL multifokal torik, ahli bedah harus menghadapi resiko kesalahan yang lebih
potensial, termasuk stabilitas rotasi dan estimasi astigmatisme kornea yang tepat. Oleh
karena itu, penilaian pra operasi bahkan lebih penting untuk hasil bias yang sangat baik.
4. Lensa Akomodatif
Penggunaan lensa ini sama seperti Multi-focal. Hanya saja sifatnya lebih lentur, sama
seperti lensa alami mata. Lensa ini juga memiliki kemampuan dalam mengakomodasi
atau berubah bentuk guna menentukan fokus saat melihat jarak dekat dan jauh. Walau
12
tidak memerlukan kacamata untuk membaca ataupun melihat jarak jauh, pasien tetap
membutuhkan kacamata saat melihat huruf cetak yang terlalu kecil ataupun saat
melakukan pekerjaan yang membutuhkan pandangan jarak dekat. Lensa ini cocok untuk
penglihatan jarak menengah.
IOL premium jauh lebih maju dengan memberikan bidang penglihatan yang tajam pada
jarak yang bervariasi tanpa perlu kacamata atau kontak. Dibandingkan dengan IOL
konvensional, lensa intraokular premium memberikan sejumlah keunggulan seperti:
13
IOL torik masih memiliki beberapa keunggulan signifikan. Memperbaiki astigmatisme
dengan IOL jauh lebih akurat. Untuk tidak harus melakukan LRI bersama dengan Crystalens
adalah kemajuan besar. IOL torik membantu menyelamatkan jaringan dan menciptakan optik
yang lebih bersih. Jika pasien memiliki tingkat astigmatisme yang lebih besar daripada yang
dapat kami perbaiki secara optik, pasien tersebut akan memerlukan prosedur jaringan tambahan
seperti PRK, LASIK atau LRI, tergantung pada jumlah. Dalam situasi itu kita menangani
astigma dengan lensa terkuat yang kita miliki yang membantu meminimalkan jumlah koreksi
jaringan yang dibutuhkan.
Salah satu masalah dengan menggunakan IOLs canggih dan premium saat ini adalah
memprediksi posisi aksial optik IOL pasca operasi Posisi Lensa Efektif (ELP), yang
menentukan kekuatan lensa yang perlu ditanam. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya
benar hanya sekitar 80 persen dari waktu. Capsulorhexis sangat penting untuk hasil pasca
operasi yang optimal juga large rexes yang dikombinasikan dengan kontraksi kantong kapsular
dapat menggeser IOL ke depan (dengan pergeseran rabun), jika rheksis kecil, phimosis dapat
terjadi, dengan perpindahan posterior IOL dan pergeseran hiperoptik. Yang Anda inginkan
adalah rhexis yang hanya lebih kecil dari optik, sehingga kantong kapsuler akan menyusut di
sekitar optik dan sejajar dengan bidang zonula. Akhirnya, geometri IOL tidak mereplikasi
anatomi lensa kristal, dan karena kornea setiap orang memiliki penyimpangan struktural - dan
karenanya optik - alami, yang akan mencegah kesempurnaan optik.
Telah ditemukan bahwa penambahan titik fokus ketiga dengan lensa trifokal dapat
meningkatkan halo tetapi tidak mungkin untuk meningkatkan gangguan visual atau
mengurangi fungsi sensitivitas sensitivitas kontras mesopik bila dibandingkan dengan IOL
bifocal.
14
Lensa Toric Lensa multifocal ZMBOO
Lensa multifocal
Alcon untuk dari AMO Lensa monofokal dari HOYA
Alcon Restor
yang bersilinder by AMO
15
Gambar 4. Lensa Tanam Premium
16
Gambar 5. Klasifikasi IOL
17
Gambar 6. Lensa Akomodatif
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Zvorni, J. et al. 2018. Premium intraocular lenses: The past, present and future.
Department of Ophthalmology, University Clinical Center Tuzla: Bosnia and
Herzegovina
2. Slonim, CB. et al. 2010. Intraocular Lenses (IOL’S): New Advances. Diakses dari
http://www.AllaboutVision.com
3. Braga-Mele R, Chang D, Dewey S, et al. 2014. ASCRS Cataract Clinical Committee.
Multifocal intraocular lenses: relative indications and con- traindications for
implantation. J Cataract Refract Surgery 40(2): 313e322: USA
4. Gundersen, K and Potvin, R. 2017. Trifocal intraocular lenses: a comparison of the
visual performance and quality of vision provided by two different lens designs. Clinical
Ophthalmology 2017:11 1081–1087: USA
5. Zamora, D. et al. 2017. Trifocal intraocular lenses versus bifocal intraocular lenses
after cataract extraction: Cochrane Systematic Review: Spain
19