Anda di halaman 1dari 5

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2020, Volume 11, Number 2: 928-932


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Penanganan terkini diare pada anak:


tinjauan pustaka

Desak Putu Rendang Indriyani1*, I Gusti Ngurah Sanjaya Putra2,3

ABSTRACT
Introduction: Diarrhea still ranks third as the leading cause of is a virus. The most commonly known virus is Rotavirus (40–60%).
death for children under five years. It is estimated that as many as Viruses that enter through food and drink to enterocytes will cause
800,000 deaths under five years were caused by diarrhea in 2010; infection and damage to the small intestine villi. According to WHO,
11% of the total deaths were under five years—about 80% of there are five lines of diarrhea management, namely: adequate
these deaths occurring in Africa and Southeast Asia. rehydration, zinc, nutrition, appropriate antibiotics, and education.
Methods: This manuscript’s writing used the literature review Conclusion: With good diarrhea management, diarrhea has a
method in which a detailed search was carried out on the document good prognosis. Death in sufferers of diarrhea is caused by severe
in national and international databases. dehydration and secondary malnutrition.
Results and Discussion: The leading cause of diarrhea in children

Keywords: diarrhea, pediatrics, diarrhea treatment, children


Cite This Article: Indriyani, D.P.R., Putra, I.G.N.S. 2020. Penanganan terkini diare pada anak: tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis 11 (2):
928-932. DOI: 10.15562/ism.v11i2.848

ABSTRAK
Pendahuluan: Diare masih menempati urutan ketiga sebagai Virus dapat masuk kedalam tubuh melaui makanan dan minuman
penyebab kematian terbanyak untuk anak-anak dibawah lima yang dikonsumsi. Setelah sampai sampai ke enterosit, virus akan
tahun. Diperkirakan sebanyak 800.000 kematian dibawah lima menimbulkan infeksii dan kerusakan pada villii usus, terutama
tahun disebabkan oleh diare pada tahun 2010, yang merupakan usus halus. Menurut badan kesehatan dunia (WHO) dipublikaskan
11% dari total kematian dibawah lima tahun. Dengan sekitar 80% lima lintas penatalaksanaan diare, diantaranyai: pemberian carian
kematian ini terjadi di Afrika dan Asia tenggara. yang adekuat, pemberian suplement zinc, lanjutkan nutrisi sesuai,
Metode: Penulisan naskah ini menggunakan metode tinjauan pemberian antibiotik bila diperlukan, dan edukasi orang tua.
pustaka dimana dilakukan penelusuran terdahap naskah pada Kesimpulan: Dengan penatalaksanaan diare yang baik, diare
database nasional dan internasional. memiliki prognosis yang baik. Dominan, angka kematian anak
1
General Practitioner, Bali Royal Hasil dan Diskusi: Penyebab utama diare pada anak oleh virus, yang mengalami diare disebabkan oleh karena dehidrasi berat
hospital, Denpasar, Bali virus terbanyak yang diketahui adalah jenis Rotavirus (40–60%). serta malnutrisi sekunder yang tidak tertangani dengan baik.
2
Pediatrician, Bali Royal hospital,
Denpasar, Bali
3
Pediatric Department, School of Kata kunci: diare, pediatri, penanganan, anak
Medicine, Universitas Udayana, Sitasi Artikel ini: Indriyani, D.P.R., Putra, I.G.N.S. 2020. Penanganan terkini diare pada anak: tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis 11 (2):
Sanglah General Hospital, 928-932. DOI: 10.15562/ism.v11i2.848
Denpasar, Bali

*Korespondensi : PENDAHULUAN lebih tinja lembek atau cair per hari, atau frekuensi
Desak Putu Rendang Indriyani; lebih dari normal.3 Diare merupakan penyakit yang
Diare masih menempati urutan ketiga sebagai
General Practitioner, Bali Royal disebabkan oleh mikroorganisme meliputi bakteri,
penyebab kematian terbanyak untuk anak-anak
hospital, Denpasar, Bali virus, parasit, serta protozoa, dan penularannya
desak.indry@gmail.com dibawah lima tahun. diperkirakan sebanyak
secara fekal-oral. Selain proses infeksi, diare dapat
800.000 kematian dibawah lima tahun disebabkan
pula disebabkan oleh penggunan obat-obatan,
oleh diare pada tahun 2010, yang merupakan 11%
proses alergi, kelainan pencernaan serta mekanisme
dari total kematian dibawah lima tahun. dengan
absorpsi, defisiensi vitamin, maupun kondisi
sekitar 80% kematian ini terjadi di Afrika dan Asia
psikis. Secara garis besar terdapat dua mekanisme
Diterima: 09-04-2019 tenggara.1 Hingga saat ini, Diare masih menempati
dasar terjadinya diare, yaitu akibat peningkatan
Disetujui: 03-07-2020 posisi ke-3 dengan jumlah kasus terbanyaks.2
intraluminal osmotic pressure sehingga terjadi
Diterbitkan: 01-08-2020 Diare didefinisikan sebagai defekasi dari tiga atau

928 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 923-932


Open |access:
doi: 10.15562/ism.v11i2.848
http://isainsmedis.id/
ORIGINAL ARTICLE

penghambatan reabsobsi air serta elektrolit. Selain yang dikarenakan buruknya pencernaan, dan
itu, akibat menigkatnya kapasitas sekresi air dan diare radang jika ada mucus dan pus. Perbedaan
elektrolit, berimplikasi pada terjadinya dehidrasi antara diare sekretori dan osmotic ditegakkan
diikuti pula oleh gangguan gizi yang dapat melalui klinis dengan cara mengeliminasi beberapa
terjadi akibat diare yang berlangsung lama. Pada penyebab diare osmotik yang umumnya sedikit.
umumnya, penanganan diare meliputi pemberian Diare osmotik dikarenakan pencernaan garam
cairan adekuat dan elektrolit, pemberian nutrisi (magnesium sulfat atau fosfat) atau polisakarida
adekuat, pemberian preparat zinc, antibiotika (mannitol, sorbitol) yang tidak siap untuk dicerna,
selektif, dan edukasi terhadap orangtua/pengasuh. atau untuk defek beberapa enzim di mukosa usus
Selain penatalaksanaan yang penting dalam (contohnya kurangnya laktase). Diare osmotik
pemberantasan diare adalah dengan program berhenti saat pasien puasa, atau saat subtansi
pencegahan. Dengan penatalaksanaan yang cepat yang tidak siap diserap tidak lagi dicerna. Diare
dan tepat serta program pencegahan yang efektif sekretori, berlanjut meskipun pasien telah berhenti
diharapkan angka mortalitas dan morbiditas akibat makan. Diare sekretori mungkin disebabkan oleh
diare dapat diturunkan. beberapa faktor, antara endogen atau exogen, yang
menentukan ketidakseimbangan antara absorpsi
Epidemiologi Diare dan sekresi elektrolit. Diantara penyebab diare
Diare masih menempati urutan ketiga sebagai sekretori, terdapat juga abnormalitas motilitas
penyebab kematian terbanyak untuk anak-anak usus, keduanya merupakan penyakit primer dan
dibawah lima tahun. diperkirakan sebanyak sekunder terhadap penyakit metabolik maupun
800.000 kematian dibawah lima tahun disebabkan neuro-endokrin sistemik.5,6
oleh diare pada tahun 2010, yang merupakan 11%
dari total kematian dibawah lima tahun. dengan Etiopatogenesis
sekitar 80% kematian ini terjadi di Afrika dan Asia Kasus diare paling sering disebabkan oleh infeksi
tenggara.2 virus, utamanya adalah Rotavirus (40–60%).
Survei angka kesakitan (morbiditas) yang Bakteri dan parasit juga dapat menyebabkan diare
dilakukan Kementrian Kesehatan Republik seperti bakteri E coli, aeromonas hydrophilia,
Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2010 terlihat parasit giardia lambdia, fasiolopsis buski, trichuris
adanya kecenderungan peningkatan kasus diare trichiura, dll.3
utamanya pada anak. Berdasarkan Riset Kesehatan Pada umumnya, virus penyebab diare masuk
Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diare tersebar kedalam tubuh melalui saluran pencernaan,
di antara semua kelompok usia dengan angka menginfeksi enterosit, dan menimbulkan
terbanyak didapatkan pada balita berusia 1-4 tahun kerusakan villii usus halus. Enterosit yang rusak
(16,7%). Berdasarkan jenis kelamin, tidak terdapat akan digantikan oleh enterosit berbentuk kuboid
perbedaan yang signifikan antara laki-laki maupun atau epitel gepeng yang belum matang secara
perempuan (8,9% vs 9,1%). Berdasarkan penyebab struktur dan fungsi. Hal ini yang menyebabkan
kematian bayi, diare (31,4%) masih menjadi momok villii mengalami atropi sehingga tidak dapat
diikuti oleh pneumonia (23,8%).1,4 menyerap makanan dan cairan secara maksimal.
Makanan dan cairan yang tidak terserap dengan
Klasifikasi Diare baik tersebut akan menyebabkan peningkatan
Diare diklasifikasikan menjadi beberapa jenis tekanan osmotik usus dan meningkatkan motilitas
menurut karakteristiknya seperti berdasarkan usus, pada akhirnya akan timbul diare. Namun
waktu (akut dan kronis) dan karakteristik perlu diketahui bahwa diare yang disebabkan oleh
fesesnya (cair, berlemak, radang, dll). Durasi diare virus akan mengalami perbaikan dalam waktu 3
adalah hal penting karena bentuk akut biasanya hingga 5 hari tergantung kondisi fisik anak. Pasien
dikarenakan beberapa agen infeksi, keracunan, sembuh saat enterosit yang rusak sudah digantikan
atau alergi makanan. meskipun begitu diare akut oleh enterosit baru dan serta berfungsi normal
bisa juga menjadi gejala dari penyakit organik (mature).2
atau fungsional kronis. Diare cair merupakan Diare yang disebabkan oleh bakteri
gejala dari beberapa kelainan dalam penyerapan diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu bakteri
air ulang dikarenakan ketidakseimbangan antara non infasif dan bakteri infasif. Bakteri non infasif
sekresi dan absorpsi elektrolit (diare sekretorik) diantaranya Vibrio cholera dan E coli (EPEC, ETEC,
atau tercernanya substansi yang usus tidak dapat EIEC). Bakteri infasif diantaranya adalah Salmonella
menyerapnya kembali (diare osmotik).2,5 sp, E. colii hemorrhagic (EHEC) dan Campylobacter
Diare dengan lemak yang banyak mungkin sp. Bakterii tipe non infasif dan bakteri infasif dapat
dikarenakan rendahnya absorbsi lipid di usus menimbuklan tanda tanda infeksi melalui salah

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 923-932 | doi: 10.15562/ism.v11i2.848 929
ORIGINAL ARTICLE

satu mekanisme yang berhubungan dengan proses shock hipovolemik. Dehidrasi hipernatremik
transpor ion dalam sel-sel usus cAMP, cGMP, ditandai dengan terdapatnya kekurangan air dan
dan Ca dependen. Patogenesis diare oleh bakteri natrium, tetapi proporsi kekurangan airnya lebih
non infasif dalam tubuh masuk melalui saluran banyak, konsentrasi natrium serum meningkat
pencernaan yang tercemar oleh makanan kurang <150 mmol/L, osmolaritas serum meningkat
higienis. Didalam lambung, seluruh komponen (>295 mOsmol/L). saat konsentrasi natrium > 165
bakteri akan dihancurkan oleh asam lambung. mmol/L, kejang mungkin dapat terjadi.7 Dehidrasi
Namun, perlu diperhatikan bahwa saat bakteri hiponatremik ditandai dengan adanya kekurangan
yang masuk memiliki jumlah yang cukup banyak, air dan natrium tetapi kekurangan natriumnya
bakteri akan melanjutkan proses infeksi menudu secara relative lebih banyak, konsentrasi natrium
duodenum. Dalam duodenum bakteri berkembang serum rendah (<130 mmol/L), osmolaritas serum
biak hingga 100 juta koloni. Didalam membrane, rendah (275 mOsmol).5,7
bakteri mensekresi toksin subunit A dan subunit B.
Toksin subunit B menempel pada membran subunit Penunjang
A dan akhirnya bersentuhan dengan membrane Sebagian besar pasien dengan kasus diare tanpa
sel. Akhirnya, akan terjadi rangsangan sekresi dan dehidrasi atau dehidrasi ringan tidak memerlukan
hambatan absorpsi cairan, hal ini menyebabkan pemeriksaan penunjang lebih lanjut, namun
volume cairan lumen usus bertambah banyak. Jika berbeda pada kasus dengan dehidrasi berat.
cairan melebihi 4500 ml atau kapasitasnya untuk Pada kasus dengan dehidrasi berat diperlukan
menyerap maka terjadilah diare.2,4,7 pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan elektrolit,
pemeriksaan blood urea (BUN), pemeriksaan gula
Manifestasi klinis darah, dan pemeriksaan analisis gas darah (AGD).
Anamnesis dimulai dari penentuan apakah diare Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
yang terjadi merupakan diare primer ataukah diare mikrobiologii serta virologii dikerjakan jika hasil
sekunder. Gejala seperti batuk maupun sesak akan pemeriksaan dasar masih meragukan dalam
mengarahkan diagnosis kepada infeksi pernapasan. memberikan tatalaksana lebih lanjut. Pemeriksaan
Frekuensi buang air kecil akan meningkat ditambah feses lengkap (FL) dilakukan jika ditemukan tanda
nyeri saat buang air kecil dapat mengarah kepada klinis yang mengarah pada kondisi iintoleransii
diagnosis infeksi saluran kencing (ISK). laktosa dan kecurigaan infeksi amebiasis.4,7
Anamnesis berikutnya adalah untuk
mengevaluasi berat gejala dan komplikasi. Penatalaksanaan
Selanjutnya, pertanyaan lebih detail diperlukan WHO merekomendasikan lima tatalaksana utama
untuk mengukur derajat dehidrasi dan derajat diare yang disebut lintas penatalaksanaan diare
kehilangan elektrolit seperti durasi diare, volume (rehidrasi, suplement zinc, nutrisi, antibiotik
diare, seberapa banyak cairan yang mampu selektif, dan edukasi orangtua/pengasuh.
diminum selama diare, dan lain-lain.
Pemeriksaan fisik bertujuan untuk Rehidrasi yang adekuat
memperkirakan derajat dehidrasi dan mencari Oral Rehydration Therapy (ORT)
tanda-tanda penyakit penyerta. Gejala dan tanda Pemberian cairan pada kondisi tanpa dehidrasii
dehidrasi perlu dicari dan harus ditentukan derajat adalah pemberian larutan oralit dengan osmolaritas
dehidrasinya. Bila didapatkan nafas cepat dalam rendah. Oralit untuk pasien diare tanpa dehidrasi
dapat dicurigai adanya asidosis metabolic. Pada diberikan sebanyak 10 ml/kgbb tiap BAB.
keadaan kembung perlu diperhatikan adanya ileus Rehidrasi pada pasien diare akut dengan
paralitik. dehidrasi ringan-sedang dapat diberikan sesuai
Berdasarkan kadar Natrium dalam plasma, dengan berat badan penderita. Volume oralit yang
jenis dehidrasi dapat dibagi menjadi tiga jenis: disarankan adalah sebanyak 75 ml/KgBB. Buang Air
dehidrasii hiponatremiai (<130 mEg/L), dehidrasii Besar (BAB)i berikutnya diberikan oralit sebanyak
iso-natremia (130m – 150 mEg/L) dan dehidrasii 10 ml/KgBB. Pada bayi yang masih mengkonsumsi
hipernatremia (> 150 mEg/L). Pada umunya Air Susu Ibu (ASI), ASI dapat diberikan.7-9
dehidrasii yang terjadii adalah tipe iso – natremia
(80%) yang tanpa disertai gangguan osmolalitas, Parenteral
sisanya (15%) merupakan diare hipernatremia dan Selanjutnya kasus diare dengan dehidrasi berat
5% merupakan jenis diare hiponatremia. Dehidrasi dengan atau tanpa tanda-tanda syok, diperlukan
isonatremi ditandai dengan onset yang sangat rehidrasii tambahan dengan cairan parenteral.
cepat, ekstremitas dingin dan berkeringat. Bayii dengan usia <12 bulan diberikan ringer
Kesadaran menurun, dan muncul gejala lain laktat (RL) sebanyak 30 ml/KgBB selama satu jam,

930 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 923-932 | doi: 10.15562/ism.v11i2.848
ORIGINAL ARTICLE

dapat diulang bila denyut nadi masih terasa lemah. Antibiotik selektif
Apabila denyut nadi teraba adekuat, maka ringer Pemberian antibiotik dilakukan terhadap kondisi-
laktat dilanjutkan sebanyak 70 ml/KgBB dalam lima kondisi seperti:
jam. • Patogen sumber merupakan kelompok bakteria
Anak berusia >1 tahun dengan dehidrasi berat, • Diare berlangsung sangat lama (>10 hari)
dapat diberikan ringer laktat (RL) sebanyak 30 dengan kecurigaan Enteropathogenic E coli
ml/KgBB selama setengah sampai satu jam. Jika sebagai penyebab.
nadii teraba lemah maupun tidak teraba, langkah • Apabila patogen dicurigai adalah Enteroinvasive
pertama dapat diulang. Apabila nadi sudah kembali E coli.
kuat, dapat dilanjutkan dengan memberikan ringer • Agen penyebab adalah Yersinia ditambah
laktat (RL) sebanyak 70 ml/KgBB selama dua penderita memiliki tambahan diagnosis berupa
setengah hingga tiga jam. penyakit sickle cell.
Penilaian dilakukan tiap satu hingga dua jam. • Infeksii Salmonella pada anak usia yang sangat
Apanbila status rehidrasii belum dapat dicapai, muda, terjadi peningkatan temperatur tubuh
jumlah cairan intravena dapat ditingkatkan. (>37,5 C) atau ditemukan kultur darah positif
Oralit diberikan sebanyak 5 ml/KgBB/jam jika bakteri.
pasien sudah dapat mengkonsumsi langsung. Bayi
dilakukan evaluasi pada enam jam berikutnya, Edukasi Orang Tua
sementara usia anak-anak dapat dievaluasii tiga jam Orangtua diharpkan dapat memeriksakan anak
berikutnya.7,9 dengan diare puskesmas atau dokter keluarga bila
didapatkan gejala seperti: demam, tinja berdarah,
Suplement Zinc makan dan atau minum sedikit, terlihat sangat
Suplement zinc digunakan untuk mengurangii kehausa, intensitas dan frekuensi diare semakin
durasi diare, menurunkan risiko keparahan sering, dan atau belum terjadi perbaikan dalam
penyakit, dan mengurangii episode diare.10 tiga hari. Orang tua maupun pengasuh diberikan
Pengunaan mikronutrien untuk penatalaksanaan informasi mengenai cara menyiapkan oralit disertai
diare akut didasarkan pada efek yang diharapkan langkah promosi dan preventif yang sesuai dengan
terjadi pada fungsi imun, struktur, dan fungsi lintas diare.
saluran cerna utamanya dalam proses perbaikan Pemberian obat-obatan seperti antiemetik,
epitel sel seluran cerna. antimotilitas, dan antidiare kurang bermanfaat dan
Secara ilmiah zinc terbukti dapat menurunkan kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi. Bayi
jumlah buang air besar (BAB) dan volume tinja dengan usia kurang dari tiga bulan, tidak dianjurkan
dan mengurangi risiko dehidrasi. Zinc berperan untuk menerima obat jenis antispasmolitik maupun
penting dalam pertumbuhan jumlah sel dan antisekretorik. Obat pengeras feses juga dikatakan
imunitas. Pemberian zinc selama 10-14 hari dapat tidak bermanfaat sehingga obat-obatan tersebut
mengurangi durasi dan keparahan diare. Selain juga tidak perlu diberikan. Efek samping berupa
itu, zinc dapat mencegah terjadinya diare kembali. sedasi atau anoreksia dapat menurunkan presentasi
Meskipun diare telah sembuh, zinc tetap dapat keberhasilan terapi rehidrasi oral.8,9
diberikan dengan dosis 10 mg/hari (usia < 6 bulan) Penanganan diare nerikutnya adalah dengan
dan 20 mg /hari (usia > 6 bulan).6,11 pemberian probiotik dan prebiotik. Probiotik
adalah organisme hidup dengan dosis yang efektif
Nutrisi adekuat untuk menangani diare akut pada anak. Probiotik
Pemberian air susu ibu (ASI) dan makanan yang yang dapat digunakan dalam penanganan diare oleh
sama saat anak sehat diberikan guna mencegah Rotavirus pada anak-anak adalah Lactobacillus GG,
penurunan berat badan dan digunakan untuk Sacharomyces boulardii, dan Lactobacillus reuterii.
menggantikan nutrisi yang hilang. Apabila terdapat Probiotik memberikan manfaat untuk
perbaikan nafsu makan, dapat dikatakan bahwa mengurangi durasi diare. Probiotik efektif untuk
anak sedang dalam fase kesembuhan. Pasien tidak mengurangi durasi diare oleh virus namun kurang
perlu untuk puasa, makanan dapat diberikan sedikit efektif untuk mengurangii durasii diare yang
demi sedikit namun jumlah pemerian lebih sering disebabkan oleh bakteria (Guandalini). Mekanisme
(>6 kali/hari) dan rendah serat. probiotik sebagai tata laksana penangann diare
Makanan sesuai gizi seimbang dan atau ASI adalah melaluii produksi substansi antimicrobial,
dapat diberikan sesegera mungkin apabila pasien modifikasii dan toksin, mencegah penempelan
sudah mengalami perbaikan. Pemberian nutrisi patogen pada saluran cerna, dan menstimulasi
ini dapat mencegah terjadinya gangguan gizii, sistem imun.3,8
menstimulasii perbaikan usus, dan mengurangii
derajat penyakit.11

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 923-932 | doi: 10.15562/ism.v11i2.848 931
ORIGINAL ARTICLE

KESIMPULAN 4. Irwanto, Roim A, Sudarmo SM. Diare akut anak dalam


ilmu penyakit anak diagnosa dan penatalaksanaan. 2002;
Dengan penatalaksanaan diare yang baik, diare 1: 73-103
memiliki prognosis yang baik. Mortalitas pada 5. Juffrie Mohammad, Mulyani Sri Nenny, Modul Diare UKK
Gastro-Hepatologi IDAI, 2009:143
anak dengan diare yang terbanyak disebabkan oleh 6. INCLAN. Zinc Supplementation in Acute Diarrhea is
karena dehidrasii berat dan malnutrisii sekunder. Acceptable, Do Not Interfere with Oral Rehydration, and
Prognosis buruk apabila terjadi malnutrisi dan Reduce the Other Medications: A Randomized Trial in
malabsorbsi. Neonatus dan infant adalah kelompok Five Countries. Journal of Pediatric Gastroenterology and
Nutrition. 2006; 42:300 – 305.
umur yang lebih besar memiliki risiko sindrom
7. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
dehidrasi, malnutrisi, dan malabsorpsi. Meskipun Universitas Indonesia.”Buku kuliah 1 Ilmu Kesehatan
mortality rate diare rendah, anak dengan diare Anak”, Percetakan Infomedika: Jakarta. 2009: 283-312.
dapat mengali perburukan oleh karena komplikasi. 8. McFarland LV, Elmer GW, McFarland M. Meta-Analysis
of Probiotics for the Prevention and Treatment of Acute
Pediatric Diarrhea. 2006; 1(1):63 – 76.
KONFLIK KEPENTINGAN 9. Simona Ciccarelli, Ilaria Stolfi, Giuseppe Caramia,
Management strategies in the treatment of neonatal and
Tidak terdapat konflik kepentingan saat penulisan pediatric gastroenteritis. Infection and Drug Resistance.
dan publikasi naskah 2013; 6: 133-161
10. Christa L Fischer Walkerand Robert E Black. Zinc for the
treatment of diarrhoea: effect on diarrhoea morbidity,
PENDANAAN mortality and incidence of future episodes. International
Tidak Ada Journal of Epidemiology. 2010; 39: 63–69
11. Soenarto, Sri Suparyati. Vaksin Rotavirus untuk
pencegahan diare. Buletin jendela data & informasi
DAFTAR PUSTAKA kesehatan. 2011; 2 (2).
12. Michelle F Gaffey, Kerri Wazny1, Diego G Bassani, Zulfiqar
1. Kemenkes. Pengendalian Diare di Indonesia. Buletin A Bhutta. Dietary management of childhood diarrhea in
Jendela Data & Informasi Kesehatan. 2011; 2 (2). low- and middle-income countries: a systematic review.
2. Christophe Faure. Role of Antidiarrhoeal Drugs as BMC Public Health. 2013; 13(3):17
Adjunctive Therapies for Acute Diarrhoea in Children.
International Journal of Pediatrics. 2013.
3. Juffrie M, Soenarto SY, Oswari H, dkk. Buku Ajar
Gastroenterologi- Hepatologi. Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2010 h. 87-120

932 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 923-932 | doi: 10.15562/ism.v11i2.848

Anda mungkin juga menyukai