DISUSUN OLEH
(NS. ELIS RUSTINI, S.KEP) NIK:
2045.01.22
RUANG PERINATOLOGI
RS AN-NISA TANGERANG
JALAN GATOT SUBROTO KM 3 NOMOR
96 CIBODAS – TANGERANG
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi...........................................................................................................5
2.2 Etiologi...........................................................................................................5
2.3 Manifestasi Klinis..........................................................................................7
2.4 Patofisiologi...................................................................................................8
2.5 Pathway..........................................................................................................10
2.6 Komplikasi.....................................................................................................11
2.7 Penatalaksanaan.............................................................................................12
2.8 Proses Keperawatan.......................................................................................16
BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN
3.1 Asesment........................................................................................................24
3.2 Analisis Data..................................................................................................29
3.3 Catatan Perkembangan...................................................................................31
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.........................................................................................................38
4.2 Saran...............................................................................................................38
Daftar Pustaka..........................................................................................................39
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasikan dan mengimplementasikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan diare akut dehidrasi sedang di ruang perawatan anak RS
Annisa Tangerang.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran diagnosa medis diare akut dehidrasi sedang.
b. Mengatahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diare akut
dehidrasi sedang.
c. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan diare akut
dehidrasi sedang.
2.1 Definisi
Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan
frekuensi sebanyak 3 atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair
(Sumampow, 2017). Diare merupakan gangguan buang air besar dengan frekuensi
lebih dari 3 kali sehari, konsistensi cair, bisa disertai darah dan atau lender (Sari et
al., 2021). iare ditandai dengan meningkatnya frekuensi Buang Air Besar (BAB) >
3 kali sehari yang disertai perubahan konsistensi tinja dengan atau tanpa lendir atau
darah (Gultom et al., 2018)
Diare atau gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja
yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi
defekasi yang meningkat (Bolon, 2021).
2.2 Etiologi
Diare biasanya merupakan gejala infeksi pada saluran usus, yang dapat disebabkan
oleh berbagai organisme bakteri, virus dan parasit. Infeksi menyebar melalui
makanan atau air minum yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang sebagai
akibat dari kebersihan yang buruk (WHO, 2017). Berikut beberapa faktor risiko
penyebab diare :
2.2.1 Infeksi
Diare adalah gejala infeksi yang disebabkan oleh sejumlah organisme
bakteri, virus dan parasit, yang sebagian besar disebarkan oleh air yang
terkontaminasi tinja. Infeksi lebih sering terjadi ketika ada kekurangan
sanitasi dan kebersihan yang memadai dan air yang aman untuk minum,
memasak dan membersihkan. Rotavirus dan Escherichia coli , adalah dua
agen etiologi paling umum dari diare sedang hingga berat di negara-negara
berpenghasilan rendah. Patogen lain seperti spesies cryptosporidium dan
shigella mungkin juga penting (WHO, 2017). Infeksi enteral ialah infeksi
saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama
gastroenteritis/diare pada balita, menliputi infeksi bakteri seperti E. Coli,
salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas.
2.4 Patofisiologi
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjainya diare diantaranya faktor infeksi
dimana proses infeksi diawali dengan masuknya mikrooranisme ke dalam saluran
pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang
dapat menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus
sehingga menyebabkan gangguan fungsi usus dalam mengabsorpsi cairan dan
elektrolit, dengan adanya toksin bakteri maka akan menyebabkan gangguan
transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian
sekresi cairan dan elektrolit meningkat. Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan
dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotic meningkat
sehingga terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke dalam usus yang dapat
meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare. Pada faktor makanan dapat
terjadi peningkatan dan penurunan peristaltik yang mengakibatkan penurunan
penyerapan makanan yang kemudian terjadi diare (Yuliastati, Arnis, 2016)
2.7 Komplikasi
Menurut Maryunani (2010) sebagai akibat dari diare akan terjadi beberapa hal
sebagai berikut:
2.7.1 Kehilangan air (dehidrasi) Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output)
lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya
kematian pada diare.
2.7.2 Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis) Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak
sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya
penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk
metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan
oleh ginjal (terjadi oliguria atau anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na
dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intraseluler.
2.7.3 Hipoglikemia Hipoglikemia terjadi pada 2–3 % anak yang menderita diare,
lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita Kekurangan Kalori
Protein (KKP). Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan atau
penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan etabol glukosa.
Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga
40 % pada bayi dan 50 % pada anak– anak.
2.8 Penatalaksanaan
Menurut buku MTBS (2015) penatalaksanaan diare dibagi berdasarkan klasifikasi
sebagai berikut :
2.8.1 Diare dehidrasi berat
a. Jika Tidak ada klasifikasi berat lain : Beri cairan untuk dehidrasi berat
dan tablet Zinc sesuai rencana terapi C
b. Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain : RUJUK SEGERA,
Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama
perjalanan.
c. Jika anak >2 Tahun dan ada wabah kolera di daerah tersebut, beri
antibiotik untuk kolera.
2.8.2 Diare dehidrasi ringan/sedang
a. Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana Terapi B
b. Jika terdapat klasifikasi berat lain : RUJUK SEGERA, Jika masih bisa
minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan.
c. Nasihati kapan kembali segera.
d. Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan
2.8.3 Diare tanpa dehidrasi
Manajemen Diare :
- Identifikasi penyebab
diare
- Identifikasi riawayat
pemberian makanan
- Monitor warna,
volume,frekuensi,dan
konsistensi tinja
- Monitor tanda dan
gejala hypovolemia
3.1 Asesmen
3.1.1 Identitas Pasien
Nama : By.
No. RM : 1452XXX
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp.Katomas, RT02/RW01, Tigaraksa
Tanggal Lahir : 06/12/2018
Tanggal Masuk : 29/01/2022
3.1.2 Keluhan Utama
Ot mengatakan anaknya demam sejak 3 hari smrs, demam masih naik
turun, mual, muntah sebanyak 2x smrs, diruangan 4 kali, BAB cair
sebanyak 3x smrs, diruangan 2 kali, nafsu makan menurun, lemas
3.1.3 Riwayat Kesehatan yang lalu
a. Riwayat Penyakit dahulu : Tidak ada
b. Riwayat pengobatan : Tidak ada
3.1.4 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
3.1.5 Riwayat Kelahiran dan Imunisasi
a. Riwayat kelahiran : Lahir di RS secara Sectio Secaria
b. Kesulitan Persalinan : Terlilit tali pusat
c. Riwayat imunisasi : Belum lengkap
3.1.6 Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Ekonomi-Cultural-Spiritual
a. Aspek biologis fisiologis : Terpenuhi
b. Aspek psikologis : Tenang tidak ada masalah
c. Aspek sosial : Hubungan dengan orang lain baik
d. Aspek spiritual : Butuh pendampingan keluarga
e. Aspek ekonomi : 5-10 jt
f. Aspek cultural : Berobat untuk sembuh
3.1.7 Riwayat Alergi : Tidak ada
3.1.8 GCS
a. Eye : spontan normal (4)
b. Verbal : verbal adekuat (5)
DO :
- RR : 24 x/m
- HR : 135x/m
- Spo2 98 %
dengan nafas
spontan
- S : 38.1oC
- Membran
mukosa kering
1.1 Simpulan
Diare akut yaitu diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat. Diare akut merupakan penyebab utama keadaan sakit pada anak-
anak balita. Diare akut juga di definisikan sebagai keadaan peningkatan dan
perubahan tiba tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agens infeksius
dalam traktus GI. Diare akut biasanya sembuh sendiri (lamanya sakit kurang dari
14 hari ) dan akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi.
1.2 Saran
Adanya pengarahan lengkap, efektif, dan efisien, yang berupa sikap pencegaha
lebih lanjut dan perbaikan perilaku yang lebih efisien terhadap keluarga pasien.
Adanya edukasi terhadap keluarga pasien yang lebih ditekankan pada aspek
perubahan perilaku, di antaranya tentang pencegahanprimer (penyediaan airbersih,
tempat pembuangantinja, status gizi, kebiasaan mencucitangan, imunisasi),
pencegahansekunder (pemberian oralit /rehidrasi dan mengatasi penyebab diare
dengan obat sesuai dengan resep dokter), pencegahantersier (mengkonsumsi
makanan bergizi dan menjaga keseimbangan cairan dan beri dukungan secara
mental psikologis kepada anak) Diharapkan dapat membantu pasien mencegah
diare akut dehidrasi sedang pada anak.