Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Asuhan Kebidanan Pada Bayi Balita
OLEH :
TIARA DITA AMELIA PUTRI
2023207210010
ASUHAN KEBIDANAN PADA An.S UMUR 2 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI SEDANG
DI RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG
Laporan Tugas Stase Ini Telah Memenuhi Persyaratan Dan Akan Di Presentasikan Pada Ujian Laporan
Stase Bayi dan Balita dan anak prasekolah
Pada An. S umur 3 tahun dengan diare dehidrasi sedang
di RSIA Restu Bunda Bandar Lampung
OLEH
Disetujui Oleh :
Pembimbing :
I. Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan
derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan
yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan
tersebut, masalah kesehatan anak di prioritaskan dalam perencanaan atau penataan
pembangunan bangsa.
Angka kesakitan bayi menjadi indicator kedua dalam menentukan derajat kesehatan
anak, karena nilai kesehatan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi
dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh status gizi, jaminan
pelayanan kesehatan anak, perlindungan kesehatan anak, factor sosial anak dan pendidikan
ibu (Hidayat dalam Ambarwati dkk 2012)
II. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan balita sakit pada An. S dengan diare sedang tanpa
dehidrasi dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif.
2) Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada An. S dengan
diare sedang tanpa dehidrasi
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada pada An. S dengan diare sedang tanpa
dehidrasi
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada An. S dengan diare
sedang tanpa dehidrasi
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada An. S dengan diare dehidrasi
sedang tanpa dehidrasi
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada An. S dengan diare sedang
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada An. S dengan
diare sedang tanpa dehidrasi
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada
An. S dengan diare sedang tanpa dehidrasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Diare
Diare merupakan penyakit pada sistem pencernaan yaitu dengan pengeluaran tinja lebih dari
3 kali cair atau dapat pula lender bercampur darah (Ambarwati dan Nasution, 2012). Diare
disebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi, makanan, dan faktor psikologis (Djitowiyono
dan Kristiyanasari, 2011). Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare
didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah
atau tinja yang berdarah (Saputri, N. et.al. 2019). Sedangkan menurut Kemenkes (2014)
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
pada tinja yakni lebih lembek atau lebih cair serta frekuensi buang air besar lebih banyak dari
biasanya. Diare merupakan penyebab kematian balita nomor dua di dunia (16%) setelah
pnemonia (17%). Kematian pada anak-anak meningkat sebesar 40% tiap tahunnya yang
disebabkan diare (WHO, 2009 dalam zainul, 2017). Diare merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan
penularannya secara fekal-oral. Diare dapat mengenai semua kelompok umur dan berbagai
golongan sosial, baik di negara maju maupun di negara berkembang, dan erat hubungannya
dengan kemiskinan. kumuh, serta lingkungan yang tidak higienis. Kejiadian Diare
mendorong tubuh terdampak dehidrasi, sehingga tubuh kekurangan cairan; serta terbawa
keluarnya mineral zinc yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Pada umumnya, diare
lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah dan berada di
fase oral sehingga balita sangat rentan terhadap penyebaran bakteri penyebab diare (Endang,
S 2015). Hingga kini diare masih menjadi child killer (pembunuh anak-anak) peringkat
pertama di Indonesia. Semua kelompok usia dapat terserang diare, baik balita, anak-anak dan
orang dewasa, tetapi penyakit diare berat dengan kematian yang tinggi terjadi pada bayi dan
balita.
1. Faktor Infeksi
Infeksi Enternal :Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada
anak.
d. Infeksi Parenteral :Infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti :
e. Radang Tenggorokan
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun
2. Faktor Malarbsorbsi
Pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula menyebabkan diare.
Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di daerah perut di Negara
berkembang pathogen penyebab diare akut pada anak yang sering adalah Rotaνirus,
Escherichia coli enterotoksigenik, shigella, Campylobacter jejuni, dan Cryptosporidium.
b. Malarbsorbsi Lemak
Dalam makanan terdapat lemak yang disebut trglyserida. Dengan bantuan kelenjar lipase
mengubah lemak menjadi micelles yang siap di arbsorbsi usus. Jika tidak ada lipase dan
terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat terjadi. Gejalanya adalah tinja mengandung
lemak.
c. Malarbsorbsi Protein
3. Faktor Makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah
(sayuran) dan kurang matang.
4. Faktor Psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang, walaupun jarang jika terjadi pada anak dapat menyebabkan
diare kronis.
C. Jenis Diare
1. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, tetapi gejalanya dapat menjadi berat.
a. Gangguan jasad renik / bakteri yang masuk kedalam usus halus setelah
melewati berbagai rintangan asam lambung
Pada diare kronis terjadinya lebih kompleks, berupa faktor yang menimbulkannya terutama
jika sering berulang pada anak. Diare kronis / diare yang menetap akan berakhir 14 hari atau
lebih lama, karena :
c. Gejala-gejala sisa karena cidera usus oleh setiap enteropatogen pasca infeksi akut.
D. Patogenesis
Mekanisme dasar menyebabkan timbulnya diare adalah :
1. Gangguan Osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan Sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
reaksi sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena
terdapat peningkatan isi rongga usus.
Lebih kompleks dan faktor yang menimbulkan ialah inflasi bakteri, parasit, malarbsorbsi,
malnutrisi, dll.
E. Patofisiologi
Sebagai akibat diare, baik akut maupun kronik akan terjadi :
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan asam
basa (Asidosis Metabolic, Hipoglikemia)
3. Hipoglikemia
4. Anus lecet
2. Renjatan hipovolemik
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan villi mukosa usus defisiensi enzim laktosa
6. Kejang
H. Klasifikasi Diare
Klasifikasi Tindakan /
Gejala Klasifikasi
Diare Pengobatan
♥ Rujuk segera
♥ Rujuk segera
■ Nasehati kapan
kembali segera
■ Kunjungan ulang 3
hari jika tidak ada
perbaikan
■ Nasehati kapan
kembali segera
■ Kunjungan ulang 3
hari jika tidak ada
perbaikan
2. Jika Diare 14
■ Ada Dehidrasi Diare Persisten
■ Atasi dehidrasi
hari / Lebih Berat sebelum dirujuk,
kecuali ada
klasifikasi berat lain
■ Rujuk
■ Kunjungan ulang 5
hari
3. Darah Dalam
■ Ada darah dalam tinja Disentri ■ Beri antibiotic yang
Tinja sesuai
■ Nasehati kapan
kembali segera
■ Kunjungan ulang 2
hari
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT
PADA An. S UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE SEDANG TANPA
DEHIDRASI
I. PENGKAJIAN
Tanggal/ Jam : 02 Febuari 2024 / 16: 30 WIB
Tempat : Desa Cidadi Timur
1) DATA SUBYEKTIF
Tanggal / jam : 02 Febuari 2024 / 16 :30 WIB
A. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An. S Nama : Ny. R
TTL : 4 Februari 2021 Umur : 45 tahun
Umur : 3 Tahun Pekerjaan : IRT
JK : Perempuan ( ♀ )
Alamat: Desa Cidadi Timur
B. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya dengan keluhan anak berak encer dan berampas ± 6 kali dalam
sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
C. Data Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu mengatakan anaknya berak encer dan berampas ± 6 kali
dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
2) Riwayat penyakit dahulu : ibu mengatakan bayinya tidak pernah sakit
3) Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita
penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada
berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai
keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
D. Data Imunisasi
1 2 3 4 1 2 3 4 √ 1 2 3 √ 1 2
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
E. Kebutuhan dasar
# Istirahat
Lama Tidur 10 jam/hari 15 jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
# Personal Hygiene
Mandi 2xsehari 2xsehari
Keramas 3x seminggu 3x seminggu
Sikat Gigi 2x sehari 2x sehari
Ganti Pakaian Tiap basah / kotor Tiap basah / kotor
Keluhan Tidak ada Tidak ada
# aktifitas bermain Aktif Aktifitas bermain
bayi berkurang
# Eliminasi
Frekuensi BAK 4-6x sehari 4-6x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah 1 popok penuh 1 popok penuh
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Frekuensi BAB 1 - 2x sehari 1 - 2x sehari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Bau Khas Khas
Konsistensi Lembek Lembek
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik kesadaran : composmentis
b. Vital sign
T : 36,6
RR : 40 x/menit
HR : 96 x/menit
S : 36, 50C
c. BB : 10 kg PB : 73 cm
d. LILA : 10 LK : 42 cm
2. Kepala dan wajah
a. Rambut
Warna : hitam
Pertumbuhan : rata / normal
Keadaan : bersih
Lesi : tidak ada
Oedema : tidak ada
b. Mata
Conjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterik
Sekret : tidak ada
Bentuk : simetris
Tanda infeksi : tidak ada
Kelainan : tidak ada
c. Hidung
Sekret : tidak ada
Keadaan : bersih
Lesi : tidak ada
d. Mulut
Secret : tidak ada
Lidah : bersih
Gigi : Jumlah 3 ( Atas 1, Bawah 2 ), bersih
Gusi : kemerahan, tidak bengkak, tidak berdarah, tidak ada stomatitis
e. Leher
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada
Kekakuan : tidak ada
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
Kel. Parotis : tidak ada pembengkakan
f. Dada
Bentuk : simetris
Type pernafasan : normal
Perkusi dada : normal
Auskultasi suara : normal
Pernafasan : normal
KGB axila : tidak ada pembesaran
g. Abdoment
Bentuk : simetris
Meteorismus : ada, perut kembung
Bekas luka op : tidak ada
Resistensi : tidak ada
Peristaltik usus : meningkat
Tumor/masa : tidak ada
Palpasi hepar : normal / tidak ada pembesran
Palpasi lien : normal / tidak ada pembesaran
Palpasi mc. burney : normal / tidak ada nyeri tekan
h. Genetalia :
Oedem : tidak ada
Secret : tidak ada
Kelainan : tidak ada
i. Ekstremitas
Oedema : tidak ada
Kelainan : tidak ada
Turgor Kulit : Kembali cepat
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pengobatan yang telah didapat
Ibu mengatakan bayinya belum pernah mendapatkan pengobatan apapun
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal / jam : 02 Febuari 2024/ 16 :40 WIB
1. Diagnosa Kebidanan
An. F umur 10 bulan dengan diare.
Dasar : DS : Ibu mengatakan anaknya berak encer dan berampas ± 6 kali dalam
sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari.
DO : KU : Lemah Kesadaran : CM
T : 36,6 HR : 96 x / menit
RR : 40 x / menit S : 36,50C
Turgor kulit : menurun
Abdomen : peristaltk usus meningkat, perut kembung
Wajah pucat, conjungtiva anemis
2. Masalah : tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal / jam : / 09. 25 WIB
1. Observasi KU dan VS.
Evaluasi : KU : baik Kesadaran : CM
T :- HR : 96 x / menit
RR : 40 x / menit S : 36,50C
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada An.S umur 3 tahun dengan diare
sedang tanpa dehidrasi Penulis dapat mengambil kesimpulan Dengan menggunakan
manajement varney dengan menggunakan soap dapat meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan dan sikap yangan harus dilakukan bidab dalam memberikan asuhan secara tepat,
cermat, menyeluruh
Dengan manajement varney dapat meningkatkan kemammpuan bidan dalam hal
pengetahuan didapatkan hasil pengkajian pada An. S umur 3 tahun denagn diare: Alasan
datang berak encer dan berampas ± 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung selama 1 hari .
KU : Baik , Kesadaran: CM, VS: T : 36,6 C, HR : 80 x/menit, RR : 40 x/menit, tidak ada
riwayat penyakit yang membahayakan. Asuhan Kebidanan yang diberikan yaitu melakukan
rehidrasi dengan oralit, memberikan informasi tentang diare, memberikan KIE tentang nutrisi
dan
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan diare pelayanan dan penyuluhan
kepada masyarakat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2 . Bagi pasien
Hendaknya dapat mendukung dan mampu diajak kerjasama dengan tenaga kesehatan
dalam melakukan asuhan diare
3 . Bagi Keluarga
Hendaknya memberikan dukungan kepada pasien diare baik mental maupun spiritual.
4 . Bagi Institusi Pendidikan
Dapat lebih meningkatkan dan menambah revrensi terbaru sehingga dapat membantu penulis
maupun mahasiswa lain dalam memberikan asuhan diare dan penyusunan laporan kasus
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Christina, S. Dra. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid 2. Jakarta : Bratara
Staf Pengajar IKA FKUI 1998. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : FKUI
Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka