Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

I USIA 25 Tahun G2 P1 A0 USIA KEHAMILAN


28 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE PRESENTASI KEPALA
DI WILAYAH KERJA RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

OLEH :
TIARA DITA AMELIA PUTRI
2023207210010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN 2023
1
ii

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I USIA 25 Tahun G2 P1 A0 USIA KEHAMILAN


28 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE PRESENTASI KEPALA
DI WILAYAH KERJA RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

OLEH :
TIARA DITA AMELIA PUTRI
2023207210010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I USIA 25 Tahun G2 P1 A0 USIA KEHAMILAN


28 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE PRESENTASI KEPALA
DI WILAYAH KERJA RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023

Laporan Tugas Stase Ini Telah Memenuhi Persyaratan Dan Akan Di Presentasikan Pada
Ujian Laporan Stase Kehamilan Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun
G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
Di Wilayah Kerja RSIA Restu Bunda Bandar Lampung Tahun 2023

OLEH :

TIARA DITA AMELIA PUTRI


2023207210010

Disetujui Oleh :

Pembimbing :

Bdn. Sumi Anggraeni,M.Keb


NIDN. 0404068102

iii
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I USIA 25 Tahun G2 P1 A0 USIA KEHAMILAN


28 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE PRESENTASI KEPALA
DI WILAYAH KERJA RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2023

OLEH :

TIARA DITA AMELIA PUTRI


2023207210010

Laporan Tugas Stase ini telah dibaca dan disahkan oleh :

Ketua Program Profesi Kebidanan Koordinator Stase

Bdn. Nurwinda Saputri., M.Keb Bdn. Sumi Anggraeni.,M.Keb


NIDN. 0214078805 NIDN. 0404068102

Dekan Fakultas Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Elmi Nuryati, M.Epid., Ph.D


NIDN.0215117601

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahkan

rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas

Stase Kehamilan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun

G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Di Wilayah

Kerja RSIA Restu Bunda Bandar Lampung Tahun 2023”. Laporan Tugas Stase ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas stase mata kuliah Praktik Asuhan Kebidanan Pada

Kehamilan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Elmi Nuryati, M.Epid., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Pringsewu

2. Bdn., Nurwinda Saputri, M.Keb selaku Ketua Program Studi Profesi Kebidanan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu

3. Bdn. Sumi Anggraeni,M.Keb selaku Koordinator Stase Universitas Muhammadiyah

Pringsewu

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan berharap Laporan Tugas Stase ini dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kita semua yang memerlukannya. Penulisan juga

menyadari bahwa Laporan Tugas Stase ini masih jauh dari titik kesempurnaan, oleh sebab itu

penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya

kesempurnaan dalam penulisan Laporan Tugas Stase ini.

Pesawaran, 15 November 2023

v
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... iv
KATA PENGATAR.................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
BAB PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Ruang Lingkup.............................................................................. 3
D. Penjelasan Judul................................................................................. 3
E. Tujuan Penulisan................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................... 5
A. Anemia ............................................................................................ 5
1. definisi anemia................................................................................... 5
2. etiologi ............................................................................................... 5
3. patofisiologi ....................................................................................... 6
4. tanda dan gejala anemia..................................................................... 7
5. kriteria anemia ................................................................................... 8
6. dampak .............................................................................................. 8
7. penatalaksanaan anemia pada kehamilan .......................................... 9
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................... 17
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 20
A. Simpulan............................................................................................. 20
B. Saran................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah


klasik yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu
dan bayi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar
hemoglobin (Hb) < 11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar
Hb < 10,5g/dl (Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil
di Indonesia adalah kekurangan zat besi. Kebutuhan yang meningkat pada masa
kehamilan, rendahnya asupan zat besi merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya anemia defisiensi besi. Volume darah pada saat hamil meningkat 50%,
karena kebutuhan meningkat untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi
pertumbuhan janin.
Angka kematian ibu adalah masalah yang masih menjadi prioritas dalam
bidang kesehatan khususnya ibu dan anak. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi tolak
ukur keberhasilan upaya intervensi yang dilakukan pemerintah terhadap kesehatan ibu
(Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, 2020). Menurut data WHO, pada tahun 2017
sebanyak 295.000 wanita meninggal selama kehamilan, setelah kehamilan dan
persalinan. Sebagian besar kematian ini (94%) terjadi di daerah dengan sumber daya
yang rendah (World Health Organization, UNICEF, UNFPA, 2019). Angka kematian
ibu (AKI) Indonesia menduduki peringkat tinggi dibandingkan dengan negara-negara
di ASEAN yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Sustainable
Development Goals (SDGs) target AKI adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2030 (Sustainable Development Goals (SDGs), 2017; WHO, 2022).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2020 menyebutkan
bahwa penyebab kematian ibu antara lain perdarahan (28,29%), hipertensi dalam
kehamilan (23,86%), dan kematian ibu akibat gangguan sistem peredaran darah
(4,94%) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021b). Menurut penelitian
Londok, Lengkong & Suparman (2013), perdarahan pada kehamilan yang sering
dijumpai adalah perdarahan antepartum (plasenta previa dan solusio plasenta) dan
perdarahan postpartum (atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan laserasi
traktus genitalia bawah). Perdarahan pada saat antepartum dan postpartum sering
ditemukan pada wanita anemia yang disebabkan oleh wanita yang mengalami anemia
tidak dapat mentolerir kehilangan darah (Rukiyah & Yulianti, 2019). Risiko
terjadinya perdarahan postpartum meningkat pada wanita bersalin yang mengalami
anemia berat (Manuaba, 2013).
Berdasarkan Riset Data Kesehatan (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi anemia
pada ibu hamil dikategorikan menurut usia, jumlah ibu hamil anemia usia 15-24 tahun
adalah sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun 33,7%, usia 35-44 tahun 33,6% dan usia 45-
54 tahun sebesar 24% (Badan Pusat Statistik, 2020). Berdasarkan profil kesehatan
provinsi Banten, pada tahun 2019 terdata 101,5% ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
(Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2020). Meskipun program penanggulangan
anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablet Fe selama periode kehamilan
sudah dilakukan pemerintah, tetapi angka kejadian anemia pada ibu hamil masih
tinggi yakni 44,2% (Badan Pusat Statistik, 2020; WHO, 2021).
Angka Kematian Ibu di Provinsi Lampung tahun 2018 mencapai 69 per
100.000 KLH atau sebanyak 102 kasus, dimana jumlah kasus terbanyak di kota
Bandar Lampung (14 kasus). Penyebab tingginya Angka Kematian Ibu dapat
disebabkan oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin yang belum
memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat seperti anemia, ibu hamil yang
menderita diabetes, hipertensi, malaria, TB, HIV, Hepatitis B dan empat terlalu
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak anaknya).
Sebanyak 54,2 per 1000 perempuan dibawah usia 20 tahun telah melahirkan,
sementara perempuan yang melahirkan usia di atas 35 tahun sebanyak 207 per 1000
kelahiran hidup (Dines Kesehatan Provinsi Lampung, 2019). Berdasarkan penelitian
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode Juli 2017-September
2017 dengan sampel ibu melahirkan diperoleh hasil bahwa ibu bersalin dengan usia
20-35 tahun melahirkan dengan cara pervaginam sebesar 69,7% dan persalinan
abdominal sebesar 30,3% sedangkan usia <20 tahun dan >35 tahun yang melahirkan
dengan cara pervaginam sebesar 52,5% sedangkan persalinan abdominal 47,5%.
Dengan demikian ibu hamil kelompok usia resiko (<20 tahun dan >35 tahun)
memiliki resiko 2 kali lipat terhadap persalinan abdominal dibandingkan pada usia
reproduktif (20-35 tahun) (Dwi & Ratna, 2020).

2
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan angka
kematian bayi (AKB) disarankan bahwa petugas kesehatan diharapkan dapat
mencegah terjadinya komplikasi obstetrik dan neonatal, seperti aspeksia, kelainan
konginetal, penyakit penyerta lainnya pada bayi dan hipertensi dalam kehamilan dan
nifas. Saat ibu hamil dilakukan pemantauan secara ketat yaitu dengan melakukan
Antenatal Care (ANC) tepat waktu dan lengkap pada ibu hamil termasuk pemberian
tablet Fe (Tablet tambah Darah) kepada ibu dan memonitornya melalui petugas
surveilance kesehatan ibu dan anak (KIA) (Kusumawardani & Handayani, 2018).
Berdasrakan data diatas disimpulkan bahwa di Lampung masih banyak terjadi
anemia pada ibu hamil. Usaha yang dapat dilakukan adalah memberikan asuhan
kebidanan yang komprehensif untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi
pada persalinan.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28
Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang Di Wilayah
Kerja RSIA Restu Bunda Bandar Lampung Tahun 2023”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada Asuhan Kebidanan ANC (Antenatal Care) Asuhan
Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28
Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang Di Wilayah
Kerja RSIA Restu Bunda Bandar Lampung Tahun 2023

C. Tujuan
Diperoleh nyata dalam melaksanakan pengkajian memberikan Asuhan
Kebidanan ANC (Antenatal Care) Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25
Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
Di Wilayah Kerja RSIA Restu Bunda secara komprehensif dengan menggunakan
manajemen SOAP.

D. Ruang Lingkup
1. Sasaran

3
Sasaran penelitian dari asuhan kebidanan ANC (Antenatal Care Asuhan
Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28
Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

2. Tempat
Tempat lokasi pengambilan kasus dilakukan Di Wilayah Kerja RSIA Restu Bunda
Bandar Lampung

3. Waktu
Waktu penelitian ini di mulai dari tanggal 15- 20 November 2023.

E. Manfaat
1. Bagi Institusi
Pengkajian ini di harapkan dapat sebagai bahan referensi bagi orang lain
dengan materi sejenis.

2. Bagi Lahan Praktek


Pengkajian ini di harapkan dapat menjadi acuan agar lahan praktek dapat
menjadi lebih baik dalam menghadapi masalah Anemia Sedang pada kehamilan.

3. Bagi Responden
Pengkajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang Anemia Sedang.

4. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengkaji permasalahan
pada pelayanan ANC terhadap anemia pada kehamilan.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Anemia
1. Definisi Anemia
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah dan ukuran sel
darah merah, atau konsentrasi hemoglobin, turun di bawah nilai
batas yang ditetapkan, akibatnya merusak kapasitas darah
untuk mengangkut oksigen ke sekitarnya tubuh. Anemia merupakan
indikator gizi buruk dan kesehatan yang buruk (WHO, 2014).
Sedangkan menurut Astutik & Ertiana (2018), Anemia
merupakan kondisi dimana sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau hemoglobin (Hb) menurun sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan.
Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah
merah (eritrosit) yang berfungsi sebagai pengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen
dibutuhkan oleh jaringan tubuh agar bisa melakukan tugasnya
dengan baik (Suryani et al., 2021). Rendahnya jumlah sel darah
merah atau menurunnya jumlah hemoglobin mengakibatkan
berkurangnya kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ-organ vital (Dai, 2021).

2. Etiologi

Penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi,


khususnya terjadi pada wanita usia subur dan wanita hamil
yang mengalami peningkatan kebutuhan zat besi, dan penyebab
lain anemia adalah kurangnya asupan zat besi dan kehilangan
darah dalam jumlah yang banyak (Yona & Nurulhuda, 2022).
Penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan gizi,
terutama kekurangan zat besi, di sisi lain kekurangan folat,

5
vitamin B12 dan A juga merupakan penyebab penting (WHO,
2022b).
Sedangkan menurut Kemenkes RI (2015), penyebab
anemia diantaranya adalah :
a. Kurangnya konsumsi makanan tinggi zat besi terutama
yang berasal dari hewani.
b. Meningkatnya kebutuhan pada masa kehamilan, menstruasi
dan tumbuh kembang pada anak balita dan remaja
c. Mengidap penyakit infeksi yang mengakibatkan
berkurangnya penyerapan zat besi oleh tubuh (kecacingan,
malaria)
d. Hilangnya zat besi dalam jumlah banyak pada saat
pendarahan termasuk pada saat menstruasi dan seringnya
melahirkan
e. Rendahnya konsumsi makanan sumber zat besi tidak
diimbangi dengan mengonsumsi tablet tambah darah sesuai
anjuran

3. Patofisiologi

Patofisiologi anemia sangat bervariasi tergantung pada


penyebab utamanya. Misalnya, pada anemia hemoragik akut,
perbaikan volume darah dengan cairan intraseluler dan ekstraseluler
yang mengencerkan sel darah merah (RBC) yang tersisa, yang
menyebabkan anemia. Sel darah merah diproduksi di sumsum
tulang dengan bantuan nutrisi (zat besi, B12, asam folat), sitokin,
GF spesifik eritroid, dan EPO (eritropoietin, diproduksi oleh
ginjal). Setelah sel darah merah dilepaskan ke dalam darah,
mereka memiliki umur sekitar 110 hingga 120 hari. Sekitar 1% sel
darah merah dikeluarkan setiap hari dari sirkulasi. Dalam kondisi
normal, ada keseimbangan antara jumlah sel darah merah yang
dilepaskan ke dalam sirkulasi oleh sumsum tulang dengan jumlah
yang dikeluarkan dari sirkulasi. Ketidakseimbangan produksi dan

6
pelepasan oleh sumsum tulang hingga hilangnya sel darah
merah menyebabkan anemia (Badireddy & Baradhi, 2022).

4. Tanda dan Gejala

Gejala umum anemia disebut juga dengan anemic


syndrome. Sindrom anemia merupakan gejala yang timbul pada
semua jenis anemia pada kadar hemoglobin turun dari batas
normal. Gejala anemia disebabkan oleh anoksia organ target
karena jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah ke jaringan
berkurang serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap
anemia (Handayani & Haribowo, 2012). Gejala anemia yang
timbul pada umumnya antara lain:
a. Kelemahan
b. Kelesuan
c. Kaki gelisah
d. Sesak napas, terutama saat beraktivitas (mendekati pingsan)
e. Nyeri dada dan berkurangnya toleransi berolahraga (pada
anemia yang lebih parah)
f. Anemia ringan terkadang tidak menunjukan gejala

Tanda-tanda anemia menurut Baradhi & Badireddy (2022) antara lain


sebagai berikut :
a. Kulit teraba dingin
b. Takipnea (pernapasa cepat)
c. Hipotensi (ortostatik)
d. Konjungtiva pucat (anemis)
e. Takikardia (detak jantung cepat)
f. Pucat pada membran mukosa atau pada kuku

7
5. Kriteria Anemia
Secara umum, batas normal Hemoglobin (Hb) adalah sebagai berikut
(Turner, Parsi, & Badireddy, 2022):
a. 13,5 - 18,0 g/dL pada pria
b. 12,0 - 15,0 g/dL pada wanita
c. 11,0 - 16,0 g/dL pada anak-anak
d. Pada wanita hamil bervariasi tergantung pada trimester,
tetapi umumnya > 10,0 g/dL

Kriteria anemia yang dikelompokan berdasarkan umur


menurut WHO (2011) antara lain:
Tabel 2.1 Kriteria anemia menurut WHO

Tidak Anemia
Populasi Berat
Anemia Ringan Sedang
Anak 6-59 bulan 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0

Anak 5-11 tahun 11.5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 <8.0

Anak 12-14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0

WUS tidak hamil 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0

Ibu hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7.0

Laki-laki ≥15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 <8.0

6. Dampak
a. Pada Ibu Hamil
Anemia zat besi (Fe) pada masa kehamilan dapat
meningkatnya risiko terjadi pre eklamsi dan risiko melahirkan
dengan metode section caesarea (SC) (Hidayanti & Rahfiludin,
2020). Ibu hamil yang anemia juga dapat meningkatkan risiko
perdarahan berat saat proses persalinan yang kemudian akan
meningkatkan risiko kematian ibu (Pritasari et al., 2017). Menurut Al-
Mamouri & Al-Hakeem (2018), terdapat beberapa perubahan pada
plasenta ibu hamil anemia saat melahirkan diantaranya rata-rata berat
plasenta pada saat melahirkan lebih ringan, ketebalan plasenta lebih

8
tipis, dan memiliki diameter yang lebih kecil daripada ibu hamil
tidak anemia.

b. Pada Janin
Dampak anemia defisiensi besi pada bayi yang dilahirkan antara
lain peningkatan risiko kejadian BBLR dan SGA (Small for Gestational
Age), peningkatan kejadian kelahiran prematur, kematian bayi baru
lahir, penurunan skor APGAR, serta penurunan perkembangan mental
dan motorik anak (Hidayanti & Rahfiludin, 2020). Menurut Pritasari
dkk (2017), ibu hamil yang mengalami anemia mengakibatkan
rendahnya simpanan zat besi pada janinnya, sehingga sang bayi akan
berisiko mengalami anemia pada usia yang sangat dini. Aditianti &
Djaiman (2020) menyebutkan dalam jurnalnya bahwa terdapat
hubungan terbalik antara perubahan kadar Hb dalam darah ibu pada
masa kehamilan dengan berat badan bayi yang dilahirkan, semakin
rendah kadar Hb dalam darah ibu maka akan semakin besar risiko ibu
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

7. Penatalaksanaan Anemia Pada Kehamilan


Penatalaksanaan penanganan kasus anemia sedang pada ibu hamil
adalah sebagaia berikut:
a. Memberikan edukasi tentang mengonsumsi bayam hijau yang di olah
dalam bentuk jus ataupun sayur bening di konsumsi 100gr/hari selama 1
minggu (Yenni, 2021)
b. Melaksanakan Program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan
400ug asam folat (kemenkes 2021).

9
10

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 15 November 2023
Jam : 09:30 WIB
Tempat pengkajian : RS Restu Bunda Bandar Lampung

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama klien : Ny”I” Nama suami : Tn.S
Umur : 25 thn Umur : 30 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat :- Penghasilan : ±Rp 1.000.000/bln

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pusing, ibu mengatakan sering kunang kunang sudah sejak 5 hari
lalu, ibu mengatakan cemas dengan keadanya.

3. Riwayat kesehatan yang lalu


 Tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun (Asma,
Hipertensi, DM) dan menahun (jantung).
 Tidak pernah di rawat di Rumah Sakit

4. Riwayat kesehatan sekarang.


 Tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun (Asma,
Hipertensi dan DM) dan menahun (Jantung).
 Tidak sedang dirawat di Rumah Sakit.
5. Riwayat kesehatan keluarga
 Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit menular
(TBC, Hepatitis), menurun (Asma, Hipertensi dan DM) dan menahun (Jantung,
Hipertensi).
 Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai keturunan kembar.

6. Riwayat menstruasi
Menarche :±12 thn
Siklus : 28 Hari
Lama haid : 6-7 hari.
Jumlah : Banyak, ganti softex 1-3x sehari.
Warna/bentuk : Merah tua, cair/gumpalan.
Disminorhoe : Sebelum haid.
Flour albus : Sebelum haid
BB sebelum :43 kg
BB setelah :45 kg
TB :154 Cm
Lila :23 cm
HPHT : 06-03-2023
HPL :13-12-2023

7. Riwayat perkawinan.
 Kawin : 1x
 Lama perkawinan : ± 5 thn

8. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu.


No Suami Umur Jenis Penolon BB/PB L/ Meneteki KB Nifas
ke kehamil persalina g P
an n
1 1 9 blnn Spontan Bidan 3200 L Iya, Suntik 3 normal
grm/ selama 6 blnan
50 cm bln.
2 I Hamil
ini

11
9. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 7 bulan, periksa di bidan:
ANC TM I : Keluhan :mual-muntah
Berapa kali : 1x
Terapi : Vit.C,Kalk,Yodium,B6.
KIE : Istirahat cukup
ANC TM II : Keluhan : pusing
Berapa kali : 1x
Terapi : Fe,BC,Vit.C
KIE : gizi seimbang
ANC TM II : Keluhan : pusing
Berapa kali : 1x
Terapi : Fe, Paracetamol
KIE : gizi seimbang

10. Riwayat keluarga berencana


Ibu mengatakan menggunakan KB Suntik 3 bulanan setelah anak pertama lahir
selama ±2 tahun,k emudian dihentikan sehingga hamil dan saat ini usia
kehamilannya 8 bulan lebih.

11. Pola kehidupan sehari-hari.


Pola / Kebiasaan Sebelum hamil Selama hamil

1.Nutrisi  Makan 3x/hari,porsi sedang  Makan 3x/hari,porsi sedang


(nasi,sayur,lauk dan buah). (nasi,sayur,lauk dan buah).
 Minum air putih 6-8 gelas/hari.  Minum air putih 6-8 gelas/hari.

2.Eliminasi  BAB 1x/hari,konsisten  BAB 1x/hari,konsisten


lunak,warna dan bau khas tinja. lunak,warna dan bau khas tinja.
 BAK 4-5x/hari,warna kuning  BAK 6-7x/hari,warna kuning
jernih dan bau khas. jernih dan bau khas.
3.Istirahat / tidur  Tidur siang ± 1 jam  Tidur siang ± 1 jam.
 Tidur malam ± 7 jam,nyenyak  Tidur malam ± 8 jam,nyenyak
dan tidak ada gangguan. dan tidak ada gangguan.

4.Aktivitas
 Ibu setiap hari mengasuh anak  Ibu setiap hari mengasuh anak
dan mengerjakan pekerjaan dan mengerjakan pekerjaan

12
rumah tangga sehari-hari seperti rumah tangga sehari-hari seperti
memasak,menyapu,mencuci,dll. memasak,mencuci,menyapu,dll.

5. Personal
hygiene  Mandi 2x sehari,gosok gigi 2x  Mandi 2x sehari,gosok gigi 2x
sehari,karmas 1 minggu sekali. sehari,karmas 1 minggu sekali.
 Ganti pakaian setiap selesai  Ganti pakaian setiap selesai
mandi. mandi.

12. Latar belakang sosial budaya.


Dalam keluarga masih menganut adat istiadat setempat seperti acara 7 bulanan, 3
bulanan, pupak puser, dll. setelah melahirkan ibu juga masih minum jamu
tradisional seperti jamu beras kencur, kunyit, dll.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD :110/70mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5° C
RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak ada ketombe.
Muka : Tidak oedema , tidak ada cloasma.
Mata : Simetris, konjungtiva pucat , skelera putih.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Hidung : Simetris, tidak ada polip.
Mulut : Tidak ada Stomatitis, gigi tidak caries, lidah bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
Pembengkakan kelenjar thyroid.
Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, Putting susu
Menonjol, hiperpigmentasi areola mammae.
Abdomen : ada pembesaran sesuai usia kehamilan.
13
Ekstermitas : Atas : Tidak oedema.
Bawah : Tidak oedema, tidak varices .

2. Palpasi
Lehe : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembengkakan Kelenjar thyroid.
Dada : Colostrum belum keluar, putting susu menonjol, tidak ada
Pembesaran abnormal.
Abdomen
Leopold I : teraba lunak dan tidak melenting pertegahan antara
pusat dan px, Uk 28 Minggu
Leopold II : PUKI
Leopold III : teraba keras dan melenting
Leopold IV :belum masuk PAP

3. Auskultasi
Djj 140x/m
Punctum maximum sebelah kiri bawah pusat.

4. Perkusi
Reflek patella +/+

3. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan Panggul
Tidak dikaji
 Laboratorium :
 Urine :
Protein urine : Tidak dikaji
Reduksi : Tidak dikaji
 Hb : 8,8 mgdl
 USG : Tidak dikaji

14
C. ASSESMENT
Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan
28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia
Sedang

Masalah : ibu mengeluh pusing, sering kunang kunang sudah sejak 5 hari lalu
dan cemas dengan keadanya
Dengan hasil pemeriksaan lab Hb: 8,8 mgdl
Kebutuhan :
c. Memberikan edukasi tentang mengonsumsi bayam hijau yang di olah
dalam bentuk jus ataupun sayur bening di konsumsi 100gr/hari
selama 1 minggu (Yenni, 2021)
d. Melaksanakan Program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi
dan 400ug asam folat (kemenkes 2021).

D. PLANNING
Tanggal : 15 November 2023
Jam : 10: 00 WIB
1. Menjelaskan pada klien hasil pemeriksaan:
Keadaan klien : baik
TD :110/70mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5° C
RR : 20x/menit
Pemeriksaan lab Hb : 8,5 mgdl
Hasil :Ny.I mengertihasil pemeriksaan dan senang bahwa dirinya dalam keadaan baik

2. Memberi tahu ibu mengenai penyebab keluhanya berdasarkan pemeriksaan lab


dengan hasil pemeriksaan Hb 8,5 mgdl. Yang menunjukan bahwa ibu mengalami
anemia sedang di masa kehamilan dan menjelaskan mengenai anemia
Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau hemoglobin (Hb) menurun sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan.
Hasil : ibu memahami penyebab keluhan yang dialaminya

15
3. Mejelaskan kepada ibu penyebab terjadinya anemia di masa kehamilan
Penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, khususnya terjadi
pada wanita usia subur dan wanita hamil yang mengalami peningkatan
kebutuhan zat besi, dan penyebab lain anemia adalah kurangnya asupan
zat besi, dan zat gizi.
Hasil: ibu mengerti penyebab terjadinya anemia

4. Memberikan motifasi kepada ibu


Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya saat ini memang
sering kali terjadi pada setiap ibu hamil dan memberikan penjelasan bahwa ada
banyak cara untuk menangani keluhan yang dialaminya dan tidak perlu cemas
mengenai keadaanya
Hasil : ibu merasa lebih tenangd an tidak cemas mengenai keadanya

5. Memberikan edukasi tentang mengonsumsi Sayuran hijau


bayam hijau yang diolah dalam bentuk jus ataupun sayur bening di konsumsi
100gr/hari selama 1 minggu (Yenni, 2021)
Hasil : ibu merasa lebih paham kebutuhan nutrisi apa saaja yang harus di penuhi

6. Memberikan konseling untuk mengonsumsi tablet Fe 2x60mg dan asam folat


400ug (kemenkes 2021).
Pengobatan pada penderita anemia diberikan 2 tablet setiap hari sampai kadar
Hb mencapai batas normal
Hasil : ibu memahami dan akan mengonsunsumsi Fe sesuai anjuran tenaga
kesehatan

7. Mengajurkan ibu untuk rutin melakukan ANC


Menjelaskan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 2 minggu 1x
karena usia kehamilan sudah memasuki Trimester 3 sehingga harus lebih rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan
Hasil : ibu mengerti dan akan melakukan pemeriksaan kehamilan lebih rutin

16
E. Evaluasi

Tanggal : 20 November 2023


Jam : 09:45 WIB

DX : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia


Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang

S : Ibu mengatakan pusingnya sudah berkurang

O : KU :Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD :110/70 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,5 C
RR : 20 x/menit

Inspeksi : Mata konjungtiva tidak pucat


Pemeriksaan Penunjang : Cek Laboratorium hemoglobin
Hb 9,7 mgdl

A : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia


Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan ibu untuk control 2 Minggu lagi.
- Anjurkan ibu untuk rajin minum tablet Fe dan mengkonsumsi sayuran
berwarna hijau lainya seperti kangkung buncis dan lain lain

17
18

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan ANC Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0
Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang
Di Wilayah Kerja RSIA Restu Bunda Bandar Lampung Tahun 2023, maka penulis akan
membahas permasalahan yang ditimbulkan pada kasus dengan anemia membandingkan
antara teori dan kasus yang ada.
Pada tinjauan teori (Yenni, 2021) mengonsumsi bayam dapat meningkatkan Hb dalam
darah pada ibu hamil dengan mengonsumsi 100gr/hari selama satu minggu, berdasarkan hasil
asuhan yang telah di lakukan 34 pasien rata rata mengalami peningkatan 0,5 mgdl selama
satu minggu.
Namun karena pasien mengalami anemia sedang diTrimester III maka di lakukan
pengobatan karena menurut kemenkes RI 2021 ibu yang terdeteksi mengalami anemia harus
melakukan pengobatan dengan mengonsumsi tablet tambah dara 2x60 mg dan 400ug asam
folat sampai Hb kembali dalam batas normal.
Pada tinjauan kasus Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28 Minggu
Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang dilakukan asuhan berupa
Memberikan edukasi tentang mengonsumsi bayam hijau yang di olah dalam bentuk jus
ataupun sayur bening di konsumsi 100gr/hari selama 1 minggu (Yenni, 2021) dan
Melaksanakan Program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 400ug asam folat
(kemenkes 2021), kemudia setelah di evaluasi selama satu minggu terdapat pengingkatan
kadar Hb dari yang semula 8,8 mgdl menjadi 9,7mgdl.
Berdasarkan tinjauan kasus yang di lakukan kepada Ny. I di peroleh hasil bahwa bayam
dan pengobatan anemia menggunakan tablet Fe mampu meningkatkan Hb dan tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori.
19

BAB V
PENUTUP

Dengan menyelesaikan Penyusunan Laporan Stase yang berjudul “Asuhan Kebidanan ANC
Pada Ny. I Usia 25 Tahun G2 P1 A0 Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal
HidupnPresentasi Kepala Dengan Anemia Sedang Di Wilayah Kerja RSIA Restu Bunda
Bandar Lampung Tahun 2023” maka dapat di ambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan
Pada kasus Ny.I umur 25 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 28 minggu Janin Tunggal
Hidup Presentasi Kepala Dengan Anemia Sedang karena kekurangan zat besi, ada
banyak resiko yang bisa terjadi jika tidak cepat di tangani. pada kasus ini perawatan dan
pengobatan sangat penting untuk proses penyembuhan agar tidak timbul komplikasi lebih
lanjut, sehingga kehamilan dapat berjalan dengan normal. dalam hal ini peran serta klien
dan keluarga sangat penting untuk proses penyembuhan anemia yang di derita ibu selama
masa kehamilan.

B. Saran
Setelah pengkaji melakukan tindakan secara langsung pada Ny. Iumur 25 Tahun
G2 P1A0 Usia Kehamilan 28 Minggu Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala Dengan
Anemia Sedang, maka pengkaji dapat memberikan saran guna meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan pada kesehatan Kehamilan yang berhubungan dengan anemia.
Adapun saran-saran yang diberikan sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memberikan asuhan kebidanan pada kesehatan Kehamilan dengan
anemia sedang lebih maksimal.

2. Bagi Pasien
Untuk mencapai keberhasilan dalam asuhan yang diberikan agar hasilnya maksimal
maka perlu kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan dan pasien untuk
melakukan rencana asuhan yang telah dibuat serta memecahkan masalah yang akan
timbul.
3. Bagi Institusi
Di harapkan dapat memberikan pengetahuan dan referensi buku tentang asuhan
kebidanan Kehamilan dengan anemia supaya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa.

4. Bagi Tenaga Kesehatan


Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan asuhan
kebidanan pada kesehatan Kehamilan dengan anemia Agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan Kehamilan dengan anemia Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan
mampu memberikan konseling kepada pasien tentang cara mengatasi anemia.
.
5. Bagi Lahan Praktek
Bisa meningkatkan pelayanan untuk ibu hamil dengan anemia agar bisa diberikan
asuhan dan penanganan segera.

20
DAFTAR PUSTAKA

FKUI.1983.Obstetri Fisiologi. Bandung

Manuaba,IBG.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi

Dan KB.Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Maedia Aestulapus.

Mochtar, Rustam .1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Saifuddin.2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka – Sarwono Prawiroharjo.

Wiknjosastro,H.2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka - Sarwono


Prawurohardjo.

Nurasih, 2021. Nutrition Management In Pregnant Anemia At Puskesmas Bantarbolang.


Journal of Nutrition and Health: Puskesmas Bantarbolang

Dewi, Hasrina Nur. 2021. Penatalaksanaan anemia sedang pada ibu hamil tm III. Stikes
Ngudia Husada: Madura

Kemenkes RI, 2021. PEDOMAN PENETALAKSANAAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH


DARAH.
Oktavitasari, Yenny dkk. 2021. Pengaruh Pemberian Zat Besi Dan Sayur Bayam Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura.
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
DOKUMENTASI

Hasil Laboratorium dan pemeriksaan DJJ

22

Anda mungkin juga menyukai