KELOMPOK
SRIWARNIDA 2230282143
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya, diare lebih dominan menyerang balita karena daya tah
an tubuhnya yang masih lemah dan berada di fase oral yang cenderung lebih a
ktif memainkan benda asing dan bahkan memasukkannya ke dalam mulut sehi
ngga balita sangat rentan terhadap penyebaran bakteri penyebab diare (Endang,
S 2015)
B. RENCANA KEGIATAN
a. Masalah Keperawatan
Prilaku cenderung beresiko (D. 0099)
b. Tujuan Umun
a. Untuk pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diare dengan upaya
pencegahan Diare dengan Cuci Tangan
b. Untuk pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD dengan upaya
pencegahan DBD dengan cara 3 M
c. Untuk Pengetahuan tentang Dampak merokok
d. Untuk pengetahuan masyarakat tentang penyakit Stunting dengan
upaya pencegahan Stunting
c. Tujuan Khusus
a. 6 Langkah Cuci Tangan
1) Menjelaskan Pengertian dan pengenalan 6 langkah cuci tangan
2) Menjelaskan Tujuan Mencuci Tangan
3) Menjelaskan manfaat Mencuci Tangan
4) Menjelakan Waktu atau Momen yang menyangkut Mencuci
Tangan
5) Mendemontariskan 6 Langkah Cuci Tangan
b. 3 M
a) Menjelaskan pengetian 3 M
b) Menjelaskan pengertian gerakan 3 M
c) Tujuan 3 M
d) Menjelaskan dampak
e) Manfaat 3 M
f) Mendemonstrasikan 3 M
c. BAHAYA MEROKOK
a) Pengertian merokok
b) Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c) Dampak Asap Rokok
d) Dampak Buruk Bagi Perokok Aktif dan Pasif
e) Tips agar terhindar dari asap rokok
d. Stunting
1) Menjelaskan pengetian Stunting
2) Menjelaskan ciri-ciri stunting
3) Menjelaskan penyebab stunting
4) Menjelaskan Dampak Stunting
5) Menjelaskan Pencegahan stunting
C. SRATEGI PELAKSANAAN
a) Topik : Penyuluhan Cuci Tangan,3M,Penyuluhan
Bahaya Merokok,Stanting
b) Waktu dan tempat : Di Kampung Koto Baru,Rabu 29 Maret 2023
c) Sasaran dan target : masyarakat kenagarian Aur Duri Surantih
Kampung Koto Baru
d) Metode : Ceramah dan mendemonstrasikan video dan
Tanya jawab
e) Media : Power Point, Leflet
f) Kegiatan penyuluhan
3. 5 menit Evaluasi
1. Menanyakan kepada Menjawab Moderator
peserta tentang materi
yang telah diberikan
2. Meminta peserta untuk Menjawab
mengulang jawaban
yang di berikan
4. 5 menit Penutup Moderator
1. Menegaskan kesimpulan 1. Menjawab
dari topik yang sudah
dibahas sebelumnya
2. Mengucapkan terima 2. Mengucapkan
kasih atas waktu dan kembali
perhatian peserta terimakasih
3. Mengucapkan salam kepada siswa
penutup yang telah
4. Membagikan leaflet memberi
penyuluhan
3. Menjawab salam
4. Menerima
c) Fasilitator
Nama : Alni Devi Roza,Rini Endriani
Tugas : Mengatur jalannya kegiatan penyuluhan
d) Observer
Nama : Priani Anggelina Anggara
Tugas : memantau keadaan
h. Setting tempat
Keterangan :
Leader :
Co Leader :
Fasilitaor :
Observer :
Peserta :
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja
sama dengan bidan desa,Kepala Kampung
Pengorganisasian dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan
penyuluhan.
Kontrak waktu penyuluhan dilakukan saat pelaksanaan penyuluhan
kesehatan dan ditindak lanjuti 15 menit sebelum acara dimulai
Media yang digunakan sudah siap sebelum acara penyuluhan
dimulai.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan penyaji.
Peserta tidak meninggalkan acara selama penyuluhan berlangsung
atau meninggalkan acara dengan ijin kepada panitia.
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan berjalan sesuai rencana.
3. Evaluasi Hasil
Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
a. Mencuci Tangan
Mampau Menjelaskan pengetian Mencuci Tangan
Mampau Menjelaskan pengertian gerakan 6 Langkah Cuci
tangan
Mampau menyebutkan tujuan Mencuci Tangan
Mampau menyebutkan Menjelaskan dampak tidak mencuci
tangan
Mampau menyebutkan Manfaat Mencuci Tangan
Mampu Mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan
b. 3 M
Mampau Menjelaskan pengetian 3M
Mampau Menjelaskan pengertian gerakan 3 M
Mampu Tmenyebutkanujuan 3 M
Mampu menyebutkan Menjelaskan dampak
Mampu menyebutkan Manfaat 3 M
Mampu Mendemonstrasikan
c. Bahaya merokok
Mampu menjelaskan Pengertian merokok
Menjelaskan Zat-zat yang terkandung dalam rokok
Dampak Asap Rokok
Dampak Buruk Bagi Perokok Aktif dan Pasif
Tips agar terhindar dari asap rokok
d. Stunting
Mampau Menjelaskan Pengertian dan pengenalan Stunting
Menjelaskan ciri-ciri stunting
Menjelaskan Penyebab Stuntig
Menjelaskan Dampak Stunting
Menjelaskan Penceghan Stunting
E. LAMPIRAN MATERI
a. Kegiatan dan tahap Pertemuan : Penyuluhan
b. Materi : Penyuluhan Cuci tangan
(Demonstrasikan 6 langkah cuci tangan),3 M dan Penyuluhan Bahaya
Merokok dan Penyuluhan Stunting
MATERI CUCI TANGAN
A. Pengertian
Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang selalu
digaungkan sejak lama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi
adalah mencuci tangan. Perilaku ini seharusnya menjadi kebiasaan yang
sangat baik, karena selain untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, agama
juga mengajarkannya.
B. Tujuan
E. Cuci tangan enam langkah dengan hand rub atau hand sanitizer
MATERI 3 M
A. PENGERTIAN
3M merupakan kegiatan pokok dalam upaya PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk), dan inilah gerakan satu-satunya yang paling efektif dalam
pemberantasan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
B. GERAKAN 3M PLUS
3M Sebagai berikut;
1. Menguras
Menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampuangan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air
minum, dan penampungan air lemari es.
2. Menutup
Menutup rapat-rapat sejumlah tempat penampungan air seperti drum,
kendi, toren air, dan lain-lain.
3. Menimbun
Timbun kaleng atau wadah kosong yang berisi air kedalam tanah,agar
nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur.
Sedangkan yang dimaksud dengan Plus adalah kegiatan pencegahan
tambahan, seperti;
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan
C. TUJUAN
1. Untuk mencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Untuk mencegah berkembangnya nyamuk
3. Agar terhindar dari gigitan nyamuk
E. MANFAAT GERAKAN 3M
jentik nyamuk yang akan menjadi nyamuk dapat dibasmi
sarang tempat nyamuk dewasa (betina) untuk bertelur tidak ada lagi
nyamuk dewasa yang akan melanjutkan keturunan sudah dibasmi
F. UPAYA PENCEGAHAN
Upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan
gangguan pada organ tubuh.
Agar tidak menjadi perokok pasif, berikut ini adalah beberapa cara
yang bisa Anda lakukan :
Memilih ruangan bebas asap rokok saat berada di tempat umum, seperti
warung, kafe, atau kantor.
MATERI STUNTING
A. Pengertian Stunting
Stunting atau pendek adalah status gizi yang ditandai dengan gangguan
pertumbuhan (pendek) berdasarkan parameter atropetri tinggi badan yaitu
Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U). Hasil pengukuran berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD
sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely
stunted). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan zat gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Stunting merupakan dampak dari berbagai faktor seperti berat lahir
yang rendah, stimulasi dan pengasuhan anak kurang tepat, asupan nutrisi
kurang, dan infeksi berulang serta berbagai faktor lingkungan lainnya.
Stunting terjadi dimulai dari janin dalam kandungan serta akan nampak saat
anak berusia dua tahun. Kekurangan zat gizi pada anak usia dini dapat
meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya
mudah terserang penyakit, dan akan memiliki postur tubuh tidak maksimal
saat dewasa.
2. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penyebab
langsung stunting. Anak balita dengan kurang gizi akan lebih mudah
terkena penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sering diderita balita
seperti cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diare dan
infeksi lainnya sangat erat hubungannya dengan status mutu pelayanan
kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan
perilaku sehat.
3. Faktor ibu
4. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil proses
pertumbuhan. Melalui genetik yang berada di dalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal ini
ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya
pertumbuhan tulang.
5. Pemberian ASI Eksklusif
6. Ketersediaan pangan
8. Tingkat Pendidikan
C. Pencegahan Stunting
1. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil. Ibu hamil perlu mendapatkan makan
an yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi), dan terpantau keseh
atannya.
2. ASI ekslusif sampai dengan usia 6 bulan dan setelah usia 6 bulan diberikan ma
kanan pendamping ASI (MP ASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.
3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya strategis untuk
mendeteksi terjadinya gangguan pertumbuhan.
4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga ke
bersihan lingkungan. Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan akan me
micu gangguan saluran pencernaan yang membuat energi untuk pertumbuhan
akan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi. Semakin lama
menderita infeksi maka resiko stunting akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arovah, N.I. (2012). Status Kegemukan, Pola Makan, Tingkat Aktivitas Fisik
Dan Penyakit Degeneratif Dosen Dan Karyawan Universitas Negeri Yogyakarta.
Jurnal Medikora Vol. VIII, No 2 April 2012.
UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The achievable imperative for glo
bal.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta: Pusat Data d
an Infomasi KEMENKES RI.
Sering menghirup asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-
paru sebanyak 20-30%. Berikut ini adalah dampak dari asap rokok bagi kesehatan :
1. Penyakit Paru
Paparan asap rokok dapat membahayakan kondisi paru-paru, terutama bagi mereka
yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi paru dapat
semakin memburuk, dan penderita semakin sesak atau kesulitan bernapas. Tidak
hanya bagi mereka yang sudah memiliki penyakit ini, namun perokok pasif juga dapat
menderita penyakit paru walaupun awalnya sehat-sehat saja.
Perokok pasif memiliki risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Karena terjadi
kerusakan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh asap rokok. Demi menjaga
kesehatan jantung, sebaiknya hindari asap rokok di sekitar Anda.
3. Kanker
Salah satu faktor risiko kanker paru adalah perokok pasif. Selain itu, benzena yang
terkandung di dalam asap rokok juga dapat meningkatkan risiko leukimia.
Berdasarkan 55 studi observasi, perokok pasif ditemukan berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker paru.
4. Gangguan Kesuburan
Bahaya perokok pasif lainnya adalah masalah infertilitas. Zat-zat berbahaya di dalam
rokok dapat memengaruhi hormon, sehingga mengganggu kesuburan. Selain itu, asap
rokok juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan menyebabkan impotensi.
Bahaya rokok bagi perokok pasif, khususnya ibu hamil, ialah gangguan pada
kehamilan. Menghirup asap rokok meningkatkan risiko terjadinya kehamilan
anggur atau bahkan kehamilan di luar rahim.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan, ada hubungan kuat antara perokok pasif
dengan tingkat kejadian asma pada anak.
Tidak hanya asma, penyakit alergi lain seperti rhinitis alergi juga diduga berkaitan,
namun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Efek buruk akibat jadi perokok pasif pada ibu hamil selanjutnya ialah berat badan
lahir rendah pada bayi. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya asap rokok bagi
kesehatan dan perkembangan janin.
Berat badan bayi yang rendah ini nantinya akan membuat bayi lebih rentan terkena
berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
8. Persalinan Prematur
Kelahiran prematur yaitu persalinan kurang bulan ketika bayi belum cukup matang
untuk dilahirkan. Persalinan ini dapat berujung pada kematian bayi. Diperkirakan
setiap tahun terdapat 1,2 juta kematian bayi prematur akibat asap rokok.
Bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga meliputi gangguan perkembangan paru,
jantung, sistem pencernaan, dan saraf pusat pada bayi, serta timbulnya masalah
perilaku dan pembelajaran di kemudian hari. Oleh karena itu, ibu hamil harus
menghindari asap rokok ataupun residunya.
Kondisi ini merupakan kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan asap
rokok. Berdasarkan data WHO, sekitar 65.000 anak meninggal setiap tahunnya akibat
menjadi perokok pasif.
Agar tidak menjadi perokok pasif, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda
lakukan :
Perokok aktif ialah dia yang aktif menghisap langsung dari rokok tembakaunya,
sedangkan perokok pasif adalah orang yang berada di sekitar yang terpapar dan secara
tidak sengaja menghirup asap rokok. Meski keduanya sama-sama merugikan
kesehatan, tapi sebagai perokok pasif lebih berbahaya untuk kesehatan. Hal ini
dikarenakan seseorang yang merokok hanya sebagian kecil saja asap yang masuk ke
tubuh dan paru-paru. Sementara asap sisanya yang dihembuskan, terbang ke udara
dan bisa secara langsung terhirup oleh orang lain selaku perokok pasif. Menurut
WHO, sekitar 1,2 juta manusia meninggal setiap tahunnya akibat asap rokok
walaupun tidak merokok. Terdapat setidaknya 7.000 zat kimia pada asap rokok,
minimal 250 di antaranya diketahui merugikan kesehatan. Partikel-partikel berbahaya
di dalam rokok dapat bertahan di udara selama beberapa jam atau lebih lama. Bukan
hanya asap yang menjadi fokus bahaya, tetapi residu yang menetap pada rambut,
pakaian, karpet, ataupun sofa juga memiliki risiko bahaya asap rokok bagi perokok
pasif, terutama anak-anak. Bahaya rokok bagi kesehatan tidak perlu diragukan
lagi.
Sering menghirup asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-
paru sebanyak 20-30%. Berikut ini adalah dampak dari asap rokok bagi kesehatan :
1. Penyakit Paru
Paparan asap rokok dapat membahayakan kondisi paru-paru, terutama bagi mereka
yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi paru dapat
semakin memburuk, dan penderita semakin sesak atau kesulitan bernapas. Tidak
hanya bagi mereka yang sudah memiliki penyakit ini, namun perokok pasif juga dapat
menderita penyakit paru walaupun awalnya sehat-sehat saja.
Perokok pasif memiliki risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Karena terjadi
kerusakan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh asap rokok. Demi menjaga
kesehatan jantung, sebaiknya hindari asap rokok di sekitar Anda.
3. Kanker
Salah satu faktor risiko kanker paru adalah perokok pasif. Selain itu, benzena yang
terkandung di dalam asap rokok juga dapat meningkatkan risiko leukimia.
Berdasarkan 55 studi observasi, perokok pasif ditemukan berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker paru.
4. Gangguan Kesuburan
Bahaya perokok pasif lainnya adalah masalah infertilitas. Zat-zat berbahaya di dalam
rokok dapat memengaruhi hormon, sehingga mengganggu kesuburan. Selain itu, asap
rokok juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan menyebabkan impotensi.
Bahaya rokok bagi perokok pasif, khususnya ibu hamil, ialah gangguan pada
kehamilan. Menghirup asap rokok meningkatkan risiko terjadinya kehamilan
anggur atau bahkan kehamilan di luar rahim.
Tidak hanya asma, penyakit alergi lain seperti rhinitis alergi juga diduga berkaitan,
namun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Efek buruk akibat jadi perokok pasif pada ibu hamil selanjutnya ialah berat badan
lahir rendah pada bayi. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya asap rokok bagi
kesehatan dan perkembangan janin.
Berat badan bayi yang rendah ini nantinya akan membuat bayi lebih rentan terkena
berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
8. Persalinan Prematur
Kelahiran prematur yaitu persalinan kurang bulan ketika bayi belum cukup matang
untuk dilahirkan. Persalinan ini dapat berujung pada kematian bayi. Diperkirakan
setiap tahun terdapat 1,2 juta kematian bayi prematur akibat asap rokok.
Bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga meliputi gangguan perkembangan paru,
jantung, sistem pencernaan, dan saraf pusat pada bayi, serta timbulnya masalah
perilaku dan pembelajaran di kemudian hari. Oleh karena itu, ibu hamil harus
menghindari asap rokok ataupun residunya.
Kondisi ini merupakan kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan asap
rokok. Berdasarkan data WHO, sekitar 65.000 anak meninggal setiap tahunnya akibat
menjadi perokok pasif.
Agar tidak menjadi perokok pasif, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda
lakukan :