ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. K DENGAN POST OP HISTEREKTOMI ATAS INDIKASI MIOMA
UTERI
DI WILAYAH SOKANEGARA
PURWOKERTO TIMUR
OLEH :
Nama : Ny. K
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk RS :-
Sumber Informasi : Pasien sendiri
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi : Suami
Tanggal, jam pengkajian: 1 April 2020
1. Alasan kunjungan / keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri pada luka operasinya.
P (Provoking) : pada saat dipakai bergerak Q (Quality) : Menusuk-nusuk R (Region)
: Perut bagian bawah S (Scale) : 7 T (Time) : Sewaktu-waktu pada saat bergerak.
( ) mendandak
Genogram :
KEPALA
Bentuk : Mesocepal, tidak ada benjolan, rambut bersih.
Keluhan yang berhubungan : Pusing/sakit kepala/ : -
MATA
Ukuran pupil : Kanan 3 mm kiri 3 mm.
Ukuran akomodasi :-
Bentuk : Bulat.
Konjungtiva : Ananemis.
Fungsi penglihatan : Baik.
Dua bentuk : Bentuk mata simetris.
Tanda-tanda radang : Tidak ada.
Pemeriksaan mata terakhir : Pasien tidak pernah memeriksakan matanya.
Operasi : Pasien tidak pernah menjalani operasi mata.
Kaca mata : Pasien tidak memakai kacamata.
Lensa kontak : Pasien tidak memakai lensa kontak.
HIDUNG
Reaksi alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Cara mengatasinya :-
Pernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami flu.
Frekuensi dlm 1 tahun : Pasien sudah mengalami 4 kali flu dalam 1 tahun
terakhir.
Sinus : Pasien tidak ada pembesaran sinus.
Perdarahan : Hidung pasien tidak mengalami perdarahan.
MULUT DAN TENGGOROK
Gigi geligi :-
Kesulitan / ggn berbicara : Pasien tidak mengalamai gangguan berbicara.
Kesulitan menelan : Pasien tidak mengalami kesulitas menelan.
Pemeriksaan gigi terakhir : Pasien terakhir memeriksapada 4 bulan yang lalu.
PERNAFASAN
Suara paru : Vesikuler.
Pola nafas : Teratur.
Batuk : Pasien tidak batuk.
Sputum : Pasien tidak mengeluarkan sputum.
Nyeri : Tidak ada nyeri.
Kemampuan dlm aktivitas : Terbatas karena pasien merasakan nyeri pada perut.
Batuk darah : Pasien tidak mengalami batuk darah.
Rontgen foto terakhir :-
Hasil :-
SIRKULASI
Nadi perifer : Teraba.
Capilary refiling : < 2 detik.
Distensi vena jugularis : Tidak ada.
Suara jantung : Lupdup
Suara jantung tambahan : Tidak ada.
Irama jantung (monitor) : Reguler.
Nyeri : Tidak ada.
Edema : Tidak ada edema pada ektremitas.
Palpitasi : Tidak ada.
Baal : Tidak ada.
Perubahan : Tidak ada.
Clubbing : Tidak ada.
Keadaan ekstremtitas : Baik.
Syncope :
NUTRISI
Berat badan : 65 kg.
Status gizi : Baik.
Jenis diet : Pasien tidak melakukan diet.
Nafsu makan : Pasien merasa nafsu makan kurang setelah sakit.
Rasa mual : Tidak ada.
Muntah : Tidak ada.
Intake cairan : Sehari pasien biasanya minum 5 – 6 gelas perhari.
ELIMINISI
BAB
Pola rutin : Pasien belum BAB 4 hari setelah dilakukan operasi.
Perutnya terasa tidak nyaman.
Penggunaan pencahar : Pasien tidak menggunakan obat pencahar.
Colostomi/ ileostomi : Tidak ada riwayat colostomi dan ileostomi.
Konstipasi/ obstipasi : Pasien mengalami konstipasi karena sudah tidak BAB
selama 4 hari post op.
Diare : Pasien tidak mengalami diare.
BAK
Pola rutin : 5 – 6 kali/hari.
Inkontinensia : Tidak mengalami inkontenesia.
Infeksi : Tidak mengalami infeksi.
Hematuri : Tidak mengalami hematuri.
Kateter : Tidak terpasang kateter.
Urin output : ± 1500 ml/hari, berwarna kuning bening dan berbau
khas.
REPRODUKSI
Reproduksi : G0P0A0
No. Gg. Proses Lama Tempat Masalah Masalah Keadaan
anak Kehamilan persalinan persalinan persalinan persalinan bayi anak
Morning Tidak
Normal 10 jam Bidan Tidak ada Hidup
1 sickness ada
Tidak ada Tidak
2 Normal 8 jam Bidan Tidak ada Hidup
gangguan ada
Letak Tidak
3 Caesar - RS Tidak ada Hidup
lingtang ada
MUSCULOSKELETAL
Kekuatan otot :5 5
5 5
Pergerakan ekstremitas : Baik.
Nyeri : Tidak ada.
Kekakuan : Tidak ada.
Pola latihan gerak : Bebas.
KULIT
Warna. : Coklat.
Integritas : Baik.
Turgor : Kulit elastis.
Kebersihan : Baik.
Bahaya : Tidak ada.
Polusi : Polusi di daerah rumah tidak banyak.
VIII. Psikososial
3. Suasana hat√
Rentang perhatian : Pasien merasa cemas jika penyakitnya kambuh lagi.
4. Hubungan/ komunikasi
a. Bicara Bahasa utama
(√) jelas
(√) relevan
(√) mampu mengekspresikan
(√) mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
(√) sendiri
(-) bersama orang lain : yaitu : -
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut : Jawa.
Pembuatan keputusan dalam keluarga : Suami.
Pola komunikasi : Baik.
Keuangan :
(√) memadai
(-) kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
(-) hubungan dengan orang lain
(-) hubungan dengan sanak keluarga
(-) hubungan perkawinan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut:
(-) Fertilitas
(-) Menstruasi
(-) Libido
(-) Kehamilan
(-) Ereksi
(-) Alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : Cukup baik.
c. Masalah kebiasaan seksual yang dialami : Tidak ada.
6. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan :
(-) sendiri
(√) dibantu orang lain, sebutkan : Suami.
Yang disukai tentang diri sendiri : Ramah dan sabar.
Yang ingin diubah dari kehiduapan : Bisa lebih bermanfaat untuk keluarga setelah
sembuh.
Yang dilakukan jika stress :
(√) pemecahan masalah
(-) makan
(√) tidur
(-) makan obat
(√) cari pertolongan
(-) lain-lain (misal : marah, diam dll) sebutkan :
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : perawat memberikan
motivasi dengan cara pendekatan secara psikologis, pendekatan emosional dan
memberikan support menjalani pengobatan
8. Tingkat perkembangan
Usia : 48 tahun.
Keterangan
1. berat
2. cukup berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
1. Melakukan pengekajian Pasien mengatakan masih
secara komprehensif yang nyeri diperutnya
meliputi lokasi, Pasien nampak
karakteristik, durasi, memegangi perut dan
frekuensi, intensitas dan menyangga punggung
factor pencetus. menggunakan bantal
2. Membantu pasien P : Nyeri karena
mendapatkan posisi yang mioma uteri
nyaman Q : Seperti ditusuk
3. Mengajarkan teknik tusuk
Kamis, 2
1 relaksasi non farmakologis R : daerah perut dan SHESH
Maret 2020 punggung bawah A
(terapi relaksasi benson
dengan pendekatan S:6
spiritualitas QS. Al T : Terus menerus
anbiyaa:35 s.d 40, QS.
Asy-Syuura : 30 s.d 40)
4. Mengedukasi keluarga
terkait dengan tindakan
5. Mengkolaborasikan
pemberian asam
mefenamat 3 x 500 mg
1. Monitor tanda dan gejala Pasien mengatakan
konstipasi sudah 4 hari tidak bisa
2. Monitor bising usus BAB
3. Dukung peningkatan Auskultasi bising usus
Kamis, 2 asupan 17 kali/menit SHESH
2
Maret 2020 4. Instruksikan Pasien mengatakan A
pasien/keluarga pada diet perut terasa penuh
tinggi serat Pasien mengatakan
tidak nyaman diperut
Perut kembung
3 Kamis, 2 1. Mejelaskan semua Pasien mengatakan takut SHESH
Maret 2020 prosedur dan apa yang jika tidak sembuh A
dirasakan selama prosedur Keluarga mengatakan
2. Mengobservasi tingkah merasa cemas dengan
laku yang menunjukan keadaan pasien sekarang
tingkat ansietas. Pasien nampak tegang
3. Mendorong pasien untuk Terjadi perubahan pola
mengungkapkan perasaan tidur
ketakutan
4. Memberikan pendekatan Pasien tidak bisa tidur
yang menenangkan Berkeringat
5. Memberikan support
kepada pasien
6. Kolaborasi dengan
keluarga untuk mengurangi
kecemasan
1. Mengkaji ulang factor Pasien merasa lebih
yang menghilangkan / nyaman
meningkatkan nyeri Pasien merasa lebih
2. Membantu pasien tenang
mendapatkan posisi yang Pasien nampak rileks
nyaman P : Nyeri karena
3. Mengajarkan teknik mioma uteri
relaksasi non farmakologis Q : Seperti disayat-sayat
Jumat, 3 (terapi relaksasi benson R : Perut dan SHESH
1
Maret 2020 dengan pendekatan punggung bawah A
spiritualitas QS. Al S:4
anbiyaa:35 s.d 40, QS. Hasil TTV
Asy-Syuura : 30 s.d 40) T : Hilang timbul
4. Mengedukasi keluarga TD : 100/70mmHg
terkait dengan tindakan N : 80x/menit
5. Mengkolaborasikan RR : 20x/menit
pemberian analgetik asam S : 36,8º C
mefenamat 3 x 500 mg
1. Monitor tanda dan gejala Pasien mengatakan sudah
konstipasi 6 hari tidak bisa BAB
2. Monitor bising usus Auskultasi bising usus 17
3. Dukung peningkatan kali/menit
Jumat, 3 asupan Pasien mengatakan perut SHESH
2
Maret 2020 4. Instruksikan pasien / terasa penuh A
keluarga pada diet tinggi Pasien mengatakan tidak
serat nyaman diperut
5. Kolaborasi pemberian Perut kembung
dulcolac tab
3 Jumat, 3 1. Mendorong pasien untuk Pasien mengatakan SHESH
Maret 2020 mengungkapkan perasaan semalam bisa tidur A
ketakutan Pasien mengatakan
2. Memberikan pendekatan hatinya lebih dingin
yang menenangkan Pasien nampak lebih
3. Memberikan support tenang
kepada pasien Cemas berkurang
Pasien koopertif
4. Kolaborasi dengan Keluarga kooperatif
keluarga untuk mengurangi
kecemasan
EVALUASI KEPERAWATAN
No
TGL/JAM EVALUASI TTD
DX
S : Pasien mengatakan nyeri di bagian perut.
P : Nyeri karena post op histerektomi
Q : nyeri seperti disayat-sayat
R : nyeri diperut
S : nyeri skala 6
T : terus menerus
O : Pasien tampak merinngis, pasien nampak menahan nyeri,
pasien tampak mengganjal punggung dengan bantal, pasien
tampak mengatur pernapasan.
A:
Indicator A T C
Sikap
Kamis, 2 2 5 2
1 protektif SHESHA
Maret 2020
Skala nyeri 2 5 2
Gelisah 2 5 2
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji ulang factor yang menghilangkan / meningkatkan
nyeri
2. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman
3. Ajarkan teknik relaksasi non farmakologis (terapi
relaksasi benson dengan pendekatan spiritualitas QS.
Al anbiyaa:35 s.d 40, QS. Asy-Syuura : 30 s.d 40)
4. Edukasi keluarga terkait dengan tindakan
5. Kolaborasikan pemberian analgetik asam mefenamat 3
x 500 mg
S : Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak bisa BAB .
O : Perut teraba keras, auskultasi bising usus 15
kali/menit.
A:
Indicator A T C
Pola eliminasi 3 5 3
Kemudahan BAB 2 5 2
Kamis, 2 Pengeluaran
2 SHESHA
Maret 2020 feses 2 5 2
tanpa bantuan
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Monitor bising usus
3. Dukung peningkatan asupan
4. Instruksikan pasien / keluarga pada diet tinggi serat
5. Kolaborasi pemberian dulcolac tab
3 Kamis, 2 S : Pasien mengatakan takut jika tidak sembuh. Keluarga SHESHA
mengatakan merasa cemas dengan keadaan pasien sekarang.
O : Pasien nampak tegang. Terjadi perubahan pola tidur.
Pasien tidak bisa tidur. Berkeringat.
A:
Indicator A T C
Tidak dapat
3 5 3
beristirahat
Wajah tegang 2 5 2
Perasan gelisah 3 5 3
Rasa cemas yang
disampaikan
3 5 3
secara
lisan
Maret 2020 Gangguan tidur 2 5 3
P : Lanjutkan intervensi
1 Jumat, 3 S : Pasien merasa lebih nyaman. Pasien merasa lebih tenang. SHESHA
Maret 2020 P : Nyeri karena mioma uteri
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut dan punggung bawah
S:4
T : Hilang timbul
O : Pasien nampak rileks. Pasien nampak lebih tenang. Pasien
nampak lebih bisa mengontrol nyeri
TD : 100/70mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 C
A:
Indicator A T C
Sikap
2 5 3
protektif
Skala nyeri 2 5 3
Gelisah 2 5 4
P : Hentikan intervensi.
S : Pasien mengatakan setelah di masukan obat pencahar sudah
bisa BAB. Pasien mengatakan tadi pagi BAB tapi sedikit
sedikit. Pasien mengatakan BAB kecil – kecil seperti kotoran
kambing.
O : Auskultasi bising usus 13 kali/menit. Pasien kooperatif.
A:
Jumat, 3
2 Indicator A T C SHESHA
Maret 2020 Pola eliminasi 3 5 4
Kemudahan BAB 2 5 4
Pengeluaran
feses 2 5 4
tanpa bantuan
P : Hentikan intervensi.
S : Pasien mengatakan semalam bisa tidur. Pasien mengatakan
hatinya lebih dingin
O : Pasien tampak berbaring. Pasien nampak lebih tenang.
Cemas berkurang. Pasien koopertif. Keluarga kooperatif.
A:
Indicator A T C
Tidak dapat
3 5 4
beristirahat
Jumat, 3
3 Wajah tegang 2 5 3 SHESHA
Maret 2020
Perasan gelisah 3 5 4
Rasa cemas yang
disampaikan
3 5 4
secara
lisan
Gangguan tidur 2 5 3
P : Hentikan intervensi.