Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. K DENGAN POST OP HISTEREKTOMI ATAS INDIKASI MIOMA
UTERI
DI WILAYAH SOKANEGARA
PURWOKERTO TIMUR

OLEH :

MAHARINI SHESHA PRIMASWARI, S.Kep


NIM. 1911040080

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2020
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

WANITA DENGAN PERMASALAHAN REPRODUKSI

Nama Mahasiswa : MAHARINI SHESHA PRIMASWARI (1911040080)


Tempat praktek : Di wilayah rumah (Jl. Gereja Purwokerto)
Tanggal : 1 April 2020

I. Identitas diri klien

Nama : Ny. K
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk RS :-
Sumber Informasi : Pasien sendiri
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi : Suami
Tanggal, jam pengkajian: 1 April 2020

II. Status kesehatan saat ini

1. Alasan kunjungan / keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri pada luka operasinya.
P (Provoking) : pada saat dipakai bergerak Q (Quality) : Menusuk-nusuk R (Region)
: Perut bagian bawah S (Scale) : 7 T (Time) : Sewaktu-waktu pada saat bergerak.

2. Faktor pencetus : Post op Histerektomi atas indikasi Mioma Uteri.

3. Lamanya keluhan : Sudah 4 hari post op.

4. Timbulnya keluhan : ( √ ) bertahap

( ) mendandak

5. Faktor yang memperberat : Saat bergerak untuk melakukan kegiatan di rumah


semakin terasa nyeri.

6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Sendiri : Berbaring dan istirahat
Oleh orang lain :-
Diagnosa medik : Mioma Uteri
........................................... Tanggal...................................................
........................................... Tanggal...................................................
........................................... Tanggal...................................................
........................................... Tanggal...................................................

III. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan sering merasakan nyeri hebat pada saat menstruasi. Kemudian
pasien periksa kedokter umum di sekitar rumahnya. Dari hasil pemeriksaan dokter
terdapat benjolan di perut bagian bawah kemudian diberikan obat anti nyeri oleh dokter
tersebut dan selanjutnya dianjurkan untuk memeriksakan ke dokter spesialis
kandungan. Saat diperiksakan ke dokter kandungan dan dilakukan pemeriksaan USG
pasien mengatakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan dokter tersebut menunjukan
adanya myoma uteri. Kemudian dokter merujuk pasien ke RSU Amanda Purwokerto
untuk dilakukan pengangkatan mioma tersebut. Pasien dirujuk ke RSU Amanda
Purwokerto di ruang IGD kemudian dibawa ke bangsal rawat inap pada tanggal 27
Maret 2020 setelah itu pasien mendapatkan perawatan pre operasi dan kemudian pasien
di bawa ke ruang operasi untuk dilakukan pengangkatan mioma tersebut pada tanggal
28 Maret 2020 pada jam 10.00, dengan mengunakan General Anastesi dan operasi
berakhir pada jam 10.45.

IV. Riwayat Keluarga

Genogram :

V. Riwayat Kesehatan yang lalu

1. Penyakit yang pernah dialami : Pasien mengalami menorgia selama 3 bulan


ini dan frekuensi menstruasi tidak teratur. Haid terakhir pada tanggal 23 Maret
2020 dengan frekuensi 10 hari. Pasien mengatakan jika menstruasi merasakan
nyeri yang sangat hebat terkadang sampai tidak sadarkan diri. Pasien mengatakan
sebelum sakit sering mengkonsumsi makanan instan dan minuman kemasan. Pada
tahun 2019 pasien pernah dirawat dirumah sakit dengan diagnosa Typoid.
2. Alergi : Pasien tidak mempunyai alergi.
Tipe : - Reaksi : - Tindakan : -
3. Imunisasi : Riwayat imunisasi pasien lengkap.
4. Kebiasaan : Pasien tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok, minum alkohol
dan konsumsi kopi.
5. Obat-obatan : -
Lamanya : -

VI. Pemeriksaan Fisik dan Keluhan Fisik yang Alami


KEADAAN UMUM
Kesadaran : Composmentis GCS E4V5M6
Vital Sign : S : 36,5ºC, N : 88x/mnt, TD : 130/80 mmHg, RR :
20x/mnt.

KEPALA
Bentuk : Mesocepal, tidak ada benjolan, rambut bersih.
Keluhan yang berhubungan : Pusing/sakit kepala/ : -

MATA
Ukuran pupil : Kanan 3 mm kiri 3 mm.
Ukuran akomodasi :-
Bentuk : Bulat.
Konjungtiva : Ananemis.
Fungsi penglihatan : Baik.
Dua bentuk : Bentuk mata simetris.
Tanda-tanda radang : Tidak ada.
Pemeriksaan mata terakhir : Pasien tidak pernah memeriksakan matanya.
Operasi : Pasien tidak pernah menjalani operasi mata.
Kaca mata : Pasien tidak memakai kacamata.
Lensa kontak : Pasien tidak memakai lensa kontak.

HIDUNG
Reaksi alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Cara mengatasinya :-
Pernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami flu.
Frekuensi dlm 1 tahun : Pasien sudah mengalami 4 kali flu dalam 1 tahun
terakhir.
Sinus : Pasien tidak ada pembesaran sinus.
Perdarahan : Hidung pasien tidak mengalami perdarahan.
MULUT DAN TENGGOROK
Gigi geligi :-
Kesulitan / ggn berbicara : Pasien tidak mengalamai gangguan berbicara.
Kesulitan menelan : Pasien tidak mengalami kesulitas menelan.
Pemeriksaan gigi terakhir : Pasien terakhir memeriksapada 4 bulan yang lalu.

PERNAFASAN
Suara paru : Vesikuler.
Pola nafas : Teratur.
Batuk : Pasien tidak batuk.
Sputum : Pasien tidak mengeluarkan sputum.
Nyeri : Tidak ada nyeri.
Kemampuan dlm aktivitas : Terbatas karena pasien merasakan nyeri pada perut.
Batuk darah : Pasien tidak mengalami batuk darah.
Rontgen foto terakhir :-
Hasil :-

SIRKULASI
Nadi perifer : Teraba.
Capilary refiling : < 2 detik.
Distensi vena jugularis : Tidak ada.
Suara jantung : Lupdup
Suara jantung tambahan : Tidak ada.
Irama jantung (monitor) : Reguler.
Nyeri : Tidak ada.
Edema : Tidak ada edema pada ektremitas.
Palpitasi : Tidak ada.
Baal : Tidak ada.
Perubahan : Tidak ada.
Clubbing : Tidak ada.
Keadaan ekstremtitas : Baik.
Syncope :

NUTRISI
Berat badan : 65 kg.
Status gizi : Baik.
Jenis diet : Pasien tidak melakukan diet.
Nafsu makan : Pasien merasa nafsu makan kurang setelah sakit.
Rasa mual : Tidak ada.
Muntah : Tidak ada.
Intake cairan : Sehari pasien biasanya minum 5 – 6 gelas perhari.
ELIMINISI
BAB
Pola rutin : Pasien belum BAB 4 hari setelah dilakukan operasi.
Perutnya terasa tidak nyaman.
Penggunaan pencahar : Pasien tidak menggunakan obat pencahar.
Colostomi/ ileostomi : Tidak ada riwayat colostomi dan ileostomi.
Konstipasi/ obstipasi : Pasien mengalami konstipasi karena sudah tidak BAB
selama 4 hari post op.
Diare : Pasien tidak mengalami diare.
BAK
Pola rutin : 5 – 6 kali/hari.
Inkontinensia : Tidak mengalami inkontenesia.
Infeksi : Tidak mengalami infeksi.
Hematuri : Tidak mengalami hematuri.
Kateter : Tidak terpasang kateter.
Urin output : ± 1500 ml/hari, berwarna kuning bening dan berbau
khas.

REPRODUKSI
Reproduksi : G0P0A0
No. Gg. Proses Lama Tempat Masalah Masalah Keadaan
anak Kehamilan persalinan persalinan persalinan persalinan bayi anak
Morning Tidak
Normal 10 jam Bidan Tidak ada Hidup
1 sickness ada
Tidak ada Tidak
2 Normal 8 jam Bidan Tidak ada Hidup
gangguan ada
Letak Tidak
3 Caesar - RS Tidak ada Hidup
lingtang ada

Pemeriksaan payudara : Tidak ada benjolan pada payudara.


Keluhan payudara : Tidak ada.
Pemeriksaan genetalia : Tidak ada.
Keluhan genetalia :Tidak ada.
Usia menarche : 14 tahun.
Siklus menstruasi : Tidak teratur.
Karakteristik menstruasi : Darah cair.
Sejak kapan terdiagnosa : 26 Maret 2020.
Sudah dilakukan apa : Sudah dilakukan histrektomi.
Pengaruh perbedaan terhadap kehidupan seksualitas : Tidak ada.
Papsmear terakhir : Belum pernah melakukan papsmear.
Hasil :-
Keputihan : Pasien sering mengalami keputihan biasanya setelah
menstruasi.
NEUROLOGIS
Tingkat kesadaran : Composmentis .
GCS : E4V5M6.
Disorientasi : Pasien tidak megalami disorientasi.
Tingkah laku : Normal.
Riwayat epilepsy/kejang/Parkinson : Tidak ada.
Reflek : Baik.
Kekuatan menggenggam : Kuat.

MUSCULOSKELETAL
Kekuatan otot :5 5
5 5
Pergerakan ekstremitas : Baik.
Nyeri : Tidak ada.
Kekakuan : Tidak ada.
Pola latihan gerak : Bebas.

KULIT
Warna. : Coklat.
Integritas : Baik.
Turgor : Kulit elastis.

VII. Kesehatan Lingkungan

Kebersihan : Baik.
Bahaya : Tidak ada.
Polusi : Polusi di daerah rumah tidak banyak.

VIII. Psikososial

1. Pola pikir dan persepsi


a. Alat bantu yang digunakan :
(-) kacamata
(-) alat bantu
b. Kesulitan yang dialami :
(√) sering pusing
(-) menurunnya sensitifitas terhadap sakit
(-) menurunnya sensitifitas terhadap panas/ dingin
(-) membaca/ menulis
2. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Pasien ingin cepat sehat.
Harapan setelah menjalani perawatan : Ingin cepat sehat dan dapat beraktivitas
seperti sebelumnya.
Perubahan yang dirasa sakit : Bagian perut pada luka post op.

3. Suasana hat√
Rentang perhatian : Pasien merasa cemas jika penyakitnya kambuh lagi.

4. Hubungan/ komunikasi
a. Bicara Bahasa utama
(√) jelas
(√) relevan
(√) mampu mengekspresikan
(√) mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
(√) sendiri
(-) bersama orang lain : yaitu : -
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut : Jawa.
Pembuatan keputusan dalam keluarga : Suami.
Pola komunikasi : Baik.
Keuangan :
(√) memadai
(-) kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
(-) hubungan dengan orang lain
(-) hubungan dengan sanak keluarga
(-) hubungan perkawinan

5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut:
(-) Fertilitas
(-) Menstruasi
(-) Libido
(-) Kehamilan
(-) Ereksi
(-) Alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : Cukup baik.
c. Masalah kebiasaan seksual yang dialami : Tidak ada.

6. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan :
(-) sendiri
(√) dibantu orang lain, sebutkan : Suami.
Yang disukai tentang diri sendiri : Ramah dan sabar.
Yang ingin diubah dari kehiduapan : Bisa lebih bermanfaat untuk keluarga setelah
sembuh.
Yang dilakukan jika stress :
(√) pemecahan masalah
(-) makan
(√) tidur
(-) makan obat
(√) cari pertolongan
(-) lain-lain (misal : marah, diam dll) sebutkan :
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : perawat memberikan
motivasi dengan cara pendekatan secara psikologis, pendekatan emosional dan
memberikan support menjalani pengobatan

7. Sistem nilai – kepercayaan


Siapa apa sumber kekuatan : Allah SWT.
Apakah Tuhan, Agama, kepercayaan itu penting untuk anda : Penting.
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit, sebutkan :
Pengajian dan Sholat di masjid berjamaah.

8. Tingkat perkembangan
Usia : 48 tahun.

IX. Obat-Obatan Yang Digunakan


Dosis
No Hari/tanggal Nama obat Waktu pemberian
instruksi
Rabu, 1 April
1 Cefadroxil 500 mg 2x1
2020
Rabu, 1 April
2 Asam mefenamat 500 mg 3x1
2020
Rabu, 1 April
3 Inpepsa 500 mg 3x1
2020
X. Hasil Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah : -
2. Radiologi :
N Jenis
Tanggal periksa Hasil
o pemeriksaan
Uterus tampak gambaran whorl like
1. Kamis, 26 Maret 2020 USG kesan diservik posterior ukuran
9.2x7.8 cm => Mioma uteri
ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian
bawah terasa perih dan nyut-nyut. P : pada saat
dipakai bergerak, Q : Menusuk-nusuk, R : Perut
bagian bawah, S : 7, T : setiap waktu. Pasien
mengatakan badanya lemas. Pasien mengatakan
takut untuk bergerak karena sakit. Agen cidera
Nyeri akut
DO : Terdapat Luka post operasi panjang 8 cm. biologis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 130/80
mmhg, S : 36.5 C, N : 88 x/menit, Rr : 20x/menit.
Aktifitas pasien dibantu oleh keluarga seperti
makan, minum, toileting berpakaian berpindah
dan ambulasi.
DS : Pasien takut jika nanti sakitnya bisa kambuh
dan bertambah parah lagi. Keluarga pasien
mengatakan cemas dengan keadaan pasien saat Ancaman pada
Anxietas
ini. status terkini
DO : Terjadi perubahan pola tidur, pasien terlihat
gelisah saat bercerita, pasien terlihat murung.
DS : Pasien mengatakan sudah 4 hari setelah
operasinya tidak bisa BAB dan perutnya terasa
tidak nyaman. Konstipasi Prolaps rektum
DO : Saat dipalpasi bagian abdomen pasien keras
dan perut pasien asites.

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis


2. Konstipasi berhubungan dengan prolaps rektum
3. Anxietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
NOC NIC
DX
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24 jam 1. Lakukan pengekajian secara komprehensif
diharapkan nyeri berkurang, dengan yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, intensitas dan factor pencetus.
Indicator A T 2. Kaji ulang factor yang
Sikap menghilangkan/meningkatkan nyeri
2 5
protektif 3. Bantu pasien mendapatkan posisi yang
Skala nyeri 2 5
nyaman
Gelisah 2 5
Keterangan : 4. Ajarkan teknik relaksasi non farmakologis
1. Meningkat (terapi relaksasi benson dengan
2. Cukup meningkat pendekatan spiritualitas QS. Al-anbiyaa:35
3. Sedang s.d 40, QS. Asy-Syuura : 30 s.d 40)
4. Cukup menurun 5. Edukasi keluarga terkait dengan tindakan
5. Menurun 6. Kolaborasi pemberian analgetik asam
mefenamat 3 x 500mg

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi


keperawatan selama 2x24 jam 2. Monitor bising usus
diharapkan pasien tidak mengalami 3. Dukung peningkatan asupan
konstipasi, dengan kriteria hasil: 4. Instruksikan pasien/keluarga pada diet
Indicator A T tinggi serat
Pola eliminasi 3 5 5. Kolaborasi pemberian dulcolac tab, jika
Kemudahan BAB 2 5 perlu.
Pengeluaran
feses 2 5
tanpa bantuan
Keterangan :
1. sangat terganggu
2. banyak terganggu
3. cukup terganggu
4. sedikit terganggu
5. tidak terganggu
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tingkah laku yang menunjukan
keperawatan selama 2x24 jam tingkat ansietas.
diharapkan pasien tidak cemas lagi, 2. Dorong pasien untuk mengungkapkan
dengan kriteria hasil: perasaan ketakutan
Indicator A T 3. Berikan pendekatan yang menenangkan
Tidak dapat 4. Berikan support kepada pasien
3 5
beristirahat 5. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
Wajah tegang 2 5 dirasakan selama prosedur
Perasan gelisah 3 5 6. Kolaborasi dengan keluarga untuk
Rasa cemas yang mengurangi kecemasan
disampaikan
3 3 5
secara
lisan
Gangguan tidur 2 5

Keterangan
1. berat
2. cukup berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
1. Melakukan pengekajian  Pasien mengatakan masih
secara komprehensif yang nyeri diperutnya
meliputi lokasi,  Pasien nampak
karakteristik, durasi, memegangi perut dan
frekuensi, intensitas dan menyangga punggung
factor pencetus. menggunakan bantal
2. Membantu pasien P : Nyeri karena
mendapatkan posisi yang mioma uteri
nyaman Q : Seperti ditusuk
3. Mengajarkan teknik tusuk
Kamis, 2
1 relaksasi non farmakologis R : daerah perut dan SHESH
Maret 2020 punggung bawah A
(terapi relaksasi benson
dengan pendekatan S:6
spiritualitas QS. Al T : Terus menerus
anbiyaa:35 s.d 40, QS.
Asy-Syuura : 30 s.d 40)
4. Mengedukasi keluarga
terkait dengan tindakan
5. Mengkolaborasikan
pemberian asam
mefenamat 3 x 500 mg
1. Monitor tanda dan gejala  Pasien mengatakan
konstipasi sudah 4 hari tidak bisa
2. Monitor bising usus BAB
3. Dukung peningkatan  Auskultasi bising usus
Kamis, 2 asupan 17 kali/menit SHESH
2
Maret 2020 4. Instruksikan  Pasien mengatakan A
pasien/keluarga pada diet perut terasa penuh
tinggi serat  Pasien mengatakan
tidak nyaman diperut
 Perut kembung
3 Kamis, 2 1. Mejelaskan semua  Pasien mengatakan takut SHESH
Maret 2020 prosedur dan apa yang jika tidak sembuh A
dirasakan selama prosedur  Keluarga mengatakan
2. Mengobservasi tingkah merasa cemas dengan
laku yang menunjukan keadaan pasien sekarang
tingkat ansietas.  Pasien nampak tegang
3. Mendorong pasien untuk  Terjadi perubahan pola
mengungkapkan perasaan tidur
ketakutan
4. Memberikan pendekatan  Pasien tidak bisa tidur
yang menenangkan  Berkeringat
5. Memberikan support
kepada pasien
6. Kolaborasi dengan
keluarga untuk mengurangi
kecemasan
1. Mengkaji ulang factor  Pasien merasa lebih
yang menghilangkan / nyaman
meningkatkan nyeri  Pasien merasa lebih
2. Membantu pasien tenang
mendapatkan posisi yang  Pasien nampak rileks
nyaman P : Nyeri karena
3. Mengajarkan teknik mioma uteri
relaksasi non farmakologis Q : Seperti disayat-sayat
Jumat, 3 (terapi relaksasi benson R : Perut dan SHESH
1
Maret 2020 dengan pendekatan punggung bawah A
spiritualitas QS. Al S:4
anbiyaa:35 s.d 40, QS.  Hasil TTV
Asy-Syuura : 30 s.d 40) T : Hilang timbul
4. Mengedukasi keluarga TD : 100/70mmHg
terkait dengan tindakan N : 80x/menit
5. Mengkolaborasikan RR : 20x/menit
pemberian analgetik asam S : 36,8º C
mefenamat 3 x 500 mg
1. Monitor tanda dan gejala  Pasien mengatakan sudah
konstipasi 6 hari tidak bisa BAB
2. Monitor bising usus  Auskultasi bising usus 17
3. Dukung peningkatan kali/menit
Jumat, 3 asupan  Pasien mengatakan perut SHESH
2
Maret 2020 4. Instruksikan pasien / terasa penuh A
keluarga pada diet tinggi  Pasien mengatakan tidak
serat nyaman diperut
5. Kolaborasi pemberian  Perut kembung
dulcolac tab
3 Jumat, 3 1. Mendorong pasien untuk  Pasien mengatakan SHESH
Maret 2020 mengungkapkan perasaan semalam bisa tidur A
ketakutan  Pasien mengatakan
2. Memberikan pendekatan hatinya lebih dingin
yang menenangkan  Pasien nampak lebih
3. Memberikan support tenang
kepada pasien  Cemas berkurang
 Pasien koopertif
4. Kolaborasi dengan  Keluarga kooperatif
keluarga untuk mengurangi
kecemasan
EVALUASI KEPERAWATAN
No
TGL/JAM EVALUASI TTD
DX
S : Pasien mengatakan nyeri di bagian perut.
P : Nyeri karena post op histerektomi
Q : nyeri seperti disayat-sayat
R : nyeri diperut
S : nyeri skala 6
T : terus menerus
O : Pasien tampak merinngis, pasien nampak menahan nyeri,
pasien tampak mengganjal punggung dengan bantal, pasien
tampak mengatur pernapasan.
A:
Indicator A T C
Sikap
Kamis, 2 2 5 2
1 protektif SHESHA
Maret 2020
Skala nyeri 2 5 2
Gelisah 2 5 2
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji ulang factor yang menghilangkan / meningkatkan
nyeri
2. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman
3. Ajarkan teknik relaksasi non farmakologis (terapi
relaksasi benson dengan pendekatan spiritualitas QS.
Al anbiyaa:35 s.d 40, QS. Asy-Syuura : 30 s.d 40)
4. Edukasi keluarga terkait dengan tindakan
5. Kolaborasikan pemberian analgetik asam mefenamat 3
x 500 mg
S : Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak bisa BAB .
O : Perut teraba keras, auskultasi bising usus 15
kali/menit.
A:
Indicator A T C
Pola eliminasi 3 5 3
Kemudahan BAB 2 5 2
Kamis, 2 Pengeluaran
2 SHESHA
Maret 2020 feses 2 5 2
tanpa bantuan
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Monitor bising usus
3. Dukung peningkatan asupan
4. Instruksikan pasien / keluarga pada diet tinggi serat
5. Kolaborasi pemberian dulcolac tab
3 Kamis, 2 S : Pasien mengatakan takut jika tidak sembuh. Keluarga SHESHA
mengatakan merasa cemas dengan keadaan pasien sekarang.
O : Pasien nampak tegang. Terjadi perubahan pola tidur.
Pasien tidak bisa tidur. Berkeringat.
A:
Indicator A T C
Tidak dapat
3 5 3
beristirahat
Wajah tegang 2 5 2
Perasan gelisah 3 5 3
Rasa cemas yang
disampaikan
3 5 3
secara
lisan
Maret 2020 Gangguan tidur 2 5 3
P : Lanjutkan intervensi

1. Mejelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan


selama prosedur
2. Mengobservasi tingkah laku yang menunjukan tingkat
ansietas.
3. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan
ketakutan
4. Memberikan pendekatan yang menenangkan
5. Memberikan support kepada pasien
6. Kolaborasi dengan keluarga untuk mengurangi
kecemasan

1 Jumat, 3 S : Pasien merasa lebih nyaman. Pasien merasa lebih tenang. SHESHA
Maret 2020 P : Nyeri karena mioma uteri
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut dan punggung bawah
S:4
T : Hilang timbul
O : Pasien nampak rileks. Pasien nampak lebih tenang. Pasien
nampak lebih bisa mengontrol nyeri
TD : 100/70mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 C
A:
Indicator A T C
Sikap
2 5 3
protektif
Skala nyeri 2 5 3
Gelisah 2 5 4

P : Hentikan intervensi.
S : Pasien mengatakan setelah di masukan obat pencahar sudah
bisa BAB. Pasien mengatakan tadi pagi BAB tapi sedikit
sedikit. Pasien mengatakan BAB kecil – kecil seperti kotoran
kambing.
O : Auskultasi bising usus 13 kali/menit. Pasien kooperatif.
A:
Jumat, 3
2 Indicator A T C SHESHA
Maret 2020 Pola eliminasi 3 5 4
Kemudahan BAB 2 5 4
Pengeluaran
feses 2 5 4
tanpa bantuan
P : Hentikan intervensi.
S : Pasien mengatakan semalam bisa tidur. Pasien mengatakan
hatinya lebih dingin
O : Pasien tampak berbaring. Pasien nampak lebih tenang.
Cemas berkurang. Pasien koopertif. Keluarga kooperatif.
A:
Indicator A T C
Tidak dapat
3 5 4
beristirahat
Jumat, 3
3 Wajah tegang 2 5 3 SHESHA
Maret 2020
Perasan gelisah 3 5 4
Rasa cemas yang
disampaikan
3 5 4
secara
lisan
Gangguan tidur 2 5 3
P : Hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai