Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

Ensefalitis pada Infeksi Corona Virus Disease 2019


(COVID-19): Sebuah Tinjauan Literatur

Presented By:
Rosyidah Qurrota A’yun

Pembimbing:
dr. Windi C H Marbun, Sp.N
Pendahuluan
Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali

terdeteksi pada bulan Desember 2019 di Cina dan telah menyebar


dengan cepat ke seluruh dunia.
World Health Organization (WHO) telah mengumumkan COVID-

19 sebagai pandemi dunia dengan lebih dari 180.000 kasus.


Gejala khas COVID-19 dapat berkisar dari ringan hingga berat

terkait dengan penyakit pernapasan, dengan gejala paling umum


adalah demam, batuk, dan sesak napas.
Pendahuluan
Manifestasi neurologis dari COVID-19 berkaitan dengan

penyakit serebrovaskular akut, gangguan kesadaran, dan


kasus ensefalopati nekrotik hemoragik akut.
Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengkaji secara

teori berdasarkan literatur tentang hubungan ensefalitis


dan infeksi COVID-19.
Rangkuman Isi Jurnal Identitas
Ensefalitis pada Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19): Sebuah

Tinjauan Literatur merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Medica


Hospitalia Journal of Clinical Medicine pada tanggal 20 Agustus 2020.
Jurnal ini ditulis oleh Retnaningsih, Aditya Kurnianto, Dodik Tugasworo,

Yovita Andhitara, Rahmi Ardhini, Hari Wahono Satrioaji, Jethro


Budiman yang merupakan Afiliasi Penulis Departemen Neurologi, RSUP
Dr. Kariadi, Semarang.
Jenis penelitian adalah Literature Review.
Latar Belakang
 Coronavirus merupakan patogen pada saluran pernafasan dan
saluran cerna.
 Coronavirus merupakan kelompok virus dengan enveloped, virus
RNA positif polyadenylated rantai tunggal yang memiliki genom
terbesar di antara virus RNA lainnya.
 Human coronavirus (HCoV) terdiri dari lima jenis strain yang
berbeda diantaranya HCoV 229E, HCoV-OC43, HCoV-NL63,
HCoV-HKU1
 Agen penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS)
severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV)
 HcoV adalah kelompok virus yang menyerang sistem pernapasan
dan secara alami dapat mencapai sistem saraf pusat (SSP) pada
manusia dan berpotensi mengakibatkan gejala neurologis
Latar Belakang
Penyakit neurologi pada Covid-19 salah satunya adalah
encephalitis yang di dapatkan banyak laporan tentang
ensefalitis pada infeksi COVID-19 namun tinjauan
pustakanya masih terbatas.
Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengkaji secara
teori berdasarkan literatur tentang hubungan ensefalitis dan
infeksi COVID-19.
Metode Penelitian
Para penulis mengkaji dan meninjau 42 literatur
ilmiah yang terpublikasi di pangkalan data jurnal
elektronik terkait hubungan ensefalitis dan infeksi
COVID-19
Hasil dan Pembahasan
Ensefalitis Penyakit peradangan otak dengan etiologi
karena infeksi bakteri ataupun virus. Jenis virus penyebab
ensefalitis (alfavirus, virus chikungunya, west nile, virus
Japanese ensefalitis, virus influenza dan virus corona-19)
Ensefalitis mengacu pada peradangan di parenkim otak
yang disebabkan oleh patogen, termasuk kerusakan
neuron dan lesi jaringan saraf.
Pengobatan tim Rumah Sakit Ditan Beijing mengkonfirmasi
keberadaan virus severe acute resporatory syndrome corona
virus 2 (SARS-CoV-2) dalam cairan serebrospinal pasien
dengan COVID-19 melalui genom sequencingsecara klinis
memverifikasi ensefalitis virus
Pasien dengan COVID-19 sering menderita hipoksia dan
viremia berat, yang berpotensi menyebabkan ensefalopati
toksik. Apalagi hampir 40% penderita COVID-19 mengalami
sakit kepala, kesadaran terganggu, dan disfungsi otak lainnya.
Studi otopsi yang melaporkan bahwa edema telah terdeteksi di
jaringan otak COVID-19 pasien. Secara kolektif, temuan ini
memberikan bukti bahwa COVID-19 dapat menyebabkan
ensefalopati toksik infeksios
Penyakit serebrovaskular termasuk sebagai komorbid pada
pasien COVID-19 dan mengakibatkan komplikasi
pernapasan yang lebih parah.
Sebagai contoh penelitian yang melaporkan ensefalopati
iskemik pada 20% dari 113 pasien meninggal dengan
terinfeksi COVID-19.
Sebuah studi terbaru mengevaluasi 214 pasien yang
didiagnosis COVID-19 dari Tiongkok, dan ditemukan
bahwa 36% pasien memiliki manifestasi neurologis,
termasuk penyakit serebrovaskular akut dan gangguan
kesadaran, serta kasus ensefalopati nekrotik hemoragik akut
Manifestasi Klinis Infeksi Covid19 pada
Encephalitis

Infeksi akut saluran napas atas, biasa disertai dengan demam,

fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise,

nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala

Gejala neurologis keterlibatan SSP (pusing, sakit kepala, gangguan

kesadaran, penyakit serebrovaskular akut, ataksia dan epilepsi)

Sistem saraf perifer (gangguan rasa, gangguan bau, gangguan

penglihatan dan neuralgia) dan kerusakan otot rangka.


Bagaimana virus dapat menginvasi sistem
saraf pusat?

 Melalui transmisi pada nervus olfaktorius dimana covid-19

menginfeksi saluran napas atas dan menyebabkan disfungsi


penciuman.

 Rute hematogen melibatkan keberadaan virus dalam darah

Penyebaran virus dalam jaringan otak dapat disertai dengan


peradangan saraf dan disfungsi endotel pembuluh darah, yang
telah dilaporkan berkontribusi pada peningkatan kognitif,
terutama pada pasien yang lemah atau lanjut usia.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang Ensefalitis COVID-19 dapat dideteksi:

 Laboratorium darah

 CT Scan kepala

 MRI serebral

 EEG dan analisa cairan serebrospinal meskipun pada beberapa

kasus EEG dan analisa cairan serebrospinal tidak menunjukan


hal yang mengarah ke infeksi virus.
Kesimpulan Penelitian
Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan berbagai macam
kelainan di tubuh, termasuk kelainan neurologis seperti
ensefalitis.
Virus severe acute resporatory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) dapat masuk ke sistem saraf pusat melalui nervus
olfaktorius.
Diagnosis ensefalitis COVID-19 dapat ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
berupa pemeriksaan laboratorium darah, CT Scan kepala, MRI
serebral, EEG, analisa cairan serebrospinal, dan pemeriksaan
PCR virus SARS-CoV-2 melalui cairan cerebrospinal
Telaah Kritis Jurnal

Telaah kritis (Critical Appraisal) pada Review


Paper ilmiah ini menggunakan metode VIA
(validity, Importance, Apllicability)
Tujuan Untuk menentukan apakah jurnal tersebut
dapat digunakan dalam praktik atau tidak.
Apakah hasil penelitian ini valid
(Validity) ?
Apakah study ini membahas sebuah Ya, penelitian ini memiliki fokus yang
masalah yang dengan fokus secara jelas dengan tujuan membahas virus
jelas? penyebab ensefalitis khususnya oleh
covid19, patogenesis, manifestasi klinis
dan pemeriksaan penunjang

Apakah penelitian ini menggunakan Tidak, penelitian ini menggunakan data


alat dan pertanyaan yang sesuai yang sudah tersedia.
dengan tujuan study?

Apakah objek ikut disertakan dengan Tidak, pada penelitian ini objek tidak
cara dan kriteria yang benar? diikut sertakan.

Apakah data yang diambil dengan cara Ya, data yang diperlukan dalam
yang sesuai dengan tujuan study? penelitian diambil dengan refrensi yang
sesuai.
Apakah hasil penelitian ini valid
(Validity) ?
Apakah hasil dari uji ini dapat di Ya, hasil penelitian ini
interpretasikan dan apa temuan diinterpretasikan berdasarkan
utamanya? refrensi yang sudah ada, dimana
terdapat hubungangan infeksi virus
corona-19 sebagai penyebab
ensefalitis

Apakah analisis yang digunakan Tidak, penelitian ini tidak


dalam study sudah sesuai dan menjelaskan metode analisis yang
dijelaskan dengan jelas? digunakan.

Apakah terdapat penjelasan yang Ya, hasil temuan dijelaskan


jelas mengenai temuan? dengan jelas
Apakah study ini secara klinis penting
(Importence)?
Seberapa penting hasil dari Secara klinis penelitian ini berfungsi
penalitian ini? sebagai sumber penjelasan terkait
hubungan terjadinya ensefalitis pada
pasien covid-19 yang akan
berpengaruh dalam tatalaksana pasien
guna mendapatkan prognosis yang
baik
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan
pada populasi lokal? (Applicable)

Apakah penelitian ini dapat Ya, penelitian ini dapat di


diaplikasikan pada populasi lokal? aplikasikan dimanapun karena saat
ini covid19 merupakan penyakit
endemik di sleuruh dunia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai