35 Pages 146.4KB
Jul 15, 2022 1:17 PM GMT+7 Jul 15, 2022 1:20 PM GMT+7
Summary
2
BAB I
PENDAHULUAN
asma sebagai suatu penyakit kronis bronkial, yaitu saluran udara yang menuju
gejala pernafasan seperti mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk yang
paparan alergen atau iritan perubahan cuaca dan infeksi virus pernapasan.
Penyebab pasti asma belum diketahui secara pasti, faktor genetik dan
tertekan didada dan mengi. Gejalanya sering terjadi pada saat udara disekitar
5
dingin dan malam hari ataupun dini hari, awalnya terjadi batuk dan rasa
5
tertekan di dada, disertai dengan sesak napas beberapa menit hingga hitungan
jam. Semakin sering serangan asma terjadi semakin fatal dan pasti akan
meninggal karena asma angka kematian asma sebagian besar atau 80% terjadi
pada tahun 2018 sebesar 4220 kasus, pada tahun 2019 mengalami peningkatan
sebesar 4405 kasus, dan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2173
kasus (Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 2021). Jumlah pasien asma rawat
jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan pada tahun 2019 adalah 367 kasus,
tahun 2020 adalah 350 kasus, tahun 2021 mengalami peningkatan mencapai
424 kasus, dan pada tahun 2022 dalam satu bulan terakhir yaitu bulan januari
sebanyak 44 kasus.
control test adalah suatu skirining berupa kuesioner tentang penilaian klinis
Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan dan setiap pertanyaan diberi 1-5
jumlahnya dapat menentukan tingkat kontrol asma. Jumlah skor 25 asma sudah
terkontrol, skor 20-24 asma terkontrol dengan baik dan skor 19 atau kurang
dari 19 asma tidak terkontrol (Astuti et al., 2018). Faktor yang menyebabkan
tidak terkontrolnya asma antara lain, jenis kelamin, faktor usia, kebiasaan
merokok, tingkat pendidikan dan obesitas atau berat badan yang berlebih.
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan yang minim tentang
penyekit asma da kecemasan yang dimilliki oleh pasien. Faktor lain seperti
alergen, aktivitas yang berat, faktor polusi udara, cuaca yang dingin dan kurang
52
disadarinya gejala kontrol asma yang buruk.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anwar et al.,
50
2017) dengan judul penelitian “ kajian terapi asma dan tingkat kontrol asma
Paru RSUD Bendan Kota Pekalongan tingkat kontrol asma rata-rata masih
untuk mencoba mengkaji dan meneliti lebih dalam terkait gambaran tingkat
kontrol asma pada pasien asma di Poli Paru RSUD Bendan Kota Pekalongan.
B. Rumusan Masalah
gambaran tingkat kontrol asma pada pasien asma di Poli Paru RSUD Bendan
Kota Pekalongan ?
20
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum :
kontrol asma pada pasien asma di Poli Paru RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
20
2. Tujuan khusus :
1
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk klien :
tingkat kontrol asma pada klien apakah asmanya sudah terkontrol atau
belum.
47
2. Untuk institusi Pendidikan :
sumber data untuk penelitian yang akan datang mengenai gambaran tingkat
E. Keaslian Penelitian
1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Astuti et al., 2018) yang berjudul
32
gambaran penggunaan obat dan tingkat kontrol asma pada pasien asma
memiliki asma yang tidak terkontrol. Faktor yang menyebabkan asma tidak
terkontrol antara lain, faktor lingkungan, faktor alergen yang dapat memicu
gejala asma, dan kebiasaan berobat yang buruk. penelitian ini akan
indeks massa tubuh (IMT) di Poli paru RSUP. Dr. M.Djamil Padang pada
oleh beberapa faktor antara lain, berat badan berlebih, jenis kelamin, usia,
usia, jenis kelamin, penggunaan obat yang tidak efektif, paparan alergen
lingkungan, dan paparan asap rokok. Penelitian ini akan dilakukan di Poli
44 pasien rawat jalan dan dengan kuesioner asthma control test (ACT).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASMA
1. Pengertian Asma
pernafasan seperti mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk yang
batuk, sesak napas dan rasa berat didada terutama pada saat malam dan
dini hari yang umumnya bersifat reversible baik atau tanpa pengobatan
2. Etiologi
3. Derajat asma
1
Tingkat gejala asma yang dialami oleh penderita asma telah
persisten berat yang terjadi secara kontinyu, gejala terus menerus, sering
4. Manifestasi klinis.
sensasi sebjektif kekakuan pada dada, batuk, dipsnea, dan mengi. Awal
gejala asma dapat terjadi secara tiba-tiba bahkan tersembunyi, dan serangan
asma dapat reda secara cepat atau lama sekitar beberapa jam bahkan hari.
Rasa sesak didada dan batuk yang tidak produktif umumnya tanda dan
suara napas yang jauh. Keletihan, ansietas, ketakutan, dan dipsnea yang
berat dapat terjadi dengan episode berat persistan. Frekuensi serangan dan
keparahan gejala asma sangat beragam dan setiap orang berbeda. Meskipun
batuk yang terus-menerus, dipsnea saat eksersi, dan mengi dengan ekserbasi
berat periodic
5. Klasifikasi asma
19
Menurut (Firdaus & Wahyuni, 2020) Berdasarkan penyebabnya, asma
a. Ekstrinsik (alergik)
c. Asma gabungan,
alergik)
6. Patofisiologi
jalan napas pada pasien asma adalah subakut atau tersembunyi. Akan tetapi
neutrophil, dan limfosit dapat ditemukanpada jaringan jalan napas dan dapat
terjadi edema. Respon inflamasi akut, selama sel inflamasi yang tinggal
7. Penatalaksanaan asma
dan respon pasien terhadap terapi. Jika terapi yang dilakukan tidak berespon
selama fase akut samapai kembali stabil dan berespon terhadap terapi
d. Pastikan ruangan pasien tenang, dan bebas iritan sperti bunga, asap
1. Pengertian
tidak pernah terbangun pada malam hari karena asma, 3) tidak pernah atau
secara normal, 5) hasil tes fungsi paru-paru nomal atau mendekati normal,
2. Klasifikasi
Menurut (GINA, 2018), tingkat kontrol asma di bagi menjadi tiga antara
lain :
terjadi pada siang hari dua kali atau kurang perminggu, tidak adanya
aktivitas, mengalami gejala terbangun pada malam hari, obat pelega jalan
napas digunakan lebih dari dua kali per minggu dan fungsi PEF atau VEP
lebih dari tiga gejala asam terkontrol parsial yang timbul pada tiap
mengenai penyakit asma, serta berat badan yang berlebih (Astuti et al.,
2018)
mudah, efektif dan efisien dengan menggunakan ACT (asthma control test)
1
yang dikeluarkan oleh American Lung Assoiation, Asthma control test
(Melastuti. E, 2015)
2
Kuisinoer ini didesain untuk pasien berumur > 14 tahun. Metode ini
seperti bengek, batu-batuk, sesak napas, dan nyeri dada atau rasa tertekan di
dada yang menyebabkan anda terbangun pada malam hari atau lebih awal
dari biasanya, apakah anda menggunakan obat semprot atau obat oral
menilai tingkat kontrol asma apakah sudah terkontrol atau belum? Setiap
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Lingkungan
Ekonomi
Ket :
: tidak diteliti
: diteliti
1
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu variabel
dependen.
: diteliti
: tidak diteliti
B. Variabel
Variabel penelitian objek penelitian yang akan diukur atau diamati nilainya
Karakteristik
Responden
Usia Rentang usia wawancara kuesioner 12-16 tahun Ordinal
42
pasien yang 17-25 tahun
akan dijadikan 26-35 tahun
responden. 36-45 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
Variabel
Dependen
Tingkat Bagaimana Wawancara Kuisioner Skor Ordinal
Kontrol pasien asma ACT tingkat
asma mengontrol (asthma kontrol
manifestasi control asma :
klinis yang test) ≤ 19
terjadi pada sebanyak tidak
kehidupan 5 pertanyaan terkontrol,
sehari-hari dengan 20-24 :
jawaban : terkontrol
selalu : 1 sebagian,
sering : 2 25 : terkontrol
kadang : 3 total
jarang : 4
tidak
pernah : 5
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
24
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yaitu suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nasir,
4
2018, h 43). Desain penelitian yang digunakan adalah Cross-Sectional jenis
independent dan hanya satu kali pada satu saat jadi tidak ada tindak lanjut
(Nursalam, 2017)
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dari suatu populasi, yang di ambil
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika dirasa cocok sebagai
36
Menurut (Sugiyono, 2009) untuk penelitian non eksperimen jumlah
4
Kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
sebab.
wawancara
35
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di Poli Paru RSUD Bendan Kota Pekalongan.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada maret 2022 Berikut jadwal penelitian
2
Tabel 2.3 waktu penelitian
D. Etika Penelitian
Menurut (Nasir, 2018, hal 56), hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
1. Plagiarisme
4
Tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui atau menentukan
sumbernya.
2. Manipulasi Penelitian
Jika objek yang diteliti menyangkut property pribadi, makai zin terlebih
6
dahulu dari pemilik properti demi menghormati hak milik orang lain.
5. Independensi penelitian
jawaban profesionalnya.
26
E. Intrumen Penelitian
test adalah suatu skirining berupa kuisioner tentang penilaian klinis pada
E, 2015)
22
Dimana kuisioner ini digunakan untuk mengukur tingkat kontrol asma
pada penderita asma di poli paru RSUD Bendan Kota Pekalongan. Instrumen
penelitian kuisioner Asthma Control Test (ACT) ini teridiri dari 5 aspek yang
2
digunakan untuk menilai tingkat kontrol asma meliputi : seberapa sering
kantor, di sekolah atau dirumah, mengalami sesak napas, gejala asma seperti
bengek, batu-batuk, sesak napas, dan nyeri dada atau rasa tertekan di dada)
yang menyebabkan anda terbangun pada malam hari atau lebih awal dari
biasanya, apakah anda menggunakan obat semprot atau obat oral sebagai
pelega untuk melegakan penapasan dan bagaimana anda sendiri menilai tingkat
melaporkan bahwa penelitian tahun 2008 oleh masbimoro sudah valid dengan
dengan analisi alpha Cronbach dengan hasil 0,83>0,6. Maka peneliti tidak
untuk pengecekan isian former atau kuisioner, apakah jawaban yang ada
mempermudah pada saata analisis data dan mempercepat pada saat entry
data.
dapat dianalisis.
38
4. Pembersihan data (cleaning)
Dalam proses analisa data peneliti peneliti menggunakan proses analisis data
h.119)
1. Analisa Univariat.
4
Penelitian ini menggunakan Analisa data univariat bertujuan untuk
kontrol asma pada pasien asma di poli paru RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
40
BAB V
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poli Paru Rumah Sakit Umum Daerah Bendan
gambaran tingkat kontrol asma pada pasien asma yang sedang berobat di poli
asma dipoli paru RSUD Bendan Kota Pekalongan pada bulan januari 2022
meliputi :
1. Karakteristik responden
Tabel 3.1
remaja akhir (17-25 tahun) sebanyak 4 orang (9,1%), dewasa awal (26-35
39
tahun) sebanyak 7 orang (15.9%), dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 14
orang (31,8%) , lansia awal (46-55 tahun) sebanyak 9 orang (20,5%) , lansia
41
Jenis kelamin diperoleh distribusi responden yang berjenis kelamin
3
2. Gambaran tingkat kontrol asma
Tabel 3.2
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
yang menyatakan bahwa rata- rata usia responden diatas 45 tahun, hal
tahun 2016, rata – rata pasien terbanyak berusia 40-60 tahun. Berdasarkan
3
penelitian tersebut asma dapat terjadi pada semua kelompok usia.
Paling banyak terjadi pada usia 40-60 tahun, karena pada usia tersebut
penderita asma dapat menderita asma sejak masa anak-anak ataupun remaja
dapat juga terjadi pada usia lebih dari 65 tahun. Menurut penelitian (Anwar
perempuan (tabel 3.1) yaitu 24 orang . Hal ini sejalan dengan penelitian
mast, sel mast adalah sel yang dapat berfungsi memicu reaksi alergi dengan
anak- anak, tetapi setelah masa remaja jumlah penderita asma kebanyakan
laki. Hal tersebut karena diameter saluran pernapasan dan fungsi paru pada
jalan napas, sehingga resistensi jalan napas dapat meningkat ketika diameter
jalan napas kecil. Hormon pada perempuan juga berperan penting dalam
jalan pernapasan, dan faktor alergen terhadap paparan faktor pencetus asma.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Akbar Nur et al., 2019),
tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pula pola pikr dan tingkah
Pada penelitian ini, tingkat kontrol asma (tabel 3.2) didapatkan jumlah
terbanyak adalah yang tidak terkontrol. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kontrol asma pada pasien asma antara lain, tingkat
paparan asap rokok, serta paparan pasif, karena dapat mengakibatkan gejala
Indriyani, 2018).
1
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakakukan oleh (Astuti
semulanya baik dapat berubah menjadi buruk. Faktor yang paling sering
Control Test ) yang telah dilakukan oleh responden. Penilaian ACT dilihat
terbangun pada malam hari karena gejala asma, seberapa sering pasien
asma dengan tingkat kontrol sebagian yaitu sebanyak 10. Hal sejalan dengan
asma.
didapatkan terbanyak pasien asma yang dengan tingkat kontrol asma dengan
terkontrol total. Hal ini dipengaruhi oleh derajat asma yang ada pada pasien
asma di klinik harum melati pringsewu dan ketaatan pasien asma dalam
Tingkat kontrol asma dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, merokok aktif
46
C. Keterbatasan Penelitian
asma.
48
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
responden berdasarkan usia paling banyak diatas 36 tahun yaitu pada masa dewasa akhir
dan lansia, jenis kelamin pada penelitian ini terbanyak adalah perempuan, tingkat
45
B. Saran
1. Bagi fasilitas kesehatan atau rumah sakit diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi
kontrol dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kontrol pada pasien asma.
44
2. Bagi institusi pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
referensi terkait pembelajaran tentang tingkat kontrol asma khususnya pada mata kuliah
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kontrol asma pada pasien asma.
Similarity Report ID: oid:27488:19844781
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
es.scribd.com
1 6%
Internet
docplayer.info
2 3%
Internet
jurnal.fk.unand.ac.id
3 2%
Internet
scribd.com
4 2%
Internet
repo.unand.ac.id
5 2%
Internet
eprints.umm.ac.id
6 1%
Internet
123dok.com
7 1%
Internet
fr.scribd.com
8 1%
Internet
prosiding.farmasi.unmul.ac.id
9 1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:27488:19844781
repository.usu.ac.id
10 <1%
Internet
agus34drajat.wordpress.com
11 <1%
Internet
jbiomedkes.org
12 <1%
Internet
pt.scribd.com
14 <1%
Internet
repositori.usu.ac.id
15 <1%
Internet
Publikasiilmiah.ums.ac.id
16 <1%
Internet
forikes-ejournal.com
17 <1%
Internet
arfinheriindarto.blogspot.com
18 <1%
Internet
asikcoratcoret.wordpress.com
19 <1%
Internet
repository.unjaya.ac.id
20 <1%
Internet
repository.unej.ac.id
21 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:27488:19844781
jurnal.stikescirebon.ac.id
22 <1%
Internet
repository.poltekkes-denpasar.ac.id
23 <1%
Internet
repository.upi.edu
26 <1%
Internet
repository.umsu.ac.id
27 <1%
Internet
adoc.pub
28 <1%
Internet
repository.uinjkt.ac.id
29 <1%
Internet
ecampus.poltekkes-medan.ac.id
30 <1%
Internet
ejurnal.akperyappi.ac.id
31 <1%
Internet
doaj.org
32 <1%
Internet
jurnal.unej.ac.id
33 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:27488:19844781
repository.poltekkes-tjk.ac.id
34 <1%
Internet
zulfitriani28.blogspot.com
35 <1%
Internet
repository.whakademik.com
36 <1%
Internet
coursehero.com
37 <1%
Internet
silviajariyatin.blogspot.com
38 <1%
Internet
docobook.com
40 <1%
Internet
eprints.ubhara.ac.id
41 <1%
Internet
media.neliti.com
42 <1%
Internet
stikeswh.ac.id:8082
43 <1%
Internet
e-skripsi.umpp.ac.id
44 <1%
Internet
scholar.unand.ac.id
45 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:27488:19844781
digilib.uinsby.ac.id
46 <1%
Internet
id.123dok.com
47 <1%
Internet
id.scribd.com
48 <1%
Internet
jurnal.untan.ac.id
49 <1%
Internet
jurnal.unw.ac.id
50 <1%
Internet
adhydagreat.com
52 <1%
Internet
e-journal.unizar.ac.id
53 <1%
Internet
repo.stikesicme-jbg.ac.id
54 <1%
Internet
repository.poltekkes-kdi.ac.id
55 <1%
Internet
text-id.123dok.com
56 <1%
Internet
Sources overview