BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada rentang usia antara 6-12 tahun, yang berada dalam proses
(UNICEF).
banyak terjadi pada anak-anak. Menurut para ahli, prevalensi asma akan
terus meningkat. Sekitar 100 - 150 juta penduduk dunia terserang asma
2015).
sputum yang susah dikeluarkan. Asma lazim dijumpai pada usia antara
dua dan delapan tahun tetapi bisa menyerang usia berapa saja (DR.
1
2
stimulus, dan sumbatan saluran nafas yang bisa kembali spontan atau
asap, debu, bau menyengat, pilek, virus, emosi, stress, cuaca dan polusi.
penduduk dunia menderita asma dan paling sering terjadi pada anak. data
yang dikeluarkan WHO pada bulan mei tahun 2014, angka kematian
sekitar 1.77 persen dari jumlah total jumlah kematian penduduk. Setelah
data dari WHO (2002) dan GINA (2011), di seluruh dunia diperkirakan
terdapat 300 juta orang menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan
jumlah pasien asma mencapai 400 juta. Jumlah ini dapat saja lebih besar
dalam memicu kekambuhan asma. Selain itu ada faktor lain yang dapat
beta bloker, dan influenza, faktor mekanik, dan faktor psikis (Stress)
(Zullies, 2016).
Asma bronkhial harus diobati dengan serius karna penyakit ini bisa
dan efek sampingnya lebih sedikit. Namun, untuk anak yang lebih kecil,
kerumah sakit.
ini peran perawat juga sebagai pemberi asuhan keperawatan secara holistik
menyarankan kepada pasien dan keluarga agar tetap tabah, sabar, dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah pada kasus ini
bronkial’’.
5
C. Tujujuan umum
secara benar, tepat dan sesuai dengan standar profesi keperawatan Pada
1. Tujuan khusus
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat berguna dan dapat memperoleh
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
pada usia antara dua dan delapan tahun tetapi bisa menyerang usia
produktif terutama dimalam hari atau menjelang pagi, dan dada terasa
gejala seperti batuk, mengi, dan sesak nafas. Siapa pun dapat
2019).
7
8
a. Anatomi pernapasan
a) Hidung
b) Faring
c) Laring
d) Trakea
dari blakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot
a) Bronkus
pendek.
b) Bronkiolus
c) Bronkiolus terminalis
dan silia)
d) Bronkiolus respirator
pertukaran gas
menjadi alveoli.
11
f) Alveoli
g) Paru-paru
apeks dan basis, paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi
bronkusnya.
h) Pleura
paru.
b. Fisiologi pernapasan
1) Ventilasi
2) Difusi
3) Transpor
3. Etiologi
seperti:
peliharaan)
c) Asap tembakau
e) Polusi udara
4. Patofisiologi
faktor pemicunya, yaitu asma ekstrinsik atau alergi dan asma intrinsik
riwayat penyakit alergi (baik eksim, utikaria atau hay fever). Asma
dewasa. Disebut juga asma non alergik, di mana pasien tidak memiliki
untuk asma yang dipicu oleh olahraga. Khusus untuk asma yang dipicu
oleh
mukosa. Kejadian ini bahkan dapat dijumpai juga pada penderita asma
yang ringan.
yang berisi se-sel epitelial yang terkelupas dan sel-sel inflamasi. Selain
trakea samapi
sel inflamasi, mediator inflamasi, dan jaringan pada saluran napas. Sel-
pada serangan asma antara lain adalah sel mast, limfosit, dan eosinofil,
16
akan memicu pelepasan berbagai senyawa endogen dari sel mast yang
5. WOC
18
5. Manifestasi klinis
didengar.
f. Batuk
i. Sianosis
6. Komplikasi
serius, termasuk:
pengobatan) (puspasari,2019)
7. Pemeriksaan diagnostik
paru adalah peak flow meter, caranya anak disuruh meniup flow
2) Foto toraks
penyakit lain. Pada pasien asma yang telah kronik akan terlihat jelas
3) Pemeriksaan darah
alergen
20
8. Penatalaksanaan
panjang.
gejala asma hingga 24jam yang termasuk obat jenis ini antara
(dulera).
gejala jangka pendek yang cepat selama serangan asma. Jenis obat
ini meliputi:
serangan asma.
yang serius bila digunakan dalam jangka panjang, jadi obat ini
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
diagnosis keperawatan.
b. Riwayat kesehatan
nafas, bernafas terasa berat pada dada, dan adanya keluhan sulit
untuk bernafas.
tampak pucat.
1. Pertumbuhan Fisik
sesuai umur.
2. Perkembangan
keterlambatan perkembangan
24
1. Reaksi Hospitalisasi
Biasanya anak rewel dan menangis saat dirawat di RS, tidak mau
serta menolak saat didekati oleh orang asing termasuk dokter dan
a. Pemeriksaan Fisik
40x/menit)
3) Mata
4) Hidung
cuping hidung.
5) Mulut
pucat dan bibir kering, gigi biasanya lengkap, adanya caries, dan
6) Leher
vena juguralis
7) Dada / Thorax
tekan.
26
basah.
8) Jantung
9) Abdomen
10) Genitalia
11) Ekstermitas
lengkap, tidak
12) Kulit
manis. meningkat
sehingga
habis, biasanya
sakit.
Biasanya anak
rumah sakit
2 Eliminasi Biasanya anak BAK lebih Pada anak dengan
urine.
3 Istirahat dan tidur Biasanya anak tidur 6-8 Pada anak asma
duduk tinggi.
4. Aktifitas sehari- hari Biasanya ADL dilakukan Pada anak asma
,malaise , anak
tidak adanya
kemampuan
melakukan
aktifitas sehari-
bernafas
d. Sosial Ekonomi
terjadi.
e. Psikososial
f. Data Spritual
30
g. Data penunjang
1) Data laboratorium
respiratorik.
b) Sputum
c) Sel eosinofil
tepat.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA SLKI SIKI AKTIFITAS
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Observasi:
33
efektif berhubungan intervensi selama 3x24 jalan - monitoring pola
- penggunaanotot McGill
(skala 5) Edukasi:
(skala 5) cairan
(skala5) pemberian
34
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
dikatakan pasien)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : An.N
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Manulan
NO MR : 51.34.87
1. Ayah
36
Nama : Tn. F
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirasuasta
Agama : Islam
Alamat : Manulan
2. Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 43 tahun
Pendidikan : SMA 51
Agama : Islam
Alamat : Manulan
kesehatan
1. An. I 16 tahun Kandung Sehat
2. An. A 13 tahun Kandung Sehat
Anak masuk melalui IGD pada tanggal 26 Mei 2019 dengan keluhan batuk
berdahak dan anak sudah sesak napas sejak 1 hari yang lalu dan semakin
kelas pasien tidak menggunakan masker yang membuat pasien saat pulang
dahulu , pasien hanya sakit biasa seperti demam, pilek. Dan pasien
Dr. W.Z. Johannes Kupang dengan keluhan anaknya sudah sesak napas
sejak 1 hari yang lalu dan semakin memberat, dikarenakan saat pasien
cc)
A. Pertumbuhan fisik
1. Berguling : 5 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 1 tahun
5. Berjalan : 1 ½ tahun
A. Pemberian asi
Ibu mengatakan anak pertama kali di berikan ASI mulai dari anak lahir
sampai umur 2 tahun, dan tidak ada sakit yang diderita selama
kehamilan
1. Kondisi umum
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 104
Suhu : 36,5℃
Pernapasan : 30x/menit
3. Kepala
Warna rambut hitam, rambut kotor, ada ketombe, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan pada kepala, likar kepala 45 cm, ubun ubun arterior dan
4. Mata (kiri/kanan)
40
Mata lengkap, simetris kiri dan kanan, kornea mata jerni kanan dan
tidak ada pembengkakan. Adanya reflek cahaya pada pupil dan bentuk
isokor kanan dan kiri, iris kanan kiri berwarna hitam, tidak ada
kelainan.
5. Telinga
6. Hidung
ditengah, lubang hidung bersih, tidak ada sekret, tulang hidung dan
Mukosa bibir kering, lidah lembab dan bersih, gigi anak lengkap bersih
8. Leher
9. Dada / Thorak
Perkusi : sonor
10. Jantung
11. Abdomen
Tidak dikaji
Warna kulit sawomatang, tidak ada tanda lahir, tidak kemerahan, tidak
14. Ekstermitas
3x/hari dan
habis 1 porsi
diberikan di
rumah sakit
2. Eliminasi
khas, warna
kuning
pesing berwarna
kuning, berbau
panas
4. Aktivitas Anak dapat Pada saat sakit
aktivitas
5. Personal hygiene Anaka mandi Pada saat sakit
dibantu oleh
perawat dan
orang tua
44
2. Aminophilin 10 mg
X. ANALISA DATA
sesak nafas
DO :
bantu bernafas
- RR : 26 x/menit
berdahak.
DO :
- Terdapat sputum
tambahan
ditegakan teratasi
1. Pola nafas tidak efektif Jumat 03
nafas
keperawatan
1. Pola nafas Pola napas (L.01004) Manajemen Observasi:
5) mukolitik
hipersekresi 5) - Memonitor
(skala 5) Edukasi :
5) - Informasikan hasil
49
membaik (skala
5)
XIII. Implementasi
yang telah ditetapkan. Pada hari senin tanggal 27, Mei, 2019 pertama
1. Persiapan alat
a. Set nebulizer
b. Spuit 5 cc
50
c. Aquades
d. Obat bronkodiator
e. Bengkok 1 buah
f. Tissue
g. Masker nebulizer
h. Handscoon
b. Alat-alat didekatkan
c. Memasang sampiran
h. Matikan nebulizer
j. Rapikan alat
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
52
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan
Riwayat imunisasi pada An.N tidak ada perubahan teori sama teori
dengan kasus.
3. Pemeriksaan fisik
Pada teori yang dibahas pada BAB II studi kasus ini, penulis
a. keadaan umum
1. Kepala
rambut kotor, ada ketombe, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
dengan kasus
2. Mata
cahaya.
3. Hidung
4. Mulut
lembab.
dengan kasus
5. Telinga
55
pembengkakan.
6. Leher
7. Dada
chest/membungkuk).
8. Jantung
9. Abdomen
57
asites dan tidak ada lesi, saat palpasi bising usus normal, saat
lembek.
10. Genetalia
masalah.
11. Kulit
dengan kasus
12. Ekstermitas
B. Diagnosa keperawatan
kasus.
C. Intervensi Keperawatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penerapan proses keperawatan pada salah satu anak dengan
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
hiperventilasi
perfusi ventilasi
B. Saran
76
61
1. Bagi penulis
Studi kasus ini berguna untuk menerapkan ilmu yang telah di pelajari
penulis dan untuk menambah wawasan penulis. Selain itu juga penulis
DAFTAR PUSTAKA
62
Adriyana ningsih, Desi. 2017.” Asuhan Keperawtan Asma Bronkhial di RSI Ibnu
Sina Padang. Padang
Astuti, Dwi Nurul & Mahalul Azzam.2017.” Terapi Slow Deep Breathing (SDB)
Terhadap Tingkat Kontrol Asma”.Higeia : Journal of Public Health Research and
Development. 1(1): 36-42
Setiawan, Wayan Rika & Ani Syafriati . 2020. “Literatur Reviw: Faktor-faktor
Penyebab terjadinya Asma yang Berulang”. Program Studi Keperawatan
STIKes Mitra Adiguna Palembang. 12(2) :245-260
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. “Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia”.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. “Standar Luaran Keperawatan Indonesia”.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. “Standar Intervensi Keperawatan Indonesia”.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Zhang, Louisa dkk. 2013.”Merawat Balita Satu sampai Lima Tahun”.Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama