Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

“ TAKS SESI 2 : KEMAMPUAN BERKENALAN “

DI WISMA CENDRAWASIH

RUMAH SAKIT JIWA Prof. HB. SAANIN PADANG

KELOMPOK 6

ANGGOTA :

1. WILLIAN AZHAR

2. DINI AULIA KADUMI

3. NOVA RIYANDA

4. ROSSY AMARTHIA LASFI

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns. Guslinda S.Kep. M.Kep ) ( Ns. Sri Wahyuni, S.Kep )

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
PROPOSAL TAK

Topik : TAKS ( Kemampuan Berkenalan )


Sesi ke : Sesi ke 2
Terapis : 4 orang mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Sasaran : 6 orang klien yang berada di Wisma Cendrawasih RSJ Prof. HB.
Saanin Padang

A. TUJUAN
1. Umum : Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok.
2. Khusus :
a. Klien mampu memperkenalkan diri sendiri : nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.

B. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif. Terapi kelompok merupakan
suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok subyek bersama-sama
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis
atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih (Yoseph, 2011). Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi pada subyek mengalami masalah hubungan sosial (Prabowo,2014).
Terapi Aktivitas Kelompok dipercaya sangat efektif dalam mengatasi masalah
sosial pada subyek isolasi sosial (Yoseph, 2011).

2. Macam - Macam Terapi Aktivitas Kelompok


Menurut Prabowo (2014) jenis Terapi Aktivitas Kelompok secara umum
terdiri dari 4 yaitu:
1) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif atau Persepsi
2) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
3) Terapi Aktivitas Kelompo Orientasi Realitas
4) Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

3. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Sosial


Menurut Prabowo (2014) tujuan dari TAKS ialah meningkatkan kemampuan
subyek dalam membina hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
Adapun tujuan kususnya adalah antara lain :
1) Subyek mampu memperkenalkan diri
2) Subyek mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Subyek mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Subyek mampu menyampaikan dan membicarakan topic percakapan
5) Subyek mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain
6) Subyek mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7) Subyek mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAKS yang telah dilakukan.

4. Komponen Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


Menurut Keliat (2005) komponen kelompok terdiri dari delapan aspek, yaitu
sebagai berikut :

1) Struktur kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan komunikasi, proses pengambilan
keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok
menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi.
2) Besaran kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang
anggotanya berkisar antara 7-10 orang.
3) Lamanya sesi
Waktu optimal untuk 1 sesi adalah 20-45 menit bagi fungsi kelompok yang
rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi (Keliat,2005).
Biasanya dimulai dengan pemanasan beruba orientasi, kemudian tahap kerja,
dan finishing berupa terminasi.
4) Komunikasi
Tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan
menganalisa pola komunikasi dalam kelompok.
5) Peran kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada 3
peran dan fungsi kelompok yang disampaikan anggota kelompok dalam kerja
kelompok, yaitu : maintenance roles, task roles, dan individual role.Task
roles, yaitu fokus pada penyelesaian tugas. Individual roles adalah self-center dan
distraksi pada kelompok (Keliat,2005).
6) Kekuatan kelompok
Kekuatan (power) adalah kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok.
7) Norma kelompok
Norma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok. Pengharapan
terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan
pengalaman masa lalu dan saat ini.
8) Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerjasama dalam mencapai
tujuan. Hal ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dalam
kelompok

5. Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok


Secara umum manfaat terapi aktivitas kelompok adalah :
1) Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui komunikasi
dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
2) Melakukan sosialisasi.
3) Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
Secara khusus manfaatnya adalah :
1) Meningkatkan identitas diri
2) Menyalurkan emosi secara konstruktif.
3) Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.

6. Tahap - Tahap Dalam Terapi Aktivitas Kelompok


Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam
terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :

A. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader,
anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses
evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang
diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.

B. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.
a) Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing-masing, dan leader
mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota.
b) Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan
siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana perananggota, tugasnya
dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
c) Kebersamaan
Anggota mulai bekerjasama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.

C. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan nengatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok
lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan
dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.

D. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


 Klien yang sudah mengikuti TAKS sesi 1 dengan diagnosa Isolasi Sosial,
HDR.
 Klien yang sudah kooperatif dan mampu berkomunikasi.
 Klien yang mempunyai riwayat diagnosa isolasi sosial.
 Klien ymau mengikutiterapi aktivitas kelompok.
D. PROSES SELEKSI
Dengan mengamati serta melakukan pengkajian pada setiap klien, lalu dipilih
klien dengan Isolasi Sosial, HDR.
1. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
2. Membuat kontrak dengan pasien.
a. Menjelaskan tujuan kegiatan.
b. Menjelaskan tempat dan waku kegiatan.
c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalan terapi aktifitas
kelompok.
d. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok.

E. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1) Hari / Tanggal : Rabu/ 06 Oktober 2021
2) Tempat kegiatan : Wisma Cendrawasih RSJ HB Saanin Padang
3) Waktu kegiatan : Jam 09.30- 09.15 WIB
4) Metode kegiatan : 1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran
3. Tanya jawab
5) Anggota kelompok : 1. Tn. Y
2. Tn. S
3. Tn. A
4. Tn. Z
5. Tn. E
6. Tn. D

F. MEKANISME KEGIATAN TAK

No. WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Memberi salam terapeutik Menjawab salam
- Salam dari terapis Mendengarkan
- Peserta dan terapis memakai papan nama

2) Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini Menjawab pertanyaan
- Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan
diri pada orang lain

3) Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan Mendengarkan dan
anggota kelompok memperhatikan
- Menjelaskan waktu aturan main berikut :
a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada terapis
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
2. 20 menit b. Kerja
1) Hidupkan musik handphone dan minta klien Mengikuti kegiatan sesuai
mengedarkan bola kertas berlawanan dengan arah jarum dengan aturan
jam.
2) Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang
memegang bola kertas mendapat giliran untuk
berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan, dengan cara :

a. Memberi salam
b. Menyebutkan nama lengkap, panggilan, asal
dan hobi.
c. Menanyakan nama lengkap, panggilan, asal
dan hobi lawan bicara
d. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

3) Ulangi dan sampai anggota kelompok mendapat giliran. Melaksankan antisipasi


4) Hidupkan musik dan minta klien mengedarkan bola. masalah yang ditentukan
Pada saat musik dihentikan, minta pada anggota
kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan
anggota kelompok yang diseblah kanannya kepada
kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
5) Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat
gilaran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberikan tepuk tangan

3. 5 menit c.Terminas
1) Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Menyetujui/member
- Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok pendapat tentang rencana
2) Rencana tindakan lanjut selanjutnya
- Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan
berkenalan
- Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal
kegiatan harian.
3) Kontrak yang akan datang ( jika TAK dilanjutkan )
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Leader : Willian Azhar
2. Co-leader : Nova Riyanda
3. Observasi : Dini Aulia Kadumi
4. Fasilitator : Rossy Amarthia Lasfi

Peran masing-masing anggota kelompok :


a. Leader : Willian Azhar
1) Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal)
2) Mengarahkan anggota dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
4) Sebagai “role model”
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.
6) Bertanggung jawab terhadap kekacauan kegiatan TAK

b. Co leader : Nova Riyanda


1) Menyampaikan informasi fasilitator kepada leader
2) Mengingatkan leader apabila permainan menyimpang
3) Mengingatkan leader tentang lama waktu pelaksanaan kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik

c. Observer : Dini Aulia Kadumi


1) Mencatat dan mengamati respon klien dalam jalannya aktivitas terapi
peserta yang aktif dan pasif
2) Mengamati proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu
3) Mengevaluasi jalannya TAK

d. Fasilitator : Rossy Amarthia Lasfi


1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam mengekspresikan perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama pelaksanaan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

H. MEDIA DAN ALAT

1. Pemutar music dengan handphone


2. Bola kertas
3. Jadwal kegiatan harian pasien
4. Buku catatan dan pulpen
I. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Leader : Klien

: Co Leader
: Pembimbing Akademik

: Observasi

: Fasilitator : Pembimbing Klinik


J. PROSES EVALUASI
K. PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek D-III
Keperawatan Jiwa di RSJ Prof.HB.Saanin Padang. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan kepada kami, kami ucapkan terima kasih.

Padang, 6 Oktober 2021

Ketua Kelompok

( Willian Azhar )

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns. Guslinda S.Kep. M.Kep. J ) ( Ns. Sri Wahyuni,


S.Kep )
Lampiran

SESI 2 : TAKS
BERKENALAN

a. Kemampuan Verbal
No Aspek yang dinilai Nama pasien
Tn. Y Tn.S Tn.Nama
A Tn.KlZ Tn. E Tn. D
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Non Verbal


No Aspek yang dinilai Nama pasien
Tn. Y Tn.S Tn.Nama
A Tn.KlZ Tn. E Tn. D
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
4. yang sesuai kegiatan dari awal sampai
Mengikuti
akhir
Jumlah
Petunjuk :
a) Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK
b) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (+) jika ditemukan
pada klien atau ( - ) jika tidak ditemukan
c) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
1. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 6, disebut belum
mampu jika mendapat nilai 5.
2. Kemampuan non verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4,
disebut belum mampu jika mendapatkan nilai 2.

L. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang klien miliki ketika mengikuti TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya,jika nilai klien 7 untuk verbal
dan 3
untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : Klien mengikuti TAK sesi 2,
klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien berkenalan
dengan klien lain,buat jadwal

Anda mungkin juga menyukai