BAB I
A. Latar Belakang
Universitas Andalas.
2
cara :
masa dan beban dalam proses pembelajaran di luar program studi. Fasilitasi
oleh Perguruan Tinggi untuk pemenuhan masa dan beban belajar dalam
yang berbeda.
masa dan beban belajar mahasiswa di luar program studi telah dijamin
bagi mahasiswa untuk memenuhi masa dan beban belajar di luar program
belajar di luar program studi diakibatkan oleh:1) jumlah total bobot mata
kuliah pilihan kurang dari 20 sks.2) penempatan mata kuliah dalam struktur
sampai semester VII. Oleh karena itu kurikulum yang sedang berjalan perlu
1. Taat azas dalam menetapkan mata kiah wajib sesuai dengan MKWU,
sks.
adalah :
1. Magang bersetifikat.
2. Membangun desa.
3. Penelitian/riset.
4. Kegiatan wirausaha.
6. Proyek kemanusiaan.
8. Kepedulian bencana.
6
secara hukum bagi para pihak yang melakukannya apabila telah memenuhi
syarat sahnya perjanjian, yaitu kata sepakat, kecakapan, hal tertentu dan
perjanjianditentukan
1
. Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisi kasus, kencana, jakarta, 2004,
hlm. 1.
7
digunakan lebih lanjut di dalam negosiasi lanjutan atau sebagai dasar untuk
belum jelas benar dan dengan negosiasi yang rumit dan belum ada jalan
keluarnya, sehingga dari pada tidak ada ikatan apa-apa maka dibuatlah Nota
(APRINDO),
pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 26 Maret 2021, maka dari itu
penulis akan membahas tindak lanjut dari nota kesepahaman tersebut dalam
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dan mempelajari
perjanjian ?
C. Tujuan Penelitian.
perjajian kerjasama
bagaimana solusinya.
D. Maanfaat Penelitian.
proposalinisebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
dilapangan.
2. Manfaat Praktis.
E. Tinjauan Kepustakaan
a. Pengertian Perjanjian
Asas kebebasan yang dianut oleh Buku III dalam hal membuat
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih
2
Subekti,Aneka Perjanjian ,Alumni,Bandung,1981,hlm. 1.
3
Subekti,Pokok-Pokok Hukum Perdata,Intermasa,Jakarta,1995,hlm. 135.
12
berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang saling berjanji
b. Pengaturan Perjanjian
, diatur dalam Buku III Bab II mulai dari Pasal 1313-1351 KUH
4
Subekti,hukum perjanjian ,Intermasa,Jakarta,2002,hlm.1
5
R.Setiawan,Pokok-Pokok Perjanjian ,Bina Cipta,Bandung,1987.hlm/ 49.
13
berlaku bagi para pihak (bagi diri sendiri),ahli waris dan orang
6
Subekti, pokok-pokok hukum perdata, intermasa, jakarta 1995, hlm. 136
15
penipuan.”
7
Richard barthon simatupang, aspek hukum dalam bisnis, rineka cipta, bandung 1999, hlm
35.
8
Subekti, op, cit hal 138
9
Ibid, hlm 132
16
dibuat”.
mengadakan perjanjian.11
yang berbunyi :
10
Munir fuadi, hukum kontrak, citra aditya bakti, bandung 2001, hlm 4
11
Ibid
17
berbunyi :
pihak yang lain tidak telah membuat perikatan itu jika tidak
12
Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung
2001, Hlm 75
13
Munir Fuadi, Loc Cit
18
Perkawinan.
d. Suatu Hal
14
Subekti,Op.cit,hlm 138
15
Munir Fuady,Op.cit,hlm 272
20
yang berbunyi :
umum .”
atau yang telas dibuat karena suatu sebab yang palsu atau
4. Asas-Asas Perjanjian
a. Asas Konsensualisme
perjanjian telah sah dan mengikat ketika tercapai kata sepakat atau
itu bertemu dalam sepakat tanpa dituntut suatu bentu atau cara
pemenuhannya.16
16
Subekti,Aneka Perjanjian, Alumni ,Bandung ,1981,hlm 3.
17
Munir Fuady,Op.cit, hlm 45-49
22
18
Subekti,Op.Cit,hlm 3
19
Munir Fuady,Op cit,hlm 30
20
Ibid
23
pada apa yang diperjanjikan, akan tetapi juga pada beberapa pada
unsur lain apa yang dikehendaki oleh kebiasaan dan kepatutan secara
itu maka perjanjian itu tidak mungkin untuk diadakan oleh para
pihak .
sebagai Undnag-Undang.
21
Subekti,Op.cit,hlm 4
24
b. Asas Keseimbangan
d. Asas Moral
nuraninya.
e. Asas Kepatutan
5. Lahirnya Perjanjian
artinya apaa yang dikehendaki oleh pihak yang satu adalah pula
dalam kata sepakat, dengan kata sepakat saja tanpa ditentukan dan
22
perjanjian atau lahirlah suatu perjaanjian. Subekti juga
hal yang pokok dari apa yang menjadi objek perjanjian. Sepakat
ditutupnya perjanjian.
22
Ibid, Hlm 3-4
23
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 1995, Hlm 138.
24
Subekti , hukum perjanjian, intermasa, jakarta, 2002, hlm 26-28
27
akta yang sengaja di buat untuk pembuktian oleh para pihak tanpa
cukup oleh pihak yang berkepentingan saja (vide Pasal 1874 KUH
Perdata dan Pasal 286 RBg). Sedangkan akta otentik adalah suatu
akta yang dibuat oleh atau dimuka seorang pegawai umum, oleh
25
I Ketutu Artadi dan I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, 2010, Hukum Perjanjian
Kedalam
Perancangan Kontrak, Udayana University Press, Denpasar, hlm. 51.
28
umum, dan akta ituberlaku sebagai yang benar diantara para pihak
dan para ahli waris serta para penerimahak mereka. Akta autentik
26
Salim HS, op.cit, hlm. 39-40.
29
6. Berakhirnya Perjanjian
Suatu perjnjian dapat berakhir atas persetujuan atau kehendak
1. Pembayaran
penitipan
3. Pembaharuan hutang
5. Pencampuran utang
6. Pembebasan utang
10.Lewatnya waktu
perjanjian
3.Tercapainya prestasi
berakhir.
sutau persetujuan.
hanya 5 tahun.
hapus.
27
R. Setiawan, Pokok-Pokok Perjanjian, Bina Cipta, Bandung, 1987, Hlm 52.
31
Pernyataan ini dapat dilakukan oleh salah satu pihak atau oleh
bersifat sementara.
berakhir.
7. Akibat Perjanjian
Jika suatu perjaanjian telaah tercapaai pada saat
Muhammmd berpendapat :
28
Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung, 1981, Hlm 4.
29
Abdul Kadir Muhammad, Op.Cit, Hlm 10.
33
Hakim.
telah tercakup dalam suatu sebab yang halal dari Pasal 1320
KUH Peradata.
34
dan besar.31
30
Salim HS ,2008,Perkembangan Hukum Kontrak Di Indonesia ,Sinar Grafika ,Jakarta ,hlm
51
31
ibid
32
Moh.Jafar Hafsa,1999,Kemitraan Usaha ,Pustaka Sinar Harapan ,Jakarta,hlm.63
35
tertentu 33
pihak untuk :
33
Kusnadi dalam bukum Moh.Jafar Hafsah ,1999,kemitraan usaha,pustaka sinar
harapan,Jakarta,hlm 18
36
2. Unsur-Unsur Kemitraan
lain :
waktu panjang.
menengah bersangkutan.
38
dan jasa
pihak ketiga.
6. Bentuk lain diatur pola bagaimana yang tertulis diatas , yang saat
1. Pengertian Implementasi
kebijakan.35
34
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,Grasindo, Jakarta, 2002,
Hlm. 70.
35
Purwanto dan Sulistyastuti, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan, Bumi Aksara Jakarta, 1991, Hlm. 21.
36
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta,
2004, Hlm. 39.
40
isikebijakan.
sepedamotor.
implementasikebijakan.
37
Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik,
Media Pressindo, Yogyakarta, 2002, Hlm. 21
41
38
Ibid., Hlm.179.
39
Ibid., Hlm .179.
42
sebagai inti dari distribusi. Atau ritel adalah suatu kegiatan yang
40
Danang Sunyoto, Manajemen Bisnis Ritel, Yogyakarta,2014,hal 1.
43
a. Toko Khusus
b. Departemen Store.
c. Hyperstore.
a. Small store adalah toko kecil,seperti kios, yang pada umumumnya toko
F. Metode Penelitian
1. Sifat Penelitian
a. Sumber Data
penulis lakukan di :
41
41.Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media
Pressindo, Yogyakarta, 2002, Hlm. 21
45
b. Jenis Data
i. Data Primer
yang diteliti.
peraturan perundang-undangan.
para ahli.
Bahasa Indonesia.
a. Wawancara
b. Studi Dokumen
4. Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dibahas pada
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
1. Kesimpulan.
2. Saran
3. Daftar Pustaka.
49
Daftar Pustaka.
A. Buku
A. Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Hukum
50
B. Peraturan Perundang-Undangan.
Undang-Undang Hukum Perdata.
Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020.