UNIVERSITAS TERBUKA
Proses Harmonisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) untuk Universitas Terbuka (UT)
pun akhirnya telah diketok palu oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan RI,
Prof. Dr. H.R. Benny Riyanto, S.H., M.HUM., C.N. Disepakati 6 (enam) Kementerian, yaitu
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Sekretariat Negara,
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Rabu, 6
April 2022 dalam kegiatan Harmonisasi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang PTN-BH
UT.
Perjuangan UT dalam bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTN-BH) membuahkan hasil manis setelah terbitnya Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun
2022 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Universitas Terbuka. Peraturan
Pemerintah ini resmi setelah ditandatangani oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada
20/10/2022 lalu.
PTN BH memiliki kepanjangan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum. Sedangkan,
apa itu PTN BH adalah perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah dengan
status berbadan hukum yang otonom.
Artinya perguruan tinggi negeri tersebut oleh pemerintah melalui Kemendikbud sudah diberi
hak otonom agar lebih mandiri. Hak otonom yang diberikan berkaitan dengan kemandirian
dalam tata kelola keuangan.
PTN BH berhak mengatur keuangan pribadi institusinya, tanpa ada campur tangan
pemerintah bersama Kemendikbud. Status hukum ini sekaligus menunjukan kualitas PTN
tersebut sudah mumpuni sehingga sudah dilepas oleh pemerintah.
Alih alih mempunyai hak otonom agar lebih mandiri dalam tata kelola keuangan, Universitas
Terbuka pada Tahun 2023 menerbitkan Katalog Sistem Penyelenggaraan Universitas
Terbuka 2023/2024 yang merupakan panduan bagi mahasiswa program diploma dan sarjana
dalam mengikuti perkuliahan di UT dan menjadi pedoman bagi civitas akademik di UT Pusat
dan UT Daerah, para pengurus Kelompok Belajar, Sentra Layanan UT, serta para pemangku
kepentingan, akan tetapi Katalog Sistem Penyelenggaraan Universitas Terbuka 2023/2024
terbaru ini berisikan kebijakan yang kontroversi & dapat merugikan Mahasiswa.
HAL YANG DI ANGGAP KONTROVERSI :
1. Biaya Wisuda Perorang dengan tarif sebesar Rp. 750.000 ( Di luar Uang Kuliah ),
alih-alih terbiasa dengan slogan kampus yang yang terjangkau secara biaya dan
waktu, akan tetapi para Mahasiswanya dibebankan dalam biaya tambahan yang secara
spesifik tidak dijelaskan untuk apa kegunaan biaya tersebut karena dalam katalog
tersebut tidak dijelaskan secara rinci penggunaan dana tersebut padahal dalam
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN TINGGI pasal 44 ayat 3 menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi
wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber
dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan.
2. Tidak ada sosialisasi dan penyebaran informasi yang meluas atas kebijakan yang
dikeluarkan, sangat disayangkan bahwa kampus yang mendapatkan piagam
penghargaan ( PERGURUAN TINGGI NEGERI DENGAN MAHASISWA
TERBANYAK ) gagal atas penyebaran informasi tentang kebijakan yang menjadi
suatu panduan dalam Universitas tidak dengan mudah di ketahui oleh Mahasiswanya
sendiri, bukan terfokus pada usaha pelayanan terhadap Mahasiswa nya yang
sedemikian banyak, pihak kampus justru lebih senang mengatur dan bermain dengan
angka yang tidak jelas kegunaannya.
3. 2 hal diatas merupakan awal sekaligus pemantik dalam pembahasan beberapa
mahasiswa beberapa waktu lalu tentang regulasi ketetapan organisasi kemahasiswaan
intra kampus yang tidak kunjung hadir, dimana sampai saat ini belum ada satu
organisasi kemahasiswaan intra kampus yang legal secara hukum dan masih ada
beberapa masih organisasi kemahasiswaan intra kampus yang tidak didukung secara
kegiatan, sarana dan prasarana padahal dalam UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 13 ayat 4 : Mahasiswa berhak mendapatkan layanan Pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, potensi, dan kemampuannya ditambah dalam Pasal 14 ayat 1
menyebutkan bahwa Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan
dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses
Pendidikan, dalam pelaksanaannya kemudian dilanjut dan diatur dalam Pasal 14 ayat
2 yaitu Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada Pasal
14 ayat 1 dapat dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan
SUMBER :
file:///C:/Users/LATITUDE/Downloads/3%20Tahun%202020.pdf
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/163703/permendikbud-no-3-tahun-2020
http://repository.ut.ac.id/6335/1/Berdirinya%20UT.pdf
https://www.ut.ac.id/sejarah-ut
TUNTUTAN ALIANSI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA :
1. Menuntut kepada pihak pemangku kebijakan kampus untuk segera membuat pedoman atau
regulasi tentang legalitas organisasi kemahasiswaan.
2. Memperbaiki fasilitas dan pelayanan segala informasi kegiatan dan perubahan kebijakan
universitas
3. Memperbaiki dan menjelaskan secara rinci kembali atas kebijakan yang ada pada Katalog
Sistem Penyelenggaraan Universitas Terbuka 2023/2024
4. Mendukung, memperhatikan serta memfasilitasi segala bentuk kegiatan organisasi
kemahasiswaan intra kampus yang ada di Universitas Terbuka
5. Siap dan sedia untuk menampung aspirasi mahasiswa.