Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Tiara Putri Dhayni

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042062978

Tanggal Lahir : 09 – Juli – 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4230 / Sistem Adm. Negara Kesatuan RI

Kode/Nama Program Studi : 50 / Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 23 / Bogor

Hari/Tanggal UAS THE : Jumat, 23 – Desember - 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Tiara Putri Dhayni


NIM : 042062978
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4230 / Sistem Adm. Negara Kesatuan RI
Fakultas : Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP)
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
UPBJJ-UT : Bogor

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Bogor, 23 - Desember - 2022

Yang Membuat Pernyataan

Tiara Putri Dhayni


1.
a. Menurut saya dari kasus tersebut lembaga-lembaga seperti MPR, Presiden, DPR, DPD,BPK, MA, MK dan KY
belum maksimal dalam menjalankannya sehingga terjadinyaketidakrasian hubungan antar lembaga negara, dari
sudut tata nilai yang melekat padaPancasila dan prinsip-prinsip penyelenggaraan negara dan pembangunan
bangsa yangtersurat dan tersirat dalam UUD 1945 dalam SANKRI terkandung nilai dan prinsip
“kepemerintahan yang baik” yaitu supremasi hukum, keadilan, kesetaraan, transparansi,partisipasi,
desentralisasi, kebersamaan, profesionalitas, cepat tanggap, efektif berdayasaing dan akuntabel. Dari prinsip ini
menurut saya para lembaga negara yang ada belumbisa menjalankannya secara optimal.
b. Menurut saya dari kasus ini terkait UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Manusia yang disahkan oleh
Presiden dan DPR RI tidak sesuai dengan pedoman penerapan teknis yang disediakan MK agar tidak
melanggar UUD 1945 jadi disini menurut saya peran dari lembaga-lembaga negara belum maksimal karena
adanya ketidakserasian dalam berhubungan satu sama lain.
2.
a. Tujuan dari perombakan tersebut mermuara pada upaya peningkatan kinerja pemerintahan. Perombakan
kadang diperlukan untuk mengganti Menteri yang mengundurkan diri baik karena suatu skandal ataupun
pensiun.
b. Tugas pokok kementerian BKPM dan Kementerian Investasi ialah melaksanakan koordinasi kebijakan dan
pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Transformasi
BKPM menjadi Kementerian Investasi memang merupakan tindak lanjut pemerintah dalam rangka
membenahi iklim investasi nasional. Oleh karena itu, fungsi dan kewenangannya pun akan diperluas.
Pembentukan Kementerian Investasi menurutnya juga merupakan tindak lanjut dari UU Cipta Beleid turunan
UU Ciptaker yaitu Perpres 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal itu menyebut fungsi dan
kewenangan investasi memang berada pada lembaga setingkat Kementerian.
3.
a. Pendapat saya mengenai kasus diatas adalah penyelundupan merupakan tindak pidana berupa kegiatan seperti
mengimpor, mengekspor, mengantar pulaukan barang dengan tidak memenuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau tidak memenuhi formalitas pabean yang diterapkan oleh peraturan perundang-undangan.
penyelundupan terdapat di dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1967 pada
ketentuan yang dimuat dan diatur dalam Pasal 1 ayat (2) tertanggal 27 Mei 1967 yang menyebutkan bahwa
tindak pidana yang berhubungan dengan pengeluaran barang atau uang dari Indonesia ke luar negeri (ekspor)
atau pemasukan barang atau uang dari luar negeri ke Indonesia (impor). Dampak dari tindak pidana
penyelundupan adalah kerugian bagi negara secara keuangan maupun perekonomian.
b. Dari sisi aparatur negara, masalah umum yang terjadi adalah tumpang tindihnya kewenangan dalam
penanganan barang selundupan, yang dapat menghambat proses penyidikan. Seperti yang di ketahui, PPNS
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjalankan fungsinya sebagai penyidik dan berkoordinasi dengan
sejumlah pihak tertentu seperti POLRI. Sementara dari sisi perekonomian, penyelundupan dapat menyebabkan
kerugian dari segi ekonomi dan perbedaan harga yang tinggi akibat dari penyelundupan dapat membuat harga
produk jual naik.

4.
a. E-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah
dan pihak – pihak lain, Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru
yaitu, interaksi yang ramah, nyaman, transparan, dan murah antara pemerintah dan masyarakat. Pandemi dapat
menjadi pemantik dan penyemangat bagi birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kemajuan teknologi dan pemahaman masyarakat akan pelayanan publik semakin meningkat. Saat ini
masyarakat semakin menuntut lebih atas pelayanan yang diberikan dan senantiasa mengawasi, meluruskan dan
mendorong laju pemerintah. Tantangan pelayanan publik yang dihadapi saat ini semakin berat dan kompleks
serta ditambah dengan adanya pandemi Covid-19. Perlu adanya kebijakan-kebijakan terobosan dan inovatif
dalam rangka mengatasi permasalahan dengan tetap berorintasi kepada pelayanan publik terbaik yang
diberikan kepada masyarakat. Keputusan dan kebijakan yang diambil terutama terkait digitalisasi harus secara
jelas, tegas dan clear memberikan dampak dalam rangka mendorong terciptanya kesejahteraan rakyat.
Pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan
administrasi sebagaimana definisi pada Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Tantangan pelayanan publik yang dihadapi saat ini semakin berat dan kompleks serta ditambah dengan adanya
pandemi Covid-19. Manfaat utama penggunaan konsep e-government dalam pelayanan publik adalah
mengurangi kelambatan dan tingginya biaya pelayanan yang sangat membebani masyarakat.

b. Aplikasi digital kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama sejak munculnya pandemi
COVID-19. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar mengakibatkan ruang gerak masyarakat terbatas guna meminimalisir penyebaran COVID-19. Meskipun
dalam kondisi yang terbatas, kewajiban pemerintah dalam melayani masyarakat tentu harus tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Menurut saya akan lebih baik bila pandemi ini dimanfaatkan pemerintah Indonesia
untuk lebih berkomitmen dalam mewujudkan e-government. Adapun langkah yang harus diperhatikan
pemerintah adalah penguatan regulasi terkait data, penetapan standar pelayanan daring yang tetap, serta
perluasan infrastruktur yang menunjang layanan daring di daerah terpencil. Pada akhirnya teknologi adalah
masa depan kita semua.

Sumber :
BMP ADPU4230 / Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ndou V. (2004). E-government for developing countries: opportunities and challenges. The Electronic Journal of
Information Systems in Developing Countries, 18(1), 1–24.

https://www.bkpm.go.id/id/tentang-bkpm/tugas-pokok-dan-fungsi-bkpm

Anda mungkin juga menyukai