Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : MUSILA YANTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030175153

Tanggal Lahir : 20/04/1996

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4533 / ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Kode/Nama Program Studi : 50 / ILMU ADMINISTRASI NEGARA – S1

Kode/Nama UPBJJ : 13 / BATAM

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU / 16 JANUARI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : MUSILA YANTI

NIM : 030175153

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4533 / ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Fakultas : FHISIP

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA – S1

UPBJJ-UT : BATAM

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

SABTU, 16 JANUARI 2021

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa (MUSILA YANTI)


JAWABAN SOAL UAS ADPU4533 / ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Keadilan merupakan Produk dari Kebijakan moral bagi
Administrator Pemerintahan, namun keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, sehingga sulit
mewujudkan suatu keadilan, karena masing-masing Orang memiliki pandangan tersendiri terkait kata
keadilan. Coba saudara analisis bagaimana para administrator pemerintah dapat menjalankan roda
pemerintahan untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan rakyat dengan berpegang pada prinsip
keadilan ?

Menurut pendapat saya, bagaimana para administrator pemerintah dapat menjalankan roda pemerintahan
untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan rakyat dengan berpegang pada prinsip keadilan adalah
dengan :

a. Keadilan Pembagian,

Keadilan ini merujuk pada kepantasan dalam pembagian berbagai barang dan jasa kepada para anggota
masyaratat.

b. Keadilan Penggantian

Keadilan ini menyangkut penanganan yang adil terhadap pelaku kesalahan maupun pihak korban dari kesalahan
itu dengan memberikan hukuman yang setimpal dan ganti rugi yang layak.

c. Keadilan timbal balik,

Keadilan ini menyangkut pertukaran benda atau jasa diantara masyarakat yang timbal balik secara proporsional
yang harus menwujudkan persamaan yang seimbang antara barang dan jasa dari kedua belah pihak.

d. Keadilan prosedural,

Keadilan ini menunjuk pada keadilan sebagai tujuan yang harus dicapai dalam hukum berupa sesuatu keputusan
yang titetapkan berdasarkan pelaksanaan secara selayaknya pranata hukum yang berkaku.

e. Keadilan kontributif,

Keadilan ini menyangkut melakukan tindakan yang menunjang kebaikan bersama dan kesejahteraan umum dari
masyarakatnya.

Sumber : BMP ADPU4533 Modul 4 Hal 4.18 – 4.19

2.Menurut Charles Kelbley dalam karangannya berjudul Justice and Goodness (1979) mengenai konsepsi
tentang makhluk moral menghubungkan keadilan dengan kebaikan. Menurut pendapatnya keadilan dan
kebaikan merupakan unsur-unsur yang penting dan sama derajatnya dari kesempurnaan moral pada
manusia, namun dalam pelaksanaannya banyak kasus dan pristiwa menunjukan bahwa sering terjadi
dengan alasan demi sikap baik kemudian keadilan dilanggar atau diabaikan. contoh “Sebuah proyek jalan
tol harus segera diselesaikan dengan alasan demi kelancaran transportasi untuk kepentingan masyarakat
banyak, namun disisi lain sebagagian warga yang terkena penggusuran akibat proyek itu tidak mendapat
ganti rugi yang layak”. Padahal seorang administrator pemerintahan yang tidak memiliki rasa keadilan
kiranya sulit sekali untuk membangun kehidupan yang sejahtera dan membangun masyarakat yang adil
dan makmur lahir batin. Berdasarkan kasus diatas, saudara berikan analisis terkait upaya baik apa yang
bisa dilakukan pemerintah dengan memperhatikan prinsip keadilan dalam perspektif administrator
pemerintah?

Menurut pendapat saya, upaya baik apa yang bisa dilakukan pemerintah dengan memperhatikan prinsip
keadilan dalam perspektif administrator pemerintah adalah

a. Keadilan sebagai tujuan dan cita cita dalam hukum


b. Keadilan dalam ukuran dan kesalahan menurut hukum
c. Sikap tidak memihak
d. Pembetulan terhadap keadilan hukum, musalnya dengan pemberian ampun atau penerapan
kepantasan.

Sumber : BMP ADPU4533 Modul 4 Hal 4.18

3. Kode etik penyelenggara negara merupakan nilai-nilai yang diyakini akan kebenarannya serta kebaikan
yang ditimbulkan, apabila dapat diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Penyelenggara negara baik dalam
kedinasan maupun dalam kesehariannya ditengah-tengah masyarakat. Pola-pola sikap dan perilaku serta
hubungan antar manusia dalam organisasi tersebut, dan hubungannya dengan pihak luar organisasi pada
umumnya diatur dengan peraturan perundang-undangan, namun dalam prakteknya kita bisa merasakan
pelanggaranpelanggaran tidak etis yang dilakukan oleh penyelenggara negara tersebut. Berdasarkan
kalimat kasus diatas, saudara berikan analisis terkait penyimpangan atau perbuatan tidak etis yang
sering dilakukan oleh para penyelenggara negara!

Ironi memang, dimana setiap hari para pegawai atau pejabat negara menghadapi beragam situasi yang
menguji kejujuran dan etika pribadi dalam profesi mereka. Banyak sekali praktik penyelewengan dan
korupsi yang meliputi hampir semua segi praktik pemerintahan antara lain terjadi di lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.

Sumber : BMP ADPU4533 Modul 7 Hal 7.3

4.Penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan perwujudan
dari nilai-nilai etika pemerintahan dalam diri para penyelenggara negara. Nilai-nilai etika pemerintahan
yang mewujudkan perilaku anti korupsi tersebut di antaranya adalah untuk selalu mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, untuk tidak mengambil apa yang bukan
haknya dan untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Namun dalam Prakteknya para
pejabat itu sendiri yang mempunyai kedudukan yang menyebabkan keboborokan prilaku atau
ketidaketisan dalam mengamalkan Perundang- undangan. Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang ada dalam undang-undang no 28 tahun 1999-pun rasanya sulit untuk dirasakan.
Banyak sekali kasus pelanggaran norma etika penyelenggara Negara yang terjadi, seperti kasus yang
terjadi akhirakhir ini. kerugian negara akibat kasus dugaan korupsi terkait impor tekstil pada Direktorat
Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2018-2020 mencapai Rp 1,6 triliun. Kejaksaan telah
menetapkan lima orang tersangka yang diduga merugikan perekonomian negara. Kerugian negara akibat
kasus korupsi Impor tekstil sebesar Rp 1,6 Triliun.
Berdasarkan kalimat kasus di atas, saudara berikan analisis faktor penyebab terjadinya Pelanggaran
norma penyelenggara negara (korupsi) di Indonesia sehingga masih dianggap urgens dan darurat!

Menurut pendapat saya, faktor penyebab terjadinya Pelanggaran norma penyelenggara negara (korupsi) di
Indonesia sehingga masih dianggap urgens dan darurat adalah karena penerapan sanksi terhadap koruptor
tidak tegas dan minimnya dukungan terhadap komitmen pemberantasan korupsi yang sudah digulirkan
oleh presiden saat ini, tidak saja berasal dari jajaran eksekutif. Pihak yudikatif atau institusi-institusi
pengadilan atau kehakiman juga memberikan kontribusi besar terhadap belum memaksimalkan agenda
antikorupsi yang sudah diperjuangkan oleh presiden. Baik MA (Mahkamah Agung) maupun pengadilan
dibawahnya (Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri) nyatanya masih menjadi lembaga yang “memihak”
para pelaku korupsi.

Sumber : BMP ADPU4533 Modul 7 Hal 7.3

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai