Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Sungailiat, 26 juni 2022
ERWIN SYAH
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Analisis lah unsur-unsur yang terdapat dalam pendekatan sistem politik menurut Easton
dengan menggunakan contoh kasus pemberlakuan Undang-Undang no. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law agar dapat memahami alur kerja sebuah sistem politik!
Jawaban :
Unsur-unsur yang terdapat dalam pendekatan sistem politik menurut Easton adalah input, konversi
(proses), output, feedback, dan lingkungan
Penjelasan:
Analisis lah unsur-unsur yang terdapat dalam pendekatan sistem politik menurut Easton dengan
menggunakan contoh kasus pemberlakuan Undang-Undang no. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
atau Omnibus Law agar dapat memahami alur kerja sebuah sistem politik!
2. Dinamika Partai politik di Indonesia mengalami pasang surut. Setelah kuat di era
parlementer dan dilemahkan di era demokrasi terpimpin dan Orde Baru, partai politik
kembali menguat di era reformasi dan memiliki peranan signifikan dalam menentukan arah
demokrasi. Analisislah kekuatan partai politik di Indonesia era reformasi yang
menghadirkan fenomena supremasi partai ini!
Jawaban :
Pada era reformasi usaha untuk melepaskan birokrasi dari kekuatan dan pengaruh politik gencar
dilakukan. Perubahan struktur, kultur dan paradigma birokrasi dalam berhadapan dengan masyarakat
menjadi begitu mendesak untuk segera dilakukan mengingat birokrasi mempunyai kontribusi yang
besar terhadap terjadinya krisis multidimensional yang tengah terjadi sampai saat ini. Namun, harapan
terbentuknya kinerja birokrasi yang berorientasi pada pelanggan sebagaimana birokrasi di negara-
negara maju tampaknya masih sulit untuk diwujudkan. Kecenderungan birokrasi untuk bermain politik
pada masa reformasi, tampaknya belum sepenuhnya dapat dihilangkan dari kultur birokrasi di
Indonesia.
Nefisiensi kinerja birokrasi dalam penyelengaraan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik masih
tetap terjadi pada masa reformasi. Birokrasi sipil termasuk salah satu sumber terjadinya inefisiensi
pemerintahan. Jumlah aparat birokrasi sipil yang terlampau besar merupakan salah satu faktor yang
memberikan kontribusi terhadap inefisiensi pelayanan birokrasi.
3. Lembaga legislatif memiliki fungsi legislasi dan pengawasan terhadap lembaga eksekutif.
Namun demikian, fungsi-fungsi tersebut tidak berjalan maksimal karena kuatnya dominasi
lembaga eksekutif. Analisislah hal tersebut dengan disertai contoh yang relevan!
Jawaban :
Dari uraian di atas dapat kita mengerti bahwa sebenarnya, lembaga parlemen itu adalah lembaga
politik, dan karena itu pertama-tama haruslah dipahami sebagai lembaga politik. Sifatnya sebagai
lembaga politik itu tercermin dalam fungsinya untuk mengawasi jalannya
pemerintahan, sedangkan fungsi legislasi lebih berkaitan dengan sifat-sifat teknis yang banyak
membutuhkan prasyarat-prasyarat dan dukungan-dukungan yang teknis pula. Bahkan DPRD
juga diberi hak untuk mengambil inisiatif sendiri guna merancang dan mengajukan rancangan
sendiri kepada pemerintah .
Dengan demikian, semestinya semua anggota DPRD propinsi, kabupaten dan kota di seluruh
Indonesia, untuk meningkatkan perannya sebagai wakil rakyat yang secara aktif mengawasi
jalannya pemerintahan di daerah masing-masing dengan sebaik-baiknya. Instrumen yang dapat
digunakan untuk itu adalah segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan rencana
anggaran yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Sudah tentu untuk melaksanakan
fungsi-fungsi DPRD, termasuk fungsi legislasi dan fungsi anggaran, setiap anggota DPR perlu
menghimpun dukungan informasi dan keahlian dari para pakar di bidangnya. Informasi dan
kepakaran itu, banyak tersedia dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya untuk kepentingan rakyat banyak.
4. Konsep kebijakan luar negeri bebas aktif yang dianut oleh Indonesia memiliki makna tidak
memihak salah satu blok mana pun dan aktif menggalang kerjasama internasional dalam
mengupayakan perdamaian dunia. Analisislah latar belakang yang melandasi lahirnya
prinsip bebas aktif dalam politik luar negeri Indonesia ini!
Jawaban :
Politik ebbas aktif mulai muncul sejak munculnya dua blok besar, yaitu blok barat dan blok timur.
Blok barat dipimpin oleh Ameerfika dengan ide demokrasi dan Blok Timur dipimoin oleh Uni
Soviet dengan ide komunis.
Beberapa Negara yang memiliki kerjasama baik dengan Amerika atau rusia mulai memilih blok.
Sedangkan Indonesia sendiri memilih tidak condong , baik blok barat ataupun blok timur. Bersa,a
dengan Negara lain yang baru saja terbebas dari penjajahan, Indonesia tergabung dan ikut andil
dalam GNB ( Gerakan Non Blok ) dan ASEAN, serta perjanjian wilayah anti nuklir.