TUGAS 1 SESI 3
JAWABAN :
2. Jelaskan penggolongan tarif pajak yang Anda ketahui serta jelaskan secara singkat mengenai
perbedaannya !
JAWABAN :
Tarif degresif ini kebalikan dari tarif progresif. Artinya, tarif pajak ini merupakan tarif
pajak yang persentasenya akan lebih kecil dari jumlah yang dijadikan dasar pengenaan
pajak tinggi. Atau, persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan
pajaknya semakin meningkat.
Di Indonesia, berlaku 3 jenis sistem pemungutan pajak, yakni: Self Assessment System.
Official Assessment System. Withholding Assessment System.
3. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat sistem
administrasi perpajakan modern. Apakah reformasi perpajakan yang dilakukan
pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia? Jelaskan secara
ringkas beserta contohnya!
JAWABAN :
Reformasi perpajakan adalah sebuah proses mengubah cara pengumpulan pajak dengan cara
melakukan pembenahan administrasi perpajakan, perbaikan regulasi perpajakan dan peningkatan
basis pajak. Pihak yang terkena dampak dari reformasi perpajakan adalah wajib pajak, pegawai
pajak, lembaga terkait dan masyarakat. Terdapat 5 alasan mengapa reformasi perpajakan perlu
dilakukan :
1. Tingkat kepatuhan wajib pajak yang masih rendah
2. Target penerimaan pajak setiap tahun meningkat
3. Jumlah SDM tidak sebanding dengan penambahan jumlah wajib pajak, keculitan dalam
pengawasan dan penegakan hukum
4. Perkembangan ekonomi digital dan kemajuan teknologi sangat pesat
5. Aturan yang mengantisipaso perkembangan transaksi perdagangan
Berbicara mengenai penerimaan pajak, tiap tahunnya , pemerintah menetapkan target pajak dan
optimis akan tercapai target penerimaan pajak. Nah yang menjadi kendala adalah sulitnya
mengumpulkan pajak dari wajib pajak. Hal ini disebabkan oleh kuranganya kesadaran dan
kepatuhan para wajib pajak. Untuk itu agar cara pengumpulan pajak menjadi lebih efektif dan tujuan
pajak dapat terlaksana, administrasi perpajakan harus berfungsi secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu untuk memperbaiki hal tersebut, perly adanya reformasi perpajakan agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari administrasi perpajakan.
Contohnya, ketentuan perpajakan yang rumit dan berubah-ubah dapat menyebabkan kesulitan bagi
para wajib pajak untuk menjalani kewajibannya, lemahnya sistem organisasi , kurang profesional
para pegawai pajak, kurang intergritas dan tidak adanya kemauan atau inisiatif untuk memperbaiki
dan menemukan jawaban atas keluhan administrasi perpajakan yang dialami wajib pajak.