TUGAS 1
2. Sebutkan dan jelaskanlah yang saudara/i ketahui tentang perkembangan pajak dari beberapa
sudut pandang yang ada !
Jawaban :
Perkembangan pajak sebagai objek studi dapat didekati dari beberapa sudut pandang yang
berbeda. Berikut adalah beberapa sudut pandang yang penting untuk memahami
perkembangan pajak:
1. Sudut Pandang Historis: Sudut pandang historis mempelajari perkembangan pajak dari
sudut pandang sejarah. Ini melibatkan penelitian tentang bagaimana sistem perpajakan telah
berkembang dari zaman kuno hingga zaman modern, termasuk peran pajak dalam
pembentukan dan pemeliharaan struktur sosial dan politik di berbagai masyarakat.
2. Sudut Pandang Ekonomi: Sudut pandang ekonomi mempertimbangkan peran pajak dalam
mengatur alokasi sumber daya ekonomi, mendanai pengeluaran pemerintah, dan
mempengaruhi perilaku ekonomi individu dan perusahaan. Ini mencakup analisis tentang
efisiensi dan efektivitas berbagai jenis pajak, serta dampaknya terhadap pertumbuhan
ekonomi dan distribusi pendapatan.
3. Sudut Pandang Hukum: Sudut pandang hukum mempelajari aspek-aspek hukum yang
terkait dengan perpajakan, termasuk dasar konstitusional dan peraturan perundang-undangan
yang mengatur pengenaan, pengumpulan, dan penegakan pajak. Ini mencakup analisis
tentang hak dan kewajiban wajib pajak, prosedur penyelesaian sengketa pajak, dan kerangka
hukum internasional dalam perpajakan.
4. Sudut Pandang Sosial dan Politik: Sudut pandang sosial dan politik mempertimbangkan
implikasi sosial dan politik dari sistem perpajakan, termasuk distribusi kekayaan dan keadilan
sosial, serta dinamika kekuasaan antara pemerintah dan warga negara dalam konteks
perpajakan. Ini melibatkan analisis tentang tuntutan masyarakat terhadap pemerintah terkait
dengan pengelolaan pajak dan penggunaan hasil pajak untuk kepentingan publik.
5. Sudut Pandang Administratif: Sudut pandang administratif memfokuskan pada
implementasi dan administrasi pajak oleh pemerintah dan lembaga terkait. Ini mencakup studi
tentang proses pengumpulan pajak, administrasi perpajakan, penegakan hukum perpajakan,
serta pengembangan dan penerapan kebijakan perpajakan oleh pemerintah.Dengan
memperhatikan sudut pandang-sudut pandang ini, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih
holistik tentang perkembangan pajak sebagai objek studi dan pentingnya peran pajak dalam
masyarakat modern.
3. Sebutkan dan jelaskanlah tarif pajak yang berlaku dan sering digunakan wajib pajak di
Indonesia serta berapa besaran tarifnya !
Jawaban:
Di Indonesia, tarif pajak yang berlaku dan sering digunakan oleh wajib pajak mencakup
beberapa jenis pajak, seperti pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan
pajak bumi dan bangunan (PBB). Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tarif pajak
yang berlaku di Indonesia:
1. Pajak Penghasilan (PPh): Tarif PPh di Indonesia bervariasi tergantung pada jenis
penghasilan dan status wajib pajak. Untuk penghasilan karyawan atau non-karyawan, tarif
PPh berdasarkan tarif progresif yang disesuaikan dengan tingkat penghasilan. Tarif PPh untuk
penghasilan karyawan berkisar antara 5% hingga 30%, sedangkan untuk penghasilan non-
karyawan (profesional, usaha, dll.) tarifnya dapat mencapai 35%.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Tarif PPN di Indonesia saat ini adalah 10% untuk barang
dan jasa yang dikenakan PPN standar. Namun, ada beberapa barang dan jasa yang dikenakan
tarif PPN lebih rendah atau bahkan dibebaskan dari PPN.
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Tarif PBB di Indonesia bervariasi tergantung pada nilai
jual objek pajak dan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Tarif PBB
biasanya berkisar antara 0,1% hingga 0,3% dari nilai jual objek pajak.
Selain itu, terdapat juga tarif pajak lainnya seperti tarif Bea Keluar (BK), Bea Masuk (BM),
dan tarif pajak lainnya yang berlaku untuk jenis transaksi atau kegiatan tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa tarif pajak di Indonesia dapat berubah dari waktu ke waktu
tergantung pada kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, wajib pajak perlu selalu
memperhatikan informasi terbaru terkait tarif pajak yang berlaku untuk memastikan
kepatuhan pajak yang tepat.